Let's study together!

Setting : Ruang kelas. Sore hari.

---

Kaname tiba di ruang kelasnya. Senior High B. Ia tadi mengundan Chopin dan Lunar untuk belajar bareng, walaupun dia tidak memberitahu Chopin kalau ia mengundang Lunar, dan tidak memberitahu Lunar kalau dia mengundang Chopin. Kaname penasaran dengan apa yang terjadi diantara mereka.

Drap drap drap...!!

"Hngg...! Kana! Maaf kalau aku telat--" Dengan sangat tiba-tiba Chopin muncul di depan kelas dimana ia seharusnya bertemu Kaname dan temannya untuk belajar dengan ekspresi tergesa-gesanya dan sedikit berkeringat. Suatu ekspresi yang jarang terlihat di Chopin bukan? Tangan menentang tiga buku yang bertumpukkan dan tangan satu lagi terlentang ke samping karena membuka pintu ruang kelas.

"Haah...baiklah Kana! Jadi hari ini kita akan belajar bersama TO THE EXTREME kan!?" Chopin langsung saja tersenyum lebar, semangat seperti biasanya, berjalan ke arah dimana Kaname berada dan ia mengambil bangku terdekat lalu duduk disana dan meletakkan bukunya di atas meja, mengeluarkan hembusan nafas panjang. "UNEXTREME!! Jangan sampai 'itu' tiba-tiba mengejarku sampai kesini!"

"Chopin semangat sekali ya." Ujar Kaname yang melihat Chopin tengah tergesa-gesa, "Tenang saja, yang satunya juga belum datang, lagipula sama sekali tidak telat kok." Kaname melihat Chopin menenteng tiga buku, euh... Pelajaran apa saja tuh? Semoga Kaname bisa mengerti-- Pelajaran Senior High saja Kaname sudah nyaris menyerah. Tapi sepertinya Lunar bisa mengerti, habis sudah satu masalah.

"Iya, tapi..." Kaname berucap, agak ragu untuk melanjutkannya. "... Ah, tidak apa- Pelajaran apa yang mau dibahas?" Tanya Kaname ke Chopin. Ulangan semua Junior High pasti sama kan?" Tanya Kaname, mengantisipasi kalau-kalau Lunar dan Chopin beda kelas.

"Kaname, maaf telat."

Sosok yang tidak diharapkan oleh Chopin, gadis berambut biru panjang dengan tampang tidak berekspresi. Tanpa mempedulikan Chopin-- Karena belom berisik-- ia duduk di sebelah Kaname. "Jadi, mau belajar apa?" Tanya Lunar ke Kaname, matanya sama sekali tidak mengarah ke Chopin-- Walaupun untuk memberi salam. Mungkin Chopin sudah di black-list kali ya?

"Tenang saja, yang satunya juga belum datang, lagipula sama sekali tidak telat kok."

"Fiuh! Kukira aku sudah telat TO THE EXTREME!!" Respon Chopin, meenggangkan telapak tangan kannnya dan menepuknya di dada Chopin sendiri diikuti dengan seringai lebar dengan mata tertutup sambil berbicara. Insiden yang ia lalui sebelum beranjak ke gedung Senior High School membuatnya mengira bahwa ia telat datang menemui Kaname. Insiden apakah ini? Yang pasti insiden tersebut membuat Chopin dapat tergesa-gesa seperti sekarang.

"Ngomong-ngomong Kaname, siapa yang akan ikut dengan kita untuk--" Baru saja memulai pertanyaanya ke Kaname, Chopin mendengar pintu kelas terbuka. Sesosok perempuan berambut biru dan panjang terlihat saat Chopin menoleh. Mukanya yang semula cerah dan semangat, langsung berubah drastis menjadi terkejut, shock, dan muak di saat bersamaan. Chopin langsung menoleh ke Kaname dan berbisik tepat di telianganya.

