Firecrackers alert

Kaget? Iya. Itulah ekspresi yang ditunjukkan Toke--panggilan Mizu pada Taki ().
Masih dalam keadaan tertawa. Senang sekali kini gantian si Toke yang wajahnya aneh--satu mata.

"Nya.. Nyahahaha! Lihat wajahmu..nyahaha" Mizu terkekeh-kekeh. Tiba-tiba Toke menarik tangannya dan minta dikembalikan matanya. Juga mengancam Mizu.

"Nyehehe.. Kembalikan dulu mata--" ucapannya terhenti ketika melihat mata miliknya dihempaskan ke tanah dan langsung di "sodok" si rambut merah.

"WHADEHEL--!?"

Mizu langsung menepis tangan Toke dan melangkah ke bola matanya itu.

Brush..

Ombak. Ah.. Mendekat..mendekat...
"GYAAAAAAAAA!!!!!" Mizu langsung berteriak histeris melihat bola matanya tersapu ombak ketika ia hendak mengambilnya. Ah.. Malangnya..

Kyrie melihat kejadian yang hanya berlangsung beberapa detik itu sambil tertawa geli.

"*giggle*giggle* Sekarang kamu jadi monster bermata satu deh." Ujarnya sambil tertawa.

"Tte. . Kamu gak bisa ambil mata itu lagi ?" Dan tiba - tiba Kyrie dapat ide aneh. "Bagaimana kalau kita buat mata buatan untuk dia ?" Ucapnya sambil menepuk bahu Mizu.

Whoa, it's getting hotter here. Setelah Shiho tenang, sekarang semua orang malah ingin, eh... Main baseball dengan mata gadis itu.

Dika tertawa melihat tampang Taki, yang matanya dicuri orang Mizu. Baiklah, keadaan semakin panas lagi saat bola itu menggelinding ke arah laut. Uh oh~ Dan bola mata itu... Diseret ombak lautan.

Yeah, things getting hotter and hotter here~ "Malam ini akan semakin panjang..." gumam Dika, terkekeh.

tanpa pikir panjang kyosuke melompat ke laut (?)

berusaha mengambil err...bola mata....?

bah,entah apapun itu,dia tidak perduli itu bola mata atau apa dan separah apa yang akan terjadi padanya kalo nyebur ke laut malam-malam begini

yang jelas yang dapat dilakukannya sekarang hanyalah berusaha mengambil bola...err...itu

Sala melihat bola mata cowo jahil itu diambil dan dia menggelindingkan bola mata gadis itu ke arah gadis yang ingin main baseball, namun gadis itu malah menggelindingkannya lagi ke laut, tapi ada dua orang pemuda lain yang menawarkan bantuan, salah satunya menawarkan untuk membuat bola mata baru dan yang satunya lagi mencoba untuk 'menyelamatkan' bola mata itu (sampai sini belum ada titik). Begitulah kira-kira yang terjadi dari pengamatan Sala. Sepertinya murid akademi memang berisi orang-orang yang aneh (berarti aku juga termasuk? batinnya). Entah apa lagi yang akan terjadi, tapi entah kenapa Sala menyukai perkembangan situasi yang bertambah panas ini.

"Ooh, kasihan sekali mata itu (bukan kasihan Taki ataupun gadis pencopot mata). Bagaimana kalau bola mata itu dimakan ikan? (ada yang tahu bagaimana rasa bola mata?) Oh, dan bagaimana kalau mata itu terus hanyut hingga ke Madagascar?" tanya Sala kali ini dengan nada datar dan cemas.

OOT : Kyrie itu cewe
=================

Quote :

bah,entah apapun itu,dia tidak perduli itu bola mata atau apa dan separah apa yang akan terjadi padanya kalo nyebur ke laut malam-malam begini

"Oi oi, Kyosuke, tungg-. .!" Sebelum Kyrie dapat mencegahnya, orang itu sudah melompat duluan. Kesal karenanya, dia menatap orang itu dengan sebal. "Dasar, aku tidak mau tau kalau kau sakit nanti. . ."

