Good Morning Kids

Central Town
07.30

"Huahm~"

Nacht berjalan tak tentu arah sambil sesekali menguap. Umm.. tak terasa sudah seminggu lebih Ia berada di Academy ini. Sudah banyak yang ia alami di academy ini. Mulai dari perkenalannya dengan Kyou, Casira, Shiruba Chopin, sampai... Kurogane Eiji, sang satpam kumal.

Uhh.. entah kenapa kalau memikirkan Eiji, yang teringat malah hinaan demi hinaan yang ditujukan cowok itu padanya, dasar orang aneh!! cibir Nacht dalam hati. Ia menghentikan langkahnya di sebuah kedai kecil yang berada di sudut Central Town.

"Ke-dai... Cok-lat"

Eja Nacht pelan ketika melihat papan nama yang terbuat dari kayu yang tersanding di salah satu sisi kedai tsb. Umm.. sepertinya menarik, pikir cowok berambut putih ini sambil berjalan masuk ke dalamnya, dan dengan cepat duduk di kursi terdekat dan memesan segelas 'Hot chocolate' untuk menemani paginya yang cukup dingin.




oot : judulnya aneh? :3 maklum WB..

OOT: boleh ikut ya? :3
IT:

"Lalala~ satu, satu, aku sayang ibu! dua, dua, aku sayang ayah! tiga, tiga~" suara nyaring nan annoying *dibacok* dari Cyalle terus bernyanyi sepanjang jalan. Eh? tunggu dulu...bagaimana caranya dia bisa keluar dari hutan? Keberuntungankah? Hafal jalan? Ya...soal itu tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting, ia bisa jalan2 ke Central Town narator gak becus *dihajar*.

Mata anak berumur 8 tahun ini terhenti begitu ia melihat ada kedai yang bisa dibilang...manis. Ya, manis karena itu adalah salah satu makanan/minuman favorit bagi semua pencinta yang manis, coklat. "Ke-dai Co-KLAT!!!" ejanya yang langsung ngelunjak begitu tulisan yang dibacanya adalah 'coklat'. Dan bisa ditebak selanjutnya, iapun masuk ke kedai tersebut.

Cyalle melihat ke sana kemari dan matanya yang biru tertuju kepada Nacht, anak seumurannya yang sempat ia temui. "Ah! Ketemu!" ujarnya riang sambil duduk di sampingnya anak berambut perak itu. "Halo2! Gimana perasaanmu sekarang? Sudah baikan?" tanya Cyalle dengan polosnya namun tampaknya juga khawatir kepada teman sekelasnya karena sempat depresi tadi.

Nacht melirik Cyaelle sebentar, lalu menunduk untuk berpikir.. umm.. perasaan pernah melihat deh anak ini.. dimana ya? kia-kira begitulah yang anak kecil ini pikirkan, kurang lebihnya begitu, setelah itu, Ia memutuskan untuk melirik Cyaelle kembali..

"Kamu siapa?" tanyanya polos.

OOT: bukan Cyaelle, Cyalle
IT:

Dengan senyuman yang lebar tanda anak seumurannya itu merespon dia, anak berambut pirang itupun berkata, "Ah ya! Kamu belum kenal aku? Aku Cyalle! Kamu siapa?" tanya balik Cyalle kepada Nacht.

"Aku Nacht.." jawabnya riang sambil mengulurkan tangannya pada Cyalle, tanda perkenalan biasa. "Salam kenal Cyalle" lanjutnya.

oot : ini ratukan? :3

OOT: menurut anda?
IT:

Cyalle tanpa berpikir panjang langsung menyergap tangan Nacht yang ingin berjabat tangan dengan kedua tangannya lalu matanya langsung bersinar tanda sangat senang. "Salam kenal juga, Nacht!!" girangnya sambil menaik-turunkan tangannya anak berambut perak tersebut dengan semangat.

Sekian menit kemudian, ia melepaskannya dan mulai membuka percakapan. "Nacht sering ke sini?"

