Moon under the Full Moon

OOC : 5 orang yah maks kalo mau ikut *kalo* Ga perlu deskripsi panjang-panjang [kalo mau gak apa] ^^a asal jelas saja~

---

Setting : Malam hari, bulan purnama.

Lunar, murid baru yang tiba pada malam hari ini menemukan tempat tenang dimana sinar bulan bersinar tenang. Sesuai namanya, Lunar, dia menyukai keadaan yang tenang seperti malam hari. Alicenya pun cukup mendukung, ia duduk di bawah pohon sambil membaca buku, mata birunya menyusuri tiap huruf di atas tumpukan kertas tersebut.

"Tenangnya..." Batin Lunar sambil senyum-senyum sendiri, menikmati suara gesekkan daun.

"EXTREME TO THE EXTREME!!" Wauh! Lagi-lagi suara menggelegar dan kencang itu terdengar di hampir sebagian besar kawasan hutan kampus. Siapa lagi kalau bukan Chopin yang menyebabkan suara sekeras itu? Ternyata, tak hanya siang hari saja namun malam hari pu Chopin melakukan olah raga rutinnya. Melewati pepohonan hijau yang nampak gelap di malam hari tersebut. Tak lama, Chopin melewati sebuah pohon yang cukup terasingkan dari pohon yang lainnya, dan disitu ada seorang gadis yang duduk dan sedang membaca buku. Dengan kepala terus melihat ke arah gadis itu, Chopin...

Braakkk...!!

BAM! Menabrak pohon di muka sampingnya dan tubuhnya mendarat di atas permukaan tanah dengan cepat. Ya, untung saja dalam kondisi Alicenya karena sakit yang ia terima dari tabrakkan tersebut hanyalah sekitar...25% dari rasa sakit yang sebenarnya? Chopin terkapar di atas tanah dengan pandangannya yang sedikit buram. "E-EXTREME!!" Seru Chopin dengan tangan kanan ia kepalkan dan dinaikkan ke atas dengan semangat.

"BERISIK!!"

Kata-kata itu hendak dilontarkan dari mulut Lunar mendengar keributan yang diciptakan Chopin. Lunar yakin tempat ini cukup terasingkan, malam-malam pula! Lunar langsung melihat Chopin yang tersungkur.

"Cih, rasain... Ganggu orang malem-malem... Bukannya tidur malah lari malam..." Batin Lunar sambil berkata, "Calm down..." Agar dirinya tidak lepas kendali malam-malam.

Lalu melanjutkan kerjaannya sambil tidak memberi perhatian sama sekali dengan Chopin yang teriak-teriak.

"UH-UH! HEI, GADIS MEMBACA BUKU!!" Chopin yang sudah merasa lepas dari kesakitannya dari akibat tabrakkan mukanya ke pohon tersebut langsung membangkitkan tubuhnya sebatas dengan betisnya dan masih menunduk. Dengan sangat semangat Chopin melambaikan tangannya ke arah gadis tersebut, tersenyum, dan tidak dilupakan suaranya yang penuh semangat empat lima! EXTREME!! Lalu ia mulai merangkak ke arah gadis itu seakan seperti anjing saja yang datang ke pemiliknya.

"Hei, hei! Kau bukan penampakkan kan? Kau orang beneran kan? OH BAGUS! KAU PUNYA BAYANGAN! Oh, tapi hantu pun juga punya bayangan ya..." Chopin yang sekarang cukup dekat dengan gadis tersebut mulai bertanya-tanya kepada gadis yang bersangkutan. Entah karena Chopin yang goblok atau memang dia lugu, ia malah bertanya apakah gadis tersebut hantu atau bukan. Malam-malam di hutan seperti ini...mungkin.

Selesai Chopin memanggil dan bertanya yang aneh-aneh. Lunar terdiam, lalu dia membuka mulutnya untuk membalas ucapan cowok berisik itu.

"Berisik... Apaan sih..." Ujarnya yang sekarang menatap Chopin dengan tatapan datarnya. Merasa sangat terganggu karena teriakannya. "Dan aku manusia."

"Berisik... Apaan sih..."

