the lake

OOC: klo ada yang mau gabung,gabung aja ya!

Setelah membeli makanan di CT sayumi pergi kembali ke woods, ayumi terus berjalan tampa tentu arah hingga ia menemukan sebuah semak-semak yang mencurigakan Sayumi pun pergi kebalik semak-semak itu "kira-kira ada apa ya dibalik semak ini" sayumi pun trus menulusuri semak belukar itu, dan ketika sampai diujung semak ternyata ditemukan disana ada danau yang cukup luas.
" wah....danau, sejuk sekali disini" Sayumi mencari pohon rindang untuk didudukinya.

" aku makan disini aja ah,sendiri juga ga apa-apa" Sayumi mengeluarkan makan yang tadi ia beli di CT. " nyam..nyam..nyam enak sekali roti ini!" setelah selesai makan sayumi tiduran dibawah pohon itu mentap langit biru yang indah. " udara disini segar sekali,pemandangannya juga indah! "

((OOC : Numpang ikut yak~ =3 Maap kalau repp-nya pendek-pendek =3))

Menyebalkan sekali.

Yui menyadarinya. Tubuhnya memang kecil, tidak terlihat seperti anak berumur 16 tahun seperti biasanya. Cebol. Tetapi, kenapa mereka tetap saja mengucapkan kata-kata tabu itu dengan keras di depan Yui? Tidak usah keras-keras. Sebab, telinga Yui sensitif untuk hal seperti ini. Bahkan apabila ada yang berbisik-bisik tentang kekurangannya, dia pasti akan mendengarnya dengan jelas. Ingin rasanya dia memakai penyumbat telinga agar suara-suara seperti itu tidak terdengar lagi. Jujur, hal inilah yang membuatnya—

—benci.

SRAK

Yui terus berjalan, menembus semak-semak belukar di dalam hutan. Duri-duri dan ranting tanaman yang cukup tajam menggores kulitnya. Rasa sakit sudah bukan masalah besar bagi Yui lagi. Sebab, dia lebih sakit apabila dilukai dari dalam daripada dilukai dari luar seperti ini. Hingga pada akhirnya, saat Yui berhasil menembus semak-semak belukar itu, terpampang sebuah pemandangan indah dari sebuah danau besar yang ada di dalam hutan. Rupanya ada danau di tempat yang cukup sepi seperti ini. Mungkin danau ini sering digunakan orang lain untuk menyendiri karena memang tempat ini sepertinya jauh dari keramaian Central Town. Atau mungkin, sering digunakan orang lain untuk—

—bunuh diri?

Tidak! Jangan berpikir yang tidak-tidak, Yui! Sepertinya tidak mungkin. Kalau tidak, tempat ini akan sangat angker. Dilihatnya sekeliling. Yui menemukan seorang gadis yang tengah berbaring di bawah pohon tidak jauh dari tempatnya berada. Uh-oh, tidak mungkin akan bunuh diri 'kan? Ya tentu tidak, Yui. Jangan berpikir hal-hal negatif terlebih dahulu! Yui memutuskan untuk menghampiri gadis itu untuk memastikan siapa gadis itu.

"Uh, ano—permisi," panggil Yui. "Apa aku mengganggumu?"

Quote :

"Uh, ano—permisi," panggil Yui. "Apa aku mengganggumu?"

Sayumi yang sedang bengong menatap langit, agak kaget ketika ada orang yang datang memanggilnya. " heh...ya! oh gak,gak ganggu kok " jawab sayumi. Sayumi tersenyum pada perempuan itu, " silahkan duduk disini!" tawar sayumi. "aku bawa snack nie mau gak?" sambil mengeluarkan snack dari tasnya lalu menawarkan pada perempuan itu.

"em ngomong-ngomong kamu disini lagi apa?kok bisa sampai sini?"tanyanya pada perempuan itu. " oh iya nama mu siapa? perkenalkan nama Q sayumi michishige dari special ability, B junior high school. kalau kamu??" sambil mengulurkan tangannya.