"Kaname! Kau tak bilang kita akan belajar dengan si UNEXTREME!!" Bisik Chopin kepada Kaname masih dengan mukanya yang shock itu. Mata sesaat melirik ke Lunar dan sesaat lagi melirik ke Kaname entah ingin memperhatikan yang mana.

"Bukannya sudah kukatakan-- Ah, itu datang." Ujar Kaname sambil melihat Lunar yang sekarang duduk di sebelahnya. "Well, kalau belajar apa... Silahkan tanya Choppun " Jawab Kaname sambil melihat ke Chopin. Namun begitu ia selesai berbicara seperti itu, ekspresi Chopin berubah drastis. "Kau kenapa Chop?"

Quote :

"Kaname! Kau tak bilang kita akan belajar dengan si UNEXTREME!!"

"Tapi di kelas kan aku sudah bilang kalau kita belajar bersamanya akan dengan Lunar... Memang tidak kukatakan langsung sih, tapi kukira Choppun mengerti ^^;;" Jelas Kaname. "Lagipula kalian kan bukan anak TK, baikan sana..." Ujar Kaname ke Chopin dan Lunar.

"Tapi di kelas kan aku sudah bilang kalau kita belajar bersamanya akan dengan Lunar... Memang tidak kukatakan langsung sih, tapi kukira Choppun mengerti ^^;;"

"Kau memangnya pernah bilang ya Kana? Seingatku kamu hanya mengatakan bahwa kita akan belajar bersama-sama dan kau tak pernah berkata apa-apa tentang si UNEXTREME!!" Bisik Chopin lagi kepada Kaname, sekarang dengan tagannya berada di atas meja yang berada di dekatnya. Kaname tak tahu bahwa saat di kelas dimana Kaname menceritakan kepada Chopin tentang Lunar, ia pingsan dan sekejap...BOOM! Hilang ingatan!

"Lagipula kalian kan bukan anak TK, baikan sana..."

"B-BAIKKAN!?" Chopin langsung shock mendengar pernyataan Kaname. UNEXTREME!! Ia belum mau untuk berbaikkan dengan Lunar, mengingat kejadian yang membuatnya dimarah-marahi dan pusing tujuh keliling. Ia hanya memejamkan matanya dan dengan hitungan detik ia sudah berada kembali duduk di bangku, duduk, dan mengangkat sebuah buku lumayan tebal bercover warna biru. "Bisakah kita mulai saja!? Aku mau memulai pelajaran Biologi terlebih dahulu!" Ujar Chopin kepada Kaname dengan tangan tinggi di atas, memegang buku yang berjudul 'Biology, Science of Life: For Dummies'.

"Kaname... Kenapa ada si berisik ini sih...?" Tanya Lunar ke Kaname dengan suara normal. "Mana mungkin bisa konsentrasi dengan suara seberisik ini-- Dia bahkan lebih ramai dari Astro ditambah Solice..." Keluh Lunar sambil melirik ke arah Chopin dengan mata birunya.

"Eit- Aku gak peduli kalian ngapain ajah sebelumnya, tapi kalian pokoknya harus baikan." Ujar Kaname menarik tangan kanan Lunar dan tangan kanan Chopin dan memaksanya bersalaman. "Lagipula belajar lebih enak ramai-ramai daripada berdua doang." Jelas Kaname, berusaha agar tidak terjadi pertengkaran anak TK.

"Nah... Biologi ya... Ini biologi untuk anak SD?" Tanya Kaname ketika melihat isi buku yang diambil Chopin

"Mana mungkin bisa konsentrasi dengan suara seberisik ini-- Dia bahkan lebih ramai dari Astro ditambah Solice..."

"Hmm! Aku juga tak bisa konsentrasi dengan seseorang yang UNEXTREME!! Disini! Nanti aku bisa tertular! Dan...Astro? Kenapa aku disamakan dengan stasiun TV!?" Chopin balas menanggapi Lunar, si gadis berambut biru panjang tersebut. Tentunya ia tahu perseteruan seperti ini akan ada bila ada Lunar dan sebaliknya mungkin Lunar juga berpikir begitu? Seakan, suatu kejutan listrik muncul lagi di antara jidat Chopin dan Lunar...lagi. Namun nampak itu tak akan bertahan lama, karena sang pelerai Dewi Kaname datang di antasa mereka mencoba membawa kedamaian antara keduanya. Huah! Terdengar seperti sesuatu yang diambil dari novel atau acara TV! EXTREME!!

