The Return of Kotori

Well, well, well, How nostalgic

Kotori akhirnya mencapai ke sekolah lamanya dulu, Gakuen Alice. sekolah yang bersejarah yang dimana tempat tersebut menampung anak anak yang memiliki kekuatan spesial untuk dilatih sampai akhirnya mereka dewasa dan cukup mahir menggunakan kemampuannya. agar kemampuan tersebut tidak diketahui oleh orang orang awam yang berada diluar sana.

Guess, Hiino is still like brat? well how bout change to him when he is still small

Kotori membayangkan keadaan dulu, pada saat ia berubah menjadi Hiino yang dimana ia melakukan hal tersebut, untuk menggoda temannya. Yamashita Chiaki.

Tubuh Kotori mengecil dan pakaiannya menjadi sedikit longar. rambutnya berubah menjadi pendek, rambutnya yang berwarna pirang tersebut menjadi warna hitam. mata birunya berubah menjadi mata yang berwarna kuning tajam percis seperti Hiino pada saat masih kecil tersebut.

Kotori mengeluarkan cermin dari sakunya lalu melihat kearah dirinya sendiri, dia melihat wajah Hiino pada saat kecil.

"Now time to change my cloth and play as Hiino"

Peralatan yang dibelinya dari pedagang di toko Alice dulu itu ternyata masih berfungsi, kamera pengganti baju.

CEPRET!!!

Baju Kotori yang sekarang menjadi Hiino pada saat kecil sudah berganti menjadi jaket hitam, celana panjang dan aksesoris yang percis dengan Hiino dulu.

Memasukan peralatannya kedalam tasnya.

Gyakko yang tengah berkeliling di saat senggangnya terlihat sedang berpikir.

"Ehm... Sudah 7 tahun...? Lama juga." Batin Gyakko sambil melihat ke sarung tangannya. Menjadi guru selama itu bukan hal yang mudah, banyak sekali memori yang tidak bisa terlupakan, maupun yang sudah tidak bisa diingat sama sekali.

Namun terlihat pemandangan yang sama dengan 7 tahun lalu.

"Hiino?!" Teriak Gyakko saat melihat Kotori dalam wujud Hiino. "Tunggu! Tidak mungkin, Hiino kan bukan anak kecil lagi? Jadi yang kulihat ini siapa?"

Tapi, rambut biru dan mata kuning itu merupakan ciri khas Hiino. Gyakko kebingungan melihatnya.

Gakuen Alice

Jadi sekarang ini berapa banyak murid yang membuat onar ya, nampaknya akan seru kembali ke tempat ini. Setidaknya bukan sebagai seorang murid, melainkan sebagai staff yang mengajar. Apa kabar mereka ya? Ditengah kotori sedang berpikir ia merogoh kantongnya untuk mengambil obat pengubah suaranya.

"Hiino?!"

Hiino?! eh?

Kotori melihat kearah sumber suara tersebut, tampang yang tidak asing lagi dimata Kotori. Raut wajah itu, rambut itu, suara itu. Tidak salah lagi, Gyakko. Mata tajam kotori sekarang menatap kearahnya lalu mengeluarkan obat tersebut dan langsung menelannya. tinggal menunggu obat tersebut berfungsi sekarang.

Satu, dua, tiga.

Efek tersebut sekarang sudah berjalan. Kotori memandang kearah Gyakko hanya dengan tatapan meremehkan, seakan mempermainkannya saja.

"Err.., Anda siapa ya?"

Gyakko melihat Hiino dan mencengkram bahunya dan agak membungkuk, supaya wajahnya sejajar dengan wajah Hiino.

"Ti-- Tidak mungkin..." Gyakko tercengang, makhluk di hadapannya sangat mirip dengan Hiino.

"Rasanya pagi ini aku baru bertemu dengan Hiino di ruang guru..."

Gyakko mencoba mencubit pipi Hiino, memastikan asli atau engga.

"Ooh... ternyata ada yang mau mengubah dirinya menjadi seorang Wanijima Hiino... aku ingat kau... salah satu senior yang pernah cari masalah..."

"Err..siapa yah namanya. Aku lupa tuh.."

Hiino muncul di belakang Gyakko yang sibuk mencubit pipi wujud seorang lelaki yang mirip dengan dirinya.

"Cari masalah di awal tahun ajaran... mau apa kau..."

