Chiaki's Little House

Quote :

Deskripsi : Terletak di pinggiran Central Town. Membutuhkan waktu agak lama untuk sampai ke Central Town (biasanya 15 menit berjalan kaki ke Central Town). Di dalam tertata cukup rapi dengan fasilitas yang cukup memadai dan tidak terlalu mewah. Biasanya dijadikan tempat para penjaga hutan lainnya untuk bersantai.

---

Weird day...

BRUGH

Chiaki langsung merebahkan dirinya di atas kasur kamarnya. Baru pertama kali ini Chiaki merasa sangat lelah dan pusing. Mana tugas sebagai pengawas dan ronda malam di hutan malam tadi memakan waktu yang cukup lama daripada biasanya. Well, ini gara-gara kejadian reunian kecil yang tadi terjadi di hutan sih.

Coba saja hitung, berapa banyak pengalaman aneh yang sudah Chiaki alami hari ini? Bertemu kembali dengan beberapa temannya saat masih bersekolah di akademi ini, bertemu orang-orang baru, dan mengalami hal-hal menarik baru yang belum pernah dia alami berikutnya. Entah mengapa, dia merasa bersyukur sekarang masih ada dan tinggal di akademi ini. Sebab, awalnya dia sempat mengeluh saat mendapat pekerjaan di akademi ini.

Dia berdiri, menuju ke arah meja kecil yang ada di kamarnya. Kemudian, dia membuka laci meja tersebut dengan sebuah kunci yang dibawanya. Dan, dia menarik keluar sebuah notes kecil dari dalam laci tersebut. Ya, sebuah notes yang bertuliskan 'My Journal' di sampul depannya. Dia membuka halaman demi halaman notes kecilnya itu, mencari halaman yang masih kosong untuk ditulisi pengalaman barunya lagi yang terjadi hari ini. Di keluarkannya sebuah pena kecil dan dalam sakunya dan dia mulai menulis jurnalnya tersebut.

Quote :

Today's Journal

Capek sekali hari ini. Sudah lama aku tidak merasa lelah yang begitu hebat sejak berhari-hari yang lalu. Apa ini semua karena hal-hal yang tadi baru saja kualami?

Pagi ini, saat aku mulai melakukan tugasku, mengurus hutan seperti biasa, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang anak kecil. Awalnya aku sama sekali tidak curiga kepadanya, hingga... Anak itu tiba-tiba melakukan hal yang seharusnya tidak pantas dilakukan seorang anak kecil manis sepertinya kepadaku. Dan akhirnya aku menyadari, bahwa anak itu ternyata adalah... Kotori! Oh tidak, dia lagi... Aku lupa kalau dia punya alice yang bisa merubah mukanya sendiri. Dan tadi aku juga sempat bertemu Mr. Chop-X. Memang sempat terjadi konflik antara Mr. Chop-X dan Kotori kecil sih. Tetapi, pada akhirnya, mereka kembali damai dan tenang seperti sedia kala kok.

Lalu siangnya, aku pergi ke CT. Di sana, aku bertemu kembali dengan Miyu dan Hiino. Sudah lama aku tidak bertemu mereka berdua. Ternyata, mereka juga tidak banyak berubah sejak dulu. Ah, tapi aku sendiri saja sempat kagok ketika melihat mereka pertama kalinya. Dan aku juga bertemu beberapa orang baru seperti seorang guru berambut nanas dan seorang pemuda kecil bernama Kazu. Kita sempat membicarakan beberapa hal tentang guru mesum, Kazu-sensei yang namanya mirip dengan Kazu kecil. Well, mereka berniat untuk mengunjungi makamnya. Tetapi, aku memutuskan tidak ikut. Sebab, aku sendiri tidak punya kepentingan dengan Kazu-sen.

Malamnya, aku kena tugas untuk berpatroli di hutan. Aku sempat bertemu dengan beberapa orang lainnya seperti Ayuri, Miyu, dan pemuda bernama Sei. Muka pemuda itu... Tidak asing di mataku. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Tetapi Ayuri dan Miyu mengatakan bahwa dia sudah meninggal 7 tahun yang lalu. Well, aku jadi semakin bingung juga. Entah mengapa, Miyu sepertinya sangat membenci pemuda itu. Sampai-sampai terjadi pertengkarang di antara mereka berdua. Dan ini juga pertama kalinya aku melihat Miyu yang ceria itu menangis. Menangis, hanya karena seorang pemuda yang sudah meninggal 7 tahun yang lalu. Well, aku hanya bisa berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lebih dari ini.

Semoga saja...

Chiaki menutup jurnalnya dan meletakkannya kembali di dalam laci mejanya. Memang hari ini benar-benar hari yang sangat melelahkan dan membingungkan. Tetapi, lebih baik lupakan saja kejadian buruk hari ini dari otakmu. Sebab, tidak baik terus-terusan menyimpan hal-hal buruk di dalam pikiranmu yang nanti malah hanya akan menjadi beban. Semoga hal-hal buruk seperti hari ini tidak terulang kembali. Semoga saja...

Chiaki segera beranjak dari tempatnya, merapihkan dirinya sendiri, dan segera berjalan menuju pintu keluar. Tetapi sebelum itu, dia beranjak ke arah pot tanaman yang terletak di jendela kamarnya. Disiramnya tanaman itu. Sebab, tanaman itu melambangkan orang-orang yang penting bagi Chiaki. Jadi, dia harus rajin merawatnya setiap hari. Baru setelah itu, dia segera pergi keluar dari rumahnya, menuju ke kawasan akademi untuk memulai lagi hari-hari barunya yang pastinya harus lebih baik daripada yang lalu.

[Out]