" heh...ya! oh gak,gak ganggu kok "

Yui tersenyum kecil kepada gadis di depannya itu. Rupanya, dia tipe gadis yang sangat ramah, tidak seperti dirinya yang berinteraksi dengan orang lain saja sangatlah susah. Apalagi, perempuan itu sudah mau mempersilakan Yui duduk di sampingnya. Er—sepertinya ini pertama kalinya Yui diperlakukan sebaik ini oleh orang lain setelah sekian lama. "Terima kasih banyak ya," ucap Yui sambil duduk di bawah sebuah pohon, tepatnya di samping gadis ramah itu. Syukurlah tadi dia sempat memutuskan untuk main ke dalam hutan ini.

"aku bawa snack nie mau gak?"

Menawarkan—snack? Pada Yui? "Ah—benarkah tidak apa-apa jika aku mengambil snack milikmu ini?" Yah, jarang sekali Yui menerima tawaran seseorang seperti ini. Kalau ditolak, takut menyakiti perasaan gadis yang baik hati itu. Jadi, Yui memutuskan untuk mengambil sedikit snack yang ditawarkan gadis itu. "T-terima kasih banyak ya," ucap Yui sambil melahap snack yang baru saja diambilnya tersebut.

Em, gadis itu bertanya kepada Yui mengapa dia bisa sampai di tempat ini. "Aku? Aku—hanya kabur dari kericuhan Central Town saja. Soalnya, aku kurang suka keramaian," jawabnya. Yeah, dia memang kabur dari kericuhan di Central Town. Ah—bukan, bukan kericuhan yang dia hindari. Tetapi bisikkan dan ejekkan yang dia dengar saat dia berjalan di muka umum. Jadi, tempat yang sepi seperti ini memang cocok untuk gadis pendiam seperti Yui.

" oh iya nama mu siapa? perkenalkan nama Q sayumi michishige dari special ability, B junior high school. kalau kamu??"

Special Ability, B Junior High. Rupanya tidak sekelas dan seability dengan Yui. Sayang sekali, padahal dia kenalan pertama Yui di sekolah ini. "Kimiko Yui, Technical Ability, A Senior High School." Mungkin gadis di depannyai itu tidak akan menyangka bahwa Yui sudah duduk di bangku Senior High. Yah—penampilannya masih terlihat seperti anak Elementary maupun Junior High sih. "Ano—boleh aku memanggilmu Sayumi?" tanya Yui lagi.

Quote :

"Aku? Aku—hanya kabur dari kericuhan Central Town saja. Soalnya, aku kurang suka keramaian," jawabnya.

Tampaknya perempuan yang ia temui tidak suka keramaian beda sekali dengan sayumi dia amat menyukai keramaian karean bisa menambah teman. " he..kenapa kau tidak menyukai keramaian?padahalkan klo bnyak orang seru" tanya sayumi

Quote :

"Kimiko Yui, Technical Ability, A Senior High School."

Ternyata perempuan yang ia temui seorang senpai toh." hem...senpai murid baru disini ya??"tanyanya

Quote :

"Ano—boleh aku memanggilmu Sayumi?" tanya Yui lagi

" boleh,boleh saja gak masalah kok,lagian kaukan senpai disini!" ujar sayumi. "klo aku boleh tidak memanggilmu yui saja?" tanyanya.Sebenarnya Sayumi merasa tidak sopan karena yang bersamanya itu seorang senpai.

