First Aid

Saat dalam progress untuk membuat jimat, tiba-tiba seseorang menepuknya. Keigo yang harus berkonsentrasi penuh agar jimatnya jadipun gagal membuat jimat. Tentunya dia kesal karena jimatnya tak jadi. Tapi..

Oh, cewek.

Kepribadian Keigo akhirnya berubah 180". "Hi there," ucap Keigo dengan PeDeNya, mau dilanjutkan sih, tapi gara-gara makhluk nista bernama Kyo, dia jadi memikirkan hal lain. "Ngapain lo ganggu orang bikin jimat?" tanya Keigo dengan nistanya menatap Kyo yang tiba-tiba nongol bak jin.

"..." Ayumu hanya terdiam saat Kyou mengobati lukanya. Ia tidak peduli dengan pertempuran Keigo dan Kyo yang menimbulkan suara berisik tersebut. Wajahnya tetap tenang, menunggu lukanya selesai diobati.

"Sankyuu~" ujarnya santai pada Kyou. Ayumu mengalihkan pandangannya kembali pada Keigo dan Kyo. Gadis itu menguap lebar-lebar tepat di depan mereka berdua.

"Oyasumi." sahutnya kalem pada mereka. Kemudian gadis itu menarik selimutnya dan dalam hitungan detik, ia tertidur nyenyak di medan pertempuran itu.

"Hi there

"..Yep..hi..Ganggu..?" tanya Julie sok sopan, sambil menahan senyum. Reaksi orang ini tadi, seperti mau marah-marah, tapi gak jadi. Tipe cowok yang sopan terhadap perempuan mungkin?

Ngapain lo ganggu orang bikin jimat?"

"..Siapa..?Aku? Maaf..maaf.." ujar Julie, salah mengartikan tuduhan Keigo. Ya..Kan tadi dia yang menepuk pundak Keigo, bukan cowok yang sepertinya agak dingin itu.

Lalu, pandangan Julie mengarah pada perempuan yang berkata 'Oyasumi' tadi.

"..Oh..oyasu-"

Belum sempat Julie membalas perkataan perempuan itu, ia sudah menutup dirinya dengan selimut berwarna putih itu. Julie pun kembali memandangi 2 orang pria di depannya

Belum beberapa detik Ayumu tertelap,tiba-tiba gadis berambut cokelat itu bangkit kembali dari kasurnya, dan kedua matanya masih tertutup. Oh,sepertinya penyakit gadis itu kembali kambuh.. berjalan dalam tidur.

"Crepe.." igaunya pelan. Ayumu tiba-tiba berjalan dengan tangan terentang ke arah keigo. "Crepe vanilla raksasa.." lanjut Ayumu, sambil mencekek leher keigo

Pandangan Julie kembali pada perempuan yang tidak jadi tidur itu.

"..Hey..tidak jadi tidur ya..?" tanya Julie sambil maju selangkah ke arah ranjang itu. Tiba-tiba, perempuan itu bangkit dari kasurnya, dan langsung menerjang ke arah Keigo dengan kedua mata masih terpejam.

"..ouw..HAhaha..Masih tidur to..?Mimpi berjalan ...?" tawa Julie melihat perempuan itu yang sekarang mengigau tentang crepe. Julie pun mendekati perempuan itu dari belakang dan memegang pundaknya, lalu tanpa belas kasihan menguncang-guncangkan tubuh perempuan itu.

"Oh, bukan kamu yang kumaksud," ucap Keigo dengan sopan di depan cewek berambut panjang - biru itu, sejenak dia melirik ke arah Keigo, "Tapi di--Ukh" saat tangannya yang mengadah ke Kyo setengah terangkat, cewek serem yang tidur itu tiba-tiba mencekiknya.

"Setan! Ugh, Help Me-- UKH" ucapannya setengah terputus karena ada orang gila berambut coklat itu mencekik leher Keigo. Sial, mimpi apa sih cewek itu? Mengigaunya Crepe, tapi malah nyekik Keigo. Oh, apa karena rambut blondy terang milik Keigo ini? Oh, ternyata saking kerennya rambutnya dia sampai dibawa ke mimpi orang.