". . Tapi orang bodoh memangnya bisa masuk angin ? *giggle*giggle*"

Quote :

"Ooh, kasihan sekali mata itu (bukan kasihan Taki ataupun gadis pencopot mata). Bagaimana kalau bola mata itu dimakan ikan? (ada yang tahu bagaimana rasa bola mata?) Oh, dan bagaimana kalau mata itu terus hanyut hingga ke Madagascar?" tanya Sala kali ini dengan nada datar dan cemas.

Kyrie tidak bisa mengatakan apa - apa. Anak ini tampaknya mengkhawatirkan bola mata itu lebih daripada pemiliknya sendiri.

Ah, apa dia tipe anak yang mengasihani anak kucing milik seseorang yang hilang dibandingkan pemiliknya yang merasa kehilangan ?

Benar - benar tipe anak yang baik ! Begitu pikir Kyrie.

"Kamu anak yang baik ya ~?" Kyrie lalu mengelus kepala Sala sambil mengedipkan mata. Tapi gerakannya entah kenapa tersirat suatu rasa ketidak pedulian."Mata itu sih . . Tenang saja. Paling akan hilang selamanya." Ujar Kyrie dengan enteng.

ooc: @kyrie: maaf, aku nggak tahu kalau Kyrie itu cewe, abis potongan rambutnya kayak cowo

Quote :

"Kamu anak yang baik ya ~?" Kyrie lalu mengelus kepala Sala sambil mengedipkan mata. Tapi gerakannya entah kenapa tersirat suatu rasa ketidak pedulian."Mata itu sih . . Tenang saja. Paling akan hilang selamanya." Ujar Kyrie dengan enteng.

Oh, sepertinya gadis ini, yang tadi disangkanya cowo (sekali lagi maaf) tidak tahu maksud Sala yang sebenarnya. Tentu saja ia hanya pura-pura cemas, walaupun Taki yang tadi jadi sekutunya untuk bermain bola mata, kini jadi bermata satu. Sala pun menepis tangan gadis itu dari kepalanya, ia tidak terlalu suka diperlakukan seperti anak kecil.

"Siapa yang gadis baik? Siapa yang peduli dengan bola mata itu? Mau ke Madgascar kek, mau ke atlantis kek, mau ke Narnia kek, aku nggak peduli. Dan kenapa semua orang terus mengedipkan mata kepadaku? Kalau ada yang salah dengan mata mereka, seharusnya mereka ke dokter mata, bukan ke aku. Tapi aku sependapat denganmu, bola mata itu pasti hilang." ucap Sala kepada gadis berambut biru itu.

Kemudian Sala memberi saran yang sangat praktis untuk Taki-bermata-satu. "Hihara-kun, kalau kau benar-benar akan bermata satu, lebih baik kau menggunakan penutup mata seperti bajak laut. Lalu kau tinggal mengganti kakimu dengan tongkat penyangga dan ganti tanganmu dengan kait besi, maka kau pasti tampak seperti bajak laut" saran Sala kali ini dengan nada datar, seperti biasa.

Quote :

"Ah, kalau ada orang lewat dan 'tidak sengaja' menginjak bola mata itu. Bagaimana jadinya ya. . .?"

Pose orang bingung ala Ha**te lagi. Gadis ini cukup terkena masalah, tapi otak IQ rendahnya telah menyuruh Shiho untuk terus be cool dah cari kebenaran soal diri sendiri (egois). Setelah itu, baru terdengar jeritan indah dari si pemilik mata yang sejak tadi main-main. Hayo loh.. kalau matanya tidak ketemu, mereka semua yang ada disini bisa ditangkap oleh guru-guru pagi nanti karena menirukan adegan kekerasan Happy Tr** Fr*ends.

Quote :

"Bagaimana kalau kita buat mata buatan untuk dia ?"

Menghayal lagi. Shiho melipat tangannya dan mencoba berpikir bagaimana jalan keluarnya. Bagaimana agar ia punya alibi dan lepas dari kesalahan ini. Buat kan nggak mungkin. Malam bisa makin panjang, seperti kata Dika. Seru juga yang begini, hahaha-- tidak.

Quote :

"Ooh, kasihan sekali mata itu"

Iya, tapi lebih kasihan yang kehilangan mata.

Quote :

"Bagaimana kalau bola mata itu dimakan ikan?"

Si pemilik mata akan kehilangan satu mata selamanya sampai ada pendonor.

