Shopping da yo! Minagi-chan

"AIEEEE!" Minagi menjerit.

"Aduh! Aduh! Berat!" Minagi loncat satu kaki karena sakit.

Drap drap drap...!!

"Satu, dua, tiga...EXTREME!!" Melanjuti jadwal olah raga Chopin yang seperti biasanya, jogging merupakan seseuatu yang 'harus' bagi bocah berambut perak satu ini. Baru saja menyelusuri hutan kampus, sekarang Chopin beranjak ke arah Central Town.

"Uoh? Central Town? Hmm...OH YA! Energy drink! Harus tetap menjaga tubuh supaya tidak dehidrasi! EXTREME!!" Chopin baru sadar kalau ia sampai di Central Town, dan sesampainya disitu ia berlari dengan kencang mencari toko minuman namun di saat ia berlari...

Dukk...!!

"GOAALL!!" Chopin dengan tak sengaja saat berlari, menendang sebuah buu tebal yang berada di jalanan Central Town, sepertinya milik gadis berambut pirang yang bernama...Minagi!? Entah apa reaksi gadis tersebut kalau tahu bukunya tertendang oleh Chopin cukup jauh dan terpental.

"Ah!" Minagi pun bebas dari buku berat.

"Banci Ngesot Chopin! Kamu menyelamatkan nyawa kakiku!" ujar Minagi lebay.

oot: mana gossip girlnya neh

"Banci Ngesot Chopin! Kamu menyelamatkan nyawa kakiku!"

"AH!? EXTREME!! Hare Hare Yukai Girl! Menyelamatkan nyawamu?" Chopin terkejut saat ia disapa oleh gadis berambut pirang yang ia panggil dengan Hare Hare Yukai Girl. Ia seujujurnya tak sadar bahwa ia telah menyelamatkan Minagi karena menendang bukunya tadi.

"Hmm...habis shopping Minagi?" Tanya Chopin dengan semangat sambil melihat kerumunan orang yang dekat dengan Minagi. Tapi, nampak hanya beberapa orang saja yang terlihat habis berbelanja di pusat perbelanjaan kampus itu.

===

OOT: Gak bisa Plotnya blm bisa dijalanin >3

"ah,makasih~"ujar Sakurai sambil membeli Pita itu,dan memasangnya di Tas Selempangnya.

"bukan kok,ini buat dipasang di Tas..hee hee,mengira akan dipakai di Leher,atau di Rambut?"ujar Sakurai.

oot: Minagi tauk

----

"He? Cuma beli pita satu" ujar Minagi.

"Kamu sedang apa disini emangnya, Choppu?" tanya Minagi.

"Aduh! Aduh! Berat!"

Terdengar jeritan Minagi. Ah, sepertinya kaki MInagi tertimpa tumpukkan buku-buku yang dijatuhkan seseorang di dalam toko. Pantas saja dia menjerit kesakitan.

"Hua, Minagi-chan? Kamu tidak apa-apa?" tanya Ritsuki dengan khawatir.

"GOAALL!!"

Tiba-tiba, seorang pemuda tiba-tiba masuk ke dalam toko dengan membawa suara yang sangat berisik. Tetapi, akibat keseleborannya, dia menendang buku yang menimpa kaki Minagi dan sepertinya dia telah menjadi penyelamat nasib kaki Minagi. Sepertinya, pemuda itu adalah kenalan Minagi.

"Ano... Teman Minagi-chan, ya?" tanya Ritsuki pada pemuda extreme tersebut.

"bukan kok,ini buat dipasang di Tas..hee hee,mengira akan dipakai di Leher,atau di Rambut?"

"Hehe, iya. Awalnya aku mengira kau akan memasangnya di rambut. Ternyata aku salah duga. Maaf ya..." ucap Ritsuki.

"Ngomong-ngomong, namamu siapa? Perkenalkan, aku Ritsuki." ucap Ritsuki sambil tersenyum kecil kepada pemuda yang tadi membeli pita tersebut.

