what 'bout my star?

Mitsu menelusuri rak berisi CD di sebuah Music Shop di Central Town. Sebenarnya hari ini dia berniat beli buku tulis baru, namun gadis itu melihat poster single baru Sheryl Nome di Music Shop. Mitsuba memang selalu menjadi fans Sheryl---andai dia bisa seberani itu. Kadang-kadang Mitsuba sangat bersyukur dia adalah Triple star, sehingga uang jajannya sangat cukup--kadang-kadang malah berlebih. Ah, ada! Walau tinggal satu, CDnya rupanya masih ada. Mitsu memandang wajah Sheryl penuh kagum. Sepertinya artis itu makin cantik saja.

"Mau mendengarkan dulu, nona?" tanya petugas di Music Shop itu ramah, "Lagu barunya, what 'bout my star?"

Mitsu mengangguk dan menuju tempat pemutaran CD disana. Suara Sheryl yang indah mengalun. Semua orang yang ada disana jadi tenang dan ikutan mendengarkan.

Baby doushitai? soujuu
handoru gyutto nigitte mou STANDBY
(Do you) want my heart & want my love?
NO!? nmou! SWING shite KISS!

Saat mendengarkan bait pertama yang lembut, entah kenapa Mitsuba jadi teringat pada Leon. Dia sama sekali tidak melihatnya akhir-akhir ini. Padahal mereka dulu selalu bertemu walau tidak sengaja. Apakah Leon menghindari Mitsuba? Jadi ini memang bertepuk sebelah tangan, bagaimanapun juga. Mitsuba menerawang ke arah jalanan, bersandar di tembok music shop. Mengamati orang-orang melalui kaca tipis disitu.

Minagi masih dalam kostum Misuzu, menghampiri Mitsuba.

"Lagunya enak, Senpai. Senpai memangnya mau beli?" senyum Minagi.

Mitsuba memandang seorang anak perempuan yang lebih muda darinya itu. Kaget, terbangun dari lamunannya. Ah, anak yang manis sekali. Apa dia dari pesta kostum sebelumnya? Kostumnya beda dengan siswa akademi soalnya. Mitsuba sendiri sudah memakai seragam sekolah lagi. Kostum bajak lautnya harus dicuci berkali-kali gara-gara cream dari perang kue itu. Mitsuba sendiri mendapat pelajaran agar tidak memakai kostum minimalis...

"..Iya, begitulah," jawab Mitsuba, merasa agak bangga dipanggil "senpai", "Umm, apa kau juga fans Sheryl?" Mitsuba bertanya pada juniornya itu, "Ah, maaf, kurasa akan lebih sopan kalau aku menanyakan namamu dulu...," tambah Mitsuba canggung dan buru-buru. Padahal itu sama juniornya sendiri.

"Nggak tahu sih, tapi lagunya enak didengar....Ohya, namaku Minagi" senyum Minagi.

"Tadi Senpai ada di pesta kostum, kan?" senyumnya lagi.

Laiko yang akhirnya sudah memakai baju atasan lagi, mengenakan kaus santai, dia menggigit batang rokok yang belum dinyalakan. Sensor 'anak manis'nya menangkap sosok Mitsuba. Ia mendekatinya pelan-pelan dan langsung memeluknya dari belakang.

"Mitsuba~" Sepertinya Mitsuba sudah jadi 'anak kesayangan' Laiko. Memang terkadang dia suka terobsesi dengan satu orang, namun pasti orang itu dianggapnya adik. Dirinya sudah tidak mau serius dalam suatu hubungan lagi.

Quote :

"Nggak tahu sih, tapi lagunya enak didengar....Ohya, namaku Minagi" senyum Minagi.

"Tadi Senpai ada di pesta kostum, kan?" senyumnya lagi.

"Namaku Mitsuba," jawab Mitsu sambil tersenyum, "Oh iya, tadi aku memang disana, tapi karena perang kue itu..kostumku jadi kotor," tambah gadis itu sambil tertawa pelan.

