[Kelas] Cake, Is it good?

Tatapannya kesal melihat penampilannya yang jadi berantakan akibat dua ulang orang dewasa tadi. Kejadiannya cukup cepat, namun gadis berambut coklat pendek ini ingat betul siapa dua biang kerok yang mengacaukan kelas; Byakuran-sensei dan si Satpam Lapas Cipinang Cabul, Kurogane Eiji.

"Ck, orang dewasa yang memberikan contoh buruk. Terlebih si Satpam itu, apa dimana-mana dia selalu bikin kekacauan!"

Kyou melangkah berhati-hati melewati lantai kelas yang kini menjadi amat-sangat kotor dengan sepatu rodanya (yang tanpa sadar selalu dikenakannya). Jika guru mata kuliah ini melihat kelasnya kacau balau, mereka yang ada disana mungkin dikambing-hitamkan atas kekacauan ini. Kyou berniat kabur sebelum Mamoru-sensei datang, namun langkahnya terhenti melihat seorang yang dikenalnya memasuki ruangan tersebut.

"...." memasak? Kyou rasa Kazu tidak cocok berada di dapur, well, sama sepertinya sih.

Kazu menghentikan langkahnya. Orang yang dulu ditemuinya di Central Town. Yah, mereka saling mengejek.Kazu membalikkan badannya.

"Huh!"

Dan berjalan pergi, sepertinya tidak ingin bertemu dengan Kyouka.

(out)

Yuki yang dari tadi menghilang karena pusing,akhirnya kembali ke dalam kelas ini....
Dengan tatapan hampa+marah,ia teriak..

"HOI!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN TERHADAP KELAS INI??!!!" Yap,ring the alarm.....Yuki jadi marah besar! dan celakanya..orang yang membuat keributan ini telah menghilang entah kemana...dasar orang tak bertanggung jawab!! Kelas yang tadinya rapi,kini jadi kotor akibat ulah anak-anak yang nakal..Yah,apa boleh buat Yuki-harus-membersihkan. INGAT!! M-E-M-B-E-R-S-I-H-K-A-N!!!!


2 menit kemudian...

Yuki telah membawa pel,kemudian mengepel lantai tersebut..TAPI!!!!
Yuki kehabisan tenaga!!! Ya,tentu saja kehabisan tenaga,dia belum kemasukan makanan,pikirannya jenuh,senseinya hilang entah kemana...

Sebagai Asisten,mau apalagi??

"Auhh,,pandanganku kabur..."

Tak lama...

"Brukk!!!"

Yuki pingsan.


============================================================
OOC : tanggung jawab,asistennya pingsan!! *dibunuh*

kreek

Hayashi membuka pintu dan langsung tercengang melihat keadaan kelas itu.

i..ini kelas masak? apa memang seperti ini tempatnya?

hayashi masuk dan melangkah masuk dengan hati-hati karena banyak sisa makanan dan bekas lainnya dilantai.Ia melihat ada Kyouka-san disitu.

"Kyouka-san~" hayashi berlari kearahnya tapi tiba-tiba ia melihat ada satu murid yang pingsan di dekat sana

gawat! tolong dia dulu

Hayashi berlari kearah murid (Riuren) tersebut. Hayashi menggoyangkan-goyangkan badannya.

aduh..gimana nih

"Kyouka-san..ini ada yang pingsan!!" hayashi berteriak kearah kyouka

Yuki,membuka matanya ketika mengetahui seseorang menggoyangkan badannya..

dia melihat orang..

"where am i??" tanyanya dengan muka innocent

Hayashi melihat wanita tersebut sudah membuka matanya.

Huff..syukurlah ia mash bisa membuka matanya

"where am i??" tanyanya dengan muka innocent

"a..ini di kelas masak..saya baru masuk dan saya melihat anda pingsan disini..mau ke rumah sakit? sepertinya mukanya pucat sekali. disana ada Hime-san yang bisa ngerawat anda"

Hayashi menawarkan wanita tersebut agar pergi ke rumah sakit tapi,

ah..sekarang jam berapa ya?

