Gum & a girl

Dreamless dorm, ticking clock
I walk away from the soundless room

Pembukaan dari hari pertama kedatangan seorang gadis 13 remaja di akademi ini memang membosankan. Di hari hari jelang event bunkasai ini, semua tipe malah sibuk masing masing. Shiho malah belum tahu tipenya sendiri karena guru terlalu sibuk mengurus event.

Windless... night, moonlight melts
My ghostly.... shadow to the lukewarm.... gloom
Nightly.... dance of bleed...ing swords

Gadis itu berjalan jalan di lorong gedung SMP Akademi itu. Jadi sepi kalau tidak ada kembarannya yang biasa memberikan ide ide menarik seperti pasang petasan, dan lain lainnya. Well, Shiho juga membawa petasan tapi ia tidak bersemangat kalau sendirian. Gadis ini juga bukan tipe yang suka mencari kawan. Kalau begitu, tunggu disapa.

Reminds me that... I still live

Dari tadi, anak ini terus menyanyi kecil, apapun nyanyiannya. Namun terhenti henti karena ia sedang memakan permen karet. Saat rasanya sudah hilang, barulah ia coba membuat balon dari permen karet itu.

Yak, makin besar, besar, dan..

POP

Meledak dengan indahnya dan membuat mulut Shiho lengket. Tentu saja kaget. Gadis itu langsung menyeka permen karetnya, namun cukup lengket...

Asuka menoleh ke sisi kanan-kirinya, berusaha mencari sosok pemuda berambut pirang, yang cukup ceroboh karena lupa mengambil uang kembaliannya itu. Ia tertegun, sepasang mata birunya menatap kepingan rabit di tangannya, "Ufh, kira-kira kemana perginya ya dia?"

Tanpa ia sadari, ia sudah berada di gedung junior high akademi. Yah, cari ke tempat yang mungkin dikunjungi Hibiki sajalah. Sepertinya pemuda itu seumuran-atau bahkan lebih muda?-darinya. Pasti dia salah satu murid tingkatan ini.

Asuka tetap berjalan sepanjang koridor dengan matanya yang masih termangu memandang kepingan-kepingan logam di tangannya. Ia terus berjalan, sampai menyadari sesosok gadis ada di depannya dan... belepotan permen karet? Asuka tidak yakin.

Ah, mungkin saja gadis ini tahu orang yang sedang dicarinya ada dimana sekarang?

"Halo," sapanya pada gadis itu, "Apakah kau melihat seorang pemuda berambut pirang.. Err... mencuat ke atas, lewat sekitar sini?" tanyanya. Yah.. semoga saja gadis ini mengerti apa yang dia maksud. Asuka tidak pandai mendeskripsikan gestur seseorang soalnya.

auu... bisa memalukan.. batin gadis itu. Permen karetnya belepotan, yah setidaknya sudah dijilatnya sedikit agar tidak seperti bertopeng. Bisa jadi bahan tertawaan nanti. Ia cukup panik, sampai ada seorang gadis lain yang belum dikenalnya, menyapa dirinya. Akhirnya ada juga yang ingin menyapanya-- tapi ini cukup memalukan.

"Halo," sapa perempuan itu. Shiho mengalihkan pandangannya.

"Apakah kau melihat seorang pemuda berambut pirang.. Err... mencuat ke atas, lewat sekitar sini?" lanjut gadis itu. Shiho menggunakan telapak tangan kirinya untuk membersihkan bekas bekas permen karetnya. Aduh, tampil sangat memalukan hari ini. Ya apapunlah yang ditanya orang ini. Tunggu, pemuda rambut pirang?

"Ahaha, aku murid baru, jadi belum tahu siapa-siapa.." jawab Shiho sambil menggaruk kepalanya, dan mungkin rambutnya lengket karena bekas permen karet di tangannya. Shiho cukup sulit melepasnya, dan harus pelan pelan tentunya. Hari ini benar benar siap buat Shiho.