" he..kenapa kau tidak menyukai keramaian?padahalkan klo bnyak orang seru"

Yui terdiam sejenak. Memang benar sih, agak aneh perempuan sepertinya menghindari keramaian. "A-aku takut. Aku takut apabila aku tidak diterima di antara orang banyak karena kekuranganku ini," jawabnya sambil menempelkan salah satu tangannya di depan mulut seperti biasa yang dia lakukan. Singkatnya, Yui tidak percaya diri berhadapan dengan orang banyak. Ya, kekurangan terbesarnya adalah fisiknya yang kecil ini. Memang, bahkan banyak murid-murid Junior High yang tinggi dan besarnya melebihi Yui yang sudah Senior High. Bukan hanya fisik saja. Kadang Yui juga masih sering bersikap kekanakkan, tidak dewasa. Kekurangannya ini—mengganggu hidupnya saja.

" hem...senpai murid baru disini ya??"

Yui mengangguk kecil mendengar pertanyaan dari Sayumi. "Iya. Aku baru tiba disini beberapa hari yang lalu. Aku mohon bantuannya di akademi ini ya," ucap Yui. Ah, lagi-lagi Yui meminta hal yang tidak-tidak kepada orang lain. Apakah Sayumi akan keberatan dengan permintaannya ini? Sebab, Yui sendiri juga tidak mau merepotkan orang lain.

Tiba-tiba, Yui terhentak. Tunggu dulu, apa tadi Sayumi memanggilnya dengan sebutan 'senpai'? Ah, tidak! Masalahnya, Yui jarang sekali dipanggil senpai oleh orang lain. Yang ada, orang-orang malah mengira kalau Yui itu masih anak-anak. Makanya, dia sering dipanggil dengan embel-embel 'dek' atau 'nak'. "Er—Sayumi-chan, kau tidak usah memanggilku dengan 'senpai', ya. Cukup Yui saja," ucapnya.

Quote :

"A-aku takut. Aku takut apabila aku tidak diterima di antara orang banyak karena kekuranganku ini," jawabnya sambil menempelkan salah satu tangannya di depan mulut seperti biasa yang dia lakukan.

"hem.." sayumi mengagukan kepalanya seperti orang yang sedang berpikir. " hem yui semua orang pasti memiliki kekurangan,terkadang orang yang tinggi sekali juga tidak ingin setinggi itu,semuanya pasti memiliki kekuranngan,setidaknya yui dilahirkan dengan memiliki mata dan alat indera yang penting bnyak orang yg dilahirka dengan mata buta."jelasnya.

Quote :

"Iya. Aku baru tiba disini beberapa hari yang lalu. Aku mohon bantuannya di akademi ini ya," ucap Yui.

"ya sama-sama,Sayumi juga lumayan baru disini tapi sayumi berusaha membaur dengan yang lainya, yui coba seperti itu saja pasti berhasil" sambil tersenyum untuk menyakinkan yui.

OOC-Nimbrung yah

-----
IC



Shura saat ini berada dalam lingkup hutan akademi. Sendirian. Untung saja matahari sudah bersinar, cahayanya menyusup di antara dedaunan dan membentuk bayangan gelap.
Disini sepi, cuma ada suara penghuni hutan yang terdengar menyayat hati.

Well, untuk apa gadis 9 tahun berada disini? Jawabannya hanya satu; menghindar dari keributan. Shura sedang ingin tenang, sebisa mungkin.

Ia terus mengelilingi Woods, mencari tempat untuk duduk santai. Dan....... Oh yeah! Dia temukan sebuah danau dibalik semak, danau yang airnya jernih. Ternyata disana sudah ada beberapa orang. Dua siswi yang sedang bercengkrama.

Shura menghampiri mereka dan tersenyum, sambil menyahut
"Maaf mengganggu.."

Quote :

"Maaf mengganggu.."

sayumi dikagetkan lagi dengan seorang anak kecil." oh ya ada apa ya??apa kau tersesat?"tanyanya pada gadis itu. Sayumi tersenyum pada anak itu " silahkan duduk disini klo kau mau, aq juga membawa snack mau?" tanyanya sambil menawarkan snack pada gadis itu. " namamu siapa?" sambil menatap wajah anak itu. " perkenalkan nama Q sayumi michishige,Special ability B-junior high " sambil mengulurkan tangannya.

