That tender sweetness...

Setting: toko es krim

Nauka mendorong pintu kaca toko itu dan berjalan terburu-buru ke arah counter es krim. Tampaknya secara tidak sadar ia jadi sedikit terlalu bersemangat sehingga mempercepat langkahnya.

"Nah, apa yang kamu mau?" tanyanya pada Shiruba dengan senyuman simpul.

Shiruba tersenyum lebar ketika memasuki toko es krim itu. Tentu saja ia tidak sabar menikmati es krim favoritnya.

"Es krim...coklat saja deh..." jawabnya.

"Coklat?" gumam Nauka refleks. Tapi ia segera menggigit bibir bagian bawahnya dan tersenyum. Matanya beralih pada penjaga toko; seorang wanita muda yang tampak bingung kenapa ada pelanggan laki-laki yang hanya datang berdua saja.

Nauka merendahkan suaranya, membuat nada selembut dan semanis mungkin, "Es krim coklatnya dua."

Ekspresi bingung di wajah penjaga toko itu langsung berubah dan pipinya merona. Dengan cepat ia mengambilkan pesanan dan menyerahkan dua cone es krim pada Nauka.

"Ini, ambil," ujar Nauka sambil menyerahkan es krim coklat yang tampak lembut dan manis itu.

Setelah itu Nauka berjalan mengambil posisi tempat duduk yang mendekati jendela, dan mulai makan sambil menerawang keluar.

Shiruba mengambil es krim itu dari tangan Nauka. Senyumannya sekarang seperti anak kecil. Ia langsung menjilati es krim dengan rasa favoritnya itu.

"Eng,boleh aku memanggil anda... Senpai?" tanya Shiruba,sambil duduk di kursi yang ada di hadapan Nauka.

"Tidak," jawab Nauka singkat tanpa memalingkan wajahnya dari jendela. "Jika kamu ingin memberikan nama panggilan padaku, setidak-tidaknya buatlah panggilan yang kreatif."

Ia lalu melemparkan pandangan aneh ke arah Shiruba disertai dengan senyuman jahil.

"Misalnya aku. Aku akan memanggilmu UBA atau BABA."

"Um..." Shiruba berpikir,tetap sambil menjilati es krimnya.

"Nyau? Eh... Ukauka mungkin lucu..." lanjutnya,diiringi senyum jahil.

"Haha, yah, itu juga boleh," Nauka tersenyum lebar, lebih seperti cengiran kuda kali ini.

Hening sejenak.

Tangan Nauka merogoh-rogoh ke dalam saku celana jeans gelapnya, menarik lembaran formulir SMT yang sudah sedikit lecek (oke, lecet BANGET).

"Kamu kenal anak bernama Nacht atau... 'Kazu'?" tanyanya tiba-tiba, kembali dengan nada selidik. Tapi kali ini ia tidak begitu mengharapkan jawaban. "Yang satu memiliki alice bernama Silhouette, dan satunya lagi Zero Cross."

"Kalau Kazu aku nggak kenal... Tapi kalau Nacht," berhenti sejenak untuk menelan es krim.

"Dia itu 'adik'ku. Ah,wajahnya juga persis denganku." lanjut Shiruba.

Setelah menyanyi di klub SMT itu, Kaname terus mendengungkan lagu 'Balonku Ada Lima' itu, jangan-jangan sudah jadi lagu kesukaan. Lalu dia memasuki toko es krim itu. Tak disangka, terlihat Nauka dan Shiruba.

"Nauka~" Panggil Kaname yang lalu menghampiri Nauka.

Sifat Nauka yang tadinya hati-hati di hadapan Shiruba langsung berubah total.

Ia berdiri dari tempat duduknya dan melambaikan kedua tangannya.

"KANAME~~" nada suaranya pun berubah total. "Ayo, ayo, duduk disini! Dan lihat ini!"

Nauka menunjuk lembaran pendaftar member SMT.

"Bantu aku memilih," senyumnya.

Ia lalu kembali kepada Shiruba, memasang wajah tergantengnya(okewhut) dan kembali tersenyum hangat.

"Oh? Kamu kenal Nacht? Bagus, ceritakan padaku tentang dia."

"Nacht itu... Polos sekali,lucu,menggemaskan,dan mudah ditipu..." ia tersenyum geli mengingat kejadian kemarin.

"Er...apa dia mendaftar jadi member SMT?"

"Hmm... Ya." Nauka menjawab singkat, lalu kembali mencermati lembar formulir. Tapi itu hanya berlangsung beberapa saat hingga ia melemparkannya tepat ke arah Kaname.

