May I treat you?

Hah? Kok sekarang dia malah membakarnya?

Reiyu makin bingung dibuatnya melihat gadis yang malah membakar buku kecil itu...

"Oi, oi! Yang benar saja, kenapa bukunya malah dibakar?!" sahut Reiyu terkejut

Tapi tidak lama kemudian Reiyu makin kaget lagi ketika gadis itu tiba2 malah memeluknya?!

"Hah?! Ke-kenapa kamu?" tanya Reiyu bingung melihat gadis itu memeluk dirinya sekarang. Tapi anehnya Reiyu tidak menolak pelukan gadis itu, biasa kalo ada orang yang meluk dia kayak gitu mah...pasti dalam hitungan detik orang yang meluk dia akan terkapar pingsan karena kejutan listrik dari Reiyu.

Reiyu hanya terdiam, dia kemudian mengelus lembut kepala gadis itu tanpa dia sadari sendiri. Wah, ada apa gerangan dengan ke-orang ini? *dibantai*

OOT : sekarang deh mumpung gak da orang



"Hah?! Ke-kenapa kamu?" Ujar Reiyu.


"Hiks.." Ia masih memeluk Reiyu,dengan erat. Sedangkan tangisannya tak berhenti.

Entah apa yang dia rasa,tapi mungkin...

"Apa aku jatuh cinta?"

OOT:@Reiyu udah kok
-------------------------------------------------

Ryuu hanya terdiam, menonton 'telenovela gratis' itu. Berebutan buku, menangis, lalu memeluk. Apa sih yang ada dipikiran dua 'kakak' itu? Menangis di pelukan Reiyu sepertinya keterlaluan untuk ditonton...

'Apa aku keluar saja' celetuk Ryuu tanpa sadar.

Melihat Reiyu mengelus kepala Yuki, Ryuu terkekeh pelan. Dengan pandangan penuh rasa iseng dia memandang 'pasangan baru' itu. Tidak sanggup berbahagia? Itukah yang dirasakan dua orang itu? Kenapa masalah harus ada dan terus ada? Pertanyaan yang bodoh; justru itulah serunya hidup..

..menurut pikiran Ryuu tanpa logika yang benar. Walaupun Ryuu adalah tipe Heart-type, belakangan ini dia justru mengandalkan logika; sejak ada masalah yang datang bertubi-tubi. Sementara, Ryuu terus menyembunyikan masalahnya dibalik jubah coolnya, dan senyum-palsunya. Jatuh cinta...? Sampah.

"Apakah aku mulai tidak percaya cinta?" gumam Ryuu, yang tanpa direncanakan malah bukannya dalam hati, sekarang ucapan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Dia mengalihkan pandangan dari kedua orang itu, duduk di jendela besar, dan setetes air mata hangat muncul dari matanya.

Pelukan gadis itu makin erat, makin membuat Reiyu merasa tidak enak, apalagi ada Ryuu disini, rasanya agak gawat juga=)) tapi kalau keadaannya sudah begini, masa dia mau mendorong gadis yang sedang menangis itu, uh...jadi serba salah deh...

Reiyu masih mengelus lembut kepala gadis itu dengan agak swt juga, untuk menghibur gadis itu, membayangkan kalau Seira ada disini apa yang akan dikatakannya pada kk-nya ini? Uwah, ga bisa kebayang deh! Sementara itu dia melihat Ryuu terkekeh melihat mereka berdua...

"Sial kau Ryuu! Cepat bantu aku!" tatap Reiyu pada Ryuu karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi untuk menghibur gadis itu.

"Apakah aku mulai tidak percaya cinta?" gumam Ryuu, yang tanpa direncanakan malah bukannya dalam hati, sekarang ucapan itu keluar begitu saja dari mulutnya.

"Hah?!" Reiyu makin bertambah bingung mendengar gumamn Ryuu yang seakan-akan bertanya pada dirinya sendiri.

Tidak lama kemudian, Ryuu duduk di ambang jendela dan ketika dilihat, dia...dia...meneteskan air mata?!

WHAT THE...!

Sekarang apa yang harus dialakukan Reiyu? Dengan kedua orang yang sama2 menangis ini Reiyu jadi pingin ikutan nangis *dihajar Reiyu*...

"Hyoten...plezzz..saat ini aja bantuin gw dong.." batin Reiyu panik. Di satu sisi dia tidak dapat melepaskan gadis yang sedang memeluknya erat ini, tapi di sisi lain dian khawatir karena melihat Ryuu menangis juga.

