Dinner At Deli

oot: ayo, ayo...yg nganggur dan laper -w- setting menjelang malam, yah kira2 jam 7 p.m
======

Lagi2 anak itu terdampar di kota. Kota lagi, lagi...Habisnya ia lapar sih. Hmm, tapi dia juga nggak boleh royal yah, nanti uangnya langsung habis lagi XD

Hibiki saat ini lapar. Hmm, tapi juga nggak lapar. Eh tapi perutnya bunyi2 dari tadi. Tapi rasanya nggak lapar...Ah, mungkin aku sebenarnya lapar... batinnya sambil memegangi perutnya. Sebaiknya aku makan. Cailah, iya deh yang lagi jatoh cinta, nggak mau makan, nggak mau tidur, inget diiiaaaaa terus~ >3 *dibunuh*

Saking lesunya, anak itu tak sadar saat melangkah ke deli alias restoran yang menjual aneka sandwich. Hibiki hanya menunjuk salah satu gambar yang terpampang di menu saat ditanya ingin memesan apa.

Seraya menunggu, ia memandangi kehidupan kota menjelang malam dari jendela boothya (alias dua sofa yang saling berhadapan utk 4 orang).

Aragaki berjalan-jalan di Town,Mencari Makan karena kelaparan,dan mencari minum karena kehausan,dan mencari uang karena.. *shot*
dan mencari Restoran untuk ditempati,karena iseng,dia iseng mengepalkan tangannya yang sedang mengenggam kertas kosong,lalu memasuki suatu Restoran dan makan disana.

"ano.. tempat ini kosong?"tanya Aragaki ke si anak berrambut Pirang itu.

Quote :

"ano...tempat ini kosong?"

"E? Aa?" seketika bocah itu tersadar saat seorang pemuda bertopi menegurnya. "Ah, iya. Si-silahkan..." Hibiki berusaha tersenyum seperti biasanya, meskipun ia masih sedikit ngawang2. Anak itu mempersilahkan pemuda itu untuk duduk.

"Emm...namaku Asakura Hibiki," ia mengulurkan tangan untuk berjabat. "Salam kenal." Lalu tanpa sengaja perhatian anak itu mengarah pada tangan pemuda itu. "Apa itu?" tanya Hibiki polos.

Rise yang baru datang di akademi ini tadi sore berniat mencari tempat untuk makan.
Ia melihat restoran yang menjual sandwich.
"Hm.. Sepertinya restoran itu cukup murah(?)"
Ucap Rise dalam hati.

Ia mencari cari tempat kosong. Tapi sepertinya tidak ada.. Saat hampir putus asa, ia menemukan meja yang kelihatannya masih cukup untuk ditempati.

Ia mendekati meja itu, tapi, ia terhenti ketika melihat dua orang cowok n cewek.
"A..ah.. Apa mereka pasangan yaah..?"
Rise ragu untuk ikut di meja itu. Karena sifatnya yang pemalu ketika bertemu dengan orang pertamakali itu, ia hanya diam ditempat memperhatikan mereka dulu. Memastikan apakah pasangan atau bukan..

Tapi perutnya terus merengek padanya. Dilihatnya mereka bersalaman.
"Oh, mungkin bukan"
Ucapnya dalam hati. Ia mendekati meja itu.
"Umm.. Boleh aku ikut disini...?" tanyanya pada dua orang itu.

oot: wot?? sa-sapa yg cewe nih?? @A@;

Quote :

"Umm...Boleh aku ikut disini?"

Wah, ada yang datang lagi. "Ah, boleh saja," senyum Hibiki kembali mengembang. Bocah itu bergeser, mempersilahkan gadis yang baru datang itu untuk menempati tempatnya tadi. "Silahkan," sahutnya.

Pelayan datang dan membawakan pesanan Hibiki. Ternyata sandwich ayam dan jamur dengan keju yang menetes-netes PMnya ja-jadi laper...*w*;. Hibiki menatap sandwichnya, tapi malah menghela nafas lesu.

"Emm, apa kalian tidak memesan sesuatu?" tanyanya, lalu ia menengok ke arah gadis di sampingnya. "Oh ya, namaku Asakura Hibiki. Salam kenal," ia mengangguk sopan satu kali sebagai salam.

OOT:OMAGAAAAADD

Quote :

"Emm...namaku Asakura Hibiki," ia mengulurkan tangan untuk berjabat. "Salam kenal." Lalu tanpa sengaja perhatian anak itu mengarah pada tangan pemuda itu. "Apa itu?" tanya Hibiki polos.

"Aragaki Shoujirou,Yoroshiku,ah,dan ini bukan apa-apa,hanya Petasan biasa."

