Bianca's

Kamarnya kecil, tidak ada apa-apanya dibandingkan kamarnya di rumah dulu. Meskipun tentu, jauh lebih baik daripada ruang gelap yang sumpek itu. Ya, ya.. Ia harus menerima apa yang diberikan padanya. Dan, well, ia memang tidak mengeluhkan? Yap, ia hanya sedikit merasa... tidak puas. Hanya sedikit.

Oh, knock it off.

Bianca duduk di depan meja belajarnya dan membuka jurnal hijau emeraldnya. Ia bukan tipe yang suka mengenang masa lalu (mengingat ia tidak memiliki masa lalau yang pantas dikenang), tapi setelah di sini, ia akan mengawali kehidupannya yang baru. Mungkin ada baiknya kalau ia mencatat perjalanannya selama ia di sini.

Quote :

Hari pertamaku di tempat yang asing ini. Bukan tempat yang buruk sebenarnya, bangunannya cukup layak dan tempatmua pun cukup luas. Secara fisik tidak ada yang bisa kukeluhkan. Mungkin ini hanya karena aku benar-benar baru disini, segalanya berbeda dengan keseharianku sebelumnya. Yah, aku memang masih sedikit tidak percaya kalau orang tuaku akan begitu saja membuangku.

Cukup tentang itu.

Tadi ada upacara pembukaan murid baru. Aku datang terlambat. Maksudku benar-benar terlambat. Lagi-lagi tidak sepertiku bukan? Aku tidak pernah terlambat sebelumnya. Hm, sepertinya aku sudah mulai berubah meskipun baru beberapa jam di sini. Atau mungkin ini karena keinginanku sendiri, sehingga tanpa sadar aku mulai berubah?

Yang manapun, kembali ke upacara tadi, aku datang tepat saat upacara itu dibubarkan. Benar-benar sial. Tapi sudahlah, sudah terjadi. Lain kali aku hanya harus memastikan untuk tidak terlambat lagi. Mungkin mengikat panitia acara?

Bibi

Ia menutup jurnalnya dan menaruhnya dalam laci meja belajarnya. Setelah itu ia mengambil tas tangan putihnya dan keluar dari asrama tersebut.