" oh ya ada apa ya??apa kau tersesat?
silahkan duduk disini klo kau mau, aq juga membawa snack mau?"

Shura kembali tersenyum, ala bocah kecil.
"Shura hanya sedang jalan jalan, terimakasih .." Ucapnya ramah, dilanjutkan dengan kambuhnya penyakit 'mengganti-aku-dengan-nama-sendiri'.
Ia berterimakasih atas tawaran snack dan ajuan untuk duduk yang diberikan Sayumi. Shura sempat melirik gadis lain disebelah Sayumi, sebelum ada pertanyaan lagi.

"namamu siapa? perkenalkan nama Q sayumi michishige,Special ability B-junior high "

Shura juga mengulurkan tangannya, sambil mengucap namanya, "Shura, Laten. Kelas B-Elementary."
Dan menjabat tangan Sayumi.
"Salam kenal, senpai" Lanjutnya.

Kemudian Shura mendelik lagi pada gadis di sebelah Sayumi. Berpikir untuk menyapanya..

"ya sama-sama,Sayumi juga lumayan baru disini tapi sayumi berusaha membaur dengan yang lainya, yui coba seperti itu saja pasti berhasil"

Menyemangati— Sayumi berusaha menyemangatinya. Apakah ini akibat ucapan sembarangnya yang tadi Yui ucapkan? Paling tidak, ia harus mengucapkan terima kasih kepada Sayumi. "Terima kasih banyak, Sayumi," Ternyata benar, tidak semua orang yang ada di akademi ini mempunyai niat yang buruk kepada Yui. Syukurlah, masih ada orang sebaik Sayumi. Dan Yui berharap, semakin kesana nanti, ia bisa bertemu berbagai macam orang. Tentunya yang mempunyai sifat yang sama seperti Sayumi sekarang ini. Semoga saja—

"Maaf mengganggu.."

Awalnya, Yui ingin segera bersembunyi di balik pohon karena takut apabila yang datang itu adalah seorang laki-laki, mengingat di agak sedikit takut dengan laki-laki. Tetapi dari suara yang dia dengar itu bukanlah suara laki-laki. Gadis berumur 16 tahun itu menolehkan kepalanya, menoleh ke arah sumber suara yang baru saja ia dengan tadi. Teryata, yang ia lihat begitu menolehkan kepalanya adalah seorang gadis kecil. Gadis berambut panjang gelap, sepertinya dia bukan termasuk dalam kumpulan orang-orang 'itu'. Jadi, Yui bisa menarik napas lega untuk sementara.

Terjadi perbincangan antara Sayumi dan gadis kecil itu. Yui tidak bisa bergabung dengan perbincangan mereka saat itu. Sepertinya terlihat seru—dan Yui tidak bisa seenaknya memotong pembicaraan orang seenaknya. Mungkin dia harus menunggu hingga terjadi jeda di antara perbincangan mereka itu. Kemudian, terjadi sesi perkenalan diri. Sayumi memperkenalkan dirinya sama seperti saat ia memperkenalkan dirinya ke Yui. Sedangkan gadis kecil itu—

"Shura, Laten. Kelas B-Elementary."

Laten, Elementary. Ternyata lagi-lagi berberbeda ability dan kelas dengan Yui. Dan Elementary, berarti dia Junior Yui juga, sama seperti Sayumi yang duduk di bangku Junior High. Sekarang, apa yang harus Yui lakukan? Mumpung sekarang sedang terjadi jeda antara perbincangan mereka berdua. Sapa? Tetapi takutnya Yui tiba-tiba tergagap di tengah ucapan. Atau kabur karena takut mengganggu mereka berdua? Tidak, kabur bukanlah pilihan yang tepat. Jadi pilihan yang bisa diambil Yui adalah menyapa gadis kecil bernama Shura itu.