Udara pagi yang dingin menusuk ke dalam kulit dan sampai ke tulang. Kaki Luke melangkah dengan ringannya, menuju Central Town. Kepalanya mendongak ke atas, menatap langit yang sudah agak membiru dibandingkan dengan beberapa jam yang lalu. Pandangannya segera tertuju dengan dua orang sosok yang menangkap perhatiannya yang berada di Kedai Coklat. Tidak ada salahnya Luke menyapa mereka, mungkin mereka adalah anak-anak seakademinya.

"Halo..." sapa Luke tersenyum lembut kepada kedua anak tersebut.

Quote :

"Halo..." sapa Luke tersenyum lembut kepada kedua anak tersebut.

"Halo2!" sapa Cyalle dengan semangatnya. Tentu dia semangat, karena ia baru saja berkenalan dengan teman barunya. Matanya langsung bersinar2 silau, man! *ditabok* tanda ingin berkenalan juga kepada kakak dari divisi atas tersebut.

"Kakak ngapain di sini? Suka coklat juga kayak kita?" tanya anak berambut pirang panjang ini kepada Luke.

"Nacht sering ke sini?"

"Tidak..."

Jawabnya polos sambil menggenggam mug kecil berisi 'Hot chocolate' lalu mulai meminum cairan berwarna coklat itu dengan santai setelah itu menaruh mugnya kembali di mejanya. Tanpa [seperti biasa] menyadari kalau ada sisa-sisa coklat di sekitar pipinya. Kemudian, Ia melihat seseorang menghampiri mereka ber-2, dan langsung menyapa mereka..

"Halo..."

"Halo~" jawab Nacht riang sambil menatap cowok yang baru datang ini dengan mata biru kecilnya.

Quote :

"Halo2!"
"Kakak ngapain di sini? Suka coklat juga kayak kita?"

Salah satu dari kedua anak itu terlihat gembira dengan wajah polosnya, mengajukan beberapa pertanyaan polos yang ingin membuat Luke tertawa sebenarnya. Kelihatannya anak perempuan yang di hadapannya bukannya segan atau takut malahan ia terlihat tertarik dan bersemangat.

"Hmm.. mungkin sedang jalan-jalan. Aku Luke C Helios, salam kenal, nona cilik." sahut Luke memperkenalkan dirinya, membungkukkan badannya layaknya seorang pangeran dengan senyuman lembutnya.

Quote :

"Halo~"

Anak laki-laki polos disampingnya membalas sapaan Luke. Mata birunya bertemu dengan milik Luke yang berwarna sama. Luke memesan secangkir coklat hangat dan duduk disampingnya. Wajah polosnya terlihat tidak takut dengan orang yang lebih dewasa.

"Halo, siapa nama-mu?" tanya Luke.

OOC: ikutan blh? Kalau nda ya ntar out lg^^
-----------------------------------------------------
Pagi hari yang cerah atau lebih tepatnya Hikari bangun lebih pagi dari biasanya. Mumpung terlalu pagi seperti ini lebih baik dia berjalan-jalan saja entah kemana daripada bengong. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke Central Town dan menikmati pagi hari ini dengan secangkir coklat hangat yang manis. Ukh, sudah lama sekali dia tidak minum minuman itu. Dulu dia sering sekali minum dengan teman-temannya dan sekarang mungkin dia akan minum sendirian disana.

Sesampainya di kedai yang menjual minuman tersebut, dia melihat dua anak kecil dan satu remaja yang sepertinya lebih tua dari dia. Kalau diperhatikan baik-baik, salah satu anak kecil itu sepertinya anak yang pernah ditemuinya di hutan itu walau dia belum sempat berkenalan dengannya. Sedangkan yang anak perempuan kecil dan remaja itu baru pertama kalinya dilihatnya.

"Pagi semuanya. Sedang ingin menikmati coklat hangat kah?", sapa Hikari kepada semua yang ada disana.

