Good Morning Kids

"Membuat orang terkejut dengan sengatan listrik ringan. Cyalle sendiri?", balas Hikari kepada Cyalle.

Cyalle mengangguk2 tanda mengerti sebelum ia menjawab. "Um...Alice-ku...wah, susah dijelasin!!" gerutu anak berambut pirang itu yang termanyun yang justru membuat orang2 makin gemas padanya.

"Gimana ya..." Cyalle melihat ke sana kemari, tampaknya ia sedang mencari sesuatu. "Ah! Ini dia! Akan Cyalle demonstrasikan!!" ujarnya semangat sambil mengambil sebuah sendok cangkir di meja.

Gadis kecil ini menggenggam sendok kecil tersebut, kian lama sendok itu berubah menjadi sebuah sendok besi. "Ini namanya Increase Alice, terus..." sekali lagi ia menggenggam sendok yang tadi diubahnya menjadi bahan besi dan kembali seperti semula...tidak, sendoknya malah berubah menjadi sebuah sendok kayu. "Ini namanya Decrease Alice..."

Quote :

"Mau lihat! mau lihat!!"
"Wuah terbang? Seperti di cerita? Bagaimana kalau kau membawa kami terbang? Apa kira-kira Alicemu sanggup melakukan hal seperti itu? Kalau tidak, anak-anak ini saja kau bawa terbang Luke!"

Keduanya mendadak kegirangan seperti mendapatkan undian berhadiah mobil mewah. Sepertinya Luke salah mengucapkan kata. Dalam hatinya ia menyesal karena sudah mengatakan alicenya untuk pertama kalinya di depan tiga orang pengguna alice sepertinya. Entah apa yang harus dijawab oleh Luke sekarang. Membawa tiga orang itu tidak mungkin karena tenaganya tidak sekuat itu. Kalau anak-anak mungkin bisa tetapi durasinya tidak bisa lama.

"Kalau menggendong orang, alice-ku akan lebih cepat habis." sahut Luke. "Bagaimana ya..."

Quote :

"Gimana ya..." Cyalle melihat ke sana kemari, tampaknya ia sedang mencari sesuatu. "Ah! Ini dia! Akan Cyalle demonstrasikan!!"

"Hebat..." kata Luke takjub. Baru kali ini ia bisa melihat sendok kecil berubah menjadi besar dan berubah lagi menjadi kayu. Sungguh alice yang berbeda dengan milik Luke.

"Aku Nacht... salam kenal Kakak Hikari~"

Ujar Nacht sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Hikari, aga sulit sih karena dirinya masih didalam pelukan gadis ini. Kemudian Luke menggumamkan sedikit penyesalannya mengenai masuknya ia ke dalam akademi ini, membuat wajah riang Nacht sedikit murung. Ia mengerti perasaan Luke, karena Ia hampir sama seperti Luke. Dibawa ke akademi ini dengan paksaan dan tanpa keinginannya sendiri.

Tapi.. bagi Nacht kecil, Ia merasa kalau hal diatas tidak terlalu penting untuk dibicarakan, karena sifatnya yang memang Easy-Going sejak lahir. Menurutnya, apa yang sudah terjadi yaa... terjadilah. x3 Yang Ia pikirkan sekarang adalah sikap Luke yang dimata Nacht sangat-sangat sopan dan keren.

"Ahh.. Kakak Luke~ Kakak Luke~" ujarnya antusias sambil menatap mata Luke.

"Kakak.. bisa ajarkan aku untuk bersikap seperti Kakak tidak?" tanyanya polos, tentu saja sikap yang ia maksudkan adalah sikap sopan Luke ketika Ia menunduk dan memperkenalkan dirinya pada mereka beberapa saat yang lalu.

"Kalau menggendong orang, alice-ku akan lebih cepat habis." sahut Luke. "Bagaimana ya..."

"Oh begitu..." ujar Cyalle sambil termanyun, bukan karena kecewa. Sepertinya ia mengerti mengenai keterbatasan kekuatan Alice-nya Luke tersebut. Sebenarnya sih anak ini bisa saja meningkatkan kemampuan Alice lelaki itu. Tapi dia mengurungkan niatnya tersebut sewaktu Nacht mulai membuka pembicaraan kepada Luke.

"...aku juga ikut donk!" celetuknya sembarangan tanpa tahu apa yang dibicarakan oleh Nacht tadi. Sepertinya sikapnya yang rada 'kacau' ini perlu dikurangi...