"S-selamat siang," ucap Yui. Terhenti. Yui bingung, harus mengucapkan kata-kata apa lagi. Come on, Yui! Tegapkan hatimu. Mulailah berani dalam menyapa orang baru. Kalau seperti ini terus, bagaimana dia bisa lancar saat berinteraksi dengan yang lainnya? "Er—aku Kimiko Yui, Technical Ability, kelas A Senior High School. Salam kenal, Shura,"

"S-selamat siang,"

Ah.. Akhirnya gadis disebelah Sayumi memulai percakapan, sebelum ada yang memulai. Seperti yang diharapkan Shura.
Ia pun membalas salam,
"Selamat siang"
Sambil menundukkan kepalanya sedikit. Shura mungkin bingung, mengapa gadis didepannya ini bicara begitu gagap. Apa gadis 9 tahun ini terlalu asing baginya?

"Er―aku Kimiko Yui, Technical Ability, Kelas A Senior High School. Salam kenal, Shura,"

Tepat setelah gadis yang ternyata bernama Yui itu memperkenalkan dirinya, Shura mulai mengerti keadaan. Gadis remaja yang tubuhnya mungil. Ini sering kali terjadi pada fase anak remaja, minder. Shura pikir mungkin seniornya itu sedang Minder, makannya susah bersosialisasi. Dan biasanya sedang memerlukan teman. Maka gadis kecil ini memutuskan untuk membantu seniornya, sebisanya.

"Salam kenal, Yui--senpai. Semoga Shura bisa menjadi teman yang baik" Katanya penuh keramah-tamah an. Lalu ia melanjutkan,
"Maaf bertanya begini, apa Yui--senpai sedang dalam masalah? Shura akan senang jika bisa membantu....." Ujarnya dengan malu-malu. Sambil sesekali tersenyum senyum, yang sudah jadi kebiasaannya.

OOT : ikutan, tapi maaf yag nge-repnya pendek" =3

--

Makino yang merupakan murid baur di AS merasa masih belum begitu bisa beradaptasi dengan sekolah barunya. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk berjalan-jalan ke hutan, siapa tahu dia akan menemukan seekor dua ekor binatang yang bisa diajaknya bicara.

Tapi, setelah lama berjalan, tiba" ia menemukan sebuah danau, dan melihat ada 3 orang perempuan yang belum dikenalnya. Makino berfikir, apakah dia ikut ngobrol saja dengan mereka atau tidak, dan melanjutkan berkeliling hutan saja. Soalnya Makino takut mengganggu mereka bertiga, yang nampaknya sedang curhat. Tapi akhirnya, dia pun memutuskan untuk bergabung.

"Pe... permisi, maaf mengganggu...."

Sayumi merasa senang karena bnyak orang berada disini,Sayumi sudah melupakan masalah tadi di CT, sebenernanya sayumi memiliki masalah tapi ia selalu menutupinya dengan senyumnya tapi sudahlah masalahnya toh tidak terlalu besar pikir sayumi.

Quote :

"Terima kasih banyak, Sayumi,"

"Sama-sama kalau kau ada masalah cerita saja pada q ya mulai sekarang kita teman ya?" sahut sayumi sambil terseyum pada yui. Yui mulai menyapa gadis itu tampaknya yui sudah mulai bisa berbaur semoga saja ia tidak minder lagi.

Quote :

"Pe... permisi, maaf mengganggu...."

Lagi-lagi ada orang datang yang ta dikenal Sayumi " wah asyik jadi ramai bigini" pikir sayumi. " ta, oh tidak-tidak mengganggu kok mau gabung?" tanynya pada perempuan itu. Tampaknya ia juga murid baru sepertinya ke3 orang yang ditemui sayumi semua anak baru.

OOT: Unn.. numpang ikut ya~.. Maaf kalau nge-repp-nya pendek-pendek..

