Abstract School
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Abstract School

Indonesian Roleplay Forum based on Alice Academy story
 
HomePortalLatest imagesSearchRegisterLog in

 

 At Café: Topic?

Go down 
3 posters
Go to page : 1, 2  Next
AuthorMessage
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeTue Sep 09, 2008 6:54 pm

((OOC: Settingnya senja hari, hampir makan malam, di sebuah café. Kalau ada yang mau ikutan, minimal 2 paragraf deskriptif *ditimpuk* supaya jelas. Cuma terima LIMA MEMBER, NOW FULL))

Member list:
1. Itsuki Tokiya
2. Kurotsuki Isaki
3. Ennis Seiei
4. Nauka
5. Tokidoki Rikugou

WARN: Slow Paced Thread.



======================

Setelah keluar dari Woods, Tokiya tetap menggandeng Isaki menuju ke Central Town. Hari sudah mulai gelap dan memang hampir waktunya untuk makan malam. Sebagai Vice-Principal, dia memang tahu bahwa ada aturan tentang jam malam. Well, at least sekarang masih jauh dari jam malam B Senior High. Tokiya menatap Isaki dari samping, darah di wajahnya masih saja ada. Entah kapan mimisannya akan berhenti. "Kau tak apa, kan?" tanyanya sambil berjalan.

Tokiya menoleh kekiri-kanannya, mencari tempat dimana mereka dapat beristirahat sebentar sekaligus makan malam. Kemudian terlihat olehnya sebuah café tepat di belokan jalan. Dia menarik lengan Isaki, "Ayo kesana."

Mereka sampai didepan café tersebut dan Tokiya membukakan pintu bagi mereka berdua. Suasana tempat tersebut hangat dan nyaman. Disana terdapat meja dengan sofa, juga meja dengan kursi. Tokiya membawa Isaki ke meja dengan dua kursi di samping jendela café. Dia duduk disana dan seorang pelayan datang memberikan daftar menu dan segera pergi setelah memberitahu Tokiya untuk memanggilnya jika ada yang ingin dipesan.

Tokiya membaca menunya, tapi kemudian menyerahkannya pada Isaki. "Pesanlah sesuatu lebih dulu."


Last edited by Itsuki Tokiya on Thu Sep 11, 2008 6:30 am; edited 8 times in total
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeWed Sep 10, 2008 1:46 am

Tokiya menarik tangan Isaki dan membawanya ke sebuah kota. Kota dalam akademi? Tempat ini boleh juga ternyata... "Kau tak apa, kan?" tanya Tokiya tanpa berhenti berjalan. Isaki menggeleng, "Ehm, tidak. Ini... sudah biasa..." jawabnya sedikit gugup. Saputangan Tokiya masih ia gunakan untuk menyumpal darah. Kalau dalam 5 menit tidak berhenti juga, aku bisa pingsan kekurangan darah... batinnya sambil melirik saputangan putih yang kini sudah total berubah warna menjadi merah gelap.

"Ayo kesana." Tokiya menarik tangannya menuju sebuah cafe di belokan jalan. Mereka lalu duduk di meja samping jendela. Isaki sesekali mengecek mimisannya. Sepertinya sudah membaik, setidaknya darahnya tidak se'bocor' tadi. "Pesanlah sesuatu lebih dulu." kata Tokiya sambil menyerahkan daftar menu. Terus terang saja, kalau kau melihat pemandangan yang Isaki lihat tadi, nafsu makanmu akan hilang sama sekali. Tapi toh ia tetap menyusuri daftar menu tersebut. "Ocha dingin..." gumamnya. Memang saat ini ia butuh sesuatu yang dingin demi mimisannya. "itu saja..." ucapnya datar pada Tokiya, tidak berani menatap mata gadis itu. Sebenarnya ia tidak terlalu memikirkan kalau yang ia lihat adalah tubuh orang lain. Tapi jika yang ia lihat adalah tubuh seseorang yang ia kenal, tidak lain adalah teman masa kecilnya sendiri... Ia jadi merasa seperti manusia paling berdosa di dunia.
Back to top Go down
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeWed Sep 10, 2008 2:30 am

Isaki mengambil dan membaca menu tersebut lalu bergumam, "Ocha dingin... itu saja..."

Setelah Isaki selesai memilih, Tokiya kembali mengambil menunya dan membacanya. Ada macam-macam menu tertulis disana, mulai dari segala jenis cake, minuman panas maupun dingin, makanan pencuci mulut, dan sebagainya. Hmh. Dia tak tahu mau pilih yang mana untuk pertama-tama, tapi kemudian memilih Chocolate Fondue dan secangkir Hot Milk.

Tokiya mengangkat tangannya sedikit, memanggil pelayan tadi yang segera mendatanginya. Kemudian dia memesan pesanan mereka, Ocha dingin, Hot Milk, dan dua Chocolate Fondue, dan pelayan tersebut pergi untuk membawakan pesanan mereka. Dia menoleh menatap Isaki, "Sudah waktunya makan malam, setidaknya kau harus makan sedikit."

Tokiya memperhatikan darah Isaki sudah mulai berhenti, setidaknya tak separah sebelumnya. "Sepertinya sudah lebih baik," Tokiya memberitahunya, "kau malu sekali ya? Maafkan aku. Aku tak menyangka dia akan menggunakan Alice-nya." Tokiya kembali memerah mengingatnya, dengan susah payah dia menahan rasa malunya.