Quote :

Ia mendekati meja itu, tapi, ia terhenti ketika melihat dua orang cowok n cewek.
"A..ah.. Apa mereka pasangan yaah..?"

"eettoo... Cewek? dia bukan cewek lo,mungkin karena tampangnya kayak cewek mungkin? hahahaha."

lalu Aragaki langsung memanggil pelayan dan memesan makanan yang sama dengan Hibiki.

"Hibiki,mau tahu ini apa?"ujar Aragaki.

Quote :

"...hanya petasan biasa"

"Petasan? Apa itu? " Hibiki dibesarkan di wilayah RT/RW tenang tanpa ada anak-anak yang main petasan, jadi bocah itu tidak tahu benda apa yang dimaksud serius, sumpah :p. Lagipula, anak itu hampir selalu menghabiskan waktu di perpustakaan ayahnya. "Apa itu menarik?"

Quote :

"dia bukan cewek lo, mungkin karena tampangnya kayak cewek mungkin? hahaha."

Dia? Siapa? Hibiki mengerjap dua kali seraya mencerna...daaaan akhirnya sadar. A-AKU??! OAO;; Bocah itu ber-swt. "A-anu, aku bu-bukan cewek! OAO;; Maaf..." Hibiki menunduk malu. "...su-sudah membuat kalian salah paham..." lanjutnya seraya mem-blush dalam2. lebay!

Quote :

"Mau tahu ini apa?"

"?" ia menelengkan kepala, tanda tidak mengerti. "Mau tahu apa ya? "

"jadi... petasan itu.."Aragaki mengambil korek api yang ada di dalam bajunya,dan menyalakannya,dan dilempar ke luar Restoran.

30 detik berlalu.... BOOOOOOM!!!!

"itu dia,dan cara menciptakannya..."Aragaki mengambil kertas bon,dan mengenggam kertasnya.

"tunggu sebentar,lihat saja nanti."

Quote :

"Jadi...petasan itu..."

"Ya? " Hibiki tetap menelengkan kepala saat arah pandangannya mengikuti tangan Shoujirou menyalakan sesuatu--yang disebut petasan?--dan ia lempar ke luar...

BOOOOM!!!

Astaghfirullahalazim!! OAO

"Uwaah!! OAO;;" bocah itu melonjak kaget saat ledakan datang. "A-apa itu, Aragaki-san?? Petasannya??" Kemudian saat Shoujirou menggenggam kertas bon untuk membuat petasan lain, Hibiki salting. "E-emm, A-Aragaki-san, tidak apa-apakah melemparnya begitu saja? Apa tidak mencelakakan orang lain? OwO;;"

"selama tidak kena."ujar Aragaki.

ah,makanannya datang,Aragaki sudah keroncongan sejak dari tadi sore,karena belum makan.ya iya lah

"aku makan pakai satu tangan saja lah,Itadakimasu!"teriak Aragaki sambil memotong makanannya dengan tangan kanannya dan mengambilnya dengan garpu.

"E-emm...OwO;;" Hibiki menunduk. Meskipun bukan dirinya yang melakukan, ia tetap merasa tidak enak karena ledakan tadi bisa saja kena orang...Ia menggeleng pemikirannya itu keluar. Noes~! Think positive, Hibi! Ti-tidak ada yang kena tadi, I hope...-w-;

Hibiki meraih rotinya dan menggigit sedikit. Emm~ *w* Bocah itu menggigit lagi dan lagi, ouw lapar ternyata dia XD Sekejap mata saja ia sudah menyelesaikan sandwich yang tergolong agak besar porsinya itu. Ah, anak itu memang kalau makan cepat sekali.

Ia melihat Shoujirou yang makan dengan satu tangan. "Apa harus memeganginya terus seperti itu? Sampai berapa lama?" Hibiki mendekat menatap tangan Shoujirou yang tergenggam. "Bagaimana kau melakukannya, Aragaki-san?" tanyanya penasaran.

OOT : innalillahi!! sumimasen!!

+++++++++++++++++++++++++++

Ia duduk di sebelah Hibiki.

Quote :

"Oh ya, namaku Asakura Hibiki. Salam kenal,"

"A..aku Amagi Rise, panggil saja Rise. Salam kenal juga.."

Quote :

"eettoo... Cewek? dia bukan cewek lo,mungkin karena tampangnya kayak cewek mungkin? hahahaha."

"hee...!? Hontou? Y..ya.. Kukira kamu perempuan.. Gomen ne."

Quote :

"A-anu, aku bu-bukan cewek! OAO;; Maaf..."

"maa..maaf! Aku salah paham!! Um.. Aku..kalau lihat sesuatu yang jaraknya 3 meter dariku suka buram.. Emm..!""

Wajah gadis itu merah, padahal baru masuk tapi sudah sok tahu.