---

Aww~ bagaimana caranya tugas Bahasa Inggrisku bisa selesai kalau masuk perpus saja aku sungkan.. Uff~ kenapa juga rak-nya harus jatuh? Ukyaa~ Sial.. Humm.. atau manfaatkan internet saja, ya~? Tapi mana boleh.. Huff..., batin Liz dalam hati. Tampaknya dia masih teringat-ingat tragedi rak jatuh di perpustakaan tadi, padahal jarak perpustakaan dengan tempatnya berjalan terantuk-antuk sekarang sudah puluhan, bahkan ratusan meter jaraknya.

Hee~ DANAU INSPIRASI~!, Liz terkejut juga, di balik keruwetan pikirannya saat ini, akhirnya dia menemukan sebuah tempat yang wonderful di matanya.

Dan ada banyak orang duduk di pinggirnya, 1-2-3..4, dan perempuan semua. Tapi, kelihatannya mereka juniorku. Ah~ masa bodoh dengan senpai-kouhai, aku butuh rileks sebelum 'lepas kendali'. Dan lagi, humm.. waktunya memulai pertemanan dengan manusia lain, kata Liz lagi, lalu bergegas menuju ke-empat gadis yang duduk-duduk santai itu.

'Ano.. bolehkah saya ikut bergabung? Agaknya saya sudah terlampau lama berjalan hingga sampai di tepi danau ini,' kata Liz ramah, seramah mungkin yang dia bisa untuk memulai perkenalannya dengan empat teman baru-nya itu.

Quote :

'Ano.. bolehkah saya ikut bergabung? Agaknya saya sudah terlampau lama berjalan hingga sampai di tepi danau ini,' kata Liz ramah

Sayumi dikagetkan oleh suara co menyapa, " oh boleh saja! " jawab sayumi. "wah jadi rami sekali disini dari pada tadi di CT ah..sudah-sudah sayumi jangan ingat ingat kejadian tadi lagi"pikir sayumi. " hei, kau mau snack" tawar sayumi pada laki-laki itu.

OOT: Chara saia perempuan..Bukan lelaki..

---

Quote :

" hei, kau mau snack"

Yay~! Ramahnyaa.., pikir Liz saat mendengar seorang dari empat gadis itu menawarinya snack.

"Ya, terimakasih~," jawab Liz ramah, lalu mengambil sedikit dari snack itu. "Ah ya, di sini selalu sepi dan tentram begini, ya?"

OOT : maaf abis avanya kaya co

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Quote :

"Ya, terimakasih~," jawab Liz ramah, lalu mengambil sedikit dari snack itu. "Ah ya, di sini selalu sepi dan tentram begini, ya?"

"sama-sama" jawabnya, " pertama kali saya kesini emang sepi jadi tampaknya blum disentuh manusia" jelas sayumi. " oh ya perkenalkan namaku Sayumi MIchishige, panggil saja sayumi dari special ability, B-junior high " lanjut Sayumi sambil mengulurkan tangannya.

Quote :

" oh ya perkenalkan namaku Sayumi MIchishige panggil saja sayumi dari special ability, B-junior high " sambil mengulurkan tangannya.

Ah~ dia mengulurkan tangannya padaku!! Yeah~ satu langkah kemenangan!!, jerit Liz kegirangan dalam hati.

"Ah ya~!" kata Liz, lalu membersihkan tangannya sebentar, dan balas menyalami gadis yang menawarinya snack itu.

"Nara Lizzy, A-High School, Somatic Ability. Salam kenal juga~!' jawab Liz, lalu menurunkan tangannya.

Liz menghirup udara danau yang segar, lalu menghembuskannya pelan-pelan. Segar, inilah alam yang sebenarnya. Tempat yang penuh inspirasi, mungkin.

Quote :

sama-sama" jawabnya, " pertama kali saya kesini emang sepi jadi tampaknya blum disentuh manusia" jelas sayumi.