Hayashi melihat jamnya dan ternyata sudah mau sore

wah! sudah sore, gawat! aku ada urusan lain

"Anda bisa kerumah sakit sendirian kan? saya ada urusan dulu. Maaf~"

Hayashi segera keluar dari kelas makan itu.

[OUT]

"Ok..thanks" Jawabnya

Kini Yuki telah membaik,dan mengatakan,"Kelas selesai,senang bisa mengajar kalian." Yuki mengambil jasnya,lalu pergi









[out]

Terlambat...

Asuka mendesah, menatap seorang gadis -yang sepertinya asisten guru itu- beranjak keluar ruangan. Ia menghela nafas panjang, agak kesal karena tidak sempat mengikuti kelas. Diliriknya ruangan dalam.

Uhh.. hancur.

Asuka tetap memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Mungkin tak ada salahnya bertanya pada seseorang disana tentang apa saja pelajaran yang telah diberikan hari ini?

Ah, kebetulan sekali. Ada seseorang yang ia kenal disana. Mm... tapi siapa ya namanya? Kalau tidak salah namanya Bi.. Bi apa ya? Ah, biar saja lah. Panggil saja dia Bibi.

"Bibi." Asuka menepuk pundak gadis itu, "Sepertinya aku ketinggalan banyak, apa saja yang sudah diajarkan tadi di kelas?" tanyanya.

"Heh?" tiga orang pergi meninggalkan Kelas PKK sementara Kyou cuma bisa bengong. "Oh well, sebelum gurunya datang..."

Dari pada repot-repot, Kyou melompat dari jendela terdekat dan langssung mendarat di salah satu pohon yang letaknya ngga jauh dari sana.

(out)

Dari awal ia memang tidak benar-benar menyukai subjek mata pelajaran yang satu ini. Anggaplah ia datang hanya karena penasaran dan karena iming-iming kue hasil dari pelajaran itu. Meskipun seharusnya ia tidak berharap banyak. Di sana hanya sekumpulan murid-murid usia belasan, bukan hal yang mengherankan kalau di sana hanya terjadi kekacauan dan bukan sesuai harapan.

Tapi tidak ada salahnya berharap kan?

Meskipun jelas saja, harapannya tidak terkabul. Semua itu sudah jelas begitu orang yang waktu itu masuk dengan seorang er... waria? Cukup, cukup sudah ini semua. Mana kue cokelat yang ia idam-idamkan? Kalau begini terus lebih baik ia keluar sajalah. Apalagi ia memang tidak suka (dan tidak bisa) masak.

"Sepertinya aku ketinggalan banyak, apa saja yang sudah diajarkan tadi di kelas?" ucapan seseorang menahannnya untuk segera berbalik dan pergi. Rambut pirang... gadis baik yang waktu di cafe. Namanya, Asuka? Ya, benar. Now, now... apa yang harus ia katakan sekarang? Masih dengan penampilannya yang waktu itu? Atau lebih baik bersikap layaknya ia yang biasa saja? Hm... bagaimana enaknya, ya... well, well.. mungkin masih bisa dimanfaatkan.

"ah... entahlah, aku tidak terlalu memperhatikan," uajrnya sambil tersenyum, "aku sedikit tidak enak badan. Em.. aku pergi duluan, ya.."

Bianca mengangguk sedikit pada Asuka sebelum akhirnya meninggalkan kelas itu. Lebih baik ia mencari tempat lain yang sedikit lebih tenang.

[OUT]

"...Begitu." Asuka melirik Bianca dengan sudut matanya ketika gadis itu beranjak keluar dari kelas dan membalas anggukan gadis berambut merah itu. Benar-benar... Asuka pasti sudah ketinggalan banyak. Ia hanya memain-mainkan rambutnya pelan, memutar-mutar tiap helai sementara matanya menatap keseluruhan kelas sekali lagi.

...Sudah sepi sekarang.

Asuka terdiam sejenak. Baiklah, sepertinya tidak ada gunanya lagi ia berada di kelas itu. Lebih baik dia jalan-jalan sajalah.

Asuka merogoh permen madu di tas punggung mungilnya, mengulumnya pelan, dan beranjak keluar ruangan.

[OUT]