"adudududuh tunggu sebentar..." Shiho pelan melepas permen karetnya, dan ia tahu ini sangat jorok.

"Ah ya namaku Shiho. Kamu anak dari divisi menengah juga?" tanya Shiho sambil nyengir lebar

Gadis di hadapan Asuka terlihat membersihkan permen karet di wajahnya, "Ahaha, aku murid baru, jadi belum tahu siapa-siapa.." jawab si gadis sambil menggaruk kepalanya-membuat permen karet yang melekat di tangan gadis itu berpindah ke rambutnya. Asuka menaikkan alisnya, "Ano, rambutmu-"

"Adudududuh tunggu sebentar..." gadis itu pelan-pelan berusaha melepas permen karet yang melekat di wajahnya. Asuka mengangkat tangannya, bersiap untuk mengambil permen karet di rambut gadis itu, "Butuh bantuan?" tanyanya. Permen karet pink itu sepertinya akan sulit dilepas...

Asuka merogoh-rogoh tas punggung mungilnya, berusaha mencari sesuatu. "Ah ya namaku Shiho. Kamu anak dari divisi menengah juga?" tanya gadis yang ternyata bernama Shiho itu, membuat perhatian Asuka teralih dari tas-nya. Senyum di wajah Asuka merekah, "Ah, ya... Namaku Yoshikuni Asuka. Panggil saja Asuka," ia terdiam sejenak, "Salam kenal ya, Shiho."

...Entah kenapa, tapi rasanya ada yang ketinggalan...

"Ahaha, aku murid baru, jadi belum tahu siapa-siapa..."

Plak! Asuka menepuk keningnya. Ah, dasar bodoh kau, Asuka. Main bertanya saja tadi.

"Ah, um, maaf ya kalau pertanyaanku tadi membuatmu bingung..." ujarnya pada Shiho sambil tersenyum tak enak.

Selepas dari kelas, ia berjalan di sepanjang koridor menuju pintu keluar, bermaksud untuk pergi ke asrama, ketika dilihatnya...

"Asuka!"

HMPH! Refleks yang telat untuk membekap mulut dan kabur, Hibiki -w- Meskipun kau bisa membekap mulutmu, kau tidak bisa kabur sekarang karena Asuka sudah melihatmu. Karena itu, hadapilah gadis itu seperti seorang cowok sejati kufufufu~ >3

Shizu datang, dengan wujud uh...Asuka?

Nyadar Asuka ada disana, komentar Shizu adalah:

"Ups..."

"nggak apa-apa!! aku mau bantu carikan kok," jawab Shiho dengan cengiran lebarnya. Yah, pokoknya bisa mendapat kenalan, daripada menjalani kehidupan SMP yang membosankan tanpa Tsugaru.

"rambut mencuat keatas pirang... maksudnya yang itu?"

Shiho menunjuk seorang pemuda yang barusan berteriak Asuka. Err...rasanya itu benar-benar dia. Shiho jadi bersemangat. "Asukacchi, yang itu ya!!" tunjuk Shiho sambil memandang Asuka kesenangan. Logat kansainya cukup ngebut, sampai ia sadar, Asuka ada dua.

"eeeeh?!! Asukacchi yang mana?!" serunya dengan suara kencang.



OOT : shizu jadi asuka? klo salah PM

oot: bener kok.

---

"Bukan, yang ini bukan Asuka" Shizu menunjuk diri sendiri.

"Kalau aku mematikan aliceku, aku bisa pingsan, jadi biarkan seperti ini dulu" ujar Shizu.

"Nggak apa-apa!! aku mau bantu carikan kok," jawab Shiho dengan cengiran lebarnya. Asuka tersenyum senang, "Benarkah?" sepasang mata birunya yang berpenjar menatap Shiho, "Kalau begitu-"

"Asuka!" seruan seorang pemuda memutus perkataan Asuka. Ia menoleh ke belakang, mendapati pemuda itu membekap mulutnya, "Ah, Hibiki!" Asuka merogoh sakunya, mengambil kepingan uang Hibiki, bermaksud untuk mengembalikannya.

