[class]Ohayou

Hinata masuk ke kelas pagi-pagi. Tidak ada orang di sana.

Ia pun dengan pelan melihat keluar cahaya yang menyorot masuk dari balik jendela.

"...", dia hanya bisa menghela nafas.

"Eh? Memangnya paman ingin kemana?"
"Pagi begini bukannya kamu harus ke kelas?"
"Kelas..."

Pintu kelas dibuka pelan pelan oleh Futako. Err.. hanya ada perempuan lain yang ada di kelas itu, tapi Futako belum mengenalnya. Seragam boleh sama.

"Futa.. ini.. kelas B Junior kan..?"
"...apa itu...?"

Yah, sang arwah paman boleh bingung. Mana mungkin Futako mengerti soal kelas. Akhirnya Futako cuma berjalan kearah perempuan yang menyendiri disana. Tapi hanya diam, seperti minta diperhatikan.


OOT : yg cetak coklat g bisa didenger ya =3 hanya percakapan futa ama hantu

Hinata kemudian tergesa melihat gadis berambut ungu yang datang ke sana.
Ia pun dengan sedikit malu dan lembut tersenyum (dengan tambaha pose moe) mengucapkan selamat pagi kepadanya..

"...eer, selamat pagi.."

"aku tidak tahu.." jawab Futa. Terlihat seperti menjawab ke gadis yang ada di kelas itu walaupun sebenarnya bukan.

"...selamat pagi..." lanjutnya.

Lalu kembali bengong

"....?", Hinata hanya bisa bingung melihat Futako yang termenung. Ia pun berusaha untuk membuka pembicaraan.

"Ano...kamu anak di tempat ini?", tanyanya sambil berusaha ramah.

"Ano...kamu anak di tempat ini?", tanya gadis itu..ramah.

Futako celingukan dulu.

"memangnya ini dimana?" tanya Futako balik.

"memangnya ini dimana?"

"eer...sebenarnya ini juga yang ingin saya tanya..", ujarnya sambil tersenyum kecut, "saya anak baru di sini."

"eer...sebenarnya ini juga yang ingin saya tanya.."

"....."
"Oh bagus, sekarang ada dua orang yang sama..."

"saya anak baru di sini." lanjut gadis itu. Futako berusaha menangkap kata kata itu.

"..anak baru.... oh... sama..." jawabnya, dengan tempo yang lebih lambat.

"eer...", Hinata kemudian sedikit penasaran, "dari tadi, anda ngomng dengan siapa ya?"

tanyanya dengan polos..

"ha?"

Ok, butuh loading 10 detik untuk berpikir. Futa menunjuk kearah gadis itu.

"kamu,"

Lalu kearah lain, sebelah kiri Futa.

"dan paman.."

"....", Hinata sepertinya sadar ketika tahu bahwa cewek di depannya ini 'abnormal'.

"..oh begitu..", tawanya heran, "boleh kenal dengan hantu...maksud saya, paman yang ada di dekatmu..kebetulan saya tahu kalau 'paman' itu ada di sini.."

ujarnya sambil berusaha mencairkan suasana..

Ekspresi Futako tidak berubah.

"boleh kenal dengan hantu...maksud saya, paman yang ada di dekatmu..kebetulan saya tahu kalau 'paman' itu ada di sini.."

"umm..."

Futako seperti menarik lengan seseorang yang ada di sebelahnya. Err.. lebih tepatnya menarik narik udara.

"...oh ya..."

Sepertinya gadis ini teringat sesuatu.

"Orang biasa... tidak bisa melihatnya yah...?"

"....", Hinata pun menjelaskan yang sebenarnya dengan wajah polos, "sebenarnya, saya bisa melihat makhluk halus. Kebetulan, keluarga saya bisa melihat hantu.."

ujarnya dengan wajah moe...

"sebenarnya, saya bisa melihat makhluk halus. Kebetulan, keluarga saya bisa melihat hantu.." jawab gadis itu. Eh? Futako baru tahu ada orang yang bisa seperti ini.

"...eh? sekarang bisa lihat juga...?" tanya Futa yang nggak kalah moenya *diinjek*

dalam pandangannya, sang paman juga sudah menghilang. Limit Alicenya habis, eh...

"...er, sudah menghilang ya?", tanya Hinata. Dia pun kemudian menanyakan sesuatu.

"Alice anda berhubungan dengan makhluk halus ya? Terlihat dari mata anda...", ujarnya polos..

Futako mengangguk pelan.

"Alice anda berhubungan dengan makhluk halus ya? Terlihat dari mata anda..." ujar gadis itu, dan Futako lagi lagi butuh waktu untuk mencerna maksudnya.

"...bukan. hanya bicara dengan roh.." jawabnya.

Ia memang tidak tahu sinonim dari roh...

"...bukan. hanya bicara dengan roh.."

Hinata hanya bisa swt..
Mungkin orang di depannya ini benar2 LEMOT....

Kemudian dia pun mengulurkan tangannya..

"Boleh tahu siapa nama anda?"

Rasanya keadaan belum cair juga, walaupun Futako tidak tahu maksudnya. Si paman juga mengatakan, "Roh itu sama saja dengan makhluk halus.." limit Alicenya cukup cepat, eh?

"Boleh tahu siapa nama anda?"

"...Futako.."

cuma nama yang bisa ia jawab dengan benar.

"Oh...Futako..", ia pun tersenyum ceria, "Futa-chan, Futa-chii, Futa-pyon...ngomong-ngomong, panggilan anda apa ya?"

Sampai berapa lamapun, ekspresinya tetap bodoh. "Futa-chan, Futa-chii, Futa-pyon" begitu gadis itu ceria mencari panggilan untuknya.

Tunggu.. rasanya terlalu ekstrim, mendadak tersenyum ceria seperti itu.

"ngomong-ngomong, panggilan anda apa ya?" tanya gadis itu. Umm... namanya Futako, dipanggil Futako, jadi Futako menjawab..

"Futako.."

Hinata sedikit berpikir. Dia melupakan sesuatu..

"eer...nama keluarga?"

"eer...nama keluarga?"

"Futa..."
"Nama keluarga, Futako..."
"Oh... keluarga.."

loading....90%

"...Segawa Futako..." jawabnya. Kali ini tersenyum.

Lama juga ya...
Kemudian Hinata pun tersenyum..

"Segawa...baru pertama kali aku mendengarnya...", ujar Hinata, "kalau begitu, salam kenal ya.."

Hinata pun menyalami tangan Futako.

"kalau begitu, salam kenal ya.." ucap gadis itu, dan menyalami tangannya. Futako berpikir dulu. Rasanya ada yang kurang.

"Oh ya... namamu...?"

"Nama?", Hinata kemudian berpikir sedikit demi sedikit. Ia pun mendapat 'sinyal' dan tersenyum kecil, "tanya saja dengan yang lain.."

rahasia perempuan? lol