Seonggok sosok makhluk berambut gimbal dan bertopeng amat buruk muncul pagi itu dihadapan berjuta-juta anak di CT,dia berjalan dengan bungkuk tetapi santai sembari melirik kiri kanannya siapa tahu lawan perangnya masih menyerang dari belakang.
beberapa saat kemudian,makhluk itu menemukan sosok yang familieur dengannya,muridnya yang baru saja dilantik,nacht
"hai bocah,RS dimana?" tanyanya sembari menunjuk dengan nista kepada nacht

Ahh... dari kejauhan, sesosok makhluk berambut gimbal nan menjijikkan dengan kutu ditubuhnya berjalan pelan menuju cafe dimana mereka berada, 'Kedai Coklat'. Ukh... kasihan pemilik Cafe jika Ia menyadari arti kehadiran pembawa bencana yang bernama Kurogane Eiji ini. Ia mendekat dengan langkah angker dan tiba-tiba menunjuk-nunjuk dengan jari-jarinya yang menyeramkan pada Nacht.

"hai bocah,RS dimana?

"Ahh? Oom ini siapa?" tanya Nacht sambil terpana melihat Eiji.

Plaaaaaak!!
sebuah tamparan melayang ke kepala nacht yang kumal dan nista itu,dengan telak iapun terpental.
"Bocah durhaka! lupa sama guru sendiri!!" katanya sembari menunjuk-nunjuk nacht seraya mengumpatnya
"sekarang dimana rumah sakitnya!" lanjutnya lantang

BRAK!!

Tubuh kecil Nacht terguling-guling tak berdaya dan lepas dari pelukan Hikari ketika Eiji menamparnya dengan wajah dendam penuh nista. Ia terjerembab dan meringis sambil mulai menangis sesengukan. Wajarlah, namanya saja anak kecil.

sekarang dimana rumah sakitnya!"

"A-aku nggak tahu... hiks.. hiks.." Air mata mulai mengalir di pipi Nacht. Karena sakit dan juga karena muka Eiji yang seram mungkin.

Dengan tatapan nista eiji menatap nacht yang menangis
"cowok kok nangis!!?? malu-maluin guru aja!" katanya sembari menendang dada nacht sampai terguling lagi
"masa ga tau RS dimana!??" lanjutnya bagaikan mendikte seorang bocah
"ayo berdiri!" lantas dia menyuruh nacht yang kumal bagai anak gembel itu berdiri

"cowok kok nangis!!?? malu-maluin guru aja!

Untung saja sesaat sebelum Eiji menendangnya, Nacht mengaktifkan alicenya, membuat semacam pelindung kecil dari bayangan yang membuatnya tidak terlalu merasa sakit ketika ditendang oleh Eiji. Namun, tetap saja bocah itu terpental ke belakang...

"masa ga tau RS dimana!??"

"Ta-tapi..."

Nacht mengelap air mata yang mengalir dipipinya dengan lengan bajunya, membuat bajunya sedikit kotor. kemudian, dengan kenistaan tingkat raja tega, Eiji menyuruh Nacht untuk berdiri. Ukh... apakah ini bisa dimasukkan ke dalam penyiksaan ya?

"Ta-tapi... disini tidak ada RS..." gumam Nacht sambil tersedu-sedu, bagaikan anak kecil yang sedang dipalak guru bejat nan nista.

"Adanya ruang kesehatan..." lanjutnya sambil berdiri, kemudian bersembunyi di balik tiang toko. Tidak. Ia tidak oleh lagi kehilangan kendali seperti di cafe dulu. Ia tak ingin disebut berbahaya.

Keigo, anak baru di Abstract School ini sekarang sedang keluyuran atau lebih tepat dibilang sedan mengelilingi akademi. Maklum, karena dia masih anak baru jadi dia sekarang tersesat sampai ke sini.

Melihat ada seseorang yang membuat anak kecil menangis, Keigo yang care itupun langsung tanggap dengan mendekati predator itu. "Hei, kau apakan anak ini?" Dengan lantang, Keigopun bertanya ketus tanpa sadar kalau yang ada di depannya tak lain dari seorang satpam.

"Kalau menggendong orang, alice-ku akan lebih cepat habis." sahut Luke. "Bagaimana ya..." , ujar Luke dengan sedikit lesu. Oh, sepertinya kemampuan Alicenya terbatas dan tidak sanggup untuk membawa mereka semua terbang. Sebetulnya sayang sih tapi kan tidak mungkin dia memaksanya untuk menggunakan Alicenya.

