Nite Dinner @ Cafe

OOC:

Setting:Malam,di Cafe

Opened for 4 char,tapi masuknya setelah Bi

IT:

Sakurai berlari ke kafe tempat yang biasa dia tempati,dan memesan 2 tempat untuknya dan Bi,untuk makan malam bersama disana,sambil menunggu,dia berjalan keluar untuk melihat langit yang berhiaskan bintang dan bulan lebay ah*shot* lalu masuk lagi untuk meminum milk Shakenya.

"kuharap Bi cepat datang.."

Bi berlari secepat yang ia bisa, ranselnya menggantung di salah satu pundak.. Berisi boneka kelincinya, Mecca, yang menyembul keluar karena belum sempat dijejalkan.
Di luar sudah gelap. Rambut sebahu gadis itu yang berwarna biru dan dihiasi pita merah besar berkibar ditiup angin, masih setengah basah karena belum dikeringkan dengan benar. Ujungnya masih meneteskan air bekas disiram Ruru tadi.

Sedang buru-buru rupanya, memang. Bi juga tidak tahu, biasanya ia tidak terlalu peduli pada orang lain.. Peduli amat orang lain mau menunggunya berapa lama.. Tapi entah mengapa si polos Saku membuatnya cemas. Takut Saku diisengin orang lain? Entahlah, dalam pemikirannya ia tidak tega Saku mengalami hal-hal buruk jika bersama dengannya.. Namun ia juga ingin terus mengisengi anak itu.. Ah yang penting mencarinya dulu. Mana anak itu?

Bi terhenti di dekat sebuah kafe. "Ah..?" Dilihatnya sosok Saku yang berdiri di kafe itu, memandang langit beberapa saat sebelum berjalan masuk kembali. "Sun-woong! Tunggu!" Bi mengejar anak itu ke dalam kafe.

"ah?Bi? akhirnya datang.."Sakurai duduk sambil meminta menu makanan dan meminum lagi milkshakenya.

Sesaat dia berpikir,apa yang terjadi dikamarnya itu entah kenapa seperti sesuatu yang terulang kembali,seperti Deja Vu,hm,apakah Sakurai bisa disebut sebagai Deja Vu Boy?

Lalu diambilnya Lilin yang ada disamping rak berisi Sendok dan Garpu lalu menyalakannya di tengah-tengah meja,sesaat dia masih menatap langit,lalu berkata,"kenapa kau tidak duduk disini?"

Bi terdiam sesaat, mematung menyaksikan apa yang sudah disiapkan Saku. Dilihat dari situasi dan kondisinya... Sepertinya ia sedang mengundang seseorang untuk makan malam?
Matanya bergerak mengikuti gerakan Saku yang dengan cekatan mengambil lilin dan menyalakannya di tengah meja. Napasnya masih sedikit terengah usai berlari tadi, rambutnya juga masih meneteskan air.

"kenapa kau tidak duduk disini?" Ame mengerjap sesaat, menoleh kanan-kiri, lalu tersadar kalau yang diajak bicara oleh Saku adalah dirinya yang tengah terbengong takjub. ".. Hah? Maksudmu aku?" Masih ragu-ragu Bi berjalan mendekat sedikit ke arah meja Saku, "Ada acara apa nih? Hari ini ulangtahunmu?" Tanyanya sambil memiringkan kepalanya sedikit.

"ulang tahun kok tidak ada kuenya,heheh."ujar Sakurai sambil tersenyum dan meminum milkshakenya lagi,sesaat dia melihat Bi,dan lalu melihat keatas,entah apa yang dipikirkannya,tapi saat ini dia merasakan hal yang sama seperti pada saat dulu dia kecil,bersama temannya atau bisa dibilang teman-ter-dekat nya.

"... sebenarnya,saat pertama kali aku bertem--,ah,kok jadi kayak gini sih,ahahahaha!"saking Nervousnya,Sakurai yang tadinya mau berkata blablabla tadi terpotong karena malu,mukanya merah,walaupun tidak se-merah asbak yang ada di depannya itu.