"Lalu... Kau ada disini karena mempunyai Alice?" tanya Tokiya padanya, "Berarti selama setahun ini banyak sekali yang terjadi, kukira." Dia menatap keluar jendela kafe, memperhatikan lampu-lampu jalan mulai berpijar menerangi jalan yang sudah agak gelap.

Dia kembali menatap Isaki setelah beberapa lama, tersenyum kalem. "Apa kabarmu selama ini?" tanyanya lagi pada teman masa kecilnya itu, "Orang tua dan kakakmu? Dan... Pamanku?"
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Ennis Seiei
Single Star
Single Star
Ennis Seiei


Posts : 618
Join date : 2008-09-01
Age : 31

Character Sheet
Alice: Love
Class: A - High School
Self Quote: Hentai itu seni! Loli itu hobi!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeWed Sep 10, 2008 9:03 pm

Entah mengapa seorang remaja cantik bernama Ennis Seiei bisa berada di salah satu café di Central Town. Saat ini hari sudah mulai gelap—walau memang belum mendekati jam malam asrama—anak-anak sekolahan yang normal tentunya sudah mulai bergegas kembali ke asrama mereka masing-masing. Seharusnya Ennis juga melakukan apa yang dilakukan oleh mereka—kembali ke asrama. Hanya saja kini dia malah berada sendirian di salah satu café di Central Town. Mungkinkah aroma masakan yang lezat yang telah membuatnya memasuki café? Mungkin saja, toh tadi siang dia tidak sempat menikmati makan siang.

Di dalam café, Ennis memperhatikan keadaan di dalamnya. Well, jika dia bisa menemukan seseorang yang bernasib sama dengannya—sendirian berada di café tanpa ditemani pasangan—mungkin tidak ada salahnya jika Ennis mengajaknya bergabung, bukan? Namun, selama Ennis mencari… tidak ada satupun orang yang tampaknya memiliki nasib yang sama sepertinya. Yang ada malah pasangan anak sekolahan yang seumuran dengannya—eh, tunggu dulu, laki-laki itu… kyaaa, ganteng! Sayang sekali dia malah berada bersama seorang anak perempuan yang tidak selevel dengannya.

Tanpa pikir panjang, Ennis segera menghampiri pasangan yang tampaknya hendak menikmati makan malam romantis berdua. “Hei, kalian kakak kelasku, kan? Boleh bergabung?” tanya Ennis penuh harap. “Tidak ada orang lain yang aku tahu disini selain kalian berdua yang satu sekolah denganku—apakah aku mengganggu?” lanjutnya. Sebetulnya jawabannya sudah jelas, tentu dia mengganggu, hanya saja Ennis tidak akan menghiraukan apapun jawaban yang akan diberikan mereka karena dia sendiri sudah memutuskan untuk ikut bergabung menikmati makan malam bersama.

“Tapi… disini sempit. Tidak nyaman!” keluh Ennis yang merasa bahwa meja dengan dua kursi tentu tidak akan cocok untuk dipakai makan tiga orang. “Sebaiknya kita pindah saja!” ujar Ennis sambil menarik tangan laki-laki yang tampan itu dan membawanya ke meja dengan sofa yang dapat memuat lebih dari empat orang. Meja dengan sofa itu tentu lebih nyaman dibandingkan dengan meja dengan kursi keras di samping jendela. Lagipula, berada di sofa yang memanjang berarti dapat duduk bersebelahan dengan laki-laki yang memiliki daya pikat yang sungguh menarik. Mengenai apa yang akan dilakukan oleh anak perempuan yang menjadi pasangan laki-laki tersebut… hmm, dia boleh bergabung—jika mau, tentu saja.
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 12:21 am

Seusai memesan makanan, Tokiya memandangnya"Sudah waktunya makan malam, setidaknya kau harus makan sedikit." Isaki tersenyum dan menggeleng sedikit merespon kata-kata Tokiya. Isaki rasa nafsu makannya baru akan kembali besok sore.

"Sepertinya sudah lebih baik. Kau malu sekali ya? Maafkan aku. Aku tak menyangka dia akan menggunakan Alice-nya." kata Tokiya sambil memperhatikan mimisannya. Wajah Tokiya kembali memerah, begitu pula dengan wajah Isaki. Walau alasan kenapa wajah mereka memerah bisa jadi berbeda satu sama lain. "Lalu... Kau ada disini karena mempunyai Alice?" tanya Tokiya padanya. Pikiran Isaki spontan kembali ke peristiwa tadi. "Yah, begitulah..." Isaki memalingkan wajahnya ke jendela. Dalam hati ia membatin jangan sampai Tokiya mengetahui seperti apa alicenya, setidaknya untuk saat ini...

"Apa kabarmu selama ini?" tanya Toki lagi pada teman masa kecilnya itu, "Orang tua dan kakakmu? Dan... Pamanku?"

"Semua baik-baik saja... Tapi sebaiknya kau menghubungi pamanmu." Isaki memandang Tokiya. Benar juga, ia sudah setahun tiba-tiba menghilang. Ia ingat setahun yang lalu pamannya Tokiya memberi tahunya bahwa ia disekolahkan ke luar negeri. Sejak saat itu Isaki tidak pernah lagi mendengar kabar tentang teman masa kecilnya itu. Siapa sangka ia kembali bertemu dengan teman masa kecilnya itu di Akademi Alice. Takdir? heh, Isaki tidak percaya takdir.

Quote :
“Hei, kalian kakak kelasku, kan? Boleh bergabung?” tanya Ennis penuh harap. “Tidak ada orang lain yang aku tahu disini selain kalian berdua yang satu sekolah denganku—apakah aku mengganggu?” lanjutnya.
Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri meja mereka. Isaki spontan menoleh, dikejutkan oleh kedatangan tiba-tiba dan ocehan gadis itu. Tapi belum sempat mereka berdua menjawab...