Quote :

"Oh, dan bagaimana kalau mata itu terus hanyut hingga ke Madagascar?"

...Harus cari Alibi segera. Selama cowok yang satu lagi sedang mencari, Shiho masih keras berpikir. Kalau dia kabur menggunakan petasan kan tidak jantan-- tunggu, Shiho itu cewek. "Matanya harus ditemukan.. sebelum kita dikira membuat terror anak akademi karena membawa zombie ke sekolah," ujar Shiho yang masih bergaya sok cool seperti tidak punya dosa (padahal dia biang masalahnya).

Quote :

"...mengganti kakimu dengan tongkat penyangga dan ganti tanganmu dengan kait besi, maka kau pasti tampak seperti bajak laut"

"Itu jawaban yang lebih pintar!" sambar Shiho, langsung nyengir lebar mengambil saputangan warna hitam dan kebetulan motif bajak laut topi jeram dan ditunjukkan ke para mata satui. "Nih buat penutup mata, besok pagi di hotel pakailah ini agar kita nggak dituduh melakukan pencongkelan mata atau sebagainya."

"Wohooo"

Kyosuke melompat kegirangan

dia berhasil menemukan...eh...err..bola...ma--bola lah xD;;

lalu tanpa perduli bajunya yang lebih parah dari orang kebanjiran dia memamerkannya seakan itu adalah sebuah thropy

ooc: matanya beneran mau diilangin, nih? kasian amat si Taki..

Quote :

"Itu jawaban yang lebih pintar!" sambar Shiho, langsung nyengir lebar mengambil saputangan warna hitam dan kebetulan motif bajak laut topi jerami dan ditunjukkan ke para mata satu. "Nih buat penutup mata, besok pagi di hotel pakailah ini agar kita nggak dituduh melakukan pencongkelan mata atau sebagainya."

Ah, sebenarnya IQ gadis petasan ini sebesar apa sih? Sebesar pohon toge kah? Sala rasa pohon toge juga masih lebih tinggi dari IQ gadis ini. Masa ia menganggap serius saran Sala yang main-main. Siapapun pasti akan curiga akan mata yang ditutupi saputangan, cepat atau lambat mereka pasti akan tahu. Tapi, berhubung Sala dibesarkan di panti asuhan dengan anak-anak berIQ jongkok, ia sudah tahu bagaimana menanggapi anak-anak seperti itu. Cukup bilang 'iya' dan puji mereka. Dan Sala memang melakukannya.

"Ya, ide yang pintar. Oh untung saja kau bawa saputangan. Yap, dengan begini masalah selesai, tidak akan ada yang tahu tentang mata yang copot. Hanya saja salah satu atau dua teman kita kehilangan matanya dan mereka tidak akan mendapatkannya kembali. Oh, masalah benar-benar akan selesai. Bagaimana kalau kita merayakannya? Ya, merayakkan hilangnya mata teman kita di lautan yang luas dan mereka harus memakai penutup mata seumur hidup. Yay! Selamat, ya!" ucap Sala yang walaupun mengucapakan selamat nada bicaranya tetap datar dengan muka tanpa ekspresi, seperti biasa.

OOT : ;_; Emang sih gaya rambutnya. . Tapi bentuk tubuh aslinya xD;;
=========

Quote :

"Siapa yang gadis baik? Siapa yang peduli dengan bola mata itu? Mau ke Madgascar kek, mau ke atlantis kek, mau ke Narnia kek, aku nggak peduli. Dan kenapa semua orang terus mengedipkan mata kepadaku? Kalau ada yang salah dengan mata mereka, seharusnya mereka ke dokter mata, bukan ke aku. Tapi aku sependapat denganmu, bola mata itu pasti hilang." ucap Sala kepada gadis berambut biru itu.

Kyrie mengangkat bahu. Seperti dugaannya, dia akan mengatakan hal itu. Karenanya, dia merasa sedikit bosan dan berhenti mengelus rambut anak itu.

Ngomong - ngomong, kayaknya tadi Kyosuke juga dikatakan seperti itu oleh anak itu.

"Bodoh ah, lagian pake acara ngerayu anak kecil. *giggle*giggle*" batinnya dalam hati sambil mengangguk pelan.