"Hmm.. mungkin sedang jalan-jalan. Aku Luke C Helios, salam kenal, nona cilik." sahut Luke memperkenalkan dirinya, membungkukkan badannya layaknya seorang pangeran dengan senyuman lembutnya.

"Namaku Cyalle! Salam kenal juga, kak Luke!" balasnya kepada Luke dengan senyuman yang masih tersinggung di wajah anak berambut pirang itu.

"Wah, kalian berdua punya nama yang unik~" ujarnya yang sangat senang dapat teman baru lagi. Diapun melihat wajah Nacht yang belepotan. "Ah! Wajah Nacht!" iapun mengambil sapu tangan yang sempat diberikan oleh Kazu lalu mengelap mulutnya anak yang sedang menikmati susu coklat itu kayak ibu2 aja *dilempar*.

"Pagi semuanya. Sedang ingin menikmati coklat hangat kah?", sapa Hikari kepada semua yang ada disana.

"Pagi~ Kakak juga?" ujarnya dengan girang kepada Hikar.i

Ahh.. rupanya nama cowok ini Luke ya, Nacht mengangguk kecil sambil merekam nama dan wajah Cowok itu dalam-dalam di otaknya yang belum terlalu berkembang. Dan baru saja Nacht memusatkan perhatiannya sekilas pada pelayan yang lalu lalang, cowok itu membungkuk badannya pada Cyalle. Membuat Nacht hanya bisa terdiam menatapnya, terpana.

"Halo, siapa nama-mu?"

"Ahh aku... "

Nacht memutar tubuhnya sehingga Ia berhadapan dengan Luke, setelah itu sambil mengayun-ayunkan kakinya di udara, Ia tersenyum lalu mengulurkan tangannya pada Luke.

"AKu Nacht..." ujarnya riang seperti biasa,

"Salam Kenal Kakak Luke..." lanjutnya tanpa melepaskan senyum kecil dan tatapan matanya dari Luke. Kagum dengan sikap cowok itu beberapa saat yang lalu. Dan hanya terdiam ketika Cyalle mengelap wajahnya, masih terpana dengan Luke.

"Pagi semuanya. Sedang ingin menikmati coklat hangat kah?"

Nacht menoleh pada gadis yang baru saja datang ke kedai itu, dan mengangguk cepat padanya ketika gadis itu selesai menyelesaikan kata-katanya.

"Iya..." jawab Nacht dengan wajah --> :3

"Pagi~ Kakak juga?", tanya gadis kecil yang berada disana itu. Hikari menganggukan kepalanya sambil memesan minumannya di kounter

"Yup. Ah pelayan, pesan coklat panasnya satu dan jangan pakai whipped cream ya", ujar Hikari kepada pelayan yang terdekat. Sambil menunggu pesanannya datang, dia memperhatikan ketiga orang tersebut. Wow, tak disangkanya pagi hari seperti ini banyak juga yang datang mencari coklat hangat. Seharusnya asrama menyediakan coklat hangat sekali-sekali.

"Ah iya, nama kalian siapa? Namaku Hikari, salam kenal", kata Hikari kepada ketiga orang tersebut.

Quote :

"Namaku Cyalle! Salam kenal juga, kak Luke!"

Luke tersenyum lembut dengan balasan anak perempuan yang bernama Cyalle. Baru kali ini ia bertemu dengan anak perempuan yang begitu menarik untuknya meskipun Cyalle masih anak-anak. Luke hanya terpana sedikit melihat Cyalle yang begitu sigap menge-lap wajah anak laki-laki disampingnya yang terkena coklat yang diminum, senyum tipis terukir di wajah Luke.

Quote :

"Pagi semuanya. Sedang ingin menikmati coklat hangat kah?"

Seorang anak perempuan yang kelihatannya hampir seumuran dengannya datang dan menghampiri mereka. Tidak disangka, kalau akan ada orang lagi yang ikut bersama dengan mereka di pagi yang dingin ini. Luke menganggukkan kepalanya sedikit, melemparkan senyumnya kepada gadis itu sebagai salam.

