[atap]Meeting New Friend

SETTING : Di siang hari, jam 1
Anyone can join

---------------------------

Matahari bersinar cerah, menerangi seluruh wilayah yang berada di akademi ini. Seorang pemuda terlihat berbaring di atap gedung SMP bersama seekor kelinci putih.

"Kenapa siang hari selalu panas?" keluhnya. Keringatnya mulai membasahi daerah pelipisnya.

"Nguiik..."

Ryuu bangun dan menoleh ke arah kelinci kesayangannya, Yukisagi. "Kau juga merasa kepanasan?" tanya Ryuu sambil mengeluarkan sebotol air mineral yang sempat ia bawa dari kamarnya tadi dan meneguknya. Lalu ia menuangkan sedikit air itu di telapak tangannya, "Minumlah," ujarnya.

Yukisagi segera saja menjilati telapak tangan Ryuu untuk minum.

"Hh... Menonton awan memang menyenangkan..." batin Ryuu sambil kembali berbaring. "Apa mungkin ada orang yang akan kutemui lagi?"

Siang hari. Matahari hari itu cukup terik. Hana yang sebelumnya tersesat di dalam gedung Senior High di malam hari, entah karena alasan apa gadis berambut biru-gelap nyaris hitam tersebut kembali mengunjungi gedung-gedung sekolah, sekedar ingin tahu. Kaki kurusnya melangkah perlahan tanpa suara, kebiasaan Hana yang tidak bisa dihilangkannya. Ia melangkah perlahan, kepalanya menunduk menatap lantai—menghitung langkahnya satu persatu.

Kepalanya mendongak, menatap tangga yang... Jujur saja, Ia tersesat lagi di gedung Junior High. Mungkin karena terbiasa tersesat, hal tersebut tidak memberatkannya. Hana melanjutkan langakh kakinya, menyusuri satu-persatu tangga yang menuju atap sekolah. Kedua bola mata coklat kusamnya menatap pintu yang sedikit terbuka, dan tanpa mengatakan sepatah katapun Ia kembali melangkah.

"Kelinci," gumamnya pelan melihat Yukisagi. Ia tidak sadar akan kehadiran Ryuu karena terlalu fokus pada makhluk berbulu lembut tersebut, yang membuatnya sedikit teringat akan Thokki yang tidak berhasil didapatkannya. Pandangannya beralih pada pemuda dengan bola mata gelap, yang tampaknya adalah majikan dari kelinci tersebut. "Siang," sapanya pendek.

Siang itu...PANAS!!!!

Yuki dengan perasaan tak berarah jalan ke Junior High Places...
Melihat orang-orang yang tampaknya belum pernah dilihat sebelumnya...Yuki cuma bisa bengong. Apa yang akan Yuki lakukan? Entahlah..

Yuki kemudian duduk di rerumputan,memandangi barang yang ada ditangannya.

Terdiam.

"

Quote :

Siang," sapanya pendek.

Ryuu kaget dan bangun dari tempat berbaringnya. Seorang gadis berambut biru-gelap kehitaman menyapanya.

"Uh... Siang?" sapa Ryuu balik, agak bingung.

"Tumben ada orang ke sini..." batinnya.

Lapar... sangat. Sedari pagi belum makan karena mengurus gadis yang err-- kedinginan, sakit, apalah. Bahkan tidak sempat ganti baju. Hayate hanya memakai kemeja putih. Jas hitam dengan bintang 3-nya tertinggal saat ia ingin keluar menjelang pagi tadi. Crap-- seandainya ia tidak keluar tadi-- mungkin sekarang berjalan dengan perut kenyang.

Eugh... gedung SMP? Entah angin apa yang membawa Hayate ke sini. Sesekali keliling ke gedung divisi lain tak apalah. Atap-- mungkin sudah bosan ke atap terus. Tetapi belum coba atap di gedung SMP-- walaupun Hayate dulu pernah ada di gedung ini 3 tahun lalu. Angin sepoi-sepoi menyibak rambut silver Hayate-- dan juga ujung kemeja yang keluar dari celananya-- membuatnya semakin berantakan.

Oh-- ternyata sudah ada yang mendahului Hayate-- mungkin saja murid SMP-- err-- entahlah apa murid selain SMP boleh menginjakkan kaki di gedung ini-- entahlah. Lebih baik diam-- dari pada menambah-nambah masalah.

"Hei..siapa namamu?" Tanya Yuki dengan ekspresi dingin kepada Hayate.

Ia melihat seorang gadis dan seorang lelaki berambut silver.

"Ramai sekali..." batinnya.

Ia menoleh ke arah kelinci putihnya, "He... hei!" serunya kaget saat melihat Yukisagi berlari ke arah Yuki.