"Kamu saja deh!" ujarnya seenaknya. Ia juga ikut menyodorkan es krim yang tadi sempat digigit sedikit olehnya, "Sekalian, es krimnya buatmu, Kaname."

Kaname mengikuti Nauka dan duduk di sebelahnya, lalu melihat-lihat para pendaftar.

"Wah, Chopin-kun dan Toki-toki ikut mendaftar juga!" Ujar Kaname agak kaget, lalu matanya melihat ke pendaftaran Kazu.

"Kazu ini... Yang cowo diajak nari itu ga mau kan?" Tanyanya ke diri sendiri, mengingat kejadian di Woods.

"Oh iya, makasih Nauka." Ujarnya yang langsung memakan es krim pemberian Nauka dan melanjutkan membaca formulir pendaftaran.

---

OOT : ga dikasih obat pencahar atau apa kan es krimnya? - -?

Shiruba diam melihat apa yang dilakukan Nauka dan Kaname. Berhubung ia tidak paham.

"Eh...anda anggota SMT juga?" tanya Shiruba pada Kaname.

OOT: engga. baru beli di beberapa post sebelum ini kok.

"Ya sama-sama," Nauka tersenyum. Ia lalu melirik ke arah Shiruba.

"Oh ya! Kenalkan, ini Baba, member baru kita. Baba, ini Kaname," ujarnya memperkenalkan. "Kaname ini member senior kamu, Baba."

Sebenarnya Shiruba kurang suka dengan nama panggilan itu. Tapi,yah ia menerima saja.

"Aku Shiruba,salam kenal Kaname-san.." ujarnya pada Kaname sambil tersenyum.

"Ah, halo... Baba? Namanya... Euh... Nama aslinya siapa?" Tanya Kaname ke Nauka.

"Aku memang anggota SMT, sejak 7 tahun lalu :3" Lanjutnya, menjelaskan ke Shiruba.

Lalu Shiruba menyebutkan nama aslinya.

"Oh, Shiruba ya, salam kenal~"

"Wa...sudah lama kenal dengan Ukauka ya?" ujarnya,semangat.

"He...memang banyak yang mendaftar jadi member?" tanya Shiruba penasaran.

"Tidak lama sih~" Jawabnya ke Shiruba.

"Banyak? Yah lumayan... Walaupun nyaris semuanya jadi guru sekarang, haha." Ujarnya ke Shiruba. "Aku masih jadi murid sendiri, walaupun ini tahun terakhirku~"

Nauka tiba-tiba membungkuk ke arah Kaname dan menyentuh pipi halus Kaname. Secara perlahan ia menyapukan telunjuknya pada setitik krim es krim yang menodai pipi itu.

Lalu ia mendekatkan bibirnya pada kuping Kaname.

"Senang ya kamu dapat berondong," godanya dalam bisikan kecil.

"Enak ajah, apa maksudnya itu = 3=" Lanjutnya begitu dibisiki oleh Nauka.

"Aduh, kayaknya mesti pergi dulu >.<" Ucapnya ke Nauka. "Aku cuma kenal sedikit, Tokidoki ini anak technical juga, dia cukup imut dan polos, sepertinya~ Lalu Frederic Chopinston ini anak special, sama sepertiku, orangnya bersemangat sekali... Yang Kazu aku tidak tahu, tapi aku tidak tahu apa dia bisa bergabung dengan SMT atau tidak..."

"Aku pergi dulu ya Nauka dan Baba~"

[OUT]

"Sampai jumpa Kana-chaan..." yak,ia menemukan nama panggilan untuk Kaname.

Lalu ia kembali menjilati es krimnya,yang mulai sedikit meleleh.

Minagi kesana lagi. Central Town, huh?

"SHIRU-SHIRU! PAMAN BERWAJAH NAKAL! KETEMU JUGA!" teriak Minagi ngos-ngosan. Dia capek lari kesana kemari.

"E....eskrim?" Minagi ngiler.

"Pamaaan! Belikan aku satuuu!" Minagi memohon pada Nauka.

Shiruba hampir saja tersedak es krim begitu Minagi datang.

"E...Minagi,biar aku yang belikan..." ujarnya sambil berjalan ke counter.

"Mau rasa apa?" tanya Shiruba pada Minagi.

"Errrm....." Minagi berpikir sebentar.

"Coklat, vanila, coklat, vanilla...OH YA!" teriak Minagi.

"Rasa oreo saja!" ujarnya.