"Minagi ya? Boleh kupanggil Minagi-chan?" tanya Mitsuba ramah, namun setelah itu dia merasa seseorang memeluknya dari belakang, suara itu sangat familiar. Setelah Laiko menciumnya, sebenarnya Mitsuba masih malu melihatnya, namun karena Laiko tidak menganggap itu hal besar...yah, seperti Leon.

"Laiko-san," Mitsuba mendongak menatap lelaki yang memeluknya dari belakang itu.

Quote :

"Minagi ya? Boleh kupanggil Minagi-chan?" tanya Mitsuba ramah, namun setelah itu dia merasa seseorang memeluknya dari belakang, suara itu sangat familiar. Setelah Laiko menciumnya, sebenarnya Mitsuba masih malu melihatnya, namun karena Laiko tidak menganggap itu hal besar...yah, seperti Leon.

"Tentu, panggil saja begitu!" senyum Minagi yang dalam mood yang bagus.

Minagi melihat Laiko masuk.

"He?" ujar Minagi.

"=3" Begitulah ekspresi Laiko sekarang. "Sudah tidak pakai kostum lagi?" Tanya Laiko, yang dimaksud adalah 'perban' yang dipakai saat pesta dari.

Ia lalu melihat Minagi lalu tersenyum, "Halo manis~!"

Quote :

Ia lalu melihat Minagi lalu tersenyum, "Halo manis~!"

"Manis? Makasih" senyum Minagi.

"Bahkan pacarku sendiri jarang bilang begitu" Minagi tiba-tiba cemberut. Ingin dia mencari si Shiru lagi.

Sore hari dan ia harus berada di Central Town.

Great. Padahal harusnya ia memiliki janji tertentu --tidak perlu dibilang apa-- untuk sore hari ini. Yah, tapi tidak apa-apa lah, kali ini ia cuma harus menemani adiknya berbelanja. Oke, coret kata 'tidak apa-apa'. Ini pilihan salah.. harusnya ia tidak pernah menemani orang lain belanja, apalagi orang itu perempuan.

Leon menguap, berjalan pelan di belakang adiknya. Perempuan yang berumur lebih muda 3 tahun darinya itu kelihatannya sangat... tertarik dengan benda-benda di sini? Yah, ini kan pertama kalinya anak itu datang ke Central Town.

"Leon, aku masuk ke sini ok?" Adiknya berputar ke hadapannya, mengajaknya masuk ke dalam sebuah toko CD dan kemudian berlari masuk, mendahuluinya.

Ia hanya mengikuti dari belakang dengan tampang malasnya yang biasa. Oh ya, toko seperti ini tidak memperbolehkan membawa makanan kan? Well, ia tunggu adiknya di luar saja.

Yak! Akhirnya ada juga kesempatan berbelanja! Sebenarnya ia mengajak kakaknya untuk menemaninya yah... mereka sudah lama tidak pergi berdua kan? Mumpung besok libur, jadilah ia dan Leon ada di sini. Dan juga ia ingin membeli CD baru~

Central Town terlihat ramai sore ini, well, apa tempat ini selalu ramai ya? Hm~

Eirlys berjalan agak cepat, ingin buru-buru sampai ke toko CD. Tinggalkan saja kakaknya yang menyebalkan itu. Ia mencari-cari toko CD.. dan yak! Ada di depan sana. "Leon, aku masuk ke sini ok?" Ia berpaling sebentar pada kakaknya, lalu berlari memasuki toko tersebut. Sepertinya kakaknya memilih untuk menunggu di luar... oh well.

Kiri, yang rupanya masih belum mengganti kostum maidnya, pun berjalan ke arah central town. Tidak peduli dengan penampilannya, yang pasti dia sedang ingin jalan-jalan. Tidak ada keinginan untuk berbelanja sih. Kiri hanya ingin bersantai...dan agak lepas juga dari kakaknya.

Eh iya, kakaknya tadi ada masalah di Forest Cafe. Tapi tidak apa-apa. Kiri pun melangkahkan kakinya menuju sebuah Music Shop. Di depan toko itu...terlihat... Eh itu Leon?

"Leon? Leon kan?" panggil Kiri karena dia memang tidak melihat jelas pemuda itu.

Dan Kiri menghampirinya. Dalam kostum maidnya lagi.