"Hei..siapa namamu?"

Crap-- hari gini saja masih ada yang menyapanya. Dan-- err-- pertanyaan gadis yang menghampirinya tidak penting. Hanya menanyakan nama-- kenapa tidak to the poin saja. Sudah malas kalau ada percakapan omong kosong begini. Lebih baik diam dari pada menambah masalah.

"Hn... kenapa tidak kau duluan yang menyebut namamu," Ucapnya datar tanpa sedikitpun menoleh pada gadis yang tadi menyapanya. Malas bicara-- masih memikirkan apakah nanti akan ada detensi karena Hayate tidak membawa jas hitamnya.

---

((OOC: Maap kalo sikap charaku begini >A< ngga mau menghancurkan image chara *digeret keluar*))

Pemuda berambut gelap itu merespon sapaannya. Pandangannya fokus pada Yukisagi, tangannya menjulur perlahan, ingin menyentuh hewan lembut tersebut namun dihentikannya; Ia ragu. "Boleh, kalau kusentuh?" tanyanya namun kemudian Yukisagi meloncat rendah namun cepat ke arah seorang lain. Refleks, Hana mengikuti Yukisagi.

Makhluk kecil itu berdiri tepat di depan Yuki—yang juga membuat Hana berhenti melangkah. Ia mendongak, menatap gadis di hadapannya. "Kelincinya lari ke arahmu." ujarnya panjang lebar.

Ada kelinci,putih. Yuki suka kelinci,kemudian ia memberikan wortel pada kelinci itu,kemudian membelainya.

"Lucu" Hanya itu yang ia ucapkan.

Ryuu kaget melihat gadis yang manyapanya tadi mengejar Yukisagi. Ryuu spontan berdiri dan ikut mengejar Yukisagi yang berhenti di tempat gadis dan seorang pemuda berambut silver yang ia lihat tadi.

"Uh-oh... Yukisagi, jangan lari-lari dong..." ujarnya sambil berjongkok untuk mengelus Yukisagi, "Um... Maaf ya, kelinci ini suka sekali berlari-lari," ujar Ryuu pada ketiga orang di depannya.

Ryuu agak ragu, tapi lalu ia bertanya pada gadis berambut biru-tuayang menyapanya sebelumnya dan gadis yang baru saja memberikan Yukisagi wortel , "... Kalian suka binatang?"

"Aku punya banyak binatang" jawabnya singkat.

"Aku Riuren Yuki,salam kenal" Kali ini,Yuki tersenyum

Gadis berambut perak itu memberikan wortel pada si Kelinci. Kedua bola mata coklatnya menatap Yukisagi sampai sebuah suara mengalihkan perhatiannya. "... Kalian suka binatang?"

'Tidak semua hal bisa membuatku tertarik,' kalimat itulah yang ingin diucapkannya namun tak jadi. Pandangannya menyapu atap sekolah, Ia merasa mendengar langkah kaki lain sebelumnya. Langkah kaki berat seorang pria, tapi yang dilihatnya hanya 3 orang namun tak lama ia menangkap sosok Hayate. Sesekali Hana melirik Yuki.

"Warna rambut kalian... Mirip?" gumamnya pelan, sedikit heran dengan warna rambut yang perak. Ia belum pernah melihatnya sebelumnya. Kecuali orange. Ya, orange. Warna rambut yang unik milik seorang wanita dewasa yang Ia tak kenal namun pernah ditemuinya.

"Aku Riuren Yuki, salam kenal" gadis berambut perak tersebut tersenyum. Senyum yang ramah dalam pengelihatan Hana. "Salam kenal," jawabnya pendek. Tak tampak keinginan dalam dirinya untuk balik memperkenalkan diri.

Quote :

"Aku Riuren Yuki,salam kenal" Kali ini,Yuki tersenyum

"Ryuu... Kiyohara Ryuu," ujarnya, "Salam kenal, Yuki-san," lalu ia menoleh ke arah gadis berambut biru tua yang berada di dekat Yuki, "Um... boleh tahu namamu?" tanyanya gugup. "Dan juga, siapa namamu?" tanyanya pada pemuda berambut silver yang tampaknya daritadi diam saja.

Warna rambut kalian... Mirip?" gumamnya pelan, sedikit heran dengan warna rambut yang perak.
"... Warna rambut yang unik..." batin Ryuu.

-----

OOT : Maaf mungkin sedikit OOC --a

"kelihatannya mirip..." jawabnya,padahal nampaknya ia tak perlu menjawab itu.

"Aku bahkan tak tahu siapa cowok itu." jawabnya pendek sambil terus memberikan wortel pada kelinci itu.