Oh my, oh my, since when Gyakko became this agressive, maybe since that time, tee hee

Kotori menatap kearah Gyakko yang sekarang sudah mencengkram kedua bahunya. Apakah ia sekarang menjadi seorang Yaoi. Tidak mungkin, manusia seperti dia menjadi Yaoi, tidak mungkin. Apa tekanan begitu berat baginya sampai sampai dilimpahkan pada Hiino? entahlah yang pasti juga sudah empat tahun tak bertemunya juga bukan? sejak lulus tepatnya.

"Rasanya pagi ini aku baru bertemu dengan Hiino di ruang guru..."


Gyakko mengucapkan hal tersebut sambil mencubit pipi Kotori. Oh how nice of him eh? mencubit pipi orang seenaknya saja. Kotori menatapnya dengan tajam seakan menyuruhnya melepaskan tangannya dari pipinya. Menepis tangannya.

"Kau pikir kau siapa huh? mencubit pipi orang yang tidak kau kenal begitu saja."

Tiba tiba melihat sosok yang ia kenali, ohoho Hiino-chan sudah muncul ternyata, oh well, lets see how long can I play with this.

"Cari masalah di awal tahun ajaran... mau apa kau..."

Kotori menatap kemata Hiino yang sama tajamnya dengan matanya yang sekarang.

"Siapa kau?"

"Masalahnya aku kenal wujud ini." Jawabnya.

Quote :

"Ooh... ternyata ada yang mau mengubah dirinya menjadi seorang Wanijima Hiino... aku ingat kau... salah satu senior yang pernah cari masalah..."

"Err..siapa yah namanya. Aku lupa tuh.."

Hiino muncul di belakang Gyakko yang sibuk mencubit pipi wujud seorang lelaki yang mirip dengan dirinya.

"Cari masalah di awal tahun ajaran... mau apa kau..."

"Aaah!! Hiino!" Seru Gyakko sambil menoleh ke belakang, sosok Hiino yang dilihatnya tadi pagi.

"Tunggu, hiino- kau ada petunjuk siapa dia?" Tanya Gyakko ke Hiino, sepertinya dia melupakan Alice sebenarnya Kotori...

Icon marah muncul di kepala Hiino, dan menghela nafas. Kemudian ia memegangi kepala Hiino yang kecil dan mencengkramnya dengan galak.

"Dengar yah 'cewek-licik-yang-bisa-mengubah-tubuhnya-sendiri'.... tidak mungkin ada Hiino kedua di sekolah ini... cepat tampakkan sosok aslimu, atau kugigit kau sampai mati..."

Quote :

"Tunggu, hiino- kau ada petunjuk siapa dia?" Tanya Gyakko ke Hiino, sepertinya dia melupakan Alice sebenarnya Kotori...

"Memangnya siapa lagi selain si 'cewek-licik-yang-bisa-mengubah-tubuhnya-sendiri'...." jawab Hiino datar datar galak.

Quote :

Icon marah muncul di kepala Hiino, dan menghela nafas. Kemudian ia memegangi kepala Hiino yang kecil dan mencengkramnya dengan galak.

"Dengar yah 'cewek-licik-yang-bisa-mengubah-tubuhnya-sendiri'.... tidak mungkin ada Hiino kedua di sekolah ini... cepat tampakkan sosok aslimu, atau kugigit kau sampai mati..."

"Hii-- Hiino, jangan galak-galak begitu dengannya... ^^;; Tanya baik-baik saja..." Ujarnya menenangkan Hiino yang ngamuk.

Quote :

"Memangnya siapa lagi selain si 'cewek-licik-yang-bisa-mengubah-tubuhnya-sendiri'...." jawab Hiino datar datar galak.

"Jangan galak-galak dong... -_-;;" Lanjutnya lagi, kembali menenangkan Hiino.

"Eh? Mengubah tubuhnya sendiri..." Gyakko berpikir, dia memang kurang bisa ingat murid-murid somatic.

Oh my oh my, nampaknya Hiino sekarang marah eh? tetapi nampaknya pelatihan untuk menjadi spy itu cukup membantuku

Ya, Kotori telah lulus dari Universitas khusus pengguna alice yang akan menjadi seorang mata mata, kemampuannya membuatnya masuk kesana disana dia dilatih dalam segi fisik maupun mental untuk menghadapi musuh musuhnya, jadi alhasil ia cukup handal menghadapi manusia dihadapannya.

Dari sakunya ia mengeluarkan sebilah pisau yang masih tertutup lalu menusukan diperut Hiino sekarang.