"Kamu sedang apa disini emangnya, Choppu?"

"Aku!? Aku sedang olahraga jogging TO THE EXTREME!!" Jawab Chopin dengan sangat semangat dengan aura semangatnya bisa menyambar siapapun. Sepertinya olah raga memang membuat dirinya bisa sampai sesemangat itu. Lalu, dengan cepat Chopin kembali lagi kepada Minagi dan teman-temannya.

"Ano... Teman Minagi-chan, ya?"

"Yap! Aku temannya EXTREME!! Hare Hare Yukai Girl! Perkenalkan, Frederic Chopinston dari kelas Special Ability!" Chopin dengan sedikit panjang lebar memperkenalkan dirinya lalu mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lebar sekali. Lalu, kemudian perhatiannya terarah pada pemuda yang membeli pita.

"Ah, kalian membe-- PITA!!" Chopin terkejut ia melihat adanya pita yang sedang dijual didekat sana. Chopin langsung dengan semangat menghampiri penjual pita yang ada dan menonjok counter stand penjual pita tersebut.

"Beli pita warna putih satu! Ukuran XXL!!" Chopin dengan keras meminta membeli sebuah pita ukuran yang paling besar. Kira-kira untuk apa ia akan memakainya?

"Yap! Aku temannya EXTREME!! Hare Hare Yukai Girl! Perkenalkan, Frederic Chopinston dari kelas Special Ability!"

"Ah, Chopinston, ya? Sip, salam kenal juga. Aku Sayaka Ritsuki, Somatic Ability. Salam kenal!" ucap Ritsuki sambil ikut mengacungkan jempol kakinya tangan kanannya, mengikuti Chopin.

Ritsuki sendiri ber-speechless ketika melihat Chopin yang tiba-tiba saja berteriak ingin membeli pita putih dengan ukuran yang paling besar. Well, apa yang akan dilakukannya dengan pita sebesar itu? Membungkus rumah?

"Well, untuk apa pita sebesar itu?" tanya Ritsuki.

"ha?namaku Hanamura Sakurai,yoroshiku~"ujar Sakurai kepada anak yang bernama Ritsuki itu.

sambil mengambil Croissantnya,Sakurai mengambil pita merahnya,dan berkata kepada anak yang baru saja masuk ke tempat itu

"euh...na..namamu siapa?"tanya Sakurai.

"Well, untuk apa pita sebesar itu?"

Sratt...!! Sratt...!!

"Untuk ini! Ikat kepala! EXTREME!!" Jawab Chopin mengikat pita yang ia telah beli menjadi ikat kepala tepat di jidatnya dan melingkar ke kepalanya dan terdapat 'buntut' pita bekas ikatan yang menjulur kebelakang. Terkesan Chopin terlihat seperti pendekar kebenaran!

"Oh! Tapi, terlalu panjang. Kalau begitu...!" Chopin menyadari bahwa pita yang ia pakai itu menyisakan bekas terlalu panjang sehingga ia merobek sebagian pita bagian belakang dan kemudian robekkan pita tersebut digunakan sebagai perban yang ia pasang ke tangannya dengan bantuan mulutnya.

"euh...na..namamu siapa?"

"Hnnh...namaku? Na...maku...Cho-pet!" Ups! Salah menyebutkan nama. Ya, Chopin sedang sibuk memasangkan sisa pitanya itu ke tangannya hingga mulutnya terganggu saat ia menjawab pertanyaan pemuda pemegang Croissant sehingga ia salah menyebut namanya menjadi "Chopet".

"Ch....Chopet?...COPET???"tanya Sakurai.

Sambil menendang Chopin,Sakurai berteriak.

"COPET!? KEMBALIKAN UANG YANG KAU COPET!!!"teriak Sakurai.

"Choppuuuuuuuu~~n!!" Seru Kaname, ia dengan seenaknya masuk ke toko tersebut dan menjotos Chopin yang sedang mainan pita, kali ini di pipi kanannya.