Quote :

"Itu jawaban yang lebih pintar!" sambar Shiho, langsung nyengir lebar mengambil saputangan warna hitam dan kebetulan motif bajak laut topi jeram dan ditunjukkan ke para mata satui. "Nih buat penutup mata, besok pagi di hotel pakailah ini agar kita nggak dituduh melakukan pencongkelan mata atau sebagainya."

"Err. . . Bukannya kalau pakai penutup mata sampai kita pulang itu malah akan menambah kecurigaan ?"

Quote :

"Ya, ide yang pintar. Oh untung saja kau bawa saputangan. Yap, dengan begini masalah selesai, tidak akan ada yang tahu tentang mata yang copot. Hanya saja salah satu atau dua teman kita kehilangan matanya dan mereka tidak akan mendapatkannya kembali. Oh, masalah benar-benar akan selesai. Bagaimana kalau kita merayakannya? Ya, merayakkan hilangnya mata teman kita di lautan yang luas dan mereka harus memakai penutup mata seumur hidup. Yay! Selamat, ya!" ucap Sala yang walaupun mengucapakan selamat nada bicaranya tetap datar dengan muka tanpa ekspresi, seperti biasa..

"*cackle*cackle* . Perkataan sinis yang menarik, chibi-chan." Kyrie terkekeh. Anak ini tampaknya cukup menarik juga. Lalu ia kembali beralih ke Shiho.

"Dan kamu, kata - kata anak ini memang benar lho." Sambil menunjuk ke arah Sala. "Kalau misalnya kita menyuruhnya pakai penutup mata setiap hari, orang pasti akan tambah curiga. Parah - parah, nantinya kamu bisa ketahuan menghilangkan matanya lho." Kyrie mengucapkan itu dengan ramah dan sambil tersenyum seolah itu bukan persoalan yang besar sama sekali.

Quote :

"Wohooo"

Kyosuke melompat kegirangan

dia berhasil menemukan...eh...err..bola...ma--bola lah xD;;

lalu tanpa perduli bajunya yang lebih parah dari orang kebanjiran dia memamerkannya seakan itu adalah sebuah thropy

"Tte, Kyosuke !" Kyrie berteriak ke arahnya. Dia sama sekali tidak percaya kalau dia berhasil menemukannya ! Idiotic Luck ? Mungkin ?

"Jangan di pamerkan seperti itu !! Kalau dimakan burung gimana ?"

Quote :

"Perkataan sinis yang menarik, chibi-chan."

Sala yang tidak suka dipanggil 'chibi-chan' memperkenalkan dirinya, "Namaku Sala, dan tolong jangan memanggilku chibi-chan."

Quote :

lalu tanpa perduli bajunya yang lebih parah dari orang kebanjiran dia memamerkannya seakan itu adalah sebuah thropy

Cowo ini sepertinya setipe dengan gadis berIQ jongkok itu. Bukannya segera dikembalikan ke pemiliknya, malah dipamerin. Memangnya bola itu barang pajangan, walaupun pasti akan menarik melihat bola mata yang dipamerin. Lalu sebuah ide muncul dibenak Sala, ide yang mungkin akan membuat situasi menjadi lebih panas.

Sala pun menghampiri cowo yang telah menyelamatkan bola mata itu. "Waw, kau memang hebat, Senpai! Kau rela berenang di air yang dingin hanya demi sebuah (?) bola mata. Bagaimana kalau di laut itu ada ikan hiu, yang siap menyerbumu? Kau memang seorang pemberani." ucap Sala dengan nada datar.

Ia pun melanjutkan ucapannya kali ini dengan nada datar dan ekspresi licik. "Namun, kau tentu tidak akan mengembalikannya begitu saja kan, Senpai? Setelah kau berjuang mati-matian untuk bola mata itu, tentu kau ingin suatu imbalan dari pemilik ataupun pencuri mata ini, kan? Oh, tahukah kau berapa harga donor mata saat ini? Aku tidak tahu, tapi yang pasti kau akan dibayar mahal untuk sebuah donor mata. Oh, uangnya pasti akan cukup untuk uang jajanmu selama di Okinawa." Bagaimana tanggapan penyelamat mata itu? Apakah ia seorang pebisnis atau seorang pahlawan tanpa balas jasa? Well, let's see....