Quote :
“Tapi… disini sempit. Tidak nyaman!” keluh Ennis yang merasa bahwa meja dengan dua kursi tentu tidak akan cocok untuk dipakai makan tiga orang. “Sebaiknya kita pindah saja!”
Gadis asing itu langsung menarik tangan Isaki. EH?! Kaget, Isaki hanya terbengong ketika ia ditarik menuju meja yang lebih besar. Masih terbengong, Isaki memandang ke arah meja yang tadi ia tempati, menatap bingung Tokiya. "Maaf nona, tapi..." Isaki jadi bingung harus mengatakan apa pada gadis yang baru muncul itu. Hebat... Hari pertamanya di Alice Academy begitu tidak masuk akal...
Back to top Go down
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 1:20 am

Tokiya menghembuskan napas panjang, menurunkan pandangannya pada kedua tangannya yang ia letakkan di meja. "Seandainya bisa, aku akan mengabarinya setiap hari," katanya kemudian setelah beberapa saat, lalu melanjutkan, "kuberitahu padamu, setelah masuk ke akademi ini kita tak bisa berhubungan dengan dunia luar. Semacam pengucilan diri, dimaksudkan supaya tak banyak yang tahu bahwa ada orang-orang seperti kita. Sekalipun ada yang dapat keluar untuk bertemu kembali dengan orang tuanya, mereka adalah orang-orang penting."

Dia bermaksud untuk menanyakan hal lain. Tentang pamannya. Bagaimana pamannya selama ini, bagaimana keadaannya sekarang, namun seorang anak perempuan berambut coklat dan berpita tiba-tiba datang menghampiri mereka dan mengatakan bahwa dia ingin bergabung. Tampaknya dia murid tingkat A Senior High jika dilihat dari seragamnya. Baru saja Tokiya ingin menjawabnya, namun anak itu sudah menarik tangan Isaki dan membawanya ke tempat duduk lain yang cukup untuk empat-lima orang.

Oh, tidak sopan sekali.

Tokiya memandang anak itu, lalu ganti memandang Isaki yang juga membalas pandangannya dengan bingung. Ah, kalau begini dia tak dapat membicarakan hal yang ingin dibicarakannya. Kemudian Tokiya bangkit dari kursinya dan ikut bergabung dengan mereka di meja itu. Dia memandang kembali anak itu, agak kaku. Dia tak kenal dengannya, harus bicara apa?

Kemudian pelayan yang tadi terlihat membawakan pesanan mereka, Tokiya melambaikan tangannya sekali, memberitahunya bahwa mereka pindah kemari. Setelah pesanan mereka diletakkan dan pelayan itu pergi, Tokiya mendorong Ocha dingin dan salah satu piring Chocolate Fondue kehadapan Isaki. "Makanlah. Harus. Aku tak menerima penolakan," kata Tokiya padanya sambil menarik piringnya sendiri. Lalu dia menatap anak tersebut, "Kau tak pesan sesuatu?"
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 5:04 am

Nauka berhenti di depan kafe. Ia tahu ia seharusnya tidak berhenti, tapi kakinya kaku;seperti tertancap ke dalam jalanan pertokoan yang terbuat dari konblok. Matanya menatap lurus ke arah tiga orang yang menarik perhatiannya dari balik jendela kafe.

Kemeja putihnya basah oleh keringat, dan angin sore sama sekali tidak membantu untuk mengeringkan bajunya yang kini sedikit tembus pandang, memamerkan kulit putihnya yang (entah kenapa) tak cacat oleh luka sedikitpun. Rambutnya pun tak luput dari keringat itu, dan poninya yang panjang terjatuh pas menutupi mata kanannya.

Ia merapatkan tubuh Tokidoki yang terkulai di gendongannya, mencoba menghalau suhu dingin senja hari sebelum menusuk tubuh lemas itu.

Pandangannya lalu terfokus pada satu orang; satu-satunya lelaki (Isaki) di trio itu. Ia berjalan pelan lalu mengetuk-ngetukan jendela kafe, sambil tetap menatap lurus ke arah lelaki itu.

Bibirnya terkatup rapat--tidak tersenyum, tapi tenang dan ramah. Ia lalu membuka bibir tipis itu, menarik nafas dalam-dalam, mengatur detak jantung yang berakselerasi dengan kegiatan berlarinya itu.

"Tolong aku," ujarnya dengan suara lembut, dewasa dan sungguh-sungguh. "Tolong."
Back to top Go down
Ennis Seiei
Single Star
Single Star
Ennis Seiei


Posts : 618
Join date : 2008-09-01
Age : 31

Character Sheet
Alice: Love
Class: A - High School
Self Quote: Hentai itu seni! Loli itu hobi!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 5:31 am

Ekspresi dua orang kenalan barunya itu terlihat jelas benar-benar kebingungan setelah melihat kelakukan Ennis pada mereka. Namun, walaupun Ennis menyadari hal itu, tetap dia tidak memperdulikan ataupun mempermasalahkan hal tersebut. Baginya yang terpenting adalah ‘ditemani’ saat menyantap makan malam di café yang menunya lumayan enak ini. Apalagi teman santap malamnya kali ini adalah seorang pemuda tampan yang Ennis yakin adalah kakak kelasnya di Abstract School.