"buset,menarik" kini Kyo menduduki kasur yang tadinya ditiduri ayumu sembari menonton kejadian yang kini berlangsung,belum juga lima menit,ia membisikkan sesuatu kepada ayumu
"lebih baik makan crepes kalo dipotong dulu" lanjutnya sembari memberikan pisau bedah ke tangan ayumu seraya menginstrusikan ayumu untuk mencingcang keigo dengan penuh nafsu makan tentunya.
OOT:

"lebih baik makan crepes kalo dipotong dulu"

"Sialan lo, Ugh--Sebenarnya aku tak mau menyakiti perempuan, tapi.." Keigo, yang kali ini dengan sekuat tenaganya mendorong Ayumu. "Hore! Lepas!" Bak anak kecil yang barusan dapat permennya hasil rengekan dari orang tuanya, Keigo berteriak girang. Tapi sayangnya dia lupa kalau bahaya masih mengerjarnya, entah bagaimana nasib cowok keren berambut blonde terang ini..

Ayumu sama sekali tidak terbangun saat bahunya diguncang-guncang oleh Julie. Sekali gadis itu tertidur, sangat susah untuk membangunkannya dan diperlukan metode-metode tertentu yang ampuh. Gadis itu mengambil pisau yang disodorkan oleh Kyo, tentu saja di luar kesadarannya.

Tetapi, Keigo mendorong Ayumu hingga kini cekikan Ayumu pada leher Keigo terlepas. Sedikit sempoyongan, gadis berambut cokelat itu terus berjalan ke arah Keigo sambil mengacung-ngacungkan pisaunya, tentu saja masih dalam keadaan tertidur.

"Aku laparrr..." desis gadis itu seperti zombie ( )

"nice,nice,nice..." Kyo berucap dengan sinisnya sembari bertepuk tangan seolah menghina tindakan tidak jantan sama sekali dari Keigo

"cowok keren? gentleman? anda cuma pecundang yang beraninya menyerang wanita..fuuuh" lanjutnya dengan senyum penuh kemenangan,mengetahui bahwa dia berhasil menjatuhkan Keigo secara psikologis,dengan tatapan nista untuk melaknatnya dan senyum licik yang akhir-akhir ini sering muncul,ia nampak bagaikan seekor iblis yang sedang menggoyahkan lawannya secara psikis.

Julie hanya tertawa melihat tingkah mereka dan bersandar di pinggiran ranjang Ayumu tadi, menonton acara pembunuhan Keigo tersebut.

"cowok keren? gentleman? anda cuma pecundang yang beraninya menyerang wanita..fuuuh"

"..Hahaha..Lawan~~~ Serangg~ Maju..Lurus terus~" sorak Julie, memberi petunjuk di mana Keigo berada, tidak tau apakah Ayumu bisa mendengarnya atau tidak.

Wuush~

Nacht yang baru saja berteleport dari Woods, dengan tidak sengaja masuk ke dalam Ruang Kesehatan, err... tepatnya sih bukan masuk. Tapi muncul bagaikan hantu di atas langit-langit ruang kesehatan, well.. karena penggunaan Alicenya masih buruk mungkin. Dan sialnya, Ia muncul tepat di udara di atas kepala seorang anak special yang belakangan diketahui bernama Kyo. Kontan saja, Nacht yang tak tahu apa pun jatuh menimpa tubuh Kyo tanpa ampun sedikitpun.

Bruk!



ooc : bingung dgn RP gw? x3 sama... x3 *diinjek* intinya sih teleport nyasar di atas kepalanya Kyo abis itu nindihin dialah x3 *dijitak*

Ayumu yang seakan dapat mendengar komando dari Julie pun terus berjalan mendekati Keigo. Pisau bedah masih terpegang di tangan kanannya dan kedua matanya masih tertutup.

"Lapaaarrr..." gadis itu menyabetkan pisaunya dan mengenai tiga helai rambut Keigo.

"Nyem.... Dagingnya harus cepat dipotong...cepat.." igaunya lagi.

"bocah tanggung yang sakit waktu itu" gumamnya pelan sembari melihat nacht sampai dengan entrance yang mungkin sedikit norak itu,seperti orang yang tidak merasakan sakit lagi,dia hanya duduk bersila disebelah nacht si bocah uban.

"bocah,bukannya lu sakit apa??" tanyanya teralih dari pertarungan antara keigo-si-tidak-jantan dan ayumu-codet-pembunh-berantai tersebut.