"K-Kaname! Kau serius!? Aku masih belum mau minta maaf dengan orang ini! Kecuali...bila dia minta maaf duluan." Ucap Chopin mencoba mengeluarkan tangan kanannya dari genggaman tangan Kaname. Yah, sangking masih menyimpan sedikit amarah terhadap Lunar, Chopin masih belum ingin memaafkannya sejak kejadian malam hari itu.

"Dan itu bukan buku untuk anak SD! Pak Sukiyaki memberikan buku tersebut kepadaku khusus untuk ulangan Biologi nanti. Walaupun disitu tertera For Dummies tapi sebenarnya materinya tetap materi Junior High sekarang kok!" Chopin menjelaskan panjang lebar kepada Kaname tentang buku yang Chopin tunjukkan. Buku dari Pak Sukiyaki, guru Biologi Chopin, memang serasa seperti buku untuk anak SD. Banyak ilustrasi dan bahasanya pun mudah dicerna jadi Chopin langsung menyangkal bahwa itu adalah buku anak SD. Modelnya saja yang seperti buku anak SD tapi dalamnya tentu tidak TO THE EXTREME!!

"Aku minta maaf." Ujar Lunar dengan cepat, seperti tidak ada niatan minta maaf sama sekali bahkan, ia hanya sekedar berbicara. "Dan kakakku itu bukan stasiun TV, berisik." Baru saja minta maaf, malah Lunar bikin ribut lagi... Walaupun Lunar tidak merasa 'cari ribut' sih =D.

"Tuh kan Lunar sudah minta maaf ^^;;?" Ujar Kaname. "Lagipula Lunar pasti bisa mengajari karena kalian satu tingkat." Rayu Kaname sambil menggenggam tangan Chopin yang sudah melepaskan tangannya dengan Lunar. "Oh maaf, habisnya banyak gambarnya... Jadi kukira untuk anak SD~"

"Aku minta maaf."

"Oh!?" Chopin segera menoleh balik ke arah Lunar setelah mendengarkan kata-kata yang ia ingin dengar dari perempuan tersebut. Tangan dipegang kembali oleh Kaname masih mencoba menggerakkan tangan Chopin dan membuatnya minta maaf kepada Lunar. Yah, dia sendiri sudah minta maaf kalau begitu kenapa Chopin tidak? Terpikir matang-matang hanya dalam hitungan detik, Chopin melepaskan genggaman Kaname dan menatap ke arah Lunar.

"Kau serius? Hmm! Kalau kau bisa minta maaf dengan begitu mudahnya, aku juga harus melakukan yang sama! Baiklah! Lunar, aku minta maaf TO THE EXTREME!!" Chopin langsung menggenggam tangan Lunar, dan bersalaman mengisyaratkan ia minta maaf kepada gadis tersebut dilengkapi dengan seringai besar di wajahnya dan matanya berbinar-binar, melepaskan tangan Lunar setelah Kaname kembali berkomentar tentang buku Biologi yang ia bawa.

"Tapi bukannya di dalam buku paket Biologi yang biasa juga gambarnya banyak ya? Seperti gambar saluran pencernaan dan juga pernafasan, satu saluran ke kanan, ke kiri, lalu bercabang-cabang~" Jelas Chopin mendekati buku Biologi bersangkutan sembari membuka beberapa halaman dibelakang. "Bisa kita mulai TO THE EXTREME!?" Tanya Chopin sambil mengangkat tangan kanannya yang dikepalkan tinggi-tinggi di udara.

