Boiling Ramen

oot: lah? gua jadi bingung ini tempat duduknya gimana? OAO;

Quote :

"Mau kuisi?"

"Bukan itu maksudku..." ia ber-swt. "Maafkan aku, hanya saja itu tadi agak berbahaya..."

"Pistol" ujar Shizu menjawab pertanyaan Sakurai.

"Tenang, aku saja nggak punya pelurunya" ujar Shizu pada Hibiki.

"ke...kenapa harus ada cowok disiniii" pikir Shizu, mukanya jadi T___T

oot:gw juga bingung xD

"eeh,Pistol? Air soft Gun? tipe berapa? Mk-10316 ato Ef-64682 ?"tanya Sakurai yang ternyata maniak Air soft Gun,tanpa mengetahui kalau itu Pistol asli.

Tiba-tiba miso ramen pesanan Sakurai datang,"NAH! ini Miso Ramennya nak!"ujar si penjual,

"makasih! ITADAKIMASU~!"

Quote :

"Tenang, aku saja nggak punya pelurunya"

"O-oh.." ia mengangguk-angguk ragu. Lagi-lagi bingung kenapa sepertinya Shizuka tidak suka keberadaan dirinya dan Sakurai di dekatnya.

"Ah, halo...kelihatannya aku kenal kau..." Hibiki mencoba mengingat siapa laki-laki yang ada di sampingnya itu. "Namaku Asakura Hibiki, salam kenal."

Quote :

"eeh,Pistol? Air soft Gun? tipe berapa? Mk-10316 ato Ef-64682 ?"tanya Sakurai yang ternyata maniak Air soft Gun,tanpa mengetahui kalau itu Pistol asli.

Tiba-tiba miso ramen pesanan Sakurai datang,"NAH! ini Miso Ramennya nak!"ujar si penjual,

"makasih! ITADAKIMASU~!"

"Ini controller khusus yang nggak dijual di pasaran, meski bisa diisi sih" ujar Shizu dingin.

"paling nggak banyakan cewenya disini =A=" pikir Shizu, melahap ramennya lagi.

"eh?mhemhangngha khiha penhah behemu himahna?(eh?memangnya kita pernah bertemu dimana?)"ujar Sakurai sambil memakan Ramennya.

"aku Hanamura Sakurai,yoroshiku~"ucap Sakurai sambil menelan ramennya,dan.."UHUK! UHUK! *hic* TOLONG Mi--*hic*-num*hic*"Sakurai tersedak karena bicara sambil menelan Ramennya.

"Cih, merepotkan saja" Shizu menatap Sakurai dingin.

"Minum ini" Shizu menaruh air mineral botol.

Lalu, dia menyelesaikan makan ramennya, membayar, pergi keluar.

[out]

"Ah! Ini, ini!" ia langsung menyerahkan air botolan yang ditaruh Shizuka pada Sakurai. Walah, kejadian lagi air wanted XD "Pe-pelan-pelan saja, Hanamura-san..." sahutnya cemas.

Quote :

"eh?mhemhangngha khiha penhah behemu himahna?(eh?memangnya kita pernah bertemu dimana?)"

Hibiki menggeleng. "Umm..mungkin hanya perasaanku saja.." kata bocah itu, tersenyum.

"AH*hic* makas--*hic* PUAH~! makasih!!" ujar Sakurai sambil setengah lega karena habis minum air itu.

"eh?-san? aku tidak perlu dipanggil Hanamura-san,panggil saja Sakurai,oke?"ujar Sakurai ke Hibiki.

Asuka tidak menyangka Hibiki langsung memakan ramen pedas itu dan menggumam-gumam lucu. Asuka tertawa, "Kau benar-benar memakannya ya! Hahahaha!" Dia mengusap air matanya yang keluar dan memandang Hibiki, masih sedikit tertawa kecil, "Aku bercanda tahu. Sudah, sudah, jangan dimakan lagi," Asuka terdiam sejenak, kembali teringat wajah Hibiki yang kepedasan, "Pfft.. Hwahahaha!-ups. Maaf. ;p" Asuka segera menahan tawanya dan meminta maaf pada Hibiki. Errm, semoga saja pemuda ini mau memaafkannya.

Tiba-tiba saja Shizu mengarahkan pistol dan menembaknya. Asuka terkesiap, sebelum ia dapat bereaksi, Hibiki menarik lengannya. Fuh, untunglah karena ternyata peluru yang ditembakkan itu adalah peluru kosong. Tapi... Asuka melirik tangan Hibiki yang masih menggandengnya. Uhh... kalau sudah seperti ini, dia harus bereaksi seperti apa? Asuka memutuskan untuk diam saja digandeng seperti itu.

Sementara itu, seorang pemuda masuk ke dalam kedai dan memakan ramennya cepat-sampai ia tersedak. Asuka geleng-geleng kepala, aduh.. jangan-jangan kedai ramen ini kedai terkutuk lagi. Makanya banyak korban berjatuhan seperti itu.

...Sepertinya perut lapar jika diisi dengan ramen pedas akan membuatmu semakin berpikir tidak logis.

Asuka memperhatikan Sakurai sebentar, apakah ia juga harus memperkenalkan diri juga? Mm, sepertinya begitu.