Quote :

"AKu Nacht..."
"Salam Kenal Kakak Luke..."

"Salam kenal juga, tuan muda kecil." Luke menerima uluran tangan Nacht yang kecil dengan anggukan kepala pelan. Tangan Luke mengusap-usap kepala anak laki-laki itu.

Quote :

"Ah iya, nama kalian siapa? Namaku Hikari, salam kenal"

"Aku Luke, Luke C Helios. Salam kenal nona Hikari." Luke memperkenalkan dirinya.

"Ah iya, nama kalian siapa? Namaku Hikari, salam kenal", kata Hikari kepada ketiga orang tersebut.

"Cyalle!! Salam kenal, kak Hikari!" ujarnya setelah mengelap mulut Nacht yang kotor tersebut.

"Aku Luke, Luke C Helios. Salam kenal nona Hikari.", ujar Luke memperkenalkan dirinya kepada Hikari. Err... bukannya Hikari tidak senang dipanggil nona tapi, sepertinya bukan di tempat seperti ini deh. Dia lebih senang kalau dipanggil nona saat pesta daripada di tempat umum seperti ini. Rasanya memalukan sekali! Yah, kecuali kalau itu memang sudah kebiasaan Luke atau dia itu tipe penggombal. Kita lihat saja dia yang mana.

"Cyalle!! Salam kenal, kak Hikari!", ujar Cyalle sambil mengelap mulut anak kecil yagn satu lagi (Nacht). Kalau dilihat baik-baik, kedua anak itu sangat menggemaskan sekali.

"Ukh, kalian berdua menggemaskan sekali. Lucunyaaaa", ujar Hikari sambil memeluk Cyalle dan Nacht saking gemasnya dengan mereka.

Quote :

"Ukh, kalian berdua menggemaskan sekali. Lucunyaaaa"

Luke hanya tertawa sedikit melihat gadis bernama Hikari yang memeluk kedua anak tersebut saking gemesnya. Coklat hangat mengalir ke dalam tenggorokannya, memberikan rasa hangat untuk melawan udara yang dingin. Luke menatap ke dalam cairan berwarna coklat yang barusan diminumnya, merenung dengan keputusannya untuk masuk ke Alice Academy.

"..Aku tidak ingin..." batin Luke. Kata-katanya terputus sejenak. "Tidak.. ini bukan keputusan yang salah."

"Gunyu~" ucap Cyalle dengan suaranya yang imut memeluk juga Hikari. Iapun melihat Luke yang sedang merenungkan sesuatu. Dengan wajah penasaran dan khawatir, anak berambut pirang ini melepaskan pelukan gadis pengguna Shock Alice dan menghampiri lelaki tersebut.

"Kakak kenapa? kok murung gitu?" tanyanya sambil mendekatkan wajahnya kepada Luke sambil termanyun.

Quote :

"Kakak kenapa? kok murung gitu?"

Luke tersadar dari lamunannya karena suara gadis kecil menyadarkannya. Ia segera menoleh kepada gadis kecil itu dah tersenyum, menggeleng-gelengkan kepalanya ringan. Tidak ada gunanya berbohong, apalagi kepada anak kecil polos di depannya. Luke meletakkan cangkir miliknya di atas meja, mengusap-usap kepala anak perempuan itu pelan.

"Aku hanya berpikir, kalau masuk ke akademi ini adalah sesuatu yang salah." jawab Luke kepada anak perempuan itu. "Tapi, kelihatannya tidak." Luke tersenyum lembut.

"Aku hanya berpikir, kalau masuk ke akademi ini adalah sesuatu yang salah." jawab Luke kepada anak perempuan itu. "Tapi, kelihatannya tidak.