Begitu Chopin menggenggam tangannya, langsung ditarik kembali. Lunar mendengus. "Yah mana mungkin aku serius. Itu supaya mulutmu terkunci walau hanya beberap detik." Lunar menjelaskan alasannya kenapa dia mau 'meminta maaf', tidak mempedulikan apa yang akan terjadi. Ia bertopang dagu sambil melihat ke arah papan tulis. "Bukuku beda dengannya, mana bisa aku belajar bareng..."

"Lu-- Lunar!! Jangan malah manas-manasin dong?!" Seru Kaname panik, baru saja mereka damai ga lucu kalau berantem lagi. Tau begini Kaname gak usah pake acara penasaran saja... Biarlah yang ada tetap ada =A= [filosofi apa ini ]. "Nah, walaupun beda bukunya, tapi tetap sama kan materinya...? Atau kalian mau belajar bareng berdua saja?"

"Yah mana mungkin aku serius. Itu supaya mulutmu terkunci walau hanya beberap detik."

JEBRETT!!

Seakan petir besar baru saja menyambar tubuh Chopin sesaat Lunar kembali bersikap seperti dulu lagi. UNEXTREME!! Chopin sekarang EXTREMELY marah karena sikap Lunar yang ternyata tak serius memaafkannya. Gadis itu memang angkuh dan nampak Chopin tak akan bisa berteman dengan baik dengan gadis berambut biru panjang tersebut. Alisnya diturunkan datar dengan matanya yang sekarang membesar dan miring ke atas sambil menatap ke arah gadis tersebut.

"GRR!! Suatu saat kau akan kubuat EXTREME!! Walaupun aku harus malawan seseorang, menyebrangi gunung, berenang dari Samudera Pasifik hingga Samudera Hindia!! ITU SEMUA UNTUK MENGUBAH SIKAMU YANG UNEXTREME!!" Tekad Chopin langsung menjadi bulat. Aura EXTREME!! Dalam dirinya sekarang membara dengan besar dan siapa saja dapat merasakan hawa udara yang mungkin sedikit beda karena efek aura Chopin kecuali Lunar yang pastinya sekarang dengan sikap datar-datarnya dan bernuansa antagonis itu akan berkata kepada Chopin bahwa ia 'BERISIK'! Yup! Sesuatu seperti itu sangat dapat dibayangkan Chopin.

"Tapi berhubungan kita masih harus belajar sekarang, hayo kita mulai!" Mood dan ekspresi Chopin langsung berubah drastis sekejap. Aura di dalam ruangan itu hilang dan ia memegang buku Biologi yang tadi ia bawa dengan kanan kanannya, sedangkan tangan kirinya naik tinggi-tinggi dengan seringai semangatnya di muka. "Walaupun buku kita beda, Pak Sukiyaki meyakinkan aku bahwa materi di buku aku dan yang bisa sama kok!" Lanjut Chopin, dapat ke arah Kaname atau Lunar.

PLOK! PLOK! PLOK!

Lunar tiba-tiba bertepuk tangan, namun ekspresinya masih datar, entah apa maksudnya. "Tidak kusangka kau tahu nama samudera yang ada di Asia itu, kukira alicemu sudah memakan otakmu." Lunar mengejek Chopin, sepertinya Alicenya benar-benar membuat sifatnya jadi tidak pedulian akan sekitar, maupun orang lain. Namun ia membuka bukunya, ia melihat materi untuk ulangan selanjutnya. Bukunya agak sedikit berbeda dengan Chopin, tulisan yang ada di buku milik Lunar lebih banyak dan hanya ada sedikit gambar.

Kaname menyerah, tidak bisa menyatukan bulan dan matahari. Keduanya hidup di dunia berbeda. Ia menyandarkan kepalanya ke meja, dahinya bersentuhan dengan meja. Iaa membatin, "Ternyata ada juga orang yang seperti minyak dan air..."

Begitu Lunar dan Chopin sudah mau belajar, Kaname bangkit dan melihat buku Junior High yang di ambil dari perpustakkan dan melihat ke buku Lunar, karena buku Chopin sedikit... Berbeda Ia melihat materi anak SMP ini... Pencernaan?

