Watch Out for.. Shark!

Yuki yang masih tidak sadar digotong ke hospital..


[out]

"Ah,ya..."

Ia lalu berjalan,mengikuti Minagi.

[OUT]

"Hey!! Gadis yang ikut mengacak-ngacak rumah!! Halo juga!!" Bi tersentak mendengar suara seseorang dari kejauhan, rupanya gadis yang waktu itu ada di rumah pohon. Dengan senyum gugup ia balas melambai pada Aoi dan menyadari ada beberapa orang lain yang ternyata sudah berada di dekatnya entah sejak kapan.

Bi menggaruk-garuk kepalanya dengan bingung mengamati kejadian tak jauh darinya. Terutama ketika Shiruba dan Minagi mulai bertengkar kecil dan Yuki dengan lemas menjauhi mereka.. Wah, ada apa ini? Batin Bi.

Dan kemudian... bukannya ia tak ingin menolong Yuki, yang mendadak pingsan di bawah pohon, namun ia sendiri sedang kerepotan dengan boneka hiu besar miliknya yang tidak tahu mau diapakan ini.

"Ehh..." Katanya sambil bereswete ketika gadis itu jatuh begitu saja, terkulai di tanah.
Pasangan yang sebelumnya terlibat perdebatan mesra itu buru-buru mendekati Yuki dan membopongnya.. ke hospital kalau tidak salah mereka bilang tadi.

"Huff~" Bi menarik napas setengah lega setengah menyesal. Hmm.. Mungkin ada baiknya ia menyusul mereka? Ia melirik Aoi..
"Hei.. Bagaimana?" Tanyanya pelan. "Mau ikut? Ah.. Ikut sajalah nanti kau tersesat!" Kata Bi memutuskan seenaknya lalu sambil menyentuh tubuh besar boneka hiu di dekat kakinya, ia mengaktifkan Alicenya.
Perlahan boneka itu menggerakkan tubuhnya dan melayang naik di udara, tepatnya mungkin boneka itu digambarkan bisa terbang.. setinggi kira-kira 1 meter dari atas tanah dan bergerak dengan gerakan sirip dan ekor seolah-olah tengah berenang.

Dengan cepat Bi melompat ke atas punggung boneka hiu empuk sebesar kira-kira 1 meter itu, membuatnya 'berenang' mendekati Aoi dan ia buru-buru menarik tangan gadis itu untuk naik ke atas boneka hiu itu bersamanya.
"Ayo.. Kita susul mereka ke hospital..." Gumam Sango, si boneka hiu itu mewakili Bi. Agak.. Seram sih.. Entah bagaimana respon Aoi...

Belum sempat Aoi bangkit dan keluar dari semak-semak, Bi sudah menarik tangannya dan sekarang Aoi duduk di atas sebuah bonek hiu yang besar.

"Ayo.. Kita susul mereka ke hospital..."

"Bonekanya bicara!!!" Teriaknya histeris, kemudian reflek memeluk Bi. Yeah, siapa sih yang tidak takut kalau sedang berada di atas seekor hiu. Bisa saja dimakan, terlebih lagi boneka hiu itu bicara.

"Bonekanya bicara!!!" Bi menunjukkan seringai senang bercampur simpatik pada Aoi yang menjerit histeris.
Senang sih, ternyata Sango memang ampuh untuk bikin orang kaget.. tapi sejujurnya ia sendiri juga takut. Bukan takut sama boneka miliknya, tapi takut kalau nanti semua orang bukan hanya kaget.. Namun malah kabur dari dirinya dan boneka horor yang ditungganginya.
Ya iyalah, masa ada yang bakal tenang-tenang saja melihat ikan hiu berkeliaran dengan dua gadis kecil berada di belakang sirip punggungnya? Ah tapi cuek deh, mempertunjukkan sesuatu yang membuat orang tercengang kan memang salah satu hobi gadis ini.

Sambil mengangguk riang pada Aoi sebagai isyarat untuk memeluk pinggangnya erat-erat, ia menggumam dalam hati, "It's show time!" Dan.. Boneka hiu itu meluncur dengan cepat keluar dari hutan menuju central town.

[OUT]
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@aoi: saya culik y? niatnya sih ke rumahsakit.. tp jgn deh.. kita nyasar ke central town aja ya biar seru??
aoi out dulu baru saya bkin topik di central town...

"It's show time!"

"Bonekanya bicara lagi...!!!!" Teriaknya lagi memeluk Bi sangat erat, mungkin membuat gadis itu sesak. Dan sekarang boneka itu meluncur bersamanya, ia pun memeluk Bi lebih... lebih... erat.