"Hold on, bila kau tidak mau jatuh" Hana hanya menatap guru berambut hitam pekat tersebut dengan tatapan tidak mengerti, sampai tindakan Sei selanjutnya yang menjelaskan apa maksud dari kalimatnya tadi. Salah satu tangan Sei yang kuat membopong tubuh Hana, dan dalam satu gerakan pria itu melompat turun dari jendela koridor Senior High yang bisa dibilang cukup tinggi.
Begitu kaki panjang guru dari Dangerous Ability tersebut menginjakkan tanah, kedua bola mata coklat kusamnya dapat melihat dengan jelas darah segar yang menetes dari salah satu telapak tangan pria tersebut. "Nah, kau sudah keluar. Terserah kau mau berbuat apa sekarang," ujarnya sambil menepuk pelan kepala Hana dengan tangannya yang besar, sesaat rasanya tangan tersebut dapat membungkus kepalanya, tangan seorang laki-laki memang berbeda. Perlahan bayangan Sei menghilang dalam kegelapan.
Entah pukul berapa sekarang, gadis berambut biru-gelap nyaris hitam tersebut merasa mengantuk, tapi dirasanya tidak akan cukup dan hanya buang-buang waktu saja jika ia mengistirahatkan matanya sekarang. Kaki kurusnya melangkah keluar dari pintu gerbang gedung Senior High yang terkunci; jelas, ini bukan waktunya para murid datang ke sekolah. Hana memanjat pintu pagar dengan susah payah, ia tidak begitu tangkas dalam urusan seperti ini.
(out)