Sementara di tempat lain...(ngakak *dihajar*)

"Hatchii! Hm? Masa aku kena flu sih?" batin Hyoten menggosok hidungnya yang gatal seperti mau kena flu.

Menerima tatapan Reiyu, Ryuu tertawa kecil dan menghapus air matanya. "Apa yang akan dipikirkan adikmu bila melihat kamu begini? Adikmu ngga brother complex kan?" canda Ryuu karena disisi lain Reiyu siskom sama Seira.

Rasanya kalau bercanda begini, masalah-masalah itu melayang begitu saja. Tiba-tiba Ryuu tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Reiyu. "Mukamu--Mukamu..kocak banget!" katanya disela-sela tawanya. Memang sih disisi Ryuu muka Reiyu SANGATLAH kocak, tapi disisi orang lain.. gatau deh! Njrit, memang sih kata PM kalau dibayangin muka Reiyu pasti kocak *dibantai Reiyu*

"Sori, sori." katanya pada Yuki. Tapi hanya saja tawanya belum berhenti. Ryuu tidak berhenti tertawa juga. Andai saja orang lain melihat wajah Reiyu, mungkin saja orang lain itu juga akan tertawa melihat wajah Reiyu bila orang itu suka humor. Masih tertawa Ryuu berkata, "Abujud, itu..mukamu..ebuset..lucu amat.."

Omongannya terputus karena dia masih tertawa. Tertawa lepas, bukan tertawa palsu.

----------------------------------
OOT: PM ngebayangin wajah Reiyu pingin ketawa dan nangis bersamaan~

OOT : lalalalalaalalallllllllaaaaaaaaaaaaaa!!!!!! *geje,dirajam*
==================================================

Wah,banyak orang!!!!!!!!!!!! Yuki kan jadi malu juga..

Dan akhirnya,melepas pelukan itu dengan muka merah padam.

"Gomen..nasai.." Ucapnya tersipu malu....

=====================================================

OOT : Sumpah,gw mo ngakak!!

OOT:@Ryuu dan Yuki: Eh sial lui berdua! Jangan dibayangin!

"Apa yang akan dipikirkan adikmu bila melihat kamu begini? Adikmu ngga brother complex kan?" canda Ryuu karena disisi lain Reiyu siskom sama Seira.

"Hah? Siapa yang siscom?! Sialan kau Ryuu!" balas Reiyu pura2 marah sama Ryuu. Tapi kayaknya emang bener si Reiyu itui siscom *dihajar*. Setelah itu Ryuu pun tetap meledeknya dengan berkata kalau wajahnya saat itu lucu sekali. I Bujud, kasian Reiyu nih *dihajar*.

Dan sampai akhir pun Ryuu masih tertawa terbahak-bahak!

"Ryuu! Sialan kau! Kuhajar kau!" kata Reiyu sedikit tertawa juga membayangkan bagaimana wajahnya sendiri sekarang=)). Ryuu, Ryuu, untung kamu temennya Reiyu, kalo ga kamu uda gosong pingsan dari tadi karena disetrum sama Reiyu *dibantai Ryuu*

"Kau sendiri tadi menangis kan? Cowo kok nangis? Kenapa tuh~?" canda Reiyu membalas Ryuu sambil tersenyum jahil juga.

Heh? Akhirnya gadis itu melepaskan pelukannya dengan wajah merah padam dan ucapan maaf dengan tersipu-sipu malu..

"Ah..umm..ya..tidak apa2 sih.." ujar Reiyu tiba2 merasa tidak enak sendiri, sesaat kemudian dia hanya bisa terdiam karena tidak tahu harus berbicara apa lagi.

Berusaha mengalihkan topik pembicaraan Reiyu bertanya pada gadis itu..

"Eh Yuki, alice-mu itu apa? Aku lupa nanya tadi.."

"Hah? Siapa yang siscom?! Sialan kau Ryuu!" balas Reiyu pura2 marah sama Ryuu. Tapi kayaknya emang bener si Reiyu itui siscom *dihajar*. Setelah itu Ryuu pun tetap meledeknya dengan berkata kalau wajahnya saat itu lucu sekali.

"Waktu itu pas ngomongin Sei-chan? Langsung berapi-api pas denger nama Taki...kan?" tanya Ryuu iseng sambil tersenyum jail.

"Kau sendiri tadi menangis kan? Cowo kok nangis? Kenapa tuh~?"