"Eh, maksud anda apa tuan?"

Tercipta senyuman licik diwajah milik Kotori.

Quote :

"Eh? Mengubah tubuhnya sendiri..."

"yep.." jawabnya datar. dan ia mengeluarkan sebilah pisau yang masih tertutup dan menusukkannya di perut Hiino. Well, benar-benar pembukaan yang dramatis.

ini anak... gerakannya nyaris nggak bisa ditebak. tapi salahku juga nggak siap...
Memalukan Dangeorus saja sih kau, Hiino. Cih..

"ouch... sakit bodoh... iya iya kau menang, tapi jangan berubah jadi diriku!!" seru Hiino kesal, tanpa menatap mata lawan bicaranya.

Gyakko masih berpikir, bahkan membuatnya tidak menghiraukan perbuatan Kotori.

"Tunggu, seingatku... I-- Isurugi Kotori...?" Tebaknya.

"EEH?! A-- Apa yang kau lakukaan???" Seru Gyakko yang langsung menarik tangan Kotori yang memegang pisau itu dari perut Hiino.

"Hiino, kau tidak apa-apa kan?"

"ouch... sakit bodoh... iya iya kau menang, tapi jangan berubah jadi diriku!!"

Well, nampaknya lebih baik juga tidak berubah menjadi orang lain juga.

Kotori mengubah dirinya menjadi dirinya sendiri pada saat tangannya ditarik oleh Gyakko, mengeluarkan kamera dan langsung mengganti bajunya.

"Well, hello again there... Gyakko, Hiino"

Senyuman tipis tercipta di wajah Kotori memandang mereka berdua

"Benar... Kotori??" Ujarnya pelan.

Langsung saja Gyakko menarik Kotori dan memeluknya.

"Koto-chan... Aku kangen." Ujarnya ke 'imouto'nya itu.

"cih..beneran kau..." ujar Hiino. Ia duduk di tong sampah yang ada di dekat tempat itu dan menopang dagunya dengan wajah yang memerah.

masa-masa sialku selesai sampai kapan sih..

"yo!" sapa Hiino pada Kotori. Satu sapaan yang sederhana.

"Koto-chan... Aku kangen."

Tiba tiba saja Kotori dipeluk oleh Gyakko, oh well, hampir saja Kotori membanting Gyakko kalau dia tidak ingat kalau Gyakko sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri. Kotori hanya tersenyum tipis dan tampaknya sekarang ia sudah menjadi lebih dewasa semenjak lulus dari sekolah tersebut.

"Ah, iya, nii-chan..." Ujar Kotori

Lalu melihat kearah Hiino, Kotori melepaskan pelukan Gyakko lalu tersenyum padanya.

"Masih sama seperti dulu?"

Quote :

"Masih sama seperti dulu?"

"..mungkin iya mungkin nggak..." jawabnya.

"kau datang di saat yang mungkin tepat. baru saja mau mulai pesta tahun ajaran baru..."
Jawabnya. Kemudian Hiino berdiri..

"kemana aja setelah lulus?"

"kau datang di saat yang mungkin tepat. baru saja mau mulai pesta tahun ajaran baru..."

Ohoho good timing eh? rite.

Kotori hanya tersenyum tipis kearah Hiino yang nampaknya masih tersipu malu lalu berdiri sekarang.

"kemana aja setelah lulus?"

"Mendapat Beasiswa di UAS dalam bidang mata mata"

"Well... Semuanya kembali lagi seperti dulu..." Batin Gyakko.

"Ah iya, Kotori, Hiino, aku pergi dulu, sepertinya pesta tahun ajaran baru tidak bisa mulai tanpa persiapan ^^" Ujar Gyakko yang melenggang pergi dari kota.

[OUT]

"haa..kalo gitu... gini deh. bantu bantu upacara pembukaannya. tinggal ceramah di depan, beres." ucap Hiino.

Saat Gyakko kabur, Hiino sadar statusnya. Phobianya memang belum hilang. Pria itu berdiri dari tong sampah dan mendorong Kotori dari belakang. Jangan tanya bagaimana wajahnya sekarang.

"Nah sekarang ayo maju ke panggung.. kalau dapat beasiswa UAS, artinya kau bisa memulainya, kan?"

"Memulai apa eh?" ujar Kotori singkat

Lalu berjalan maju karena didorong oleh Hiino well Kotori hanya mengikutinya saja

[out]

"ya pokoknya ayo ke depan sana!!" seru Hiino

[out]