"AH! T-tapi sejak kemarin-kemarin aku olah raga malam, aku tak pernah berpapasan dengan seorang perempuan yang membaca di malam hari yang EXTREME!! Seperti ini!" Balas Chopin kepada gadis berambut biru panjang tersebut dengan badan sekarang berdiri dengan sepenuhnya, kedua tangan dikepalkan dan matanya menatap ke arah gadis bersangkutan dengan sedikit curiga TO THE EXTREME!! Yang membuat tampang curiganya...mencurigakan juga? Ah, saya sendiri sebagai narrator menjadi bingung.

"AH! Jadi kau benar-benar manusia kan!? EXTREME!!" Lanjut Chopin sekarang terlepas dari kecurigaannya dan semangat sekali menanggapi balasan kedua dari gadis tersebut. Mata Chopin kemudian terarah pada buku yang sedang dibaca oleh si Rambut Biru Nan Panjang. Chopin menunduk kembali dan melihat gadis tersebut yang tampak serius. "Ah! Membaca buku apa sih sampai seserius itu!?" Tanya Chopin tersenyum melihat buku tersebut dengan kedua matanya.

Quote :

"AH! T-tapi sejak kemarin-kemarin aku olah raga malam, aku tak pernah berpapasan dengan seorang perempuan yang membaca di malam hari yang EXTREME!! Seperti ini!"

Lunar sedikit mendongak karena dia terlalu malas untuk berdiri lalu berkata, "Aku baru datang hari ini, beberapa menit yang lalu, sebelum kau datang dan berteriak-teriak." Jawab Lunar cukup panjang, dengan ekspresi datar dan tidak peduli.

Quote :

"AH! Jadi kau benar-benar manusia kan!? EXTREME!!"

"Iya manusia... Kakiku kan masih ada..." Jawab Lunar sambil membaca bukunya kembali, berharap laki-laki berambut putih itu menurunkan volumenya.

Quote :

"Ah! Membaca buku apa sih sampai seserius itu!?"

Lunar menghela nafas, ia memperlihatkan kover depan bukunya. 'Blue Orchid' judulnya, bergambar bunga anggrek berwarna biru agak keunguan, mana ada anggrek seperti itu? Ada juga yang ungu yang jadi lambangnya MTA.

"Blue Orchid, karangan Ioze."

---

Blue Orchid (c) ioze, Ragnafilia B)

"Blue Orchid, karangan Ioze."

"AHA!" Chopin menegakkan badannya kembali dengan jari tangan kanannya diacungkan dengan pasti seakan ia tahu akan karangan tersebut. Eh!? Seorang Chopin mengenali suatu buku seperti itu? Tidak salah? Chopin menyentuh buku pelajaran saja langsung bisa bikin dirinya meleleh apalagi buku seperti itu? Ekspresi Chopin tak lama menjadi normal lalu ia melirik kembali pada gadis itu. "Blue Orchid...aku tak tahu buku apa itu TO THE EXTREME!!" Respon Chopin kepada gadis tersebut dengan seruan kencang seperti biasanya.

"Aku memang tak tahu banyak tentang buku, tapi...!" Chopin sambil berbicara begitu dan tersenyum hangat sekaligus, perlahan mendudukkan dirinya sendiri di atas rerumputan hijau dan kemudian menyilangkan kakinya. Posisinya sekarang berada di depan gadis berambut biru yang serius itu namun masih tidak terlalu jauh maupun dekat. "Aku tahu bagaimana cara berkenalan dengan murid baru! Perkenalkan! Namaku Frederic Chopinston dari kelas Special Ability! Kamu sendiri?" Chopin dengan attitudenya yang riang itu memperkenalkan dirinya sambil mengangkat tangannya mengisyaratkan seperti berkata, 'Hai!'

Melihat Chopin yang bersemangat, sejujurnya Lunar merasa sedikit senang... Karena mengira Chopin akan mengetahui buku bacaannya, walaupun berisik kalau mempunyai hobi yang sama dengannya akan Lunar maafkan, tetapi...

Quote :

"Blue Orchid...aku tak tahu buku apa itu TO THE EXTREME!!"