"Kalau itu soal Reii dan Nana doang kok, don't worry," jawab Ryuu. Yuki melepaskan pelukannya sementara Reiyu tergugup-gugup, dan Ryuu berkata,

"Coba ada handycam, bisa direkam tuh telenovela gratis..!" ledek Ryuu sekali lagi. Tawa mewarnai wajahnya lagi. "Ehem, Reiyu, kamu jatuh cinta-kah?"

OOT : @ Reiyu : rasain tuhh!!! *tetep ngebayangin kalo terjadi di real life *
@ Ryuu : anda mengatakan suatu hal yang benar-benar tepat sekalii!!!

@ Myself : Bego lo,sei-chan. Udah tau chara-lu itu gila,masih mao jadi gila!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Eh Yuki, alice-mu itu apa? Aku lupa nanya tadi.."Tanya Reiyu padanya.

"Nguik,my alice? Aahahahahaha,lucu deh. Kayak nama es krim gitu. Veneta Alice. Repairing system." Jawabnya.

Tiba-tiba,ponselnya berdering.

"Halo.." sapanya dengan suara lesu di telepon genggamnya itu.

Beberapa menit kemudian...

"Gak,ini gak mungkin..gak..aku pasti salah dengar,kan?"

Koneksi terputus. Yuki semakin panik. Airmatanya sudah mulai keluar.

"Ah! maaf,aku harus pergi" Katanya terburu-buru.


[out]

"Waktu itu pas ngomongin Sei-chan? Langsung berapi-api pas denger nama Taki...kan?" tanya Ryuu iseng sambil tersenyum jail.

Wah, pas banget nancep tuh pertanyaan di pikiran Reiyu..

"I-itu kan karena..uh..maksudku..a-aku hanya khawatir kok!" jawab Reiyu agak gelagapan. Wah2, ternyata si Reiyu memang siscom eh? *dirajam Reiyu*

"Kalau itu soal Reii dan Nana doang kok, don't worry," jawab Ryuu. Yuki melepaskan pelukannya sementara Reiyu tergugup-gugup, dan Ryuu berkata,

"Siapa mereka berdua? Mereka apa-mu Ryuu?" tanya Reiyu heran merasa tidak pernah mendengar kedua nama itu.

"Coba ada handycam, bisa direkam tuh telenovela gratis..!" ledek Ryuu sekali lagi. Tawa mewarnai wajahnya lagi. "Ehem, Reiyu, kamu jatuh cinta-kah?"

Kata2 iseng Ryuu benar2 bikin sebel si Reiyu, merekam telenovela gratis? Wah, asyik, aku juga mau ntar ya Ryuu! *dihajar Reiyu*

"Kalau kau rekam akan langsung kuhancurkan kamera itu! Uapa?! Jatuh cinta?! Apa2 perasaan kayak gitu, cuma bikin seseorang menderita tau..." (kata Reiyu yang tiba2 murung lagi teringat sesuatu.

"Nguik,my alice? Aahahahahaha,lucu deh. Kayak nama es krim gitu. Veneta Alice. Repairing system." Jawabnya.

"Veneta? Ooh..alice yang 'memperbaiki' itu ya.." balas Reiyu agak mengingat sedikit alice yang serasa pernah didengarnya itu.

Tiba2 gadis itu menerima telepon yang lalu dengan wajah pucat dan hampir menangis dia langsung keluar dengan terburu-buru. Reiyu agak heran melihatnya, apa yang terjadi dengan gadis itu? Pikirnya. Reiyu pun lalu menatap Ryuu...

"Jadi? Kita juga pergi nih? Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi disini kan?" tanya Reiyu pada Ryuu sepertinya dia mengajak Ryuu untuk keluar bersama-sama.

OOT:@Yuki: Buset dah!
@Ryuu: Kalo Ryuu mau, ntar OUT-in Reiyu bareng kamu aja ya!

OOT: Reiyu: males banget seh!

"Siapa mereka berdua? Mereka apa-mu Ryuu?" tanya Reiyu heran merasa tidak pernah mendengar kedua nama itu.

"Nana--Nanase sahabatku, dan Reii--Reiichi saudaraku." jawab Ryuu singkat.

"Jadi? Kita juga pergi nih? Tidak ada yang bisa kita lakukan lagi disini kan?" tanya Reiyu pada Ryuu sepertinya dia mengajak Ryuu untuk keluar bersama-sama.

"Tentu saja..yuk!" katanya sambil menarik tangan Reiyu keluar dari Hospital. Kenapa Yuki terlihat pucat ya?

[out with reiyu]