Ennis kini duduk tepat di samping kakak kelasnya yang tampan. Dia sengaja memilih tempat di sebelah pemuda tampan itu karena dia memiliki niat untuk sekalian melakukan pendekatan dengan pemuda tampan tersebut. Well, silakan katakan kalau Ennis adalah seorang perempuan yang agresif. Tidak apa-apa, sungguh. Hal itu bukanlah masalah besar bagi Ennis, sebab pengalamannya mengajarkan bahwa cinta itu tidak dapat menunggu. Jika perlu, Ennis akan membuat orang itu jatuh cinta kepadanya dengan paksa. Yup, ‘dengan paksa’ menggunakan Alice-nya.

“Kau tak pesan sesuatu?”

Kalimat itu menyadarkan Ennis dari lamunannya. Dia melihat di sebelahnya ada pelayan yang telah membawakan pesanan kenalan barunya. Dua piring Chocolate Fondue yang tampak lezat, segelas Hot Milk, dan segelas Ocha dingin telah tersaji di atas meja. Ennis sadar kalau dia belum sempat memesan makanan.

“Err, menunya?” ujar Ennis pada pelayan tersebut.

“Sebentar akan saya ambilkan,” jawab pelayan tersebut.

“Ah, tidak usah. Saya pesan Filet Mignon—err, tidak jadi, saya pesan Clam Chowder ditambah Garlic Bread dan secangkir Lemon Tea hangat saja.” Setelah selesai mencatat pesanan Ennis, pelayan itu pun lalu pergi untuk membawakan pesanannya. Chocolate Fondue memang tampak lezat, tapi Ennis sepertinya membutuhkan makanan yang lebih berat karena dia tidak sempat makan siang tadi. Dia juga tidak jadi memesan Filet Mignon karena sadar makanan itu akan membuatnya kesulitan saat menyantapnya. Ennis sekarang ini hanya bisa menggunakan satu tangannya saja karena tangan kirinya masih terkilir.

“Ngomong-ngomong, kalian berdua pacaran?” celetuk Ennis yang penasaran dengan hubungan mereka berdua. “Oh ya, namaku Ennis. Ennis Seiei. Senang berkenalan dengan kalian,” katanya sambil tersenyum ramah. Ennis berharap, dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, dia dapat megetahui nama pemuda yang kini duduk di sampingnya.

Gadis berusia 16 tahun itu masih menunggu jawaban dari dua orang kenalan barunya ketika tiba-tiba saja dia melihat ada seseorang di balik kaca jendela café meminta tolong—atau setidaknya terlihat seperti itu.


Last edited by Ennis Seiei on Fri Sep 12, 2008 10:11 pm; edited 1 time in total (Reason for editing : Benerin typo)
Back to top Go down
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 5:37 am

Nauka menangkap tatapan sekilas dari salah satu gadis di trio itu dan kembali mengetukan kaca jendela. Ketukannya perlahan, namun semakin cepat pada tiap detik yang berlalu. Matanya menatap lurus ke dalam mata gadis itu.

Untuk sekali ini wajahnya tidak penuh senyum seperti biasanya; terdapat sekelumit rasa panik dan takut menyelubungi dadanya. Lama-lama pandangan mata yang lurus itu seakan-akan menembus ruang dan waktu--musnah ke dalam de ja vu.

Tubuh yang dingin, udara yang dingin. Memorinya masih sangat jelas. Sedikit terlalu jelas. Padahal ia ingin melupakan itu semua.

Ia kembali fokus pada gadis itu, masih mengetuk-ngetukan jarinya.

Seharusnya mudah saja baginya untuk pergi menuju pintu, masuk dan mengutarakan maksudnya. Tapi entah kenapa tulang punggungnya seperti baru saja dipukul keras, memati-rasakan tubuhnya. Dan satu-satunya gerakan yang bisa ia lakukan adalah mengetuk jendela.
Back to top Go down
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 11:46 am

Anak itu kemudian ikut memesan kepada pelayan, Clam Chowder, Garlic Bread, dan Lemon Tea. Kemudian pelayan tersebut pergi untuk membawakan pesanannya. Tokiya sendiri belum menyentuh Chocolate Fondue miliknya, menunggu pesanan anak itu datang.

"Ngomong-ngomong, kalian berdua pacaran? Oh ya, namaku Ennis. Ennis Seiei. Senang berkenalan dengan kalian." kata anak itu sambil tersenyum pada mereka. Tokiya hanya menggeleng satu kali dan bergumam "Bukan" untuk pertanyaan yang tadi diajukan anak itu. Dan memang benar, mereka tidak berpacaran. Begitu dia mau menyebutkan namanya, terdengar ketukan dari jendela, membuatnya menoleh dan disana dia melihat seorang pria sedang membawa seorang murid yang sepertinya sedang tidak sadarkan diri.

Tokiya langsung bangkit dari tempatnya duduk dan dengan agak terburu-buru dia keluar menghampiri pria itu. "Ada apa?" tanyanya pada pria itu, merujuk pada anak yang tak sadarkan diri, "Pingsan? Bawalah dia masuk, jangan hanya diam mematung saja." Dia mengingat-ingat daerah sekitarnya. Rumah Sakit memang jauh sekali dari sini jika kau berjalan kaki. "Cepat masuk," Tokiya kemudian memaksa pria itu dengan agak mendorong punggungnya.
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 4:30 pm

Toki membuka matanya, pandangannya kabur tak bisa melihat sekelilingnya dengan jelas . Ia tidak mencium bau obat-obatan , mungkin ia tidak sedang ada di ruang kesehatan? Lalu sedang berada dimana dirinya saat ini? Toki terus bertanya dalam hatinya sulit untuk berkata-kata bagaikan lidahnya sedang di ikat agar tidak dapat bergerak seperti biasa.