Mitsu hanya tersenyum-senyum memandang ekspresi Minagi yang cemberut. Dia tetap manis saja. Mitsu mengambil CD yang disodorkan oleh pegawai itu sambil menunduk mengucapkan terimakasih. Dia menuju konter pembayaran...baru akan membuka dompetnya ketika seorang anak perempuan memasuki music shop. Mitsu melirik anak itu, apakah dia siswa Academy juga?

"Leon, aku masuk ke sini ok?" Gadis bereyepatch itu langsung bereaksi mendengar nama "Leon". Dia memutar tubuhnya, dan memang di luar, sedang bersandar di tembok Music shop itu...Rakuto Leon. Mitsu buru-buru membayar CDnya dan berlari keluar, untuk menyapa Leon.

"Le-Le----" Mitsu menyapa Leon, namun tiba-tiba teringat gadis yang berada di dalam Music Shop tadi. Pacarnya Leon? Siapa lagi kalau bukan? Mana mau Leon menemani perempuan belanja kecuali itu kekasihnya.....,"Leon...," suara Mitsu menjadi desahan pelan. Belum lagi ada seorang anak lagi yang menyapa Leon. Sejak kapan orang itu jadi begitu populer? Mitsu membalikkan badan, bersiap sembunyi...atau malah pergi, namun dia menabrak seseorang.

"Ah!"

Mitsu jatuh ke lantai Music Shop yang dingin.

---
ooc: nabrak Eir, udah ijin 8D

Quote :

"Leon? Leon kan?"

Leon menoleh ke arah suara tersebut, ternyata Kirisa toh. Mulutnya mengeluarkan senyum sekilas pada gadis itu. Tapi ia baru sadar Kirisa mengenakan pakaian... maid? Hm? "...pakaianmu kenapa?"

"Gao?" Minagi bingung sendiri.

Ada yang pacaran...

"Sial! Kenapa aku dan Shiru nggak bisa semesra itu!" pikirnya.

Quote :

"...pakaianmu kenapa?"

Kiri menunduk dan menatap kostum maidnya, lalu mendongak lagi dan tersenyum pada Leon.

"Tadi dari pesta kostum. Aku belum sempat ganti. Ehe..." kata Kiri sambil tertawa pelan dan menggaruk-garuk belakang kepalanya. "Leon ngapain di sini?"

"Ah!"

Seseorang menabraknya dari belakang, membuat CD case yang sedang Eirlys pegang terlontar. Aduh... jangan sampai rusak! Ah tapi rusak juga ga apa-apa, minta uangnya sama Leon aja. Ia membalik badan, lalu menunduk dan mengulurkan tangannya pada perempuan tersebut. "Ga apa-apa kan?" Tambahnya dengan senyuman.

Quote :

"Ga apa-apa kan?" Tambahnya dengan senyuman.

"i-Itee..," keluh Mitsu, namun dia mengambil tangan Eirlys dan bangkit. Whoaa, imutnya, pikir Mitsu kagum. Dan gadis inilah yang-dikira-Mitsu-pacar-Leon. Namun orangnya baik. Kulitnya mulus.

"Maaf soal CD nya," Mitsu berkata sambil menunduk, dan mengambil CD itu, untung tidak rusak---dan menyerahkannya pada Eirlys. Matanya tidak sengaja memandang Leon yang sedang ngobrol dengan Kirisa.

"...Leon," gumamnya dengan tatapan sedih. Kentara sekali di wajahnya.

Quote :

"Tadi dari pesta kostum. Aku belum sempat ganti. Ehe..." kata Kiri sambil tertawa pelan dan menggaruk-garuk belakang kepalanya. "Leon ngapain di sini?"

Leon mengangguk pelan mendengar jawaban Kirisa, ia lalu menoleh ke dalam toko CD yang pintunya terbuat dari kaca. "..Eirlys mau beli CD." Jawabnya singkat. Well, seharusnya Kirisa masih ingat Eirlys juga kan?

Quote :

"..Eirlys mau beli CD."

"Eirlys?"

Kiri memiringkan kepalanya. Tunggu...rasanya dia ingat nama itu... Siapa ya? Kiri pun berkonsentrasi mengingat kembali, mata birunya serius dan dahinya sedikit mengerut. Setelah ingat, dia pun menjentikkan jarinya dan tersenyum.