"Choppun lagi ngapain??" Tanyanya, yang sepertinya mempunyai panggilan baru untuk Chopin.

"COPET!? KEMBALIKAN UANG YANG KAU COPET!!!"

Buaagh...!!

"A-AH!! UNEXTREME!! Aku bukan copet! Aku Chopin!" Ucap Chopin yang sekarang tubuhnya terungkep di atas lantai toko sambil ditendang-tendang oleh pemuda yang tadi bertanya akan namanya. Ah, salah Chopin sendiri berbicara saat mulutnya penuh dan sibuk.

"Choppuuuuuuuu~~n!!"

Buaagh...!!

"E-EXTREME!!" Seru Chopin terpental lagi oleh karena pukulan gadis pirang yang memanggil namanya, tak lain dari Kaname. Chopin seharusnya terpental jauh namun tubuhnya langsung terkena tembok yang ada di belakangnya yang langsung ambruk karena impak yang disebabkan dari pukulan Kaname lalu tubuh Chopin.

"Ugh! Aku...aku habis saja membeli ini! Namun sebelum itu, aku bertemu dengan Minagi dan teman-temannya!" Chopin menunjuk ke arah ikat kepala dari pita yang sebelumnya ia pakai, lalu menunjuk ke arah Minagi dan teman-teman lainnya yang ada disitu.

"Yah, aku tidak bisa menunjukkan EXTREME!! Punch 10 meterku ke Choppun!" Seru Kaname yang rupanya masih dendam soal gossip itu.

"Whua, ramai juga di sini, halo semua~~" Sapa Kaname ke orang-orang di sana, tidak melihat toko yang lumayan berantakan.

Mendengar jeritan orang yang ia tabrak, Hibiki hampir melompat terkejut dan langsung meminta maaf sedalam-dalamnya. "Maaf!" jeritnya balik. "Kau tidak apa-apa? Maafkan aku! Maaf!" Anak itu membungkuk berkali-kali dengan wajah cemas.

Ia lalu berpaling pada pemuda yang menendang bukunya. "Maafkan aku," sekali lagi ia menunduk kemudian mengambil bukunya yang tergeletak di jalanan.

"Yah, aku tidak bisa menunjukkan EXTREME!! Punch 10 meterku ke Choppun!"

"UUH!! Aku bisa merasakan aura dan jiwa EXTREME!! Membara dalam dirimu Kaname! Coba saja kita tidak di tempat sempit ini kamu bisa memukulku jauh-jauh!" Ucap Chopin sambil tersenyum lebar dan mengacungkan jempolnya lagi. Sepertinya tidak kapok dirinya dipukul-pukul hingga sampai memar pun.

"Maafkan aku,"

"OH YA! Tak apa, tak apa! Lagipula kau memangnya salah apa?" Chopin malah bertanya balik kepada pria yang berminta maaf pada dirinya itu. Ia sendiri belum tahu kenapa ia harus minta maaf.

Quote :

Mendengar jeritan orang yang ia tabrak, Hibiki hampir melompat terkejut dan langsung meminta maaf sedalam-dalamnya. "Maaf!" jeritnya balik. "Kau tidak apa-apa? Maafkan aku! Maaf!" Anak itu membungkuk berkali-kali dengan wajah cemas.

"Nggak pa-pa! Berkat Si Extreme ini aku selamat" ujar Minagi memegang pundak Choppu.

"Huum~" Minagi merasa sedikit haus. Dia meminum soda.

Tapi, ia lupa memakai limiter.

"HUOOOOH! MINA-CHAN MAXU POWAAA!!!" Teriaknya.

Dia melihat pohon.

"PANJAT POHON DENGAN EKSTRIM~" jeritnya sambil memanjat pohon.

"PANJAT POHON DENGAN EKSTRIM~"

"WAW!! MINAGI! Aku tak menyangka kau bisa se-EXTREME!! Ini!" Seru Chopin dengan aura membara-bara dan langsung semangatnya menaik lagi. Ia berlari menyusul Minagi dan mulai memanjat pohon yang dimaksud.