"Rambut mencuat keatas pirang... maksudnya yang itu?" Shiho menunjuk ke arah Hibiki, "Asukacchi, yang itu ya!!" tunjuk Shiho sambil memandangnya. Asuka mengangguk dan tersenyum pada Shiho, "Ya, yang itu-" Asuka tidak melanjutkan perkataanya ketika dilihatnya seorang gadis yang sama persis dengannya lewat situ.

DHUEENNGG

"!!" Mata Asuka membulat. Dia... kok ada orang yang mirip dengannya!?

"Eeeeh?!! Asukacchi yang mana?!" seru Shiho dengan suara kencang. Asuka sangat kaget, sehingga ia tidak berkomentar apa-apa, "......"

"Aduh, gimana inii..." Shizu panik kuadrat.

"Ini. Shizu" ujarnya pelan.

Shiho mencoba untuk tenang, dan ia menghela nafasnya. Yah, katanya akademi ini memang punya murid berkemampuan, walaupun Shiho masih belum benar benar mengerti. Ia sendiri juga punya, sih..tapi ia tidak menganggap kemampuannya itu ajaib. Gadis rambut merah itu memegangi dahinya dengan tiga jarinya. Gaya berpikir.

"ok, aku paham. Akademi ini ajaib..." celetuknya sambil memejamkan matanya. Ia masih belum bisa percaya, selama ini ia belum pernah melihat sulap. Shiho jadi keringat dingin memikirkannya, dan menurunkan tangannya.

"oh kalian kembaran?" tanya Shiho. Ah, ini masuk akal, Shiho juga punya kembaran. Kenapa dari tadi tidak kepikiran yah.

"BUKAN!" ucap Shizu, mukanya seperti di ava.

"Aku orang yang lain lagi, berubah dengan alice!" ujarnya.

Ketika gadis itu menoleh dan memanggil namanya, datang Asuka yang lain.

"Eh? Hah?" Hibiki celingak-celinguk antara Asuka 1 dan Asuka 2. "U-umm...Asuka yang mana?" Anak itu dengan muka O_o; mendekati ketiga gadis itu dan mengerutkan alis menelaah keanehan di depannya. "Kau...siapa?" tanya bocah itu pada Asuka yang ngotot dirinya bukan Asuka. Ia lalu menoleh pada gadis berambut hijau (ato biru?) yang juga ada disana. "Ke-kenapa bisa begini ya?" gumamnya ber-swt.

"Ini. Shizu." ujar gadis yang berwajah serupa dengannya. Asuka yang sempat kaget barusan langsung menghela nafas panjang, "Oh... Shizu toh..." Ah, pantas saja gadis itu menembaknya di kedai ramen tadi. Pasti ada sesuatu yang aneh dengan pistol gadis itu.

Wait. Itu bukan reaksi yang benar!

-twich-

Asuka mendekati Shizu, tersenyum manis, tapi urat-urat kemarahan bermunculan di dahinya, "Apa yang kau lakukan?..." bisiknya sedikit menggeram. Asuka meraih rambut pirang Shizu-rambut yang serupa dengan miliknya, lalu memilin-milinnya, "...Dengan wajahku?"

Yah, sebenarnya ia tidak berniat marah seperti itu sih... iseng saja.

OOT : rambut Shiho merah lho ^^; ni ava bukan penampilan (cuma sama tampang, rambut beda), penampilannya original, gomen blom di gambar =3

--

"BUKAN!" seru si 'kembaran' itu. Aduh galak sekali dia. Shiho senyum senyum sweatdrop, dan kedua tangannya ada di pinggang. Ia 'gemes' dengan orang orang yang cukup galak, tapi masih kurang seru. Shiho senyum senyum sendiri seperti orang gila kesenengan.