"Oh, adiknya Leon ya...? Are? Dia di sini juga?" tanya Kiri heran.

Quote :

"Oh, adiknya Leon ya...? Are? Dia di sini juga?"

Sepertinya Kirisa masih ingat dengan Eirlys eh? Baguslah. Leon mengangguk saja pada Kirisa, lalu ia menyenderkan tubuhnya ke tembok yang membatasi CD Store itu dengan kedaan di luar. Semoga Eirlys cepat selesai, ia mulai bosan berada di sini.

Quote :

"Maaf soal CD nya,"

"Ngga apa-apa, nanti aku minta Leon bayarkan aja~" Jawab Eirlys santai pada gadis berambut.. nanas (?) tersebut. Ia memperhatikan gadis berambut ungu tersebut berpaling ke luar, memperhatikan kakaknya yang sedang berbicara dengan perempuan lain. Hm... siapa ya? Sepertinya Eirlys pernah lihat perempuan tersebut sebelumnya.

Quote :

"...Leon," gumamnya dengan tatapan sedih. Kentara sekali di wajahnya.

"Aa? Kamu kenal Leon juga?" Tanyanya heran pada gadis yang tadi menabraknya. Well, well, sejak kapan Leon suka berteman dengan perempuan.. selain dirinya dan Kirisa?

Kiri menjadi sangat penasaran. Kata Leon Eirlys ada di sana. Waktunya untuk bertemu kembali! Kiri pun masuk ke dalam toko itu, masih memakai pakaian maidnya. Benar saja. Sekalipun sudah tumbuh dan agak berbeda, dia masih ingat ciri-ciri khasnya Eirlys. Dan di dekat Eirlys ada gadis yang dulu dicium Sensei di pesta kostum. Aha.

"Eir-chan~" kata Kiri pada Eirlys sambil mencubit pipinya. "Lama tidak bertemu~"

Dia lalu menoleh ke arah gadis berambut ungu di sana dan tersenyum.

"Hai~ Ketemu lagi ya~ Kamu yang di pesta kostum kan?"

Quote :

"Aa? Kamu kenal Leon juga?" Tanyanya heran pada gadis yang tadi menabraknya. Well, well, sejak kapan Leon suka berteman dengan perempuan.. selain dirinya dan Kirisa?

"Oh--unn, bisa dibilang begitu," jawab Mitsuba, tidak tahu kalau gumamannya cukup keras didengar gadis tadi, mata ungunya menerawang jauh "...Kami bertemu setahun lalu, aku tak menyangka kami dapat bertemu lagi..Ah!" Mitsuba teringat sesuatu. Dia menunduk pada Eirlys.

"Maafkan aku, namaku Mitsuba, tidak sopan tidak mengenalkan diri padamu dulu," katanya cepat-cepat. Dipeluknya CD Sheryl di dadanya, kemudian dengan ragu dia melirik Eirlys, "Apa kamu...pacarnya Leon?" tanyanya kemudian, dengan ragu. Kata-katanya terpotong seorang gadis--adiknya Mukuro-sensei, tapi Mitsu belum tahu namanya.

"Iya...salam kenal," jawab Mitsuba malu, memandang Kirisa.

Quote :

"Eir-chan~" kata Kiri pada Eirlys sambil mencubit pipinya. "Lama tidak bertemu~"

"Siapa ya--" Eirlys hampir mengamuk saat melihat ada seseorang yang mencubit pipinya. Tapi tidak jadi. "Kirisa!" Ia memeluk 'kakak'-nya itu. "Kirisa juga sekolah di sini? Waa~" Ia tersenyum lebar. Ternyata sekolah ini tidak seburuk yang diceritakan kakaknya, eh? Eirlys lalu menoleh lagi ke arah perempuan sebelumnya.

Quote :

"Apa kamu...pacarnya Leon?"

"Ya bukan, lah!" Ia berseru. "Aku adiknya... dan..." Ia tersenyum licik pada Kirisa, "..mungkin ini pacarnya?" Jawabnya santai sambil menunjuk Kiri.