Nacht mengusap-usap punggungnya yang agak' sakit karena menindih kepala Kyo yang memang keras itu. Lalu, begitu tersadar kalau ia menindih sesuatu, Nacht cepat-cepat bangkit dan langsung ngumpet di balik rak-rak obat, tanpa sempat memperhatikan pertarungan sengit antara Ayumu dan keigo.

"bocah,bukannya lu sakit apa??"

Ia mengintip dari balik rak obat dengan takut-takut pada Kyou, lalu... menjawabnya dalam keadaan masih tersembunyi di balik rak obat-obatan.

"Aku... sudah sembuh..." ucapnya gugup. Entah kenapa Ia merasakan kesamaan antara Kurogane Eiji dan anak Special ini. Umm... hanya perasaan kah?

Ketika lagi tertawa-tawa sampai sakit perut, tiba-tiba saja muncul seorang penyelamat mungkin untuk Keigo? Julie yang berada di dekat sana pun terkejut, dan langsung meloncat ke depan.

Lalu, ketika melihat lebih jelas siapa yang muncul seperti hantu itu, suara sabetan pisau mengalihkan pandangannya ke Ayumu dan Keigo lagi.

Nyem.... Dagingnya harus cepat dipotong...cepat

Julie pun hanya bisa tertawa lagi.

"..Bagus..potong..Terus kita makan sama-sama~" sorak Julie sambil menoleh ke arah Kyo lagi. Lalu, ke arah seorang anak kecil yang pernah ditemuinya di woods dulu

"..Eh..kamu.." ujar Julie spontan melihat anak kecil super imut itu yang pernah mencium pipinya dulu, yang sekarang bersembunyi di rak-rak obat. Lalu, Julie melihat ke arah atas, ke arah atap ruangan itu, mengira-ngira dari mana datangnya anak satu ini. Lalu, memandangi Kyo.

"..wew..dia takut sama kamu.." komentar Julie sambil mendekati Nacht

"kenapa takut?" Kyo kembali ke tampang datar,setelah menyunggingkan senyum iblis hanya untuk beberapa saat yang sangat amat teramat dan very-very terbatas tersebut

"lebih baik kau takuti itu tuh.." lanjutnya sembari menunjuk pecundang penyerang wanita bernama keigo

"dengan nistanya ia berani menyerang cewek,tindakan tidak jantan." lanjutnya sembari menundukan kepalanya

"jangan menjadi seperti itu boy." ucapnya,entah kenapa mengingatkan semua orang di sekelilingnya bahwa dia nampak seperti james bondan winarno untuk 2 detik.

"..Eh..kamu.."

"Ahh.. Kakak Julie.."

Ucap Nacht sambil menoleh pada Julie, masih di balik rak obat-obatan, takut untuk keluar karena kehadiran Kyo yang baru saja ia tindih. Dan ketika Ia menoleh, Ia melihat sebuah pemandangan yang tidak rasional. Keigo.. seorang cowok yang pernah menolong Nacht dulu sedang menyerang seorang gadis, umm.. setidaknya sih begitu dari sudut pandang Nacht.

"kenapa takut?"

Deg!

Nacht menoleh kembali pada Kyo sambil mengeratkan pegangannya pada kayu rak obat-obatan, setelah sebelumnya terpana dengan pertempuran yang mungkin cocok disebut 'Tragedi Rumah Sakit' atau sejenisnya ini. Ia sangka kyo akan memarahinya akan tetapi..

"Dengan nistanya ia berani menyerang cewek,tindakan tidak jantan." ucap Kyo dengan nada suara yang terdengar seperti menggurui itu.

Bocah kecil ini terdiam untuk mencerna kata-kata Kyo sebentar, lalu..
"Ahh.. jadi... Kakak Keigo itu bukan laki-laki? melainkan wanita?" tanyanya polos pada Kyo.

”My Lovely Dovey Hair!! NOEEES!!” Teriak Keigo spontan ketika rambutnya terpotong tiga helai, well.. bagi keigo rambutnya ini adalah sebuah ’harta’ tak ternilai. Jadi wajar kalau cowok yang kelihatannya gentle ini ternyata shock ketika rambutnya terpotong walau hanya beberapa helai.