"Oh, sayang sekali. Yah, kalau memang tidak bisa ya tidak apa-apa. Jangan memaksakan dirimu, oke", balas Hikari santai. Kemudian Cyalle mempertunjukkan bagaimana Alicenya berkerja. Unik sekali melihat caranya mengubah sendok kecil menjadi lebih besar dan tiba-tiba berubah jadi kayu. Kebetulan sekali pesanannya akhirnya datang sehingga akhirnya Hikari melepaskan pelukannya dari Nacht. Nacht sendiri mendekat ke arah Luke dan bertanya soal bersikap seperti Nacht. Wele, Moga-moga saja Nacht hanya jadi sopan tapi tidak jadi penggombal.

Sementara itu, datang seorang aneh yang pakai topeng kaleng tidak jelas ke dalam kafe itu. Dia terlihat mencari orang dan tiba-tiba mendekati Nacht sambil bertanya kalau rumah sakit dimana. Nacht yang tidak tahu dimana tempatnya tiba-tiba ditampar oleh orang aneh itu dan malah melakukan penyiksaaan terhadap anak kecil itu. Nacht sendiri bersembunyi di balik tiang karena ketakutan oleh orang aneh tersebut.

"Hei! Sudah datang tiba-tiba kok malah berlaku kasar seperti itu sih kepada anak kecil? Memangnya kamu tidak malu ya jadi orang dewasa?", omel Hikari kepada orang aneh (Eiji) itu

Eiji menoleh sebentar ke keigo,lalu ke hikari,tak menghiraukannya dan bahkan bertanya sebentar "sapa sih loe!??"
lalu kembali lagi ke nacht,kini dia merasa sedikit murka,dengan penuh nista dia menatap nacht bagaikan menatap sendal,lantas dia melangkah mendekati nacht dan menggetok kepalanya sekali lagi
""apa lu bilang!?? bocah cengeng berbahaya!? lanjutnya lagi seraya mendesak nact

OOT:keigo sopo?

PLak!!

Satu pukulan lagi melayang ke kepala Nacht, membuat bocah kecil itu meringis kesakitan, dan entah sadar atau tidak, bayangan Nacht mulai bereaksi dengan emosi Nacht yang mulai tidak stabil. Bayangannya mulai bergerak-gerak tidak karuan.

""apa lu bilang!?? bocah cengeng berbahaya!?

"A-aku bilang.. adanya Ruang Kesehatan.." jawab Nacht seraya menjauh dari Eiji dan berlari ke belakang Hikari, sembunyi di balik tubuhnya sambil terus menatap gerakan Eiji, bagaikan pencuri yang sedang sembunyi dari satpam.

OOC : @GHOST - Misaki
===============================

"sapa sih loe!??"

"Gue manusia, lo sendiri predator ngapain ke bumi?" asal-asalan, dia memanggil cowok didepannya itu dengan sebuatn "predator". Meski tak sopan, dia tak menghiraukannya, toh dia siapa bukan urusannya. Tapi, melihat predator itu menggetok anak kecil, dia langsung menarik anak kecil itu dalam artian melindungi, "Hei, mentang-mentang lo udah gede, jangan sakitin yang kecil dong. Dasar predator, beraninya sama yang kecil aja, tantang tuh yang seimbang ama loe" ucap Keigo ketus kepada predator itu, ah, masa bodo dia itu satpam, guru, setan, predator, alien, atau yang lain, tapi yang penting, anak kecil harus diselamatkan.

"kembali kesini kau bocah kumal!" bentak eiji kepada nacht
"dasar perusak kafe,kau yang merusakkan kafe waktuitu tahu...kekekekekekekeke" ujar eiji sembari tertawa puas seolah memancing amarah nacht yang sudah agak tidak karuan tersebut
"hah?? kau tau apa.hei pemuda ubanan?" tanya eiji,kini tampangnya sudah sok2 bos yakuza lagi,namun apadaya,mana keliatan soalnya pake topeng
"mana ada yang seimbang,semuanya lemah.." lanjutnya santai.

"kembali kesini kau bocah kumal!"

Nacht menggelengkan kepalanya penuh ketakutan. Tanpa sadar kalau bayangannya mulai membentuk sebuah benda, sebuah sabit seperti biasanya, namun, kali ini gagang sabitnya seperti rantai.

"dasar perusak kafe,kau yang merusakkan kafe waktu itu tahu...kekekekekekekeke"

Deg!