"..."


Meski dirinya sedang sadarkan diri secara penuh, Toki merasakan sesuatu yang hangat, sesuatu yang sekarang membuatnya dapat tersadar sedikit. Toki kemudian berusaha mengangkat tangannya sekuat tenaga karena tangannya tidak dapat digerakan digerakan dengan mudah, sedikit demi sedikit tangannya mulai meraih wajah Nauka dan merabanya dengan susah payah. Kemudian Tokipun menyadari kalau itu adalah Nauka jika ia tidak salah ingat dengan struktur wajah Nauka. Ia lalu menurunkan tangannya lebih cepat dari pada menaikannya.


"Haha....ma...af..."


Bisik Toki hampir tidak terdengar, lalu melanjutkan pingsannya yang tadi tertunda...entah mengapa Toki merasa dirinya mencium sesuatu yang manis-manis berada ditempat itu, apakah ia masih di tempat yang sama dengan tempat sebelumnya ia terakhir sadarkan diri?
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 12:28 am

Tokiya lalu bergabung dengannya di meja itu, wajahnya tampak tidak senang. Tak lama kemudian pesanan merek datang, lalu Tokiya mendorong teh pesanannya dan sepiring chocolate fondue ke arah Isaki. "Makanlah. Harus. Aku tak menerima penolakan," Perintah gadis itu. Sifat bossynya tidak berubah... batin Isaki. Dengan enggan ia makan sepotong lalu menyeruput tehnya. Gadis tidak dikenal itu sekarang memesan beberapa makanan.

Quote :
“Ngomong-ngomong, kalian berdua pacaran?” celetuk Alice yang penasaran dengan hubungan mereka berdua. “Oh ya, namaku Ennis. Ennis Seiei. Senang berkenalan dengan kalian,” katanya sambil tersenyum ramah.
"Kami teman dari kecil," jawab Isaki tenang sambil meminum tehnya. Sepintas pikirannya kembali pada kejadian di hutan. Pacaran? Untungnya tidak. Seandainya Tokiya adalah pacarnya, berarti besar sekali dosa yang telah ia lakukan padanya di hutan tadi. "Kurotsuki Isaki," lanjutnya singkat.

Isaki tidak menyadari seorang pria di balik jendela cafe minta tolong padanya. Ia baru menyadari keberadaan pria tersebut ketika mendengar suara ketukan yang semakin lama semakin cepat dari arah jendela. Dilihatnya seorang pria tampak menggendong seorang anak yang tidak sadarkan diri. Sebelum Isaki sempat bereaksi, Tokiya sudah dengan sigap lebih dulu mendatangi mereka dan mendorong pria itu masuk ke dalam. "Kenapa anak itu?" tanyanya pada pria yang kini sudah memasuki cafe itu.
Back to top Go down
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 5:06 am

Nauka menarik wajahnya perlahan secara refleks ketika Tokidoki menyentuhnya. Ia tidak biasa disentuh--karena biasanya ialah yang menyentuh. Menjadi sisi pasif membuatnya sedikit tidak nyaman, tapi ia masih dapat memaksakan sesungging senyum pada 'adik' barunya.

Nauka duduk lalu mengubah posisi menggendongnya menjadi posisi memangku, lalu membelai rambut Tokidoki pelan.

"Tidur saja," ujarnya, lebih seperti perintah. "Aku tahu seseorang yang sepertimu, dan aku tidak mau kamu berakhir sama dengannya." Nada bicaranya getir.

Ia menatap ke arah gadis yang mendorongnya masuk dan menggeleng pelan.

"Aku tidak bermaksud untuk diam saja. Aku sedang... menunggu." Bola matanya yang hitam legam bergulir pada satu-satunya lelaki di trio itu.

"Hai, Isaki," sapanya pelan dengan senyum misterius. Tampaknya jabatan watcher membuatnya lebih mudah mengakses data-data sekolah, dan memorinya sedang berjalan cukup lancar untuk mengingat apa yang diperlukannya. Matanya menatap lekat pada mata Isaki, tak sedikitpun ia berkedip.

"Kamu tahu letak Osaki Hime?"
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 1:35 pm

"Hai, Isaki," sapa pria itu. Isaki memandang pria itu dengan pandangan sedikit heran. Bagaimana ia bisa tahu namanya? Apa ia salah seorang staf sekolah sehingga tahu identitasnya? "...Hai," balas Isaki pendek, suaranya terdengar ragu-ragu. Pria itu menatap lekat dirinya. Isaki merasa tidak nyaman dipandangi seperti itu. Apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?

"Kamu tahu letak Osaki Hime?" tanya pria itu padanya. Isaki menggeleng. Ia tidak mungkin tahu, karena ia sendiri baru tiba di sekolah ini. "Maaf, aku bahkan tidak tahu siapa Osaki Hime," jawabnya. Di sekolah itu, hanya Tokiya yang benar-benar ia kenal. Pandangan Isaki lalu tertuju pada anak yang dipangku oleh pria itu. Anak itu kelihatannya tidak sehat. "...Apa anak itu baik-baik saja?" tanyanya ingin tahu, "Daripada dibawa kemari bukankah lebih baik dibawa ke rumah sakit?"
Back to top Go down
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 2:53 pm

OOT: Wah? Isaki baru dateng ke AS, kok. ^^;

============================

"Hai, Isaki. Kamu tahu letak Osaki Hime?" tanya pria itu pada Isaki.