"Salam kenal ya, Sakurai," katanya seraya mengangguk pada pria itu, "Panggil saja aku Asuka." imbuhnya. Err... tidak apa-apa kan langsung menyebutkan nama begitu? Ah, biarlah...

Melihat Asuka tertawa, Hibiki jadi ikut tertawa, tapi tawa salting alias ketawa nggak jelas. "E-ehehehehe..." ia lagi-lagi menggaruk bagian belakang kepalanya sambil tersipu.

Quote :

"Panggil saja Sakurai, oke?"

"Baik," jawab bocah itu.

"Nah, rasanya aku sudah selesai disi-" ia mengangkat tangan untuk membayar namun apa yang terjadi, sodara2? Ia malah menemukan tangan Asuka dalam genggamannya!

Ayo, apa anda bisa menebak reaksi anak ini?

"MA-!!!" sontak saja ia melepaskannya dan mulai menunduk-nunduk panik. Wajahnya tersembunyi dalam warna merah pekat yang tomat saja kalah halah. "MAAF, MAAF, MAAFKAN AKU!!! @A@ Aku tidak bermaksud-! Aku-! Ini-!" kelabakan, jadi pusing ah saya sebagai PMnya -w-

"Maaf!!" Hibiki langsung berdiri dan lari keluar toko karena malu berat.

[OUT...]

"Maaf tuan, ini uangnya!" eh, malah balik lagi untuk bayar ramennya dan ramen Asuka. Lalu secepat kilat berlari keluar tanpa berani memandang orang-orang disana, khususnya Asuka.

[OUT BENERAN]

"MA-!!!" sontak saja Hibiki melepaskan tangan Asuka dan mulai menunduk-nunduk panik. Wajahnya tersembunyi dalam warna merah pekat, "MAAF, MAAF, MAAFKAN AKU!!! @A@ Aku tidak bermaksud-! Aku-! Ini-!"

"Hah?..." Asuka hanya terkejut karena Hibiki tiba-tiba bereaksi seperti itu. Sepasang mata biru cemerlangnya menatap Hibiki heran, "Tidak bermaksud? Apanya?"

"Maaf!!" Entah kenapa Hibiki langsung keluar toko. Asuka menautkan alisnya, bingung.

Tiba-tiba saja pemuda itu masuk ruangan lagi.

"Maaf tuan, ini uangnya!" Hibiki dengan cepat membayar ramen miliknya dan milik... Asuka? "Tunggu-" Asuka ingin menghalangi Hibiki tapi pemuda itu sudah menjauh, "Ah, Hibi-"

"Aduh, dia lupa mengambil kembaliannya..." si pemilik kedai ramen menghela nafas panjang-begitu juga Asuka. Ia menatap pria paruh baya itu, "Biar aku yang mengembalikkannya, Ojii-san." katanya. Si pemilik kedai tersenyum lalu memberikan sisa uang Hibiki. Asuka turun dari tempat duduknya, ia mengerling pada Cyalle lalu membungkukkan badannya di depan gadis mungil itu, "Nah, Aku pergi duluan ya, Cyalle-chan." ujarnya seraya tersenyum. Ia melirik ke arah Sakurai dan membungkuk sopan padanya.

Tak lama, Asuka melangkahkan kakinya keluar dari kedai itu.

[OUT]

"Daah kak Hibi! Daah kak Shizu! Daah Kak Asu!!" ujarnya sambil melambaikan tangannya melihat mereka bertiga keluar dari tempat.

Lalu ia beralih kepada Sakurai. "Kakak gak apa2?" tanya dengan wajah polos melihat Sakurai tersedak

"aha? Asuka? oke~ jaa na.." ujar Sakurai sambil meminum kuah Ramennya.


Lalu ia beralih kepada Sakurai. "Kakak gak apa2?" tanya dengan wajah polos melihat Sakurai tersedak



"ah,aku nggak apa-apa kok,hee hee."jawab Sakurai dengan sedikit tawa--dan sisa-sisa Ramen di bibirnya.

"Ah! Pipinya kakak belepotan!" tanggap Cyalle langsung yang kemudian mengambil saputangan yang sempat diberikan oleh Kazu. Diapun mengelapnya di wajah Sakurai dan tersenyum.

"Nah! Sekarang sudah bersih!!" girangnya yang sebenarnya cara makan anak ini juga perlu diatur karena mulutnya juga belepotan ke mana2.

"eeh?duh,ma--makasih ya,namamu siapa?"tanyanya setelah sisa-sisa makanan yang ada di pipinya dibereskan.

"Ossan! ini uangnya!"teriak Sakurai sambil menaruh uangnya.

"Cyalle! Kakak?" tanya balik anak berambut pirang itu kepada Sakurai

"Hanamura Sakurai,Yoroshiku~"jawab Sakurai sambil mengambil tasnya,dan berkata,"aku pulang dulu ke dorm,lain kali kita bertemu lagi ya?bye~" setelah itu Sakurai mengambil kembaliannya dan keluar.

[OUT~]

"Ok2" ujar Cyalle dengan cerianya.

Anak itupun setelah makan mie ramennya langsung membayar di kasir. Bagi anak seusianya, dia bisa dibilang sangat mandiri. Mungkin itu sudah diajarkan oleh orang tuanya jauh sebelum ia ke Akademi.

Setelah mendapat uang kembaliannya, Cyalle langsung keluar dari kedai.

(out)