"pelayan..!"

Ia memanggil pelayan yang berada tidak jauh dari mejanya. Tak lama kemudian, pelayan itu datang. Ia memberikan buku menu pada Rise. Tak lama, Rise menentukan pilihannya. Pelayan itu segera mencatat lalu pergi.

"nah! ini dia.."

WUUUUUSHH.... CRANG! tiba-tiba Kertas yang digenggam Aragaki langsung berubah menjadi sebuah petasan kecil.

"see?tidak terlalu susah kan? lagipula ini Aliceku.. "ujar Aragaki yang sekarang sudah mendapatkan petasannya,disimpan di kantong dan sekarang akhirnya memakannya dengan normal.

Gadis itu menatap kertas tadi yang berubah menjadi petasan dengan wajah kagum. Soalnya, baru pertama kali ia melihat hal seperti itu.

"Wha.. Sugoi.. Itu alice mu yaa.. Ah, jadi ingat.. Dulu aku suka main petasan dan kembang api di musim panas..."

Rise teringat akan masa kecilnya. Dimana ia suka bermain petasan dan kembang api di malam musim panas. Bersama orang tuanya.. Kini, ia tidak bisa lagi.. Wajahnya sedikit sedih.

Ia tersadar dari lamunannya karena seorang pelayan membawakan makanan pesanannya

"Ah, iya, alice mu apa, Asakura-san?" tanya nya pada orang disebelahnya yang kelihatannya sudah kenyang.

Quote :

"maaf aku salah paham! kalau lihat sesuatu yang jaraknya 3 meter dariku suka buram"

"Tidak apa-apa kok, Rise," Hibiki tertawa kecil sambil ber-swt. "Aku juga minta maaf sudah membuatmu salah paham." Bocah itu tersenyum, senyum charming seperti biasanya halah.

Quote :

"see? tidak terlalu susah kan? lagipula ini Aliceku..."

"Hoo..." gumamnya kagum dengan wajah *A* "He-hebat...ledakan tadi dibuat dari kertas bon sekecil itu? Kalo kertas hutang gimana tuh? *digetok* Alice yang hebat..."

Quote :

"alicemu apa, Asakura-san?"

"Ah? Aliceku?" bocah itu sedikit gugup. "Emm, bukan sesuatu yang menarik seperti Aragaki-san sih. Aku hanya bisa masuk dalam buku." Hibiki tersenyum lemah lalu berkata, lebih ke dirinya sendiri. "Bukan sesuatu yang menarik, tapi aku bersyukur memilikinya..." Ia memejamkan mata sejenak, mengingat betapa berharganya kemampuan itu. Karenanya, ia tak ingin ada orang lain celaka karena alicenya...

Hibiki membuka mata, menghela nafas. Gawat, batin bocah itu. Lagi-lagi aku teringat peristiwa tadi...Padahal aku ingin melupakannya...[/ì] Ia menekan dahinya dengan kedua tangan, seperti orang berpikir. [i]Sepertinya aku harus menjelaskan hal tadi baik-baik pada Asuka. Aku tak mau dia membenciku karena aku sudah berlaku tak sopan padanya...

"Maaf, Aragaki-san, Rise, aku permisi duluan. Ada..." Hibiki menunduk mencari-cari kepingan uang untuk membayar pesanannya. "...hal yang harus kuluruskan. Aku harus segera mengatakannya." Ia kini menatap Rise, pandangannya meminta agar gadis itu memberinya jalan.

"oh.. Souka.." ucap gadis itu pelan.

Melihat Hibiki yang sepertinya mau keluar, Rise berdiri ke pinggir meja. "oh, maaf"

Gadis itu pun duduk kembali. Ia mengambil sandwich nya, lalu menyantapnya perlahan.

Hening

Tak ada satupun yang bicara di meja itu. Karena makanan pesanannya kecil, ia menghabiskan sandwichnya tak lama kemudian. Rise mengelap mulutnya dengan tisu. Lalu berkata, "Ah, maaf sepertinya aku harus segera ke kamarku, Aragaki san"

Setelah berkata itu, ia menuju kasir untuk membayar. Ia keluarkan uang dari sakunya, lalu memberikannya pada kasir.

Sebelum keluar, ia melambaikan tangan pada Shoujiro. Lalu ia keluar restoran dengan perut lumayan kenyang.

[out]

Quote :

"oh, maaf"

"Permisi," sahutnya sambil menuju kasir, membayar, dan berlari entah kemana, asal ia menemukan gadis itu...

[OUT]

"ah,bye,semoga kita berjumpa lagi!"teriak Aragaki dari kejauhan,dan lalu membayar makanannya dan keluar dari sana.

[OUT]