"Um...kalau begitu, kakak tersenyum donk! Cyalle suka kalo kakak tersenyum kayak tadi! Tenang aja! kan ada aku, Nacht dan Kak Hikari!" ujarnya tersenyum lebar kepada Luke. Benar2 pemikiran yang sangat positif yang ada di kepala anak perempuan ini.

Cyalle balas memeluk Hikari juga sambil mengeluarkan suara yang lucu. Melihat Luke yang termenung, Cyalle melepaskan pelukannya dari Hikari dan bertanya kenapa Luke murung seperti itu. Sepertinya Luke merasa kalau tadinya adalah keputusan yang salah untuk masuk ke dalam akademi ini, tapi sepertinya dia sudah tidak mempersalahkan hal itu. Yah, kalau melihat yang seperti itu sepertinya Hikari harus menarik pendapatnya tentang Luke itu penggombal. Mungkin dia tipe gentleman dengan sedikit penggombal. Tunggu, apa bedanya kalau begitu? Yah, beda sedikit sih.

"Um...kalau begitu, kakak tersenyum donk! Cyalle suka kalo kakak tersenyum kayak tadi! Tenang aja! kan ada aku, Nacht dan Kak Hikari!", ujar Cyalle sambil tersenyum lebar seperti berusaha membuat Luke senang. Oh iya, tadi Cyalle menyebutkan nama Nacht. Apa itu nama anak laki-laki yang masih tengah dipeluk oleh Hikari ya?

"Ngomong-ngomong Luke, Alicemu apa?", tanya Hikari masih tengah memeluk Nacht seperti memeluk boneka beruang.

Quote :

"Um...kalau begitu, kakak tersenyum donk! Cyalle suka kalo kakak tersenyum kayak tadi! Tenang aja! kan ada aku, Nacht dan Kak Hikari!"

Luke tidak pernah menyangka kalau gadis kecil dihadapannya akan berkata seperti itu. Ia menerimanya dengan pikiran positif. Setidaknya ia ada teman dimana yang sama seperti dirinya, bukan seperti di luar sana yang menatapnya seakan dia adalah sebuah makhluk gagal dan aneh. Ia juga tidak menyangka kalau ada anak-anak yang sudah memiliki alice dengan usia muda seperti ini. Ternyata dunia memang di penuhi orang-orang yang unik. Bibir Luke tersenyum kembali.

"Terima kasih, sudah mengkhawatirkanku, nona Cyalle." sahut Luke.

Quote :

"Ngomong-ngomong Luke, Alicemu apa?"

Pertanyaan gadis bernama Hikari membuat Luke sedikit terkejut. Tahu-tahu sudah ada orang yang bertanya tentang alicenya. Luke terdiam sejenak, dan mengarahkan telunjuknya ke atas, ke langit.

"Terbang." ujarnya singkat, sinar matanya berubah ketika ia mengatakan hal itu.

"Kak Hikari sama Nacht Alice-nya apa?" tanyanya kepada kedua temannya yang baru.

Mendengar kata 'terbang', wajah Cyalle langsung berbinar2 kembali. "Mau lihat! mau lihat!!" ujarnya meminta Luke untuk menggunakan Alice-nya.

"Kak Hikari sama Nacht Alice-nya apa?", tanya Cyalle kepada Hikari dan Nacht.

"Membuat orang terkejut dengan sengatan listrik ringan. Cyalle sendiri?", balas Hikari kepada Cyalle.

"Terbang.", balas Luke sambil menunjuk ke atas langit. Terbang? Wuah, keren sekali bisa terbang seperti burung. Coba kalau Alicenya juga bisa membuatnya terbang. Sayangnya setiap orang hanya bisa punya satu Alice. Cyalle pun sepertinya senang mendengar kata terbang dan ingin minta diterbangkan oleh Luke.

"Wuah terbang? Seperti di cerita? Bagaimana kalau kau membawa kami terbang? Apa kira-kira Alicemu sanggup melakukan hal seperti itu? Kalau tidak, anak-anak ini saja kau bawa terbang Luke!", ujar Hikari dengan penuh semangat.