Mottoke! Meido Cafe

setting: Maid Cafe di Central Town

timeline: Setelah kejadian di With Kotori.

Episode title is a parody of anime song I do not own.

-------

Shizu berhasil sampai Maid Cafe tepat waktu dengan cara mengancam supir bus ngebut dengan pistolnya. Eh, itu sih namanya terorisme! Tapi Shizu sudah terbiasa. Shizu memakai baju maidnya dan melapor pada bosnya. Bosnya cowok sih, tapi banci, entah kenapa Shizu tidak takut. Padahal, orang bilang, banci lebih menakutkan dari cowok. Shizu pun dapat shift menyambut di depan

"Irasshaimase, Goshujin-sama!" sapa Shizu pada orang-orang yang baru datang. Dengan senyum mengembang.

"Fuuuh...Rame sekali hari ini" Shizu menghela nafas.

Kuro yang setelah bersekolah seharian akhirnya menyelesaikan sekolahnya tersebut, memuakan tentu saja bukan? Harus belajar tentang pelajaran pelajaran yang membuat otak menjadi sakit. Ah, lupakan semua itu sekarang yang pasti beristirahat, tentu akan menyenangkan.

"Irasshaimase, Goshujin-sama!"

Cafe eh?

Kuro lalu berjalan kearah cafe tersebut, lalu mengambil salah satu tempat yang kosong disana, memandang kesekitar apakah ada pelayan yang menghampirinya.

"Ah" Shizu mengambil menu dan memberikannya pada Chrno.

"Silahkan, Goshujin-sama" senyum Shizu.

"Gulp......Kenapa pengunjung Meido Cafe banyakan cowok sih? Semoga dia nggak pegang-pegang aku..Tunggu, kayaknya aku pernah lihat?" Shizu bingung di dalam hati.

"Silahkan, Goshujin-sama"

Kuro menatap kearah gadis yang baru saja memanggilnya goshujin, tatapan yang dingin entah mengapa, seakan tidak tertarik akan para maid disana. Ekspresi datar saja yang diberikan oleh Kuro lalu mengambil menu tersebut lalu melihat lihat menu tersebut.

Angin bertiup kencang tiba tiba saja yang seharusnya mengakibatkan rok berterbangan, Kuro tidak tersengaja melihat kearah gadis tersebut, masih dalam ekspresi datar ia berkata.

"Hmm... apa menu spesial dari cafe ini?"

"Kyaa!" ujar Shizu kaget saat angin berhembus.

"Hmm... apa menu spesial dari cafe ini?"

"Eh? Mungkin Special Alice Desserts yang unik! Seperti kue jahe yang bisa berjalan sendiri...Atau cake yang seperti air mancur...Kalau makanan berat, ada nasi goreng rasa stroberi, rasa melon, yang dibuat dengan alice juga" senyum Shizu, dipaksakan.

"Sial...tadi dia lihat rokku!" umpat Shizu dalam hati.

"Eh? Mungkin Special Alice Desserts yang unik! Seperti kue jahe yang bisa berjalan sendiri...Atau cake yang seperti air mancur...Kalau makanan berat, ada nasi goreng rasa stroberi, rasa melon, yang dibuat dengan alice juga" senyum Shizu, dipaksakan.

Makanan yang unik... tetapi rasanya tampak tidak akan enak, Lalu menatap kearah menu yang dimana Menu tersebut menunjukan sebuah menu yang sangat membuat Kuro ketakutan atau sejenisnya. Tetapi Kuro memutuskan untuk memesan itu saja.

"Manju Hidup satu... (Mokona sebut saja)"

"Ah! Segera!" Shizu berlari ke counter.

Setelah menunggu, manju hidup bentuk kelinci itu diantarkan ke Chrno.

"Ini, selamat menikmat, Goshujin-sama" ujar Shizu.

Pongg!

"Aaa~ kok aku disini~" ujar si manju hidup.

Kuro melihatnya dengan sedikit takut dan canggung namun nampaknya, harus. wajib. dikalahkan. ketakutannya. itu. titik. ga pake koma, lalu ia mengambil manju dengan kedua tangannya itu bersiap siap untuk memakannya.

"Hyaaa~ Jangan makan aku~" ujar si manju.

Shizu cuma bisa melihat Chrno dari jauh sambil tertawa kecil.

"Maaf ya manju" gumamnya.

Menyebalkan tentu saja bukan?

Manju beraninya dia memerintah memerintah orang, seharusnya ia digigit saja. Kuro menggunakan tangannya untuk membungkam mulutnya sekarang dan menggenggamnya dengan erat.

"Goshujin-sama, sebaiknya anda makan sebelum dingin atau...." Ups! Ketakutan Shizu terbukti.

Manju itu menggigit tangan Chrno.

KRauk....

Holy....

Crabby....

Patty....

Manju tersebut mengigit tangan dari Kuro, sakit tentu saja, hanya saja Kuro sudah kebal dengan gigitan macam kue kue tersebut, lagipula sakit apa digigit oleh manju... giginya juga empuk koq.