Quote :

"Waw, kau memang hebat, Senpai! Kau rela berenang di air yang dingin hanya demi sebuah (?) bola mata. Bagaimana kalau di laut itu ada ikan hiu, yang siap menyerbumu? Kau memang seorang pemberani." ucap Sala dengan nada datar.

mendengar perkataan gadis itu,kyosuke merenung
"hmm" kyosuke mengusap dagu "homo homo---eh humu humu,"

kalo menurut manga yang dia baca (fyi: judulnya ⑨ the strongest) ketika dia menemukan sesuatu yang hilang harus di...

"Kembalikan ke polisi!" katanya dengan lantang dan ekspresi serius

Quote :

"Nya.. Nyahahaha! Lihat wajahmu..nyahaha" Mizu terkekeh-kekeh.

Taki menatap tajam si cewek norak itu, dengan mata kirinya tentunya. Setelah diancam pun, Mizu tetap tertawa. Ho, minta dicekek rupanya dia.

Quote :

"Nyehehe.. Kembalikan dulu mata--" ucapannya terhenti ketika melihat mata miliknya dihempaskan ke tanah dan langsung di "sodok" si rambut merah.

Good job, Rambut Merah! Sekarang giliran Taki yang terkekeh. Mizu melepaskan tangannya dan berlari menuju pinggir pantai, tempat yang diduga hilangnya atau hanyutnya (?) bola mata Mizu. Sementara yang lain sibuk mencari, Taki diam memperhatikan sambil sesekali terkekeh melihat tingkah mereka yang seperti mencari jarum di tumpukan jerami itu.

Quote :

"Hihara-kun, kalau kau benar-benar akan bermata satu, lebih baik kau menggunakan penutup mata seperti bajak laut. Lalu kau tinggal mengganti kakimu dengan tongkat penyangga dan ganti tanganmu dengan kait besi, maka kau pasti tampak seperti bajak laut" saran Sala kali ini dengan nada datar, seperti biasa.

Taki terkejut dengan ide gila bocah kecil itu.

Quote :

"Nih buat penutup mata, besok pagi di hotel pakailah ini agar kita nggak dituduh melakukan pencongkelan mata atau sebagainya."

Si Rambut Merah Shiho itu malah benar-benar memberikan sapu tangannya. Ternyata dia sama gilanya dengan Taki dan beberapa orang di sini. Pemuda itu berpikir sejenak. Hmm.. Sepertinya keren juga kalau ia memakai penutup mata itu. Ide jahilnya muncul. Hoho. Siapa tahu dengan matanya satunya itu dia bisa menakut-nakuti orang! Yeah! Dan dia pun akan terkenal dan masuk televisi! Jangka panjangnya, Taki akhirnya dijuluki oleh orang-orang dunia dengan 'Taki-Si-Mata-Satu' atau 'Taki-Si-Mata-Bolong'! Dan akhirnya namanya masuk ke Guiness Book! Taki terkekeh mengerikan mengingatnya.

Namun sepertinya pemuda yang sedari tadi mencari mata itu akhirnya berhasil menemukannya. Dia tampak mengangkat tinggi-tinggi benda itu. Segera Taki berlari ke arahnya dan merebut bola mata itu. "Daripada diberikan pada polisi, mendingan kita simpan saja! Huahahaha!" teriak Taki seraya berlari pergi sambil memasukkan bola mata itu ke dalam saku bajunya.

ooc : pada mau pindah ke Manzake ga?
kalo pada setuju, nanti saya edit OUT

Nyah.. Satu matanya hilang. Dan yang hilang itu kan mata milik Mizu. Ia berpikir sejenak. Sementara yang lain membicarakan Toke eh Taki yang punya sebelah mata. Tapi kan mata kanan Taki ada di Mizu.

Plop

"Nih," Mizu menyodorkan mata kanan Taki pada pemuda itu.
"Yah, nanti juga kembali.." ujarnya santai.

Ia menoleh pada pemuda yang telah menemukan matanya eh? Ah, mungkin sekarang sudah tak berguna karena..

Plop!

Voila! Tempat kosong yang seharusnya mata kanan Mizu kini berisi kembali! Dan bola mata di tangan Kyosuke itu menghilang.
"Nyehehe.." Mizu tertawa kecil.
Ya, bola mata itu kembali ke pemilik aslinya. Sementara milik Taki? Ah, masih di tangannya. Dan hanya Mizu yang bisa memasang mata itu.

