Good Morning Kids

"Cih,bela saja bocah itu,suatu saat lu bakal dibunuh dia". ujar psikopat aneh itu sambil duduk di salah satu tempat. Hikari menatap ke arah psikopat itu dengan tatapan kesal. Enak sekali dia mengatakan orang seperti itu. Padahal jelas-jelas yang menyebabkan Nacht jadi liar kan karena dia sendiri yang mulai.

"Kalau kau tidak buat gara-gara dengan Nacht tentunya", ujar Hikari sambil menjulurkan lidah ke arah psikopat aneh itu. Tiba-tiba topeng milik psikopat itu terlepas dan menunjukkan wajah aslinya yang memang bertampang sedikit psikopat. Astaga, pakai atau tidak pakai topeng kok tidak ada bedanya. Anehnya, dia senang sekali melihat topengnya itu terlepas. Seperti habis lepas dari kutukan saja.

"apa salahnya?? kan saya satpam,situ warga sitpil,tugas satpam ya tidak membiarkan seorangpun mati" jawabnya ngeles kepada lelaki yang tak dikenalnya itu

"maaf ya,gw ga ngomong ama makhluk nista macam lu" lanjutnya sembari menghadapkan telapak tangannya seperti memberi tanda stop pada Keigo

Quote :

"apa salahnya?? kan saya satpam,situ warga sitpil,tugas satpam ya tidak membiarkan seorangpun mati"

Luke menghela nafas panjang. Ternyata manusia aneh yang mengaku dirinya saptam itu benar-benar orang aneh sejati. Baru kali ini Luke bertemu dengan orang seperti ini. Meski topengnya sudah terlepas, wajahnya hanya berubah secara fisik, perilakunya tidak sama sekali.

"Tugas seorang saptam ini melindungi?" tanya Luke yang ingin tertawa sebenarnya mendengar pernyataan konyol dari manusia yang topengnya mendadak terlepas sendiri. "Nacht, dia sudah resmi menjadi anak Akademi, berarti tugasmu adalah melindunginya juga dan Nacht juga termasuk warga sipil."

"anak akademi yang merusak kalangan sekolah??" tandasnya bak tak mau kalah
"memangnya kau siapanya?? bapaknya? membela bocah ini seperti itu,lagipula,dia perlu ditempa supaya tidak cengeng,memalukan,siang bolong begini masih nangis" lanjutnya lagi sembari menunjuk nacht dengan nistanya.

Quote :

"anak akademi yang merusak kalangan sekolah??" tandasnya bak tak mau kalah
"memangnya kau siapanya?? bapaknya? membela bocah ini seperti itu,lagipula,dia perlu ditempa supaya tidak cengeng,memalukan,siang bolong begini masih nangis"

Entah apa yang harus Luke katakan agar manusia yang terlepas dari topengnya mengerti. Kalau menggunakan kekerasan juga tidak ada gunanya, hanya menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Lewat kata-kata juga ia tidak mengerti atau emang tidak mau