"Dan juga, siapa namamu?"

"Yoshikazu Hayate," Jawabnya singkat-- dengan nada datar. Dan juga tanpa menatap mereka. Solah-olah hanya pamer punggung pada orang-orang di sana.

---

((OOC: kayaknya ini RP fast paced-- ngga keberatan 'kan kalo gw rep pendek2 XP))

Quote :

"Yoshikazu Hayate," Jawabnya singkat-- dengan nada datar.

"Ah, salam kenal Hayate-san," ujar Ryuu.

"Aku bahkan tak tahu siapa cowok itu." jawabnya pendek sambil terus memberikan wortel pada kelinci itu.
"Sepertinya kalian sudah kenal sekarang," ujar Ryuu sambil tersenyum kecil.

Ryuu menatap Yukisagi, "Sepertinya kau sangat menikmati makanmu," batinnya sweatdropped.

----------------
( OOT : Hayate : Aku juga kayanya pendek2 )

Satu persatu dari mereka menjawab pertanyaan pemuda majikan kelinci ini. "Um... boleh tahu namamu?" Gadis berambut biru ini berjongkok, terus memperhatikan Yukisagi yang diberi wortel dan tampak menikmatinya. "Hanazono." jawabnya, "Siapa nama kelinci ini?" tanyanya belik.

"Hanazono." jawabnya, "Siapa nama kelinci ini?" tanyanya balik.
"Salam kenal Hanazono-san," ujar Ryuu lalu menoleh pada Yukisagi, "Dan ini Yukisagi, kelinciku," ujarnya.

Yukisagi berhenti memakan wortelnya sebentar dan mengusap-usap wajahnya, seperti mengiyakan kata-kata majikannya, lalu kembali menikmati wortel dari Yuki.

Lihat-- mereka semua sedang-- err-- drama persahabatan. Yeah-- entah apalah itu-- nampaknya membosankan. Hayate beranjak bangkit dari duduknya. Berbalik-- perlahan menjauhi mereka semua tanpa suara.

"Lhe..Hayate pergi,orang aneh" sesombornya Yuki mulai nih...kemudian matanya masih melihat Yukisagi yang asyik memakan wortelnya.

Berfikir...

"Kelinci....putih...." gumamnya pelan.

Ryuu menyadari Hayate pergi. Dia merasa khawatir. ".. Kenapa dia tiba-tiba pergi? Apa aku mengganggunya?" batinnya khawatir. ".. Semoga saja tidak."

Riuren Yuki wrote:

"Kelinci....putih...." gumamnya pelan.

Ryuu menoleh kembali pada Yuki, "Ada apa dengan kelinci putih, Yuki-san?" tanya Ryuu.

"Ada apa dengan kelinci putih, Yuki-san?" Ryuu bertanya.

Yuki panik,terdiam dengan ucapannya..

"Eh...enggak..." Pipi Yuki jadi merah karena pertanyaan tadi.

"AH!!! Aku harus pergi"

Kemudian Yuki berlari kebawah

*out*

Ryuu kebingungan melihat Yuki 'melarikan diri' darinya.

"Kenapa dengannya??" batin Ryuu bingung.

"Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh? Yukisagi?" tanya Ryuu sambil mengambil kelincinya dan menaruhnya di pundaknya.

"Nguik?" Yukisagi hanya menggerak-gerakkan kupingnya.

Ryuu menghela nafas, "Entahlah.." Ryuu menoleh ke arah Hanazono, "Hanazono-san, aku pergi dulu.." ujarnya sambil melangkah pergi.

[OUT]

Yukisagi kini berpindah tangan, kembali kepada majikannya. Ia tidak sadar jika satu persatu dari mereka yang ada disana mulai meninggalkan tempat. Gadis berambut biru gelap tersebut menggaruk pelan pipinya yang tak gatal, kedua bola mata coklat kusamnya menatap kesana-kemari. Ia memicingkan matanya ketika menatap matahari siang yang teramat terik.

"Pintu keluar," gumamnya lalu beranjak dari tempatnya semula dan sampai pada anak tangga terakhir menuju koridor Junior High. Jalan keluarnya?

Yak! Hana lupa dimana jalan keluarnya. Ia sedikit panik dalam diam, namun ekspresinya tidak mengatakan demikian. Dipandangnya dataran dari balik jendela, tidak terlalu tinggi. Tanpa pikir panjang, Hana meloncat dari jendela seperti yang pernah Sei lakukan ketika Hana tersesat di gedung Senior High meskipun pada akhirnya Ia terjatuh, dengan kata lain; pendaratan tidak berjalan dengan mulus. Tapi... Jalan pintas, bukan?

(out)