"Sayumi-..err.. -chan.., kamu pintar sekali bisa menemukan tempat seindah ini di akademi. Huuff.. segarnyaa...," kata Liz sambil meregangkan tangannya lebar-lebar.

Quote :

"Nara Lizzy, A-High School, Somatic Ability. Salam kenal juga~!' jawab Liz, lalu menurunkan tangannya.

"salam kenal" sayumi pun terseyum pada perempuan itu.ternyata perempuan itu seorang senpai tampaknya bnyak sekali senpai disini pikir sayumi sambil menatap orang-orang disekelilingnya. Oh ya da satu junior ku, aih lucunya gadis itu pikir sayumi, sambil manatap shura dan tersenyum.

Quote :

"Sayumi-..err.. -chan.., kamu pintar sekali bisa menemukan tempat seindah ini di akademi. Huuff.. segarnyaa...," kata Liz sambil meregangkan tangannya lebar-lebar.

"ah tidak juga itu hanya kebetulan saja sayumi lewat sini, karena penasara jadi pergi kebalik semak ini" jelas sayumi.

Quote :

"salam kenal" sayumi pun terseyum pada perempuan itu.

Hee~ manis sekaliii...~! Aku baru sadar, banyak seklai kouhai-kouhai manis yang tersebar di akademi. Uwaaa~!, batin Liz ketika melihat Sayumi tersenyum. Dan Liz pun tersenyum balik sebagai responnya.

Quote :

"ah tidak juga itu hanya kebetulan saja sayumi lewat sini karena penasara jadi pergi kebalik semak ini" jelas sayumi.

"Oh~! Kasusnya sama seperti saya ternyata.. Hmm, ngomong-ngomong, beruntung sekali ya, kita ditampung di tempat seperti akademi ini. Sudah tempatnya indah, kurikulum sekolahnya pun notabene lebih bagus daripada sekolah-sekolah umum, asrama yang nyaman.. Ya, pada akhirnya, saya hanya merasa amat beruntung," kata Liz asal, karena dia kehabisan topik untuk diperbincangkan.

Satu per-satu orang mulai berdatangan ke sini. Jadi lumayan ramai, semua saling berkenalan dengan malu-malu. Shura hanya tersenyum senang melihat kebersamaam yang erat antar sisiwi, tak peduli senior atau junior.
5 Orang yang berkumpul disini sekarang, semuanya wanita. Mereka mulai ngobrol normal, jadi akrab.
Shura juga ingin mulai membaur dengan mereka,

"Nara Lizzy, A-High School, Somatic Ability. Salam kenal juga~!

Shura mendengar salah satu pendatang baru memperkenalkan diri pada Sayumi. Namanya Liz, Shura juga ingin berkenalan dengannya.
"Selamat siang, Senpai." Katanya memulai percakapan

"Shura, Laten Ability. Elementary Class. Senang berkenalan, senpai." Lanjutnya sambil tersenyum

Quote :

"Selamat siang, Senpai." Katanya memulai percakapan

Liz pun menoleh ke arah sumber suara. Mata Liz pun membesar, karena ternyata yang berbicara adalah seorang anak gadis mungil yang amat imut.

Hee~ Imuutt..imuuutt..imuuutt..., kata Liz dalam hati, dengan mata tetap membesar.

Quote :

"Shura, Laten Ability. Elementary Class. Senang berkenalan, senpai." Lanjutnya sambil tersenyum

"Ya, salam kenal juga~! Panggil Liz saja ya, biar lebih akrab," kata Liz sambil menyalami Shura, gadis kecil nan mungil yang mengajaknya berkenalan.