Lunar batal untuk memperhatikan laki-laki ini lebih lanjut, sudah berisik, ganggu orang baca, rasanya tidak ada yang bisa disukai dari diri lelaki-bersemangat-tanpa-kenal-jam ini. Lunar langsung melanjutkan membaca buku novelnya yang tergolong tipis untuk dirinya, namun tidak bagi yang ngetik -_- Yang ngetik cuma mau baca komik.

Quote :

"Aku tahu bagaimana cara berkenalan dengan murid baru! Perkenalkan! Namaku Frederic Chopinston dari kelas Special Ability! Kamu sendiri?"

"Namaku Lunar... Lunar Dominus." Jawabnya sambil tidak melihat ke arah Chopin, melainkan tetap membaca bukunya. "Dan calon kelas spesial..." Kalimat terakhir diucapkannya agak lemas karena mengetahui 'laki-laki berisik' ini akan satu kelas ability dengannya.

"Kuharap aku tidak sekelas dengannya..." Batinnya, berharap Chopin entah lebih tua atau lebih muda darinya.

"Namaku Lunar... Lunar Dominus."

"Lunar Dominus? Lunar...Lunar berarti Bulan! Berarti namamu Lun-Lan!! EXTREME!! Senang bertemu denganmu Lun-Lan!" Chopin mengangguk-angguk, menyatukan kedua tangannya yang sudah dikepalkan tepat di depan dadanya tersenyum hangat ke arah gadis tersebut walaupun tidak diperhatikan. Chopin tetap saja senang ia bisa berkenal dengan orang yang baru setiap harinya. Akan tetapi, yang membuat Chopin senang adalah fakta bahwa gadis tersebut adalah calon murid kelas Special TO THE EXTREME!! Chopin yang duduk tak dapat menahan diri dan langsung berdiri dengan aura EXTREME!! Di sekitar dirinya membara hingga sampai gadis berambut biru yang ada di hadapannya dapat merasakan aura tersebut.

"Lun-Lan! AYO KITA LAKUKAN PUTARAN BOLLYWOOD!" Chopin dengan tidak sengaja [i]memaksa[/s] Lunar, menarik tangan gadis tersebut dan kemudian membuat gadis berkacamata tersebut berdiri kemudian bukunya pun jatuh. Chopin menarik tangan gadis tersebut, menjauh sedikit dari dari pohon dimana tadinya Chopin dan Lunar berada. Ia sekarang memegang kedua tangan Lunar dan berputar-putar seakan berada di skenario film Bollywood...Nun jahe, jahe!

"I can't hold it anymore..."

Lunar bergumam, ia melepaskan tangannya dari tangan Chopin, mata birunya yang tidak ditutupi rambut itu melihat ke arah Chopin.

"Kau. Bisa. Diam? Aku. Sedang. Baca. Jangan. Ganggu. Aku." Jawab Lunar, ia mengambil bukunya yang terjatuh dan duduk kembali. "Aku tidak peduli kau mau ngapain saja, sejujurnya kalau kau diam aku akan sangat terbantu. Terima kasih." Lunar kesal diganggu saat ia menikmati bulan purnama.

"Namaku Lunar, bocah berisik, jangan panggil aku dengan nama aneh-aneh."

---

OOT : Nun jahe, jahe? /swt...

"Kau. Bisa. Diam? Aku. Sedang. Baca. Jangan. Ganggu. Aku."

"WAAAH!! Tak disangka...kau bisa marah-marah dengan EXTREME!!" Seru Chopin malah sekarang terkejut dan lebih senang karena teman barunya itu bisa mengeluarkan amarah sebesar itu sampai membuat Chopin ikut bersemangat. Kedua tangannya dikepalkan sangking semangatnya dan ia menatap Lunar dengan penuh arti. Mungkin orang ini mempunyai potensi menjadi EXTREMRE!! Juga?

"T-TAPI...! Lun-Lan kan nama yang bagus untuk kamu! Hayolah, itu adalah nama EXTREME!!" Chopin mengikuti Lunar yang duduk kembali dan mulai membaca bukunya, berbicara dan dibelakangi oleh gadis berambut biru panjang itu. Yah, pastinya sih menyebalkan tapi bagaimana lagi? Chopin sudah semangat melihat ke-EXTREME!!-an Lunar.

"Berisik..."

Itu respon satu-satunya dari Lunar untuk segala hal yang dilakukan Chopin. Walaupun Chopin senang, Lunar tidak. Kedamaiannya hilang berkat anak ini, mungkin di dalam hatinya Lunar sedang menangis karena dia tidak bisa melanjutkan baca 'Blue Orchid'nya, padahal masih ada 'Sacrevilla' dan 'Blueberry Jam' yang belum sempat dibacanya.

Quote :

"T-TAPI...! Lun-Lan kan nama yang bagus untuk kamu! Hayolah, itu adalah nama EXTREME!!"

Lunar akhirnya pasrah, dia tidak mau Chopin makin ribut karena hal remeh ini. "Ya sudah, panggil aku apa saja..." Gumamnya sambil melihat ke Chopin, suasana hatinya sudah baikkan. "Kalau bisa jangan berisik, aku mau baca... Sekali-sekali menikmati bulan saja."

"Ya sudah, panggil aku apa saja..."

"YEAH!! Begitu dong Lun-Lan!" Chopin dengan histeris dan senang, kedua tangan dikeataskan tinggi di udara menandakan betapa senangnya ia dapat memanggil gadis berambut biru panjang tersebut dengan panggilan Lun-Lan. Chopin duduk kembali dan bersilang di atas rerumputan hijau yang warnanya sudah mulai menjadi gelap. Angin sepoi-sepoi menghembusi badan Chopin dan keringatnya benar-benar hilang. Sambil memperhatikan Lunar, Chopin menyelip dengan cepat tepa dibelakang Lunar.

"Lunar! Lunar! Kau bisa bacakan aku cerita di dalam buku itu!? Aku mau mendengar cerita yang ada di dalamnya!" Chopin langsung meminta Lunar membacakan kepada dia cerita dalam buku 'Blue Orchid' tersebut. Seakan seperti seorang anak kecil yang meminta dibacakan dongeng oleh ibunya. Ya, ini adalah salah satu cara Chopin untuk mengetahui seberapa besar semangat EXTREME!! Di dalam diri Lunar.

Ternyata pemikiran Lunar salah, lelaki ribut ini malah makin berisik saja. Namun Lunar berusaha tidak mendengar kata-kata Chopin, dia tidak mau marah untuk yang kedua kalinya. Ia membaca dan pura-pura tidak mendengar kalimat Chopin.

Quote :

"Lunar! Lunar! Kau bisa bacakan aku cerita di dalam buku itu!? Aku mau mendengar cerita yang ada di dalamnya!"

"Buku ceritanya akan semakin menarik jika kau baca sendiri..." Jawab Lunar yang secara tidak langsung menolak untuk menceritakan ulang apa yang dibacanya, emangnya ga cape ngulang cerita buku setebel itu?

"Buku ceritanya akan semakin menarik jika kau baca sendiri..."

"ARGH! Kalau begitu bagaimana kalau kau baca saja bagian yang kamu sedang baca sekarang? Bisa kan!?" Chopin meminta lagi kepada Lunar supaya gadis tersebut mengulang dan membaca dengan keras-keras apa yang sedang ia baca. Dengan begini, seharusnya Lunar tak perlu mengulang dari awal buku lagi bukan? Entah apa maksud dan niat Chopin melakukan ini semua.

"Ugh! Ternyata Lun-Lan susah juga diajak menjadi EXTREME!! TAPI! AKU TAK AKAN MENYERAH! Dia punya potensial banyak menjadi orang EXTREME!!" Batin Chopin sambil melirik ke arah muka Lunar yang sedikit...ya, serius dan nampak terganggu. Chopin sayangnya tak dapat melihat itu dan sekarang hanya menunggu respon yang lebih bagus dari Lunar sendiri.

Lunar terdiam, yah memang daritadi juga sudah diam sih... Kali ini dia membaca sambil memikirkan sesuatu, walaupun tidak terlihat dari wajahnya. Lunar berdiri, berjalan, dan duduk di sebelah Chopin.

"Baca bareng saja. Tidak repot." Ia lalu memegang bukunya diantara Lunar dan Chopin agar Chopin juga bisa membaca buku tersebut, walaupun itu bukan yang Chopin mau.

"Baca bareng saja. Tidak repot."

"UNEXTREME!! Itu bukan yang aku mau! T-Tapi..." Chopin sweatrdropped bercampur dengan ekspresinya yang lain sambil melirikkan matanya ke arah gadis berambut biru tersebut. Entah kenapa Chopin hanya cemberut sedikit, menghembuskan nafas panjang lalu kemudian matanya terarah kepada buku berjudul "Blue Orchid" tersebut membaca dari halaman yang terbukakan oleh Lunar.

"Ah, jadi secara garis besar ini tentang apa Lun-Lan!?" Chopin pun bertanya kepada Lunar sambil matanya bergerak dari samping kiri ke kanan. Ia belum tahu inti cerita dari buku tersebut jadi tentunya ia perlu gambaran bukan? Menopangkan kedua tangannya di atas kedua kakinya yang tersilangkan dan badannya terarah pada Lunar sambil tersenyum lebar.

"..."

Mata Lunar tetap melihat ke arah buku dan membalikkan halamannya. "Benar sudah dibaca?" Tanya Lunar ke Chopin. Lunar menghembuskan nafasnya sebentar.

"Kisah kehidupan orang-orang yang berada di satu Guild..." Ujar Lunar yang lalu meletakkan pembatas buku dan menutu bukunya. Memang paling enak itu membaca sendirian. "Jadi, kenapa kau ke sini malam-malam? Bukankah seharusnya semua murid sudah kembali ke asrama mereka?"

"Kisah kehidupan orang-orang yang berada di satu Guild..."

"Satu Guild--" Baru saja Chopin ingin berkomentar tentang cerita dari buku tersebut, ditambah lagi dirinya saja baru membaca setengah halaman dari halaman yang terbuka, Lunar menutup bukunya itu dengan cepat. YAH! Padahal Chopin sedang asyik memabaca kata demi kata dan sedang menghayati ceritanya walau ia sendiri tak begitu mengerti tentang hal Guild tersebut atau semacamnya. Topik pembicaraan pun berubah ketika Lunar sendiri mulai bertanya kepada Chopin.

"EXTREME!! Aku kesini melakukan olah raga rutinku! Kau tahu olah raga malam-malam dapat meningkatkan kekebalan otot dan tubuh dari suhu dingin!?" Ucap Chopin histeris dan mulai bersemangat, menyatukan kedua kepalannya tangannya di depan dadanya sambil tersenyum hangat ke arah Lunar. Ia kemudian mulai menampakkan ekspresinya yang biasa, namun tersenyum kecil dan menatap bulan. "Lagipula...hutan ini satu-satunya tempat aku bsia bersatu dengan alam!" Lanjut Chopin seakan dirinya teringat sesuatu.

"Kenapa?" Tanya Lunar ketika melihat Chopin yang sepertinya kecewa karena baru saja Lunar menutup bukunya. "Kau mau baca lagi?" Tanyanya ke Chopin.

Quote :

"EXTREME!! Aku kesini melakukan olah raga rutinku! Kau tahu olah raga malam-malam dapat meningkatkan kekebalan otot dan tubuh dari suhu dingin!?"

"Lama-lama otakmu yang berotot..." Gumam Lunar nyaris tidak terdengar oleh siapapun.

"Dan oh iya... Kau bisa bersuara pelan saja, aku di sebelahmu, aku bisa dengan setiap kata-katamu kok." Lanjutnya sambil mengeluarkan buku novel lainnya Sebenernya Lunar ke akademi mau jualan buku atau belajar sih. Kover depannya berwarna ungu terang dengan tulisan 'Blueberry Jam', karangan Trian. "Blue Orchid tampak agak berat untukmu, kau bisa baca ini kalau kau mau." Lunar lalu menyodorkan buku itu ke Chopin.

---

As always... Blueberry Jam (c) :tRian: @ Ragnafilia [promosi~]

"Lama-lama otakmu yang berotot..."

"HAH! Aku harap itu bisa terjadi! Aku memang butuh otak pintar yang berotot belakangan ini! Pelajaran semakin susah!" Balas CHopin kepada tanggapan Lunar. Ya, Chopin merupakan seseorang yang tidak terlalu mahir dalam bidang akademis tapi untungnya bakat dirinya dalam olah raga membuatnya juga terpandang oleh beberapa orang walau tidak banyak perhatian yang ia bisa dapatkan hanya dengan Alicenya itu saja. Sekarang, ia sudah senang dapat bersekolah dan menikmatinya di tengah jalan.

"Hmm!? Memangnya aku berbicara terlalu keras untukmu Lun-Lan? Aku kan sudah di suara paling normalku!" Chopin kembali mengatakan pada Lunar bahwa suaranya memang segitu. Tak tinggi tak rendah, namun suara rendahnya memang dapat diklasifikasikan suara yang cukup keras bagi orang lain.

"Blue Orchid tampak agak berat untukmu, kau bisa baca ini kalau kau mau."

"Huaahm..." Chopin sedikit menguap. Ia menutupi mulutnya yang terbuka sedikit akibat uapannya dan matanya mengeluarkan sedikit air mata yang kemudian ia lap. Mengantuk? Sepertinya bukan seperti Chopin. Ia biasanya mulai mengantuk pada tengah malam hari, atau bila ia keluar dalam kondisi Alicenya seperti sekarang. Tiba-tiba saja...

Bukk...!!

Chopin menyandarkan kepalanya di atas bahu Lunar. Oh!? Dia tertidur! Mungkin memang bacaan yang ia baca tadi menunjukkan terlalu berat bagi seorang Chopin? Tapi, ia padahal tampak semangat-semangat saja. Atau apakah diri Chopin dapat menjadi begini karena berada di sekitar Lunar?

Quote :

Bukk...!!

Chopin menyandarkan kepalanya di atas bahu Lunar. Oh!? Dia tertidur! Mungkin memang bacaan yang ia baca tadi menunjukkan terlalu berat bagi seorang Chopin? Tapi, ia padahal tampak semangat-semangat saja. Atau apakah diri Chopin dapat menjadi begini karena berada di sekitar Lunar?

Mungkin enak bagi Chopin, tapi TIDAK bagi Lunar sendiri. Tubuhnya yang kecil, apalagi bagian bahunya tiba-tiba dihajar oleh kepala Chopin. Dia mulai mati rasa di bagian bahunya, lalu sebentar langsung berdenyut. "Chopin... Chopin... Bangun... Sakit nih... TTATT" Ujar Lunar yang berusaha membangunkan Chopin. Lalu tiba-tiba dia mendapatkan ide lain, agar tidak membunuh bahunya sendiri.

Lunar agak memiringkan bahunya agar kepala Chopin jatuh ke pahanya, jadi Chopin enak, bahu Lunar juga tidak sakit~ ~^o^~

Suasana hutan di malam hari tentu saja membuat orang yang lewat merasakan aura-aura dan suara-suara tidak menyenangkan. Kedua kaki Canon berjalan dengan riang, hutan di malam hari tidak menjadi masalah. Ada sebuah buku bergambar dikepit di antara tangan kiri dan tubuhnya. Pandangannya menangkap dua siluet manusia yang tengah bersantai di bawah pohon. Tanpa rasa takut, Canon menghampiri mereka berdua.

"Halo~~" sapanya ceria seperti bintang. Canon memiringkan kepalanya sedikit ketika melihat dua sosok manusia tersebut kelihatannya sedang berpacaran. "Lagi... pacaran ya?" tanyanya polos.

Luna membuka bukunya yang berjudul 'Blue Orchid', dengan tidak adanya suara berisik Chopin, Lunar kembali membaca. Sudah serasa seperti surga membaca di bawah cahaya bulan, pantas saja Lunar memakai kacamata, baca saja di tempat yang cahanya remang-remang... Baru beberapa menit merasakan surga itu, seorang anak kecil berambut kuning dan bermata biru datang.

Quote :

"Halo~~" sapanya ceria seperti bintang. Canon memiringkan kepalanya sedikit ketika melihat dua sosok manusia tersebut kelihatannya sedang berpacaran. "Lagi... pacaran ya?" tanyanya polos.

Anak kecil itu bertanya dengan wajah polosnya, ada pengganggu lagi, padahal dia kira dia bisa menghabisnya novelnya kali ini sampai pagi. Lunar memang makhluk malam. "Tidak juga." Jawabnya datar, matanya kembali membaca novelnya.