"Maaf, aku bahkan tidak tahu siapa Osaki Hime...Apa anak itu baik-baik saja?" tanya Isaki ingin tahu, "Daripada dibawa kemari bukankah lebih baik dibawa ke rumah sakit?"

"Kukira kau salah orang," kata Tokiya pada pria asing itu, "walau dia memang bernama Isaki, tapi dia baru datang hari ini. Dia tak mungkin mengenalnya. Dan jika kau mencari Osaki Hime-sensei--" dia menatap anak dalam pangkuan pria itu dan agak kaget, namun ekspresinya tetap tenang, "Rikugou? Jadi kau..." kemudian kembali melanjutkan kalimatnya pada pria itu, "bukankah seharusnya Anda mencarinya di Rumah Sakit?"

"Isaki, geser," katanya pada Isaki dan duduk disebelahnya. Dia tak mau duduk terlalu dekat dengan pria yang tak dikenalnya, itu sudah kebiasaannya sejak dulu. Dia menarik cangkir Hot Milk-nya dan meminumnya sedikit. Dia kemudian mencondongkan tubuhnya sedikit pada Isaki dan berbisik di telinganya, "Nanti setelah dari sini, aku masih ingin berbincang-bincang lebih banyak jika kau tak keberatan. Kita bicara berdua saja."

Setelah itu dia kembali menegakkan tubuhnya dan mulai menyendok Chocolate Fondue-nya, namun belum dimakan, "Isaki, makan lagi. Jangan disisakan, atau aku yang akan menyuapinya paksa padamu."


Last edited by Itsuki Tokiya on Fri Sep 12, 2008 6:00 pm; edited 1 time in total
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 4:59 pm

OOT: pasti masuk ke list pendaftaran kan?

----

"Tidak, lebih cepat--dan lebih baik kalau ke Hime," gumam Nauka. Terdengar dengan jelas nada tidak percaya pada rumah sakit. Matanya berpindah pada tangannya yang masih membelai rambut Tokidoki, menghindari pertemuan pandangan mata agar isi hatinya tidak bisa dibaca lebih jauh lagi.

Ia mendengar saran gadis yang tampaknya bersifat pemimpin, lalu kembali menggeleng pelan, "Hime... bukankah dia tipe orang yang tak mungkin bertahan di satu tempat terlalu lama? Aku hampir yakin ia tidak sedang menjalankan tugasnya saat ini. Kemarin aku melihatnya sedang bermain-main..." Ia meneguk ludah lalu melanjutkan kalimatnya dengan sebuah desisan getir, "...dengan anaknya."

"Kalian yakin kalian tidak melihat Hime?"

Sekarang ada bicaranya seolah-olah membuat Hime terlihat seperti singa lepas dari sirkus yang keliling-keliling akademi dengan rok cheerleaders--tentu saja semua orang akan melihatnya.
Back to top Go down
Itsuki Tokiya
Homeroom Teacher
Homeroom Teacher
Itsuki Tokiya


Posts : 1219
Join date : 2008-09-01
Age : 34
Location : Namimori Koukou

Character Sheet
Alice: Copycat Alice
Class: B Senior High
Self Quote: Give me your respect, and I'll respect you back.

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 5:16 pm

"Oh, jadi Anda yang waktu itu berada di tempat Takoyaki?" komentar Tokiya padanya, teringat akan kejadian di tempat Takoyaki tersebut ketika dia membeli makan setelah dari Rumah Sakit. Tentunya dia juga melihat Osaki Hime-sensei datang dan berbincang-bincang dengan orang lain yang waktu itu ada disana dan salah satunya adalah pria ini. Dia juga pertamakali bertemu dengan Rikugou pada saat itu.

"Kalian yakin kalian tidak melihat Hime?" kata pria tersebut. Tokiya menggeleng sekali.

"Dan apa yang terjadi padanya?" Dia menatap Rikugou dengan pandangan ingin tahu, lalu kembali memandang pria itu. "Dan aku belum pernah melihatmu. Keberatan untuk saling menyebutkan nama?" tanya Tokiya dengan sopan, wajah kalem seperti biasanya. "Namaku Itsuki Tokiya."

Kemudian Tokiya melayangkan pandangannya ke tempat dimana para pelayan cafe berada dan menoleh pada gadis itu, Ennis Seiei, "Sedikit lama, sepertinya. Mau makan ini?" kata Tokiya padanya sambil mendorong piring Chocolate Fondue miliknya pada gadis itu.
Back to top Go down
http://tokiya-ensui.livejournal.com
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 6:17 pm

"Isaki, geser," perintah Tokiya. Isaki melirik sedikit Tokiya, sifat bossynya bukan hanya tidak hilang, tapi malah tambah parah. Isaki lalu menggeser duduknya dan membiarkan Tokiya duduk di sebelahnya. Sekarang ia duduk diantara dua orang anak perempuan. Hal ini membuatnya sedikit risih dan canggung.

"Nanti setelah dari sini, aku masih ingin berbincang-bincang lebih banyak jika kau tak keberatan?" bisik Tokiya padanya. Isaki berpikir sejenak. Toh ia tidak ada kegiatan setelah ini, iapun mengagguk pada Tokiya. Setelah itu, Tokiya menegakkan kembali tubuhnya, "Isaki, makan lagi. Jangan disisakan, atau aku yang akan menyuapinya paksa padamu." kata Tokiya sambil berniat menyuapinya. Isaki buru-buru mengambil sendok itu dari tangan Tokiya dan memakan choco fondue itu sendiri. Sewaktu Isaki dan Tokiya masih kecil, Tokiya memang sering menyuapinya ketika mereka berbagi makanan, tapi yang benar saja! Sekarang mereka berumur 17 tahun! Tentu memalukan seusia itu masih disuapi.