Laki laki yang ditunjuknya tadi juga kebingungan. "Ke-kenapa bisa begini ya?" tanya pemuda itu. Shiho menaikkan bahunya tanda tidak mengerti. "katanya akademi ini banyak uniknya, kalau bukan kembaran artinya sulap," jawabnya asal-asalan. "Tapi kok bisa yah, kalau kayak begini aku bisa punya kembaran ketiga..." lanjutnya lagi, sambil memperhatikan Asuka yang satu lagi, Asuka yang terlihat lebih galak. Ok, bisa dibedakan lewat sifatnya.

Sedangkan Asuka yang asli... ia terlihat marah sambil tersenyum. Shiho biasa saja menanggapinya. "Itu kenalanmu semua?" tanya Shiho ke cowok yang sama sama kebingungan itu.

oot: walah gomen2 shiho >w<;

Quote :

"Oh Shizu toh..."

Shizu? Oh! ia menepukkan genggaman tangannya sebagai tanda ia mengingat suatu hal. "Ah, Shizuka-san yang di kedai ramen!" Hibiki malah lebih bingung kenapa sepertinya sifatnya berbeda, karena Shizuka yang ia tadi kelihatannya tidak menyukai keberadaannya.

Hibiki memperhatikan Asuka yang mendekati gadis yang mirip dengannya. Gadis itu terlihat marah dalam senyumnya. Ia jadi agak bergidik sambil berpikir, Cewek kalo marah menakutkan ya...^_^;

Quote :

"Itu kenalanmu semua?"

"Iya," bocah itu mengangguk. "Baru saja kenalan sih. Ah, aku Asakura Hibiki. Salam kenal," ia tersenyum sopan pada gadis itu. "Lalu...supaya wajahmu balik lagi, apa yang harus dilakukan?" ia bertanya pada Shizuka, kali-kali bisa membantu.

OOC=Nimbrung


IC

PYON~~PYON~
Terdengar Sound effect dari irama loncatan Noa yang menggema di lorong sekolah. Alicenya sedang aktif, dengan kata lain kini wujudnya adalah Klonoa. Lebih praktis bukan? Bisa bergerak bebas, berlarian dan berloncatan kesana-kemari tanpa harus ada yang memarahi.
Noa melanjutkan jalan-jalan di Gedung sekolah, tiba-tiba ia melihat beberapa orang yang mungkin sedang berbincang seru.
Seorang gadis berambut merah, sepasang siswi kembar berambut pirang, dan seorang laki laki rambut rancung. Eh? Laki-laki?! Oh, tidak...
"Uwaah!!"
Spontan kelinci bertopi biru itu berteriak histeris, seperti sedang ketemu serigala.
Noa musti jaga jarak, pertanda buruk baginya.

Quote :

"Uwaah!!"

"A-ada apa??" ia terkejut ketika mendengar teriakan yang ternyata berasal dari...seekor kelinci?? Hah??

"Kok ada kelinci disini...?" Hibiki mendekati kelinci biru itu dan mengulurkan tangan, berniat menyentuhnya. Mungkin mengelus kepalanya? >3

Berita buruk!!
Laki laki itu tampak menyadari kedatangan Noa dan segera menghampirinya. Kelinci itu segera meloncati tangan Hibiki yang hendak menyentuh Noa. Panik, takut, membuat Noa bingung sendiri.

"Hussh! Jangan mendekaat!" Pekiknya, dengan suara chibi-nya.

"Baru saja kenalan sih. Ah, aku Asakura Hibiki. Salam kenal," ujar si laki laki pirang dengan rambut mencuat keatas itu. Shiho membalas dengan cengiran lebar khasnya, dan berkata, "Namaku Shiho, salam kenal juga!". Yah, tapi pandangannya malah teralih pada kelinci jejadian yang mendadak muncul...

"Uwaah!!"

"Hussh! Jangan mendekaat!"