"Manju yang baik" Ujarnya dingin sekaligus penuh dengan emosi yang ditahan,

Mengambil pisau disampingnya lalu menebas kaki manju tersebut lalu dimakannya pelan pelan

Shizu excited sendiri. Dia yang amat menggemari violence, jadi berkata dalam hati "Makan lagi~~"

Mungkin ini salah satu alasan dia menjadi maid di cafe ini padahal ia benci cowok? Selain gajinya gede, tentunya.

Kuro berdiri lalu masih sambil dalam keadaan digigit oleh Manju tersebut lalu bergerak kearah Shizu menarik tangannya.

"Buka Mulutmu..."

"KYAAA!" Shizu menampar Chrno.

"A...apa yang mau kulakukan? Nggak!" Shizu menampar Chrno; kali ini bolak balik.

Seisi kafe kaget.

Kuro tidak terlalu peduli akan perlakuan dari Shizu masih menggenggam tangannya

"Ayo cepat buka... , Manju ini menyebalkan sekali..."

"Ba...baik" Apa boleh buat, Shizu nggak mau dipecat. Si banci itu sudah menekankan untuk semua pegawai agar menuruti perintah pengunjung, kecuali berbau kriminal.

Shizu mengigit manjunya. Manju itu berteriak.

"Su..sudah?" ujar Shizu.

"habiskan manju tersebut" Ujar Kuro lalu kembali ke mejanya

"Kalau gitu bawakan aku capucino saja..." Ujarnya sambil memakan kepingan manju yang terpotong tadi

"I...iya!" Shizu memakan manju itu.

"Cowok sial.." gumam Shizu.

Setelah menghabiskan, Shizu ke counter dan membawakan pesanan Chrno.

"Ini, Goshujin-sama" ujar Shizu dengan senyum dipaksakan.

Kuro mendelik kearah gadis tersebut sekarang, menatapnya dengan tatapan dingin.

"Terima kasih... " Ujarnya sambil meneguk Capucinno tersebut

"Sekalian bonnya"

"Ini, Goshujin-sama" senyum Shizu dipaksakan.

"Baguslah, dia sudah mau pergi" Shizu menaruh bonnya.

Tap tap tap...!

"Hmhmhm~ Hari ini aku bekerja di Maid Cafe~ Maid Cafe~" Bergumam dengan riang dan gembira, Mayu berjalan menuju ke arah sebuah cafe yang berada di Central Town. Cafe apakah itu? Maid Cafe. Hari ini merupakan hari pertamanya bekerja disitu dengan tujuan mencari duit sekalian juga untuk mencari gossip-gossip terpanas. Ya, pekerjaan-pekerjaan sampingnya merupakan sarana bagaimana ia bisa mendapatkan gossip terbarunya.

Krieett...!

Mayu membuka pintu cafe yang ia tujui. Ia dengan bajunya yang biasa ia kenakan itu cukup mencolok sekali, apalagi cafe tersebut dipenuhi cowok-cowok dan pegawai yang ada disana kebanyakan perempuan yang memakai kostum maid. Mayu melihat sekitarnya, dan kemudian matanya terpasang kepada seorang perempuan berambut pirang yang sedang melayani pelanggan laki-laki berambut hitam.

"Permisi~" Mayu menegur pegawai yang berambu pirang tersebut dengan senyuman riangnya itu. "Yamamoto Shizuka?" Tanya Mayu kepada gadis yang berambut pirang, mengenakan pakaian maid itu. Bagaimana ia mengetahui nama gadis tersebut?

"Darimana kamu tahu namaku?" ujar Shizu heran.

"Paling nggak, dia cewek" pikir Shizu lega.

"Darimana kamu tahu namaku?"

"Oh~ Ternyata benar!" Ucap Mayu tersenyum. Ternyata orang yang ia cari di cafe bersangkutan benar. Mayu merogoh sakunya lalu mengeluarkan secarik kertas yang di atasnya ada beberapa tulisan yang terketik dan juga tanda tangan seseorang. Mayu kemudian menyerahkan kertas tersebut kepada perempuan berambut pirang tersebut.

"Namaku, Mana Yuuhi! Aku dipekerjakan disini dari sekarang juga!" Ucap Mayu tersenyum lagi sambil menopangkan kedua tangannya di pinggangnya. "Bos cafe ini menyuruhku untuk menemui anda, Yamamoto Shizuka. Katanya, kau bisa membantu aku memulai pekerjaan di cafe ini." Lanjut Mayu kepada gadis tersebut panjang lebar dan mengapa ia bisa mengetahui namanya.

"Jadi~ Nampaknya aku harus memakai kostum itu ya mulai sekarang?" Tanya Mayu, menunjuk ke arah kostum yang sedang dipakai gadis berambut pirang di hadapannya itu.

"Mana....Yuuhi? Baiklah, salam kenal! Memang kita harus pakai kostumnya; kalau tidak, nggak bisa disebut Maid Cafe" ujar Shizu tersenyum.

"Panggil aku Shizu saja, ya?" senyumnya.