”Sialan, siapa yangbilang penyerang wanita? Ini gara-gara elu. Gue masih nggak mau mati muda. Aduh,susah ternyata jadi orang keren” ( ) Walau terjerat bahaya, masih-masihnya
juga dia narsis. Tipikal dari Keigo.

"salah,dogol!" bentaknya mendadadak pada nacht,meskipun membentak,suaranya tetap datar,hanya saja volumenya lebih tinggi dari biasanya

"Keigo tadi menyerang cewe itu tuh...dasar tidak jantan" lanjutnya datar,sembari menunjuk Ayumu yang kelaparan dan menghiraukan Keigo yang semakin terdesak dan pitak sekarang ini.

Ayumu tersentak. Teriakan Keigo dan Kyo yang super-super keras itu sepertinya membangunkan gadis berambut cokelat itu. Mata birunya mengerjap-ngerjap, masih dalam posisi berdiri dan memegang pisau dapur, gadis itu memperhatikan keadaan sekelilingnya.

"He... Sejak kapan jadi ramai begini?" Ayumu tersenyum santai pada mereka semua, termasuk pada Keigo yang tanpa sadar sudah menjadi 'korban' nya.

"Hei, kenapa kamu terlihat panik begitu?" tanyanya santai pada Keigo sambil menimang-nimang pisau bedah yang dipegangnya di tangan kanannya.

"sejak kapan pisau ini ada di tanganku?"

"Gara-gara elu nih, rambut gw hilang tiga helai." ucap Keigo, yang tentunya lupa harus jaga imej' didepan perempuan. "Akhirnya aku tidak jadi dijadikan crepe, syukurlah~" ucap Keigo menambahi, hoho.. salah sendiri punya rambut blonde terang kayak adonan crepes.

"Crepe?" Ayumu yang hanya sensitif kalau menyangkut makanan pun mendekati Keigo sambil tetap menimang-nimang pisau bedahnya, membuatnya semakin terlihat psycho.

"Ada di mana crepe-nya?" tanyanya pada Keigo, masih dengan ekspresi tersenyumnya yang biasa, tapi itu malah membuatnya terlihat makin seram

"Salah, dogol!" bentak Eiji dengan nistanya pada Nacht.

Membuat Cowok berumur 8 tahun ini sedikit terjengkang karena kaget, dan langsung menyembunyikan tubuhnya di sudut rak obat-obatan sambil sedikit gemetar karena takut. Well.. sebetulnya apa sih yang salah? BUkankah tidak jantan berarti Betina, dan betina merupakan wanita?

"Keigo tadi menyerang cewe itu tuh...dasar tidak jantan"

"Ohh...."

Nacht menyembulkan kembali kepalanya, untuk melihat siapakah gadis yang diserang oleh Keigo yang menurut cowok bernama Kyo ini tidak jantan. Ahh... cewek berpisau itu memang sedang menyerang Keigo, menyabetkan pisaunya sehingga membuat kepala Keigo kehilangan 3 helai rambutnya, dan...

"He... Sejak kapan jadi ramai begini? tanya gadis berpisau itu, entah pada siapa.

"....."

Ekspresi bingung seperti --> @__@ muncul di wajah Nacht. Beberapa detik lalu, gadis berpisau itu menyerang Keigo, dan hanya berselang beberapa detik, gadis itu sudah berhenti melakukan penyerangan, dan sebagai gantinya bertanya pada mereka semua mengenai apa yang terjadi disini.

Nacht memberanikan diri untuk bertanya pada gadis itu..

"Umm.. umm... Kakak Amnesia ya?" tanyanya pelan pada gadis pisau itu.

Minagi berjalan kesana.

Quote :

"salah,dogol!" bentaknya mendadadak pada nacht,meskipun membentak,suaranya tetap datar,hanya saja volumenya lebih tinggi dari biasanya

"Ya ampun! Kok senpai berani berteriak pada Nacht-kun yang masih polos!" Yak, ini dia front pembela shota.

Quote :

"Gara-gara elu nih, rambut gw hilang tiga helai." ucap Keigo, yang tentunya lupa harus jaga imej' didepan perempuan. "Akhirnya aku tidak jadi dijadikan crepe, syukurlah~" ucap Keigo menambahi, hoho.. salah sendiri punya rambut blonde terang kayak adonan crepes.

"Hahi! Nyaris botak kah?" Minagi kaget.