"Mau dikembalikan?" ia tersenyum licik.

============
OOC : @Toke eh Taki : jangan dulu, pengen main petasan x3

ooc : oh, ya sudah kalo gt

Tiba-tiba bola mata itu hilang. Taki berbalik badan. Dilihatnya Mizu sedang memasang bola mata itu kembali dan mengeluarkan bola mata Taki. Cewek norak itu pun berjalan ke arahnya.

Quote :

"Mau dikembalikan?" ia tersenyum licik.

Taki tertegun. Agak kesal juga melihat Mizu seperti setengah hati begitu. Ah, ya. Berteriak-teriak dan tertawa-tawa membuat tenggorokan Taki haus. Yah, sudahlah.

"Ikhlas nih?" tanyanya cuek. "Kalau gitu, silakan."

Selamat, dan harus dirayakan-- itu yang dikatakan gadis (yang sepertinya masih) kecil itu. Shiho yang pada dasarnya cuek bebek hanya berpikir ini artinya pendapat miliknya benar. Tapi sebenarnya ini cuma cara berpikir bocah 13 tahun yang cukup sangar untuk perempuan. Bocah ini hanya nyengir-nyengir paksa dan mencari apa yang harus dikatakan selanjutnya jika ditegur oleh Kirikaze.

Quote :

"Wohooo"

JREEENG... sfx itu muncul, kalau mereka adalah tokoh komik. Saat itu, sang pemuda menunjukkan sebuah bola mata-- dengan pakaian yang basah tentunya. Di mata Shiho, kesannya orang ini seperti membawa telur kura-kura karena itu malam hari. Sinar rembulan akhirnya memberi jawaban. Oke, matanya sudah ketemu. "Uwoooo!!" seru Shiho, tepuk tangan-- memang rada norak. Sudah sifatnya yang sering menutupi kesalahan.

Quote :

"Daripada diberikan pada polisi, mendingan kita simpan saja! Huahahaha!"

Apa nggak bisa dipakaikan lagi, eh. Untunglah bisa, saat itu gadis autis yang masih tersenyum-senyum licik itu ingin memakaikan matanya itu. Shiho boleh menghela nafas pada saat itu, tapi kalau sepi lagi kan sayang. Ia nyalakan satu petasannya dan dilempar ke tengah-tengah.

CTARR--

Bunyi keras itu diikuti dengan asap-asap. Entah apa yang terjadi di baliknya. "Ayo pasang matanya, lalu ngacau dulu sebelum guru datang," ujarnya sambil nyengir-nyengir iseng. Nggak tau apakah matanya masih selamat atau tidak, atau jangan-jangan karena ledakan malah terbang entah kemana.



OOT: habis main petasan, ngacau di Manzake rame-rame

Sepertinya situasi kembali membaik seperti semula. Bola-bola mata sudah kembali ke habitatnya masing-masing dan semua orang senang, kecual Kyosuke-kun yang bajunya kebasahan. Ah, kalau saja mereka menuruti saran Sala, mereka pasti bakalan punya banyak uang. Tapi gadis berIQ jongkok itu kembali meledakkan petasannya.

Quote :

CTARR--

Sala terbatuk-batuk karena asap petasan. Petasan itu, selain membuat asap menyelubungi mereka, pasir-pasir di sekitar situ juga jadi terangkat layaknya badai pasir sesaat. Lalu Sala melihat tepat di bawah kakinya, selembar kertas dalam botol. Sala pun mengeluarkan kertas yang sudah kelihatan kuno itu dari botolnya. Ternyata kertas itu adalah sebuah peta dengan tanda X besar di pojok kanan atasnya.

"Hei, lihat! Sepertinya ini adalah peta harta karun! Kelihatannya, peta ini sudah berumur sekitar ratusan tahun, untungnya botol itu melindunginya. Ada yang berniat untuk mencari harta karun?" tanya Sala kepada semua orang di sini, well kali ini dengan nada datar dan sedikit excited.

CTARR--

Eh, petasan? Mizu yang tadinya akan memasangkan mata Taki menjadi beralih pandangannya ke arah suara itu.