Pria di depannya mulai berbicara mengenai seseorang yang bernama Hime. Sepertinya pria itu mencari Hime untuk menolong anak yang dipangkunya itu. "Kalian yakin kalian tidak melihat Hime?" Isaki menggeleng sekali lagi sambil menyeruput tehnya. Baru hari ini Isaki tiba di sekolah ini, mana mungkin ia tahu siapa saja yang menghuni sekolah itu.
Back to top Go down
Ennis Seiei
Single Star
Single Star
Ennis Seiei


Posts : 618
Join date : 2008-09-01
Age : 31

Character Sheet
Alice: Love
Class: A - High School
Self Quote: Hentai itu seni! Loli itu hobi!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeFri Sep 12, 2008 11:19 pm

Sekarang situasi disini menjadi agak sedikit ramai. Kalau dipikir-pikir sebetulnya lucu juga karena awalnya Ennis datang ke café tanpa seorang pun teman. Bahkan dia sampai harus ‘terpaksa’ bergabung dengan orang lain yang tidak dikenalnya hanya agar bisa mendapatkan teman mengobrol saat menyantap makan malam. Sekarang situasi sudah berubah menjadi kebalikannya. Di sekelilingnya kini ada beberapa ‘kenalan’ yang baru dia lihat hari ini—salah satu diantaranya adalah seorang pemuda tampan yang kini sedang duduk disebelahnya. Satu hal yang membuat Ennis senang, dia sudah mengetahui bahwa nama pemuda itu adalah Kurotsuki Isaki. Ennis tidak sia-sia memperkenalkan dirinya terlebih dulu kepada mereka.

Laki-laki tua yang baru datang dengan menggendong seorang anak bernama Rikugou—setidaknya itulah yang Ennis dengar dari mulut anak perempuan yang mengatakan bahwa namanya adalah Itsuki Tokiya—menanyakan dimana letak ‘Osaki Hime’ berada kepada mereka. Err, Ennis tidak paham maksud dari orang tua itu, tidak bisakah dia mengatakan hal yang lebih jelas? Mungkinkah maksudnya ‘Osaki Hime’ itu adalah suster Hime—orang yang sama dengan orang yang telah merawat tangan Ennis yang terkilir? Well, jika begitu kenapa laki-laki tua ini tidak pergi ke rumah sakit saja? Ah, Ennis tidak mengerti sedikit pun tentang apa yang sedang mereka bicarakan. Dia berharap makanannya sudah datang sehingga dia bisa menyibukkan diri dengan makanannya.

”Sedikit lama, sepertinya. Mau makan ini?” tanya Tokiya yang sepertinya berhasil membaca apa yang ada di pikiran Ennis sekarang ini. Anak perempuan itu sekarang sudah duduk di samping Isaki sehingga membuat posisi pemuda ganteng ini berada tepat di antara Ennis dan Tokiya. “Errhhh,” Ennis sedikit ragu untuk menerima tawaran tersebut. Maklum sejak dahulu dia memang jarang sekali diperhatikan oleh orang lain, membuatnya terpaksa harus menggunakan Alicenya agar orang-orang tersebut mau menanggapinya. Tawaran tersebut rupanya tidak perlu diterima Ennis setelah akhirnya dia melihat pelayan datang membawakan pesanannya. “Ah, sepertinya itu pesananku datang. Anyway, terima kasih sudah menawarkan,” jawab Ennis ramah.

Pelayan tersebut lalu menyajikan pesanan Ennis di meja. Porsi yang tidak terlalu banyak, tapi juga tidak sedikit—mungkin bisa dikatakan porsi yang cukup untuk Ennis yang belum sempat makan siang. Semangkuk Clam Chowder yang tampak lezat dan beberapa potongan Garlic Bread yang sungguh menggugah selera. Ennis segera mengambil sendok yang sudah tersedia dan segera menyendok crème soup tersebut ke mulutnya. Sesuai dugaan, crème soup tersebut memang sangat lezat. “Hei Isaki, kamu mau mencobanya? Sini kusuapi—Aaa,” goda Ennis yang sekarang sudah mengarahkan sesendok crème soup yang lezat ke arah Isaki.
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSat Sep 13, 2008 1:42 pm

Tokidoki perlahan-lahan mulai mendapatkan kuasa atas gerak dibadannya kembali, ia mencoba menggerakkan tangannya ke atas kepalanya berusaha meraih tangan yang sedang mengusap-ngusap rambutnya saat itu. Pandangan Tokidoki pun perlahan-lahan sudah mulai lebih baik daripada yang sebelumnya yang bagaikan kacamata ber minus sangat tinggi.


"Ah...kepalaku....sakit..."


Rintih Toki yang kemudian melihat seseorang yang dikenalnya : Itsuki Tokiya yang sepertinya sedang bersama ke dua teman(?)nya. Tokidoki hendak menyapa tapi kepalanya terasa sangat sakit sehingga ia malah merintih kesakitan. Tokidoki merasa tempat duduknya empuk sekali, tanpa ia sadari kemudian ia berpegangan pada kaki Nauka agar dirinya tidak terperosot kebawah, tangannya yang tidak seimbang terpaksa membuat Tokidoki seakan-akan sedang meraba-raba kaki Nauka, tentu saja hal itu terjadi karena Tokidoki masih belum bisa mengontrol badannya karena pusing yang mendera kepalanya pada saat itu.
Back to top Go down
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSat Sep 13, 2008 8:38 pm

Mendengar pernyataan Tokiya tentang tempat takoyaki, sorot mata Nauka berubah, ia terlihat terkejut, sedih, dan kesal di saat yang sama. Otot wajahnya menegang seketika.