"Tidak kusangka kau tahu nama samudera yang ada di Asia itu, kukira alicemu sudah memakan otakmu."

"HAHA! Jangan pernah meremehkan diriku Lun-Lan! Walaupun aku memang bodoh aku tentu masih mengingat Samudera Pasifik dan Hindia! Itu kan pelajaran sejak Elementary dulu!" Bantah Chopin kembali kepada Lunar, tangan diarahkan ke arah gadis berambut biru panjang tersebut dan kemudian jarinya diacungkan kearahnya. Yah, sedikit bangga akhirnya Lunar bertepuk tangan ke arahnya walaupun sebenarnya Chopin tidak sadar akan sindiran UNEXTREME!! Tersebut. Chopin~ Chopin~

Drap drap drap...!!

Suatu suara keras, nampak sepertinya hentakkan kaki mulai terdengar di dalam kelas dimana Chopin, Kaname, dan Lunar berada. Suara apakah itu? Yang pasti berasal dari luar ruang kelas dan semakin lama suara tersebut semakin jelas di telinga Chopin maupun mungkin telinga kedua perempuan yang ada di dekatnya. Tak lama kemudian...

Brakk...!!

"MANA BOCAH BERAMBUT PERAK ITU!?" Suara menggelegar keluar dari seorang bapak-bapak tua yang terlihat dalam umur empat puluhannya, memakai ikat kepala dilengkapi baju kaos biasa dan memegang...pisau!? Tak hanya bapak itu saja. Seorang nenek-nenek tua membawa tongkat siap untuk memukul, tiga anak dalam seragam Elementary siap dengan ketapel di tangan mereka, seekor anjing dan kucing yang menampakkan tampang paling aggresif kepada Chopin. Oho~ Jadi ini kah insiden yang sebelumnya Chopin khawatirkan?

"U-UNEXTREME!! Mereka telah menyusul begitu cepat! Bagaimana ini!? Haruskah aku kabur lagi?" Batin Chopin panik, sedikit menggeserkan dirinya dekat dengan Kaname, mengharapkan perlindungan dari angry mob yang sekarang berada di pintu masuk kelas lengkap dengan muka marah dan senjata di tangan. OH THE HORROR!

"... Choppun... Kau ngapain lagi sih?" Tanya Kaname ke Chopin yang sepertinya akan digoreng oleh orang-orang yang ngamuk kepadanya. "Jangan bilang kau menghancurkan ruangan =A=" Tanyanya ke Chopin. Aneh-aneh saja... Apa jangan-jangan Chopin ini selalu membawa masalah?

"... Choppun... Kau ngapain lagi sih?"

"A-Ah! Begini Kana--" Chopin masih dengan tampang shocknya itu mendekati telinga Kaname. "Orang-orang ini mengejar-ngejar aku seharian karena aku tak sengaja membuat kesalahan ke mereka semua!" Chopin berbisik ke Kaname, menjelaskan semua yang terjadi oleh mengapa para orang-orang yang sekarang masih ada di depan pintu ruang kelas itu mengejarnya seakan Chopin adalah buronan yang kabur keluar dari penjara. Tapi kenyataannya bukan TO THE EXTREME!!

"Hei, nona! Kau lihat pemuda berambut perak memakai ikat kepala dan bertinggi...kira-kira setinggi pemuda berambut perak disana!? Dia menghancurkan tokoku hingga rubuh tak ada sisa!! Bapak-bapak yang membawa pisau, pernyataannya menunjukkan bahwa ia adalah pemilik toko, langsung marah-marah menjelaskan perbuatan 'pria berambut perak' tersebut. "S-saya juga m-mencari dia! Pemuda i-itu kukira baik t-tapi, saat dia mencoba membantuku me-menyebrangi jalan, di tengah-tengah ia langsung kabur d-dengan cepat membiarkanku tertabrak o-oleh scooter seorang anak! I-ia juga memakai topi di kepalanya d-dan baju olah raga! Nenek yang membawa tongkat juga menjelaskan mengapa ia mengejar si Buronan Misterius itu.