"YEAH!! EXTREME!!" Akhirnya Chopin pun berhasil memanjat bagian atas pohon, tepatnya pada bagian dahannya dengan pita putih di kepalanya tertiup angin seakan ia benar-benar pendekar yang sebenarnya.

"GOOD JOBH CHOP! DAN SEKARANG...."

"TERJUN~" Minagi terjun, dan berhasil mendarat dengan kakinya dibawah. Syukur pohonnya ga terlalu tinggi ^^a

"TERJUN~"

"TERJUN? BAIKLAH!!" Balas Chopin kepada Minagi dengan semangat. Mata semua orang yang berlalu sekarang tertuju pada pohon dimana Chopin dan Minagi memanjat. Sungguh memalukan apabila kedua orang tersebut mempunyai rasa malu.

Zaapp...!!

"EXTREME!!" Chopin saat mendarat langsung menggunakan tangan kanannya untuk menyentuh permukaan jalanan Central Town di bawahnya, lalu dengan cepat jungkir balik dan mendarat mulus di kakinya. Semua orang yang ada disitu langsung bertepuk tangan ke arah Chopin dan Minagi. Dikira memang atraksi sirkus?

"Huwaaah! Ini semua membuatku haus~" Minagi meminum air putih.

Poof!

"Kyaaa! Tadi pantieku keliatan ya??" Minagi kembali seperti semula.

"err,kayaknya sih,iya.."ujar Sakurai yang sedang memakan Croissantnya,lalu menghampiri manusia yang mengaku-ngaku Chopin itu.

BUAGH!!!

Sakurai menendangnya,dan berkata.

"Oi Copet,kembalikan uang yang kau copet,dan jangan Mengaku-ngaku Chopin!! Chopin itu guru yang lebih baik daripada Copet sepertimu!!"

"Wooow!" Dengan bodohnya, Ritsuki malah bertepuk tangan kagum melihat aksi dari Minagi dan Chopin. Eeeh...? Dikiranya ini pertunjukkan sirkus atau semacamnya apa?

"Waaah! Minagi-chan dan Mr. Chopet berani sekali terjun dari atas pohon seperti itu." seru Ritsuki yang sepertinya masih terkagum-kagum dengan aksi(?) dari Minagi dan Chopin. Baru pertama kali ini dia melihat orang-orang yang sangat unik seperti mereka berdua.

Kemudian, Ritsuki berjalan ke samping Minagi dan berbisik pelan kepadanya, "Seharusnya kau memakai dalaman untuk rokmu. Berhati-hatilah, tadi sempat kelihatan oleh beberapa cowok yang ada di sini." Ritsuki membisikkan hal itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Sakurai yang sepertinya tadi sempat melihatnya. Dia sendiri juga, tapi hanya sempat sekilas dan pandangannya langsung tertuju pada aksi lain dari Chopin.

Quote :

"OH YA! Tak apa, tak apa! Lagipula kau memangnya salah apa?"

"Aku sudah merepotkan...semuanya," balas anak itu dengan muka tertunduk, menyeka buku dari debu.

Quote :

"Nggak pa-pa! Berkat Si Extreme ini aku selamat"

"Syukurlah," Hibiki tersenyum lega. Namun melihat gadis yang ia tabrak mendadak memanjat pohon dengan heboh, yang disusul pemuda tadi, Hibiki hanya ber-swt dan tertawa tak yakin ketika dilihatnya secara tak sengaja dalaman gadis itu...

BLUSH! Ia buru-buru menunduk untuk menahan malu.

Quote :

"Kyaaa! Tadi pantieku keliatan ya??"

Hibiki mendongak sedikit, bereaksi terhadap kata-kata gadis itu, namun kembali tertunduk dengan muka merah. Berat mengakui kalau ia melihatnya. Aduh, bagaimana ini... pikir Hibiki.