Bi mengangkat alisnya sedikit mendengar pernyataan Saku mengenai 'ulangtahun yang tak ada kuenya', menyadari kebodohannya. Oh ya benar juga. Jadi?
Dengan berbagai tanda tanya dalam benaknya, Bi duduk di tempat duduk yang berhadapan dengan Saku. "Jadi ada apa dong?" Tanyanya polos dengan tatapan penasaran. Ternyata loadingnya lambat juga untuk hal beginian..

"... sebenarnya,saat pertama kali aku bertem--" Bi memajukan badannya sedikit, menunggu kelanjutan kalimat Saku, namun anak itu malah tertawa salah tingkah. Wajahnya juga jadi sedikit bersemu, membuat Bi semakin gemas ingin tahu.
"Aah.. Apaan sih, aku jadi penasaran!" Bi menggembungkan pipinya, melirik pelayan yang melewati meja mereka sekilas lalu melambaikan tangannya.

"Aku mau milkshake juga.. Boleh kan?" Matanya bergantian menatap milkshake yang berada di depan Saku, si pelayan, dan Saku. Ia kemudian menopang dagunya dengan kedua tangannya di atas meja, lalu menatap anak laki-laki di hadapannya yang terhalang lilin dengan heran. "Setelah kena siram tadi kau jadi aneh... Kau tidak demam kan?" Bi mengangkat sebelah tangannya dan meletakkannya di dahi Saku.

"pesan saja,nanti kubayar,heheh"Sakurai memanggil pelayan dan memesan Milkshakenya,lalu tiba-tiba Bi memegang dahi Sakurai dengan tangan mungilnya,dan bertanya,"kau tidak Demam kan?"

"aah! a--aku tidak demam kok!"ujar Sakurai sambil sedikit blushing dan mengambil pulpen dari ranselnya,menuliskan sesuatu dikertas dan menunjukkannya ke Bi.

Aishiteru.

"i.. ini.. ini yang kumaksud!"ujarnya sambil melihat ke langit dan meminum milkshakenya lagi,kehausan karena Nervous,ya? ck ck..

"Tidak demam?" Bi menarik tangannya dengan ekspresi heran kemudian menoleh pada pelayan yang datang kembali dengan segelas milkshake coklat di atas baki yang dibawanya.
Bi mengangguk kecil sambil menggumamkan terimakasih lalu segera meneguk milkshake itu melalui sedotannya. Matanya melirik Saku yang tengah menuliskan sesuatu dengan antusias.

"i.. ini.. ini yang kumaksud!" Ia menyodorkan kertas itu pada Bi.
Huruf kanji Jepang lagi? Tunggu, ada romanisasinya. Aishiteru.
Sedetik. Dua detik. Tiga detik.
Ah loadingnya lama...

"Mwo~!?" Gadis itu tersedak, milkshake yang tengah diminumnya tersembur, lagi, ke baju Saku. Masih membatu dengan tidak percaya memelototi kertas yang tergeletak di atas meja. Nggak salah baca kan? Ah pasti salah. Atau mungkin ingatannya yang salah? Tunggu, tunggu.. Mungkin 'Aishiteru' itu artinya tidak seperti yang ia bayangkan.. Ya, ya pasti begitu.

Tatapan Bi bergantian menatap kertas dan Saku yang tersembur milkshake, meminta penjelasan atas kelinglungannya. Bahkan Bi tidak ingat meminta maaf.

Milkshake tersembur-- Lagi..,nampaknya benar-benar Deja Vu,tapi,karena tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama,"3!2!1!"Sakurai mengangkat baki yang ada dimejanya dan menghalangi semburannya,geraknya lumayan cepat karena Alicenya yang membuat tangannya bergerak cepat.

"o..ouw,nggak kena,yeeee~"ujarnya sambil menjulurkan lidahnya (: p) lalu berkata."ahahahaha,kulanjutkan deh,sebenarnya,dulu waktu pertama bertemu,kau mirip temanku yang dulu,sebelum pindah kesini,tapi... dia meninggal karena suatu penyakit.."Sakurai menatap langit lagi,lalu meminum Milkshakenya lagi.