Quote :

"Oh~! Kasusnya sama seperti saya ternyata.. Hmm, ngomong-ngomong, beruntung sekali ya, kita ditampung di tempat seperti akademi ini. Sudah tempatnya indah, kurikulum sekolahnya pun notabene lebih bagus daripada sekolah-sekolah umum, asrama yang nyaman.. Ya, pada akhirnya, saya hanya merasa amat beruntung," kata Liz asal, karena dia kehabisan topik untuk diperbincangkan.

Sayumi diam sejenak, dia teringat akan keluarga yang ia tinggalkan, tapi sudahlah pada akhirnya aku juga memiliki keluarga disini. " oh ya benar tempat ini begitu menyenangkan semuanya lengkap dan tidak ada dimana-mana" jawab Sayumi.

"kira-kira didanau ini ada ikannya tidak ya?" kata sayumi karena teringat perutnya yang lapar, padahal sayumi memiliki roti tapi sudah habis niasalah sayumi memang agak rakus.

"Maaf bertanya begini, apa Yui--senpai sedang dalam masalah? Shura akan senang jika bisa membantu....."

Ah, lagi-lagi ada yang memanggilnya dengan panggilan senpai yang masih terbilang asing di kepalanya. Yah, mungkin yang lain sudah bisa menebak apa alasannya. Masalahnya, Yui jarang sekali dipanggil senpai oleh orang lain. Yang ada, orang-orang malah mengira kalau Yui itu masih anak-anak. Makanya, dia sering dipanggil dengan embel-embel 'dek' atau 'nak'. "Tidak usah pakai embel-embel 'senpai'. Cukup panggil Yui saja," Ternyata, murid-murid dan junior-junior Yui di akademi ini sangatlah sopan dan ramah, ya?

Yui terdiam sebentar. Masalah? Apakah Yui sedang dalam masalah? Jika dipikir-pikir, itu adalah pertanyaan yang cukup sulit dijawab oleh hati Yui sendiri. Mulut Yui mungkin bisa menjawabnya dengan enteng seperti 'tidak ada apa-apa' atau semacamnya. Tetapi, nurani kecil Yui di dalam seolah mengunci mulut Yui untuk mejawab demikian. Apakah dia harus jujur sekarang? Di depan orang-orang yang baru dikenalnya hari ini? Sepertinya, tidak apa-apa mencurahkan sedikit apa yang ada di dalam hati Yui. "Sebenarnya—aku masih baru di sini. Dan aku takut, orang-orang di sekitarku masih belum bisa menerima kehadiranku," ucap Yui. Kemudian, dia mendongakkan kepalanya sedikit, menatap orang-orang yang berada di dekatnya. "—kalian mau 'kan menerimaku apa adanya?" tanya Yui, mengharapkan jawaban yang sejujur-jujurnya dari mulut Shura dan Sayumi.

Tiba-tiba, datang dua orang perempuan yang bertanya apakah mereka boleh itu bergabung. Sebenarnya sih bagi Yui silakan-silakan saja untuk bergabung. Toh Sayumi dan Shura sepertinya sudah menyambut kedatangan mereka berdua dengan senang hati. Suasana semakin ramai di sini, apakah Yui juga bisa ikut membaur, tertawa bersama mereka semua? Salah seorang perempuan yang terakhir datang sudah memperkenalkan namanya terlebih dahulu, bahkan sudah mengobrol banyak dengan Sayumi dan Shura sepertinya.

"Nara Lizzy, A-High School, Somatic Ability. Salam kenal juga~!'

Ah, A Senior High School yang sama seperti Yui! Rupanya dia seangkatan juga toh? Sayangnya, beda kelas ability saja. Dilihat dari sifatnya, sepertinya dia perempuan periang dan supel. Ah, melihat itu, Yui kadang suka merasa iri sendiri. Semoga saja—suatu saat nanti—Yui bisa merubah sifatnya yang merepotkan ini. "Er—salam kenal juga. Aku Kimiko Yui, A Senior High School, Technical Ability. Er—dipanggilnya apa ya?" tanya Yui kepada perempuan itu.