"Kamu... salah satu anaknya?!" Nada suaranya meninggi, meskipun sudah ia coba tahan sebisa mungkin.

Ia menarik nafas dalam-dalam, lalu kembali mengontrol emosinya kembali. Sorot matanya melembut dan begitu juga dengan wajahnya. Meskipun sisa-sisa rasa sedih masih sedikit terlihat di wajahnya.

Giginya mengulum bibir bawahnya sendiri, seakan ragu-ragu untuk menyebutkan nama.

"Nauka," jawabnya singkat tanpa penjelasan lebih lanjut. Ia lalu segera menjawab pertanyaan lainnya. "Tokidoki lupa dengan batas kekuatannya sendiri."

Raut wajahnya kembali berubah ketika Tokidoki yang dipangkunya mendadak memegang-megang kakinya. Ia mengangkat Tokidoki dan membenarkan posisinya agar murid itu tidak jatuh; ia senderkan punggung Tokidoki pada pundaknya sementara lengan kuatnya ia lingkarkan pada pinggang murid itu seperti sabuk pengaman.

"...Sepertinya kamu jadi sedikit terlalu nyaman denganku," bisik Nauka pelan di telinga Tokidoki, begitu pelan nyaris tidak terdengar Tokidoki sendiri. "Itu... ide yang buruk."
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSun Sep 14, 2008 4:13 am

Tokidoki mendengar suara yang sayup-sayup, namun setelah mengenali suara itu entah kenapa badannya malah merinding. Nauka...yap, betul tangannya sekarang sedang mengunci pinggang Tokidoki membuat Tokidoki tidak bisa berpindah tempat walaupun ingin. Tokidoki menutup mata sebelah kanannya dan menciptakan obat sakit kepala yang malah membuat kepalanya semakin pusing karena penggunaan alicenya.


"...."


Toki lalu membuka segel obat itu dan mengambilnya . Ia langsung menelan obat sakit kepala buatannya itu tanpa air minum setetespun. Rasa obatnya benar-benar pahit sekali mebuat wajah Tokidoki sedikit terlihat masam dan akhirnya kembali ke wajahnya yang kesakitan.
Back to top Go down
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSun Sep 14, 2008 4:27 am

Nauka memutar bola matanya dan melepaskan tangan kanannya dari pinggang Tokidoki, meraih ke dalam tasnya. Ia mengeluarkan sebotol air mineral dengan tulisan SPABLAU pada label kemasannya. Senyumnya tipis dan pandangan matanya sedikit terlihat iseng.

"Nih," ujarnya sambil menyerahkan botol itu. "Jangan sembarang minum obat."

Nada suaranya lembut dan menenangkan.


Last edited by Nauka on Sun Sep 14, 2008 4:48 am; edited 1 time in total
Back to top Go down
Guest
Guest




At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSun Sep 14, 2008 4:36 am

Tokidoki meraih botol air yang bertuliskan SPABLAU di label kemasannya. Namun pada saat itu Tokidoki tidak dapat mengkhawatirkan hal itu sekarang sehingga ia langsung saja membuka tutup botol itu dan meminumnya secukupnya. Setelah selesai ia kemudian menutup kembali botol itu.


"Terima kasih.."


Tokidoki tersenyum meski keadaannya belum terlalu baik, sepertinya ia sudah terlatih melakukan hal itu. Botol air mineral tadipun ia sodorkan kembali ke arah Nauka secara perlahan-lahan.
Back to top Go down
Nauka
Watcher
Watcher
Nauka


Posts : 1078
Join date : 2008-09-01
Age : 43
Location : In front of my holy ERGONOMIC throne with the view of the world displayed on an LCD screen

Character Sheet
Alice: Prank Master
Class:
Self Quote: EPIC!

At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitimeSun Sep 14, 2008 4:53 am

Nauka mengangkat badan Tokidoki dan mendudukannya di kursi lain, lalu badannya miring 45 derajat menjauh dari Tokidoki. Matanya mencari-cari hingga akhirnya tertempel pada suatu arah. Jari telunjuknya pun ikut menunjukan arah itu.

"Toilet ada di sebelah sana," ujarnya santai. "...Sudah kubilang jangan terlalu santai denganku. Itu ide yang buruk."

Tangannya lalu meraih ke kantong kemejanya, menarik botol plastik mungil dengan tulisan simbol kimia yang sulit terbaca karena ditulis dengan tulisan cakar ayam.

"...Aku lumayan dikenal dengan obat pencaharku yang tidak berwarna, berbau, maupun berasa..."

Ia menunggu sesaat lalu tersenyum hangat.

"Tapi tenang saja, air tadi air mineral biasa kok," nada suaranya bergetar seperti menahan tawa. "Sudah baikan? Perlu ke Hime?"
Back to top Go down
Sponsored content





At Café: Topic? Empty
PostSubject: Re: At Café: Topic?   At Café: Topic? Icon_minitime

Back to top Go down
 
At Café: Topic?
Back to top 
Page 1 of 2Go to page : 1, 2  Next
 Similar topics
-
» Chocolate cafe~~
» Met Liefde Cafe
» mysterious cafe...?
» Nite Dinner @ Cafe

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Abstract School :: Away Away Away :: Finished Thread-
Jump to: