Let's study together!

"Dari... Pelajaran yang bisa membuat mulutmu tertutup selama 10 menit berturut-turut..."

"H-HEI!! Aku benar-benar serius untuk sekali ini! Tak bisa kah kau lihat aku serius ingin belajar untuk ulangan Biologi besok? Apalagi essaynya! EXTREME!!" Chopin masih memegang bukunya, mendekati Lunar dengan muka yang serius plus semangat. Yah, memang semua ekspresinya tidak ada yang tidak pakai semangatnya yang EXTREME!! Itu! Ia hanya ingin Lunar bekerja sama dengan dirinya untuk kali ini saja. Bukan untuk dirinya sendiri tapi juga untuk Kaname yang sudah membantu dirinya.

"Mau membuatku berisik sepertimu? Lupakan hal itu. Mustahil."

"Kau mau bertaruh akan hal itu!? BAIKLAH! Sampai aku bisa membuat dirimua menjadi EXTREME!! Kau harus mau-- hmm...aku belum memikirkan sesuatu untuk hasilnya tapi nanti ada sesuatu! Bersiap-siap saja Lun-Lan!" Jari diacungkan ke arah Lunar, lagi-lagi ia mempertekankan bahwa ia AKAN 100% membuat Lunar menjadi EXTREME!! Mudah-mudahan benar dan juga tidak. Coba saja...Lunar, jadi EXTREME!! Seperti Chopin? Apa kata dunia TO THE EXTREME!?

Lunar menguap, ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. "Aku juga serius kok," jawab Lunar ngasal. Ia lalu kembali mencari halaman yang dimaksud Padahal ga mungkin ada ya "Mau belajar yang mana? Aku ngikut saja." Akhirnya kalimat yang normal keluar juga dari mulutnya

"Mau. Buat batas waktunya, kalau sampai hari itu aku tidak menjadi berisik seperti katamu..." Lunar terdiam sebentar, namun matanya tetap membaca buku. Tiba-tiba matanya melirik Chopin, "Kau jangan pernah muncul di hadapanku dengan suara berisikmu." Ancamnya.

"Mau belajar yang mana? Aku ngikut saja."

Jackpot!

"Hmm...bagaiman kalau kita mulai dari Sistem Pernafasan!? Aku sudah cukup bisa dalam materi yang ini!" Ucap Chopin dengan percaya diri, menunjuk ke arah halaman buku yang ia punya. Mengapa ia bisa percaya diri seperti itu? Pernafasan merupakan salah satu hal essensial dalam olah raga, dan karena Chopin adalah Sports Freak, ia sudah belajar subjek tersebut berkali-kali dan ia menemukan kemudahan sekarang mempelajarinya TO THE EXTREME!! Ia juga sekaligus senang, melihat Lunar dapat akhirnya berbicara dengan biasa tanpa auranya yang berkesan negatif itu bagi Chopin.

"Mau. Buat batas waktunya, kalau sampai hari itu aku tidak menjadi berisik seperti katamu..."

"TO THE EXTREME!! Baiklah bila itu maumu!" Lanjut Chopin, mengalihkan perhatiannya sejenak ke arah Lunar, menjauh dari bukunya. Chopin langsung mempunyai satu ide untuk membuat perempuan berambut biru tersebut ribut dan berisik. Ia tak begitu mengingatnya dengan jelas, tapi bukan kah gadis itu, no offense, seorang Kutu Buku? Chopin langsung tersenyum semangat sendiri, berpikir dalam dunianya sebelum kembali menyadarkan dirinya pada buku pelajaran Biologi yang terletak di atas meja.

"Tidak masalah." Lunar membuka buku bab penafasan, ia cukup terkesan juga Chopin ternyata tidak sebodoh yang dikira Dikiranya Chopin bahkan tidak mengerti satu bab-pun. Namun kekagumannya tidak diperlihatkan di wajahnya. Ia akhirnya menemukan juga halaman pertama bab yang dimaksud.

Chopin rupanya menjawab tantangan Lunar, tapi... Apa yang ditanyakan tidak dijawab. Lunar mulai kesal, bila ada skala kebencian-nya ke Chopin dari 1-10, yang awalnya 2 langsung jadi 8. "Oke, batasnya sampai kita selesai belajar."

Srat!

"Okey! Dari hidung, udara masuk melewati faring dan laring, ke dalam kerongkongan menuju bronkus, bronkiolus, lalu...Alveolus TO THE EXTREME!!" Bergumam sekaligus bernyanyi? Itulah metode Chopin belajar hingga sekarang dan terbukti lebih efektif daripada ia menghafalkan dengan cara yang biasanya. Entah ada kesalahan atau tidak oleh apa yang ia baru saja katakan, karena ia berkata sesuai apa yang ia ingat tentang saluran pernafasan.

"Oke, batasnya sampai kita selesai belajar."

"Hah? Oh! Batas waktu untuk taruhan tadi kan!? EXTREME!! Aku sekarang lebih semangat dan tertantang dengan batas waktu yang sangat terbatas itu! Oh ya! Bagaimana dengan penjelasanku atas perjalanan udara dari hidung ke Alveolus!?" Chopin kembali duduk, mengacungkan jempolnya ke arah Lunar, menyetujui atas batas waktu untuk taruhan yang ia sebenarnya ciptakan tanpa memikirkan matang apa hasilnya nanti. Ia hanya berpikiran, Taruhan membuat Lunar EXTREME!! Itu EXTREME!! POKOKE TARUHAN! atau semacam pikiran seperti itu. Go figure.

"Semua orang kurasa juga pasti hafal bagian itu..." Gumam Lunar sambil melihat buku pelajarannya. "Humn... Kau bisa jelaskan lebih rinci mengenai peredaran udara itu? Saat udara masuk sampai keluar..." Tanyanya, untuk mengetes lebih lanjut.

"Semua orang kurasa juga pasti hafal bagian itu..."

"Hmm! Ya, mungkin kau benar juga soal itu!" Ucap Chopin menyilangkan tangannya di depan dadanya, menghembuskan nafas panjang. Tapi ia belum putus asa sampai situ karena saat Lunar bertanya lagi kepada dirinya untuk lebih rinci menjelaskan akan saluran pernafasan dan perjalanan udara di dalam tubuh, Chopin mengepalkan kedua tangannya dan langsung berdiri dengan semangat. Mata berbinar-binar seakan ia tertantang! EXTREME!!

"BAIKLAH! Pertama! Udara dihirup oleh hidung lalu disana udara disaring oleh rambut hidung dan menggumpalkan debu-debu tersebut menjadi sesuatu yang disebut mucus!" Oooh! Bagus Chopin! Terus buat anak berambut biru tersebut menjadi tidak meremehkan otakmu yang sebenarnya hanya kurang diasah! Keluarkan semangat EXTREME!! KALAHKAN LUNAR!! Ehem...! Tapi, sebenarnya Chopin sama sekali tak punya niat seperti itu terhadap Lunar. Ia hanya senang ia bisa belajar sekarang juga, walaupun berdua. Terkadang Chopin terlalu baik-- bahkan untuk Lunar yang ia cap UNEXTREME!! Itu...atau mungkin sebenarnya ia tak pernah mengecapnya sebagai musuh?

"Udara lalu melewati laring dan faring, udara hanya melewati bagian tersebut, sedangkan kalau tidak salah udara disaring kembali di kerongkongan!" Jelas Chopin lagi kepada Lunar. Entah apakah ini sudah rinci atau tidak, tapi mudah-mudahan Lunar bisa setidaknya menghargai Chopin yang sudah menjelaskan tentang subjek bersangkutan.

"... Tidak dilanjutkan?" Tanya Lunar, yang sama sekali tidak mendengarkan baik-baik apa yang diucapkan Chopin. Namun... "Well, tapi ternyata kau belajar juga, mungkin kau harus lebih sering membaca agar bisa mendongkrak nilai-nilaimu." Lunar menasihati Chopin. Ia kembali mengecek semua ucapan Chopin di buku. "Cukup rinci, tapi belum detil, di ujian berikutnya mungkin-- kau bisa mendapatkan minimal 20%." ... Hibur Lunar, walaupun tidak terlihat seperti 'menghibur' -_-a [masa cuma 20%? ]

"... Tidak dilanjutkan?"

"Aku belum selesai! Hmm...udara yang telah melewati trakea kemudian melewati bronkus dimana-dimana-- ARGH! Aku lupa! Pokoknya kemudian setelah melewati bronkus, udara melewati bronkiolus dan kemudian pertukaran udara terjadi di Alveolus. Pertukaran antara oksigen yang masuk dalam tubuh dengan karbon dioksida!" Jelas Chopin panjang lebar, dengan muka sedikit memikir. Matanya melirik-lirik ke atas ke langit-langit sebenarnya tak melihat apa-apa tapi karena ia bingung dan berpikir keras. Setelah lama berpikir seperti itu Chopin akhirnya dapat menjawab walaupun tidak dengan rinci juga namun ia telah menjawab sebisa mungkin.

"Okeh! Sudah selesai dengan itu! Mau diulang lagi atau kita mulai lagi dengan pertanyaan yang berbeda!?" Tanya Chopin kepada Lunar dengan semangat. Ia mau memulai pertanyaan berikutnya atau bahkan kembali lagi dengan pertanyaan yang pertama. Yang pasti niatnya dan semangatnya untuk belajar tidak pudar-pudar.

"Ganti pertanyaan." Jawab Lunar yang tampaknya... bosan? ;; "Ganti pelajaran saja, Fisika." Ujar Lunar kalem, sepertinya 'biologi' ini kurang cocok untuknya. Yang tidak cocok itu pelajarannya atau... Sistimnya? Karena biasanya Lunar belajar sendiri.

"Ganti pelajaran saja, Fisika."

"F-FISIKA!?" Chopin seakan langsung shock ketika mendengar perempuan berambut biru itu menyebutkan ia ingin mengganti subyek pelajaran menjadi...F-I-S-I-K-A!! DENG! Fisika merupakan bidang pelajaran yang paling lemah bagi Chopin saat ini. Kecepatan, Gaya, lalu ada juga Vektor dan hal-hal lainnya yang ada di Fisika. Belum lagi ditambah adanya sedikit unsur penghitungan dalam Fisika yang lebih membuat Chopin jadi gila dan depresi setiap lembar hasil ulangannya dibagikan kepada dirinya dan ia mendapat-- Telur. Atau lebih tepatnya nilai nol, bulat dan bundar.

"Kau yakin akan hal itu Lun-Lan!? Aku tidak begitu mahir dalam Fisika!" Ucap Chopin dengan kedua tangannya di kepala dan rambutnya diacak-acak seperti orang stress. Kalau bisa memang, ia mau menyimpan pelajaran yang tersusah untuk terakhir tapi...Lunar sudah menawarkannya terlebih dahulu. Cih, nampaknya level dan sistem pelajaran anak yang bodoh dengan example Chopin dan anak yang pintar dengan example Lunar memang beda!

"Bukannya yang gampang malah tidak perlu dipelajari?" Tanya Lunar. Lunar yakin Chopin bisa mendapatkan minimal 20% di dalam Biologi, dan setelah mendengar bahwa Chopin selalu mendapat 0%, berarti harus lebih diasah, bukan??

"Tenang saja, untuk ulangan unit kali ini, aku sudah mempersiapkan kumpulan soal, ternyata di sini banyak fasilitas yang mendukung." Lunar mengacungkan ibu jarinya, namun ekspresinya masih datar. Ia mengambil buku dengan kover warna hitam, dengan tebal yang minimal... 700 halaman. "Ulangan berikutnya pelajaran tentang apa yah... Kinematik? Vektor? Skala?"

"Bukannya yang gampang malah tidak perlu dipelajari?"

"Ya, kau ada benarnya juga sih-- TAPI! Bukankah lebih baik kita reveiw lagi tentang Biologi?" Tawar Chopin kepada Lunar dengna dengan tangannya dikepalkan dan mukanya benar-benar mengharapkan ia belajar Biologi lagi. Apalagi setelah Lunar mengeluarkan buku sangat, sangat SUPER TEBAL yang entah Chopin tahu ia bawa dari mana dan sejak kapan. Lihat saja buku itu! Gigantik! Dengan mulut ternganga dan tidak bisa berkata-kata lagi tentunya Chopin ingin pindah subyek yang akan dipelajari.

"Lunar!! Kau serius kita akan belajar dari buku yang tebalnya EXTREME!! Itu!?" Tanya Chopin untuk mempertegakkan apakah Lunar benar-benar serius belajar dari buku berkover hitam tersebut. Fisika pula. Apa jadinya kalau Chopin yang tak bisa belajar terlalu berat itu membaca sesuatu yang setebal itu dan juga subyek yang ia benci? Lebih baik ia marah-marah lagi dengan Lunar daripada belajar seharian dengan buku tersebut! UNEXTREME!!

"Tidak perlu review lagi, kau sudah lumayan yakin, bukan?" Tanya Lunar ke Chopin. Kalau sudah hafal untuk apa di review lagi? Lagipula Chopin sudah terlihat bisa dalam masalah Biologi. Mungkin Chopin tidak sadar, tapi buku itu memang sudah ada daritadi, sayang ditumpuk di bawah buku-buku lainnya makanya tidak terlihat >.< Melihat Chopin yang menganga karena kaget membuat Lunar sedikit geli, namun masih saja tidak terlihat di wajahnya Alicenya yang membuat senyumnya jarang terlihat, maka dari itu akan mustahil bagi Chopin untuk membuatnya bersemangat seperti Chopin.

"Ya, aku serius." Jawab Lunar apa adanya. Kapan Lunar bercanda? Akan jarang sekali terlihat. Memang mungkih mustahil bagi Chopin untuk belajar Fisika dengan buku ini, tapi tidak ada salahnya mencoba, karena Lunar yakin Chopin tidak pernah belajaar dari buku ini. "Semua pertanyaan ada solusinya, jadi kalau tidak tahu kan kau bisa membacanya." Jelas Lunar sambil melihat lurus ke arah Chopin. "Jadi? Mau pelajaran yang mana dulu?"

"Tidak perlu review lagi, kau sudah lumayan yakin, bukan?"

"Hnng...!" Chopin menggigit bibir bawahnya dengan gigi atasnya, menampakkan ekspresi yang sudah keringatan dan matanya melirik-lirik ke kanan dan ke kiri seakan mencari sesuatu. Tepat saat ia melirik ke kiri ia melihat...JENDELA!! Itu adalah kesempatan bagus untuk dia-- TIDAK! Bila ia kabur sekarang maka pertemuannya dengan Kaname dan kembali damai dengan Lunar akan sia-sia saja. Mata Chopin kembali lagi melirik buku yang ada di depan Lunar. Dalam ujung penentuannya Chopin mulai berpikir sejenak apa yang harus ia lakukan sebelum melakukan karena jujur Chopin terkadang tak memikirkan dulu aksinya dan langsung Jump Into Action! Sekarang, pada akhirnya, ia memutuskan sesuatu yang bijak. Keputusan untuk...

ZRAATT!!

"LUNAR! MAAFKAN AKU!!" Chopin dengan cepat mengambil seluruh bukunya dan lompat melewati jendela yang berada di ruang kelas tersebut. Bagaikan angin topan ataupun kuda yang sedang berlari kencang, ia meninggalkan jauh-jauh gedung High School sekaligus meninggalkan Lunar. TO THE EXTREME!! Chopin tak mau belajar seharian buku Fisika setebal itu. Tak akan pernah di hidupnya yang EXTREME!! Itu!

[Out]

Sekeluarnya Chopin, Lunar tersenyum. "Dia kalah taruhan." Ujarnya. Senyumnya kali ini bukan senyum yang beraura positif, namun negatif. Bibirnya membentuk lengkungan asimetris. "Berarti mulai sekarang aku bisa menjalani hidup yang tenang..." Gumam Lunar sambil melihat buku fisikanya yang tebal. Tapi...

"... Apa aku tidak curang ya?" Tanya Lunar ke dirinya sendiri, sebenarnya tidak semuanya merupakan soal Fisika, malah sebenarnya kalau Chopin mau saja melihat isi buku itu, pasti ketahuan karena lebih dari 200 halaman hanyalah kertas kosong Yasudahlah, itu resiko seseorang yang bahkan tidak mau mengambil tantangan.

"So what, a win's a win~" Ujarnya dengan ekspresi licik. UNEXTREME bukan berarti tidak bisa licik, kan? >=D Ia lalu melanjutkan membaca buku 'Blueberry Jam' miliknya, semenjak 'Blue Orchid' sudah ditamatkannya.