Sekali lagi bertemu makhluk jejadian? Akademi yang ajaib. Shiho dengan tampang kebingungan berusaha mengangkat kepala kelinci itu agar terangkat keatas dengan cepat. Dasar, akademi ini terlalu banyak keajaiban.

Good News! Seorang penyelamat datang dan mengangkat Noa menjauh dari makhluk bernama 'laki-laki' itu.

"Nice, baby!! Selamatkan aku dari itu!" Serunya girang sambil mengacungkan tangannya pada Hibiki. Soal kata 'baby' yang memalukan itu, Noa mendapatkan kosakata baru karena akhir-akhir ini keseringan nonton acara Michelle Ja**son di TV.

Quote :

"Selamatkan aku dari itu!"

Kelinci itu menunjuknya. "Itu?" Hibiki ikutan menunjuk dirinya sendiri. "Maksudnya aku?? Sebentar, sebentar...kau bisa bicara...Jangan-jangan ini Alice juga ya? Uwaah hebat sekali~!" Wajahnya kelihatan begini *A*

"Apa kau kenal kelinci ini, Shiho-san? Siapa namamu?" duh, meskipun tahu kelinci itu jejadian, tetap saja Hibiki memperlakukan ia seperti kelinci sungguhan -w-; "Kenapa kau kelihatannya tidak mau kusentuh?" ia dengan polosnya bertanya, mungkin bingung kenapa hari ini ia bertemu dua orang (?) yang tidak terlalu menyenanginya padahal baru pertama bertemu TwT

Quote :

Asuka mendekati Shizu, tersenyum manis, tapi urat-urat kemarahan bermunculan di dahinya, "Apa yang kau lakukan?..." bisiknya sedikit menggeram. Asuka meraih rambut pirang Shizu-rambut yang serupa dengan miliknya, lalu memilin-milinnya, "...Dengan wajahku?"

"Maaf! Aku cuma iseng!" ujar Shizu panik.

Melihat Noa...

"Ada lagi yang phobia cowok disini? Teman!" Shizu excited sendiri.

Kembali ke Asuka...

"Aku kembali deh!" Shizu menembak dirinya sendiri.

Shizu kembali seperti semula, tapi dia tak sadarkan diri.

Asuka melepas tangannya dari rambut Shizu dan mendapati seekor kelinci biru kecil melompat-lompat mendekati mereka. Kelinci itu tampaknya terlihat ketakutan lalu meminta pertolongan pada Shiho ketika Hibiki hendak menyentuhnya... Ahh, kenapa ya?

"Maaf! Aku cuma iseng!" seruan Shizu membuat Asuka kembali mengalihkan pandangannya, "...apa? Iseng?" Asuka menatap Shizu dengan tatapan swt.

"Aku kembali deh!" Shizu tiba-tiba saja menembak dirinya sendiri. Asuka terkejut karena Shizu sudah berubah dan... pingsan?

"...Shizu?" Asuka berlutut, melihat gadis itu sudah tak sadarkan diri dan mendesah. Duh, dia sebaiknya harus melakukan apa? Dia tidak mungkin mengangkut gadis ini sendirian.

...Sepertinya meminta bantuan adalah pilihan yang tepat, "Seseorang, tolong bantu aku mengangkutnya!" ujar Asuka segera dengan nada serius.

Uwah, ada yang pingsan! OAO

"Biar aku saja!" bocah itu segera bertindak dan mengangkat Shizuka yang tak sadarkan diri. "Maaf ya," gumamnya pada Shizuka karena ia sudah seenaknya menyentuh gadis itu. PM-nya agak heran anak ini bisa menyentuh perempuan...? Ah, mungkin karena sikon darurat ini sehingga Hibiki tidak memikirkan yang lain selain keselamatan orang yang dibawanya.

Ia pun bergegas ke rumah sakit dengan Shizuka dalam gendongannya.

[OUT]

oot: saya bawa ke hospital, oke ya?