Graveyard

Setting: sore + mendung
========================================

Ryuha berjalan pelan sambil menunduk. Dia melewati kuburan2 yang lainnya juga, tanpa ditoleh Ryuha, dia tetap saja jalan maju. Menit demi menit, akhirnya Ryuha sampai juga di kuburan kakakknya. Tampak tulisan "KUROYANAGI SAKURA" di batu besar di hadapan Ryuha. Sebenarnya di dalam tanah tersebut, tidak ada jenasah Sakura, mayat Sakura yg asli berada di tempat tinggal rumahnya. Tapi berhubung dia tidak bisa keluar dari sekolah, maka dia membuat kuburan Sakura yang baru.

Ryuha berlutut ke arah batu tersebut. Setelah itu menutup kedua matanya.
"Kak... maaf kalau sudah lama tidak mengunjungimu. Tetapi aku tetap berharap, semoga kau sudah di-reinkarnasi dan hidup bahagia di kehidupanmu yang baru, jadi kau ngga usah peduli dengan yang namanya 'sendiri' lagi..." batin Ryuha. "Sendiri?"

Setelah itu, ada air yang jatuh dari atas awan. Tidak salah lagi, hujan. Hujan mulai deras dan menderas.

Setting: Hujan yang sangat deras

Suara petir yang seperti harimau terdengar dengan jelas. Ryuha mengangkat kepalanya ke atas. Air dari hujan membasahi wajah serta bajunya. Meski wajah Ryuha terlihat sangat sedih, tidak bisa dipastikan kalau dia menangis. Apakah itu hujan yang keluar dari matanya, atau kah air mata?

"Aku rindu... aku... sendirian, dingin..." batin Ryuha.

Ryuha tetap berlutut di sana selama 3 jam. Akhirnya dia tidak kuat lagi hingga pingsan di graveyard sana.

"Someone?" batin Ryuha.

Hujan berhenti seraya sesosok wanita berambut merah itu datang. Entah untuk apa Ayuri melangkah ke arah pemakaman hingga memisahkan dirinya dari Nauka. Keinginan untuk mengunjungikah? Atau hanya sekedar iseng?

Ayuri memperhatikan setiap batu nisan di sekitarnya. Sangat menyedihkan melihat orang2 yang mati di tempat ini. Lalu matanya yang lancip tertuju kepada sesuatu atau lebih tepatnya badan seseorang. Dengan langkah cepat, wanita berkacamata itu menghampiri tubuh orang itu. Ryuha? Apa yang dia lakukan di sini?

"..." Ayuri memeriksa keadaan Ryuha yang nampak tidak berdaya. Badannya masih basah dikarenakan hujan tadi. Apa dia terus berada di sini selama hujan?

Tanpa banyak pikir, wanita berambut merah ini memapah tubuh lelaki itu dan berjalan keluar dari tempat.

(out)