"Ah! Main petasan ga ngajak-ngajak!" seru Mizu pada si pelempar petasan itu.

Ia pun menjulurkan tangannya. Telapak tangan dibuka lebar.
"Minta satu" Mizu tersenyum lebar. Tak sadar bahwa tadi ia sudah menjahili anak itu dengan Alice nya.

Sementara itu, bola mata Taki masih di kepalannya. Oh, bagus Mizu..kau ini pelupa atau apa?

======
OOT : agh pendek.. Lagi ga mud ==a Oke, abis maen petasan kita ngacau

Quote :

"Hei, lihat! Sepertinya ini adalah peta harta karun! Kelihatannya, peta ini sudah berumur sekitar ratusan tahun, untungnya botol itu melindunginya. Ada yang berniat untuk mencari harta karun?

Shiho menahan nafas dulu sampai asapnya berkurang. Bocah rambut merah ini berjalan ke belakang 'chibi', jinjit sedikit untuk melihat isi kertasnya. Kertas kuno. Terlihat menarik. Sambil jinjit, Shiho berusaha mengambil sesuatu yang ada di kantongnya. Ternyata cuma permen karet. Ia makan permen itu dan dikunyahnya.

"Kelihatannya menarik walaupun konyol-- mau buat tim penyelidik harta karun.. umm..besok pagi maksudku?" tanya Shiho pada yang lainnya. Mood berubah sok keren kalau sedang makan permen karet.

Kemudian langsung melempar petasan kearah gadis (autis) yang kayaknya minta pinjam. Tadi Shiho kurang mendengar karena asyik mengunyah permen karet rasa mint-nya. "Ledakan apa yang bisa kau ledakan," ujar Shiho dengan nada menantang. Ledakan bagaimana yang bisa dibuat oleh-- ah tidak, orang autis.

"Wohooo"

Senpai laki-laki yang tidak Ia kenal itu sekarang kembali dari laut --- eh? Kapankah dia nyebur? Ahhh, Dika tidak peduli. --- berteriak lantang dengan tampang bangga dan baju basah, memamerkan bola mata Mizu.

Oke, satu persatu, kasus terselesaikan, ya kan? Sekarang...

CTARR--

Well, Shiho menyalakan petasannya, "Ah! Shiho! Minta satu!!" teriak Dika, mengikuti Mizu, membuka telapak tangannya dengan santai. Kejadian ini memerlukan 'ganti' yang setimpal, kan? Dika dipeluk Shiho yang histeris, bola mata yang akan dijadikan bola baseball, yang malah menggelinding dan diselamatkan senpai itu. "Sekarang, bisakah kita bermain petasan dengan tenang?" tanya Dika.

"Hei, lihat! Sepertinya ini adalah peta harta karun! Kelihatannya, peta ini sudah berumur sekitar ratusan tahun, untungnya botol itu melindunginya. Ada yang berniat untuk mencari harta karun?

Oh, this one is exciting!

"Kelihatannya menarik walaupun konyol-- mau buat tim penyelidik harta karun.. umm..besok pagi maksudku?"

"Besok pagi, ya...? Humh, aku setuju. Bagaimana dengan yang lain? Sepertinya ini menyenangkan..." ujar Dika santai.

Taki menunggu Mizu untuk memasangkan bola matanya kembali. Namun tiba-tiba, suara ledakan kedua terdengar. Rupanya Si Rambut Merah lagi. He?? Mizu malah minta petasan. Sedikit kesal karena bola matanya tak kunjung dikembalikan, Taki mendekati Mizu.

"Kau itu pikun atau apa sih?" desisnya. "Cepat kembalikan!"

Sementara itu Sala menemukan peta harta karun. Hmm.. Sepertinya menarik juga. "Oke! Besok pagi kita cari harta karun itu!"

Sepertinya peta harta yang ditemukan Sala menarik perhatian orang di sekelilingnya. Sala menyetujui saja ide mencari peta harta itu besok, berhubung sekarang masih malam.

"Oke, besok kita cari bersama-sama. Bagaimana dengan pembagian keuntungan harta itu? Karena aku yang menemukan peta hartanya, aku yang mendapat bagian paling banyak kan?" tanya Sala dengan nada biasa tanpa ekspresi seperti biasa.