[class]Ohayou

"tanya saja dengan yang lain.." jawab gadis itu. Futako jadi bingung sendiri.

"...paman tahu?" tanyanya pada angin yang berhembus.

"siapa yang tahu...?"

Hinata merasa kasihan kepada Futako, tetapi apa boleh buat ketika Hinata adalah seseorang yang beberapa orang. Ngerti nggak mxdnya? x3

"Eer..kita ganti topik..", ujar Hinata untuk mencairkan suasana, "kenapa...kamu lemot?"

Waduh..bisa bikin marah ^ ^;

Quote :

"Eer..kita ganti topik..", ujar Hinata untuk mencairkan suasana, "kenapa...kamu lemot?"

"...kenapa aku lemot?"
"...dari sananya. Futa, coba lepas kontak lensmu, aku jadi ingin bicara padanya... aku kasian dengannya."
"...cara melepas kontak lens...?"

percakapannya selesai, Futako menatap gadis itu.

"dari sananya," jawab Futako

"Hee...", Hinata kemudian dengan polos berkata lagi, "si paman ada di sini ya...?"

"umm.. ada..." jawabnya.

"..tahu cara melepas kontak lens..?"

terjadi tanya jawab diantara mereka.

"Hee? Kamu tinggal memegang kontak lens yang ada di mata, terus mengambilnya dengan perlahan supaya tidak terluka.", ujar Hinata sambil memperagakannya pura2..

"Hee? Kamu tinggal memegang kontak lens yang ada di mata, terus mengambilnya dengan perlahan supaya tidak terluka."

"...begitu..."

Futako ingin menyentuh kontak lensnya, tapi langsung memejamkan matanya karena takut.
Artinya sejak masuk akademi, ia tidak pernah melepas kontak lens.

"umm...."

suasana kembali tegang.

"Eer...", Hinata kemudian kebingungan, "kalau anda mau, saya bisa bantu untuk melepaskan kontak lensnya..."

"kalau anda mau, saya bisa bantu untuk melepaskan kontak lensnya..."

"hua...?"

"bisa kah..?"

Futako maju beberapa langkah. Sepertinya memang niat dibantu.

Lalu Hinata coba menyentuh pelan bola mata Futako. Lensa kontaknya berhasil dicopot dengan baik..

"Ini...", Hinata memberikannya dengan hati-hati kepada Futako~~

"..."

Selamat! Kini Segawa Yamato dapat dilihat oleh orang orang yang ada di sekeliling. Pemuda 28 tahun itu masih terlihat seperti masih hidup, dengan jas dan mata yang hitam, ia mengelus kepa a Futako dari belakang. Memang fisiknya tidak terasa, sih.

"...oh, luar biasa..." ujar orang itu, kemudian mengarahkan pandangannya kepada Hinata.

"Maafkan aku kalau anak ini cukup bodoh, dan.. akulah yang disebut-sebut paman waktu itu," lanjut pria itu. Futako sendiri terlihat kagum terkejut. Cukup lama ia memperhatikan sang paman, apalagi kini ia bisa berkontak fisik.



OOC : profilnya yamato :
http://as-rpg.omgforum.net/other-registration-f57/example-segawa-yamato-t709.htm
silahkan ngobrol dengan hantu ini~

hee...ternyata beneran ada ya...

Hinata berbicara di balik Hinata. Hinata kemudian memperkenalkan diri.

"Eer..tidak apa-apa, kok..", tawanya.

"...kamu tidak stress kan punya kawan seperti dia? seandainya iya, aku benar-benar minta maaf," ujar Yamato sambil menggaruk kepalanya.

"Ah ya, kamu harus ke kelas yang benar. Ayo jalan, ke kelasmu," lanjutnya sambil mendorong dorong Futako keluar kelas, wajah swt berat. Futako jalan pelan pelan mengikutinya, dan Yamato seperti ingin minta maaf pada Hinata.

"Sekali lagi maaf ya, maaf ya,"

Keduanya pergi, dan keadaan menjadi.. kembali tegang.

[out]


kesan pesan selama RP : tegang dan polos sekali

Quote :

"...kamu tidak stress kan punya kawan seperti dia? seandainya iya, aku benar-benar minta maaf," ujar Yamato sambil menggaruk kepalanya.

"ah..tidak apa-apa...", Hinata menjawabnya sambil terbata-bata mengingat yang berbicara adalah seorang..bukan, sebuah arwah? *lol*

Quote :

"Ah ya, kamu harus ke kelas yang benar. Ayo jalan, ke kelasmu," lanjutnya sambil mendorong dorong Futako keluar kelas, wajah swt berat. Futako jalan pelan pelan mengikutinya, dan Yamato seperti ingin minta maaf pada Hinata.

"Sekali lagi maaf ya, maaf ya,"

"....'kombinasi' yang aneh..", ujar Hinata yang kemudian keluar setelah mendengar seseorang juga berkata dari balik benaknya..

[out]

kesan: LOL