Nacht menundukkan kepalanya, lalu tangan kecilnya meraih rantai Sabit yang teronggok di atas bayangannya. Dan dengan sebuah gerakan pelan, Nacht melemparkan sabit tersebut ke arah Eiji.

oot : let's begin

"hah?? kau tau apa.hei pemuda ubanan?"

"Heh, siapa yang ubanan? Lo buta warna ya? Rambut blonde gini lo bilang ubanan. Lo sendiri tuh, ngapain pake topeng predator? Oh, tanpa topengpun wajah lu emang udah kayak predator, ya?" Dengan niat memanas-manasi predator itu, Keigo membalas tegas ucapan Eiji. Padahal Keigo sendiri bukan tipe orang yang suka adu mulut. Tapi karena lawannya kali ini adalah Predator, dia merelakan tenaga untuk beradu mulut dengan predator tersebut.

Eiji lantas menarik tubuh keigo,melihat byakuran melemparkan sabitnya untuk melindungi dirinya
"berisik,makan tuh sabit terbang" lanjutnya sambil menghindar ke pinggir

"bocah sial,mulai liar lagi dia..." lanjutnya santai,dia lalu berlari dengan kecepatan biasanya untuk mencapai nacht,lalu dia menjitaknya sekali,siapa tahu itu obat yang paling ampuh.

Bukannya menghentikan kelakukannya terhadap Nacht, orang aneh itu malahan semakin menjadi-jadi dengan Nacht. Seseorang yang baru saja datang juga membela Nacht dan terlibat sedikit adu mulut dengan orang aneh itu. Nacht sendiri bersembunyi di belakang Hikari sambil tetap memandang si orang aneh itu.

"dasar perusak kafe,kau yang merusakkan kafe waktu itu tahu...kekekekekekekeke", ujar orang aneh itu kepada Nacht. Mendengar kata-kata itu Hikari langsung mengalihkan perhatiannya kepada Nacht yang terlihat seperti ketakutan. Perusak kafe? Anak sekecil ini? Memang sih dia pernah dengan kalau beberapa murid di akademi ini ada yang berbahaya, tapi apa iya sampai seperti itu?

"Nacht? Kamu tidak apa-apa?". Entah Nacht mendengarnya atau tidak tapi bayangan di dekat Nacht membentuk sesuatu seperti senjata dan Nacht mengambilnya. Sepertinya sudah kesal dengan orang aneh itu, Nacht melemparkan senjata tersebut ke arah orang aneh itu. Olala, sepertinya keributan akan segera dimulai. Hikari meloncat ke samping sambil menarik Cyalle agar tidak berada di tengah-tengah keributan itu.

Nacht yang tidak peduli dengan kemana sbaitnya mengarah, melepaskan tangannya dari rantai yang menghubungkan sabit tsb, dan ketika Eiji datang dan menjitaknya, pada saat itulah Nacht meraih tangan Eji, dan sambil menangis, Ia menggigit lengan Eiji tanpa ampun dengan gigi-gigi kecilnya.

Grauk!!

Cyalle melihat keadaan yang terjadi, tiba2 saja ada orang aneh yang main tampar temannya. Anak ini tentunya gak mau tinggal diam melihat Nacht disakiti.

"Kak! Jangan mukul Nacht!! Jahat!!" ujar Cyalle kepada Eiji yang marah.

Olala, satu sabit sekarang terarah ke Keigo, tapi karena untungnya dia atlit basket, Keigo menangkap sabit itu dan melemparkannya kembali ke arah predator aka Eiji. "Makan juga itu, predator! Itu menu makanan lo hari ini" ucap Keigo lantang, seperti orang yang sedang tawuran.

"Kanibal siaaal!!" eiji meraung dengan kerasnya,saat itulah dia menghantamkan topeng kalengnya ke jidat nacht,cukup keras sampai terdengar bunyi "tangggg" keras
"berisik bocah,ini urusan lelaki!" lanjutnya sembari menendangi nacht sampai terlepas dari tangannya
"kanibal.." lanjutnya lagi
sembari merunduk,eiji menoleh ke orang yang nampaknya bodoh-melempar senjata,tapi bilang-bilang ke orang tersebut,dia lantas melempar jasad nacht ke orang itu
"makan aja tuh bocah kanibal!!" teriaknya lagi

Quote :

"berisik bocah,ini urusan lelaki!"

Mendengar perkataan Eiji, muka Cyalle langsung cemberut. "Pokoknya gak boleh!!" teriaknya ngelunjak, berusaha membela Nacht yang dilempar begitu saja.