"a--ah,ja--jadi?"ujarnya.

OOC : ikut yaah


----------------------------------------------------------------------

Central town.. Bocah berkepang ini sedang berjalan jalan di tempat itu sambil mengulum permen lolipop. Mencari tempat menarik untuk menghabiskan waktunya sampai jam tidur tiba. Yeah.. Rise tidak suka berdiam dikamar jam segini. Ia lebih memilih berjalan jalan.

Tanpa disadari ia sudah berada di depan sebuah cafe.
"Eh??"

Gruukyu~~

Ah.. Rupanya perutnya sudah merengek lagi rupanya. Ia berjalan masuk ke cafe lalu mencari tempat yang nyaman.

"Hee?" Rise melihat dua orang di satu meja.

Perasaan pernah lihat dia..dimana ya??

Bocah itu dengan watados melewati meja pasangan tersebut.
Lalu balik lagi ke arah berlawanan. Melewati meja dua orang itu. Mencoba memastikan apakah ia pernah melihat gadis itu.
Seperti setrikaan, ia bolak balik disamping meja itu *mengganggu sajah!*.
Karena perlahan lahan bola matanya melihat ke meja itu, tanpa disadari ada pelayan yang membawa jus di depannya.

*Bruk! Prang..*

Cewek ceroboh itu bertabrakan dengan pelayan yang membawa jus yang sudah tumpah tersebut.
"Aduduh..." rintihnya. Orang orang seisi cafe memandanginya.

uuh..memaluka~n

ooc: sial, g kena.. *diinjek Saku*
--

"Eh...?" Bi tersadar dari kagetnya sesaat setelahnya, menyadari Saku tengah memperisai dirinya dengan baki yang tadi dibawa oleh seorang pelayan. "Nggak kena? Ah syukurlah, aku sudah tidak punya mesin cuci lagi.." Gumamnya sembarangan, masih nggak mudeng dengan apa yang barusan terjadi.

"ahahahaha,kulanjutkan deh,sebenarnya,dulu waktu pertama bertemu,kau mirip temanku yang dulu,sebelum pindah kesini,tapi... dia meninggal karena suatu penyakit.." "Aku... Mirip temanmu yang sudah meninggal..?" Bi menggaruk-garuk kepalanya dengan bingung lalu mengangguk-angguk. Ia duduk kembali kemudian terdiam sebentar.

"Jadi... Apanya...?" Bi menggigit bagian bawah bibirnya sambil melirik ke arah lain. Perasaannya kacau balau, masih berusaha keras mengingat definisi Aishiteru dalam bahasa Korea. Kalau sampai dia salah mengerti kan gawat tuh, dikira GR jangan-jangan.

Bruk! Prang~
Eh? Bi melirik asal suara sesuatu yang pecah. Seorang gadis terjerembab karena menabrak pelayan yang tengah membawa jus, wah wah... Kasian banget pelayan restoran ini, bakalan ngepel mulu.. Setelah tadi milkshake sekarang jus...

"Kamu.. Nggak apa-apa?" Karena kebetulan gadis itu terjatuh tepat di sebelah mejanya dan Saku, Bi jadi tidak enak kalau tidak menegurnya.
Terlebih suasananya tengah salah tingkah begini, mungkin ada baiknya kalau gadis ini membantu mencairkan suasana...

"kamu tidak apa-apa?"ujarnya sambil menuliskan sesuatu dikertasnya,tulisan korea,tapi acak-acakan karena lupa harus menulisnya bagaimana,karena itu dia menuliskan tulisan kecil dibawahnya.

"ini.. kata saudaraku,Akihiko,tulisannya seperti ini..."

Saranghaeyo.

"ka--katanya,ini artinya.."Sakurai yang nervous dan bingung harus mengucapkan apa,akhirnya hanya menggerakkan mulutnya saja,A-Ku-Su-Ka-Ka-Mu,kira-kira begitu,dan langsung memanggil pelayan lagi untuk memesan 1 milkshake lagi.