"KAMI JUGA! Kami semua bertiga, dikasih permen dan akhirnya membuat kami bertiga sakit hingga tiga hari! PELAJARAN KAMI TERTINGGAL GARA-GARA KAKAK JAHAT ITU!" Seru ketiga anak Elementary, dengan ketapel ditarik di tangan mereka. Sangat marah dan mata mereka terlihat tajam bagaikan elang! Chopin dari jauh hanya bisa melihat mereka dari intipan karena ia menutupi mukanya dengan buku Biologi di tangan. Kucing dan anjing yang ada disitu? Mereka masih terlihat agrresif dengan alasan masih entah diketahui.

Kaname menggaruk kepala bagian belakangnya. Yah, pria berambut perak itu jarang di akademi. Kaname langsung melirik sedikit ke arah Chopin. "Kalian berdua belajar sendiri dulu~" Lalu Kaname mendekati mereka semua -korbannya Chopin- dan berkata, "Sepertinya tadi aku melihat sosok yang kalian deskripsikan... Sini ikut aku~" Ujarnya yang langsung keluar, menggiring para korbannya itu, entah dibawa kemana...

-OUT-

Lunar tersenyum! Benar-benar kejadian langka, ketika mendengar kesaksian orang-orang yang menjadi korban Chopin, ia melengkungkan garis bibirnya, tapi tidak tertawa, hanya tersenyum tipis. Ia melirik Chopin, "Alice yang menyusahkan." Komennya sambil melihat orang-orang yang digiring Kana. Sekarang di kelas hanya ada mereka berdua, well... Semoga tidak terjadi keributan lagi...

Fiuh...!

"Makasih TO THE EXTREME!! Kana!" Ucap Chopin sangat kecil, memang bermaksud untuk tidak di dengar oleh Kaname maupun Lunar. Menatap masih ke arah Kaname yang membantunya membawa pergi angry mob yang diciptakan sendiri oleh Chopin secara tidak langsung. Chopin hanya menaikkan jempolnya yang teracungkan kepada Kaname hingga ia tidak dapat terlihat lagi, menjauhi pintu kelas bersamaan dengan semua orang-orang bahkan binatang yang marah-marah tersebut. Setelah usai mereka pergi, Chopin menghembuskan nafas yang panjang lalu menatap ke arah Lunar dengan semangat. Kedua tangannya di kepalkan dan teletak sejajar dengan dada.

"Hmhm! Walaupun menyusahkan, yang penting hidupku bisa seru TO THE EXTREME!! Setiap hari ada saja yang baru dan menarik yang membuat hidupku...HIDUP!" Ucap Chopin tambah semangat. Ia mungkin entah kenapa bersyukur akan Alicenya sendiri karena dengan Alice tersebut ia dapat hidup dengan menyenangkan dan setiap hari tak pernah membosankan sekali pun...hmm, satu atau tiga hari yang tidak tapi sebagian besar adalah yang membuat Chopin-- Chopin TO THE EXTREME!!

"BAIKLAH! Demi Kaname yang telah membantuku, bagaiman kalau kita langsung saja mulai belajar? Kau mau mulai dari mana UNEXTREME!?" Chopin memegang kembali buku Biologinya, dengan senyum hangat dan bersemangat walaupun kemudian memanggil Lunar UNEXTREME!! Untuk Kaname, ia tak mau usaha perempuan berambut pirang tersebut menjadi sia-sia.

"Dari... Pelajaran yang bisa membuat mulutmu tertutup selama 10 menit berturut-turut..." Jawab Lunar blak-blakan sambil mencari pelajaran yang dimaksud Lunar... Yang kayaknya gak ada. Lalu ia teringat kalimat Chopin yang hendak membuatnya menjadi 'EXTREME!', berarti menjadi berisik seperti dia?

"Mau membuatku berisik sepertimu?" Tanya Lunar ke Chopin. "Lupakan hal itu. Mustahil."