OOC:** *PM dibunuh*

"Kamu.. Nggak apa-apa?"

ucap gadis yang dari tadi ia amati.

"E..eto.. Iya.."

Rise berdiri. Ia membetulkan pakaiannya.

ba..basah.. ucapnya dalam hati.
Seragamnya basah karena tumpahan just tersebut.
Sebenarnya ia mau minta tisu pada gadis yang duduk di (kursi) meja. Tapi ia malu.

"E..eto! Maaf! Apa tadi jus pesananmu??! A.. Aku ambilkan lagi ya!" ia melesat menuju pelayan yang berada di dekat kasir. Menyuruhnya mengambilkan jus secepatnya.

Beberapa saat kemudian, jus itu datang. Rise membawakannya ke tempat dua orang tadi

"Ini! Jus yang tad.."

*GUBRAK!*

Rise jatuh lagi di depan meja itu, tepatnya terpeleset. Kali ini, tumpahan jus mengenai.. Cowok berambut biru..



OOC : si rise salah paham soal jus

OOC : Mari mengganggu~ >3

-----------------------------------
Untuk kesekian kalinya, entah apa yang mendorong Luke untuk datang berjalan-jalan di Central Town. Pandangan Luke mengedar di kota yang sepertinya lekak-lekuk jalan dan gangnya mungkin sudah ia hafal mati karena terlalu sering berjalan-jalan tidak jelas di Central Town ini, sekedar melepaskan kejenuhan di asrama akademi.

Ia masuk ke dalam sebuah restoran dan mendapatkan dua orang yang ia kenal. Sakurai dan Bi, kalau Luke tidak salah mengingat nama mereka berdua. Luke mau menyapa keduanya. Dan ia menyadari ada satu gadis yang juga berada disamping keduanya. Luke berjalan menghampiri mereka.

"Halo, Sakurai dan nona Bi." sapa Luke. Tapi ada yang berbeda dengan suasana kedua orang ini. Apakah ini saat yang tidak tepat untuk menyapa mereka. Gadis itu bertabrakan dan terjatuh. "Nona, tidak apa-apa?" tanya Luke kepada gadis yang terjatuh tadi [Rise].

"Ah,halo Luke!"ujarnya sambil melambaikan tangannya,lalu anak itu terjatuh dan gelasnya terlempar kearah Sakurai.

"eitsu."sekali lagi,dengan gerak cepat,cipratan jus tidak mengenai kepalanya karena baki,tapi karena kecerobohannya,tidak melihat sesuatu yang 'melayang'.

......BLETAK!!kepalanya malah terkena lemparan Gelas yang (untungnya) terbuat dari plastik,coba dari kaca.

"Adudududududuh,sakit.. ah,tapi tidak apa-apa deh,apapun bisa terjadi dimana-mana.."ujarnya sambil memegangi kepalanya.

"Bi?halooooo?"panggilnya karena Bi nampaknya terdiam dan bengong saja melihat kelakuansi kucing garong *diinjek* anak berrambut merah ini.

"..." Bi mematung, lagi. Tapi kali ini benar-benar solid. Tatapannya kosong, meski memandang ke arah anak laki-laki di hadapannya. Di kepalanya membayang adegan-adegan drama yang sering ditonton ibunya selama masih di Seoul dulu. Tidak mungkin! Tapi tulisan itu benar adanya. Tulisan yang baru ia lihat barusan, di bawah huruf kanji Jepang berbunyi 'Aishiteru' ada huruf Hangul yang berbunyi 'Saranghaeyo'.

Tidak salah. Kalau 'Saranghaeyo' Bi tahu pasti artinya. Seperti yang diejakan tanpa suara oleh Saku. A-ku-su-ka-ka-mu. NOES! Bi terlalu lambat untuk dapat bereaksi dengan cepat menjawab pernyataan dari Saku.

Seakan terbang ke dimensi lain, Bi tidak menyadari kekacauan yang disebabkan oleh Rise dan Luke yang baru saja tiba dan menyapa mereka. Ia masih bengong... Sampai Saku memanggilnya. "Bi?halooooo?"
"Eh? Ah?! Iya, saranghae~ eh?!" Bi buru-buru menutup mulutnya yang spontan nyeroscos karena panik. "Aa~ ada apa ini?" Gadis itu berusaha menutupi kesalahtingkahannya dengan tertawa eswete, baru tersadar dan melihat gelas kosong yang terjatuh di atas meja (setelah mampir di kepala Saku) dan tumpahan jus lagi di dekat mejanya.

"Nona, tidak apa-apa?"
"eeh..." sebenarnya Rise ingin bilang 'sakiiit...!' tapi ia tidak mau menunjukkan kecengengannya pada orang yang belum ia kenal "..iya.." lanjutnya. Bocah itu berdiri.

"Ah! Iya aku minta ma...!" ucapan Rise terpotong karena nampaknya pemuda rambut biru itu tidak basah karena jus.
"Syuku..." ucapannya terpotong lagi karena pemuda tersebut memegangi kepalanya.

"Adudududududuh,sakit.. ah,tapi tidak apa-apa deh,apapun bisa terjadi dimana-mana.."


"Huha??! Maaf!!!" ucap Rise yang dengan sigap langsung mengeluarkan plester dari sakunya. Ia membuka bungkus plester.

"Ee..." tadinya ia akan memasangkan plester tersebut pada pemuda rambut biru itu, tapi ia membatalkan niatnya melihat ada pacarnya(?) disitu.

"Ini" Rise memberikan plester itu pada Sakurai

"eeh..."
"..iya.."

"Oh, syukurlah.." Luke menghela nafas lega . Semoga saja gadis ini berkata yang sebenarnya. Dan dari penglihatann Luke, tidak ada yang salah ataupun luke yang besar.

"Eh? Ah?! Iya, saranghae~ eh?!"
"Aa~ ada apa ini?"

Dari reaksi Bi, sepertinya ketahuan jelas oleh Luke. Pemuda berambut biru keunguan itu melirik Sakurai lalu ke Bi dan tersenyum kecil. Sepertinya tebakan Luke tepat sekali. Wajah Bi dan Sakurai sepertinya sudah menjelaskan keadaan yang ada.

"Nona Bi, sudah baikan? Sudah sehat?" tanya Luke kepada Bi.

"ti..tidak apa-ap--!..ja..di?..."ujar Sakurai sambil meminum milkshakenya,menaruhnya didepan,dan langsung blushing,wajahnya merah dan gerak-geriknya aneh,memandang Bi tanpa ekspresi sama sekali,seakan-akan waktu berhenti dan dunia hanya milik Saku dan Bi.*PM muntah*

".a..Aishiteru..i..ie..Saranghaeyo!"teriaknya sambil berdiri didepan Bi dan menunduk.

Bi mengerjap kecil melihat gadis yang terjatuh itu meminta maaf pada Saku dan menyodorkan plester. Nyaris saja gadis itu menempelkan plesternya tadi kalau saja Bi tidak menatapnya dengan tajam. "Ah.. Sini, biar aku saja..." Bi menunjukkan senyum manis lalu meraih, merebut tepatnya, plester itu dari tangan Rise.

"Nona Bi, sudah baikan? Sudah sehat?"
Bi mengangkat wajahnya dan menoleh pada Luke, yang baru ia sadari ada disana.
"Ah! Lukessi! Annyeong haseyo?" Sapanya sambil mengangguk kecil, menyesal mengingat terakhir kali ia bertemu dengan Luke sikapnya kurang baik. "Sedang apa disini?"

Bi kemudian membuka plester di tangannya dengan hati-hati, berdiri untuk memasangkan plester itu di dahi Saku, tepat saat anak laki-laki itu berdiri dan menunduk ke arahnya.
".. Eh?"
".a..Aishiteru..i..ie..Saranghaeyo!"

Bi merasakan seluruh tubuhnya jadi lemas, tapi wajahnya merah padam. Daritadi ia berusaha menghindar namun tidak berhasil... Akhirnya ia harus menjawabnya juga..
Gadis itu menggigit bibirnya, memandang ke bawah sesaat sebelum menempelkan plester di dahi Saku yang tepat berada di hadapannya karena ia tengah menunduk, dan mengecup plester itu.
"Um!" jawabnya singkat sambil menunjukkan seringai riang malu-malu.

"..nah,jadi kau 'menerima'ku?....Um!"ujarnya ke Bi sambil tersenyum dan langsung berdiri dan duduk ditempatnya lalu meminum milkshakenya.

"eh?kenapa kalian berdua tidak duduk disini?duduklah!"ujarnya sambil menyuruh Luke dan anak itu duduk,tapi entah kenapa mata dan pikirannya tidak pernah lepas dari Bi,cewek yang baru saja menjadi pacarnya itu.

"Saranghaeyo!!?" bocah ini lumayan mengerti bahasa itu secara penggemar suju gituloh

Melihat Bi mengecup pemuda itu, Rise berkata,
"Romantisnyia~~" ucap Rise dengan mata berbinar binar dan menaruh kedua tangannya di depan dadanya.
"Jadi kalian pasangan beneran yaaa~h!"

Lalu ia rasa, ia salah tempat. Seharusnya jangan ganggu. Tapi ia lapar.
Tapi ingin tau kelanjutannya.
Tapi sebenarnya uangnya sedikit lagi untuk makan
Dikebimbangan itu muncul kepribadian jahil Rise. Ia lalu melirik pemuda disebelahnya seakan berkata : "Ayo minta traktir" (OOT : dijitak Saku ama Bi)

"eh?kenapa kalian berdua tidak duduk disini?duduklah!"

"E..boleh kah?" Rise duduk disebelah Bi. Tapi ada yang aneh rasanya.

"Um.. Apakah tidak lebih baik kau..eh..siapa namamu? Eh, maaf, kupikir lebih baik kau duduk disebelah kekasihmu" XD ucap Rise.

ooc: coughcoughandajugapenggemarsuju!?*tossamamijuh*sayasukadonghaecoughcough
--

Bi membalas senyum Saku, mengeratkan tempelan plester di dahi Saku lalu duduk kembali.
"Benar... Ayo makan sama-sama..." Sambil mengangguk menyetujui ajakan Saku pada Luke dan Rise, sambil tersenyum singkat pada Rise yang menatap mereka dengan mata berbinar.

Bi meneguk milkshakenya. Ia tahu Saku terus menatapnya, tapi gadis ini bukannya balas menatap anak laki-laki yang baru resmi jadi pacarnya itu, malah memperhatikan Rise yang tampak kebingungan. Mungkin karena curiga Rise ngelirik-lirik Saku terus kali ya... **

"Ah.. Sini, sini.. kamu duduk disini aja..." Bi menunjukkan senyum manisnya pada Rise dan menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya, daripada ia duduk di samping Saku nanti? "Namamu siapa?" Tanya Bi berusaha bersikap ramah.

OOC : ano..mizu ngelirik ke Luke bukan ke Saku ^^a, biar minta traktir barengan..hoho
Ayo tos! XDDDD

____________

Gadis itu menarik tangan Rise untuk duduk disebelahnya. Rise pun duduk.

Bi lalu menanyakan nama Rise. Bocah itu lalu menjawab,

"Aku Amagi Rise. Kalau kau?" jawabnya sambil senyum yang lalu bertanya.

"aku Hanamura Sakurai,Ini Luke C. Helios"ujar Sakurai sambil menunjuk Luke,lalu pesanannya datang,makanan yang kelihatannya enak itu disajikan di meja makan untuk 4 orang.

"a..ah,ayo makan..."ujar Sakurai sambil menyuap nasinya dengan sendok,dan mengangkat sendoknya ke Bi. "ini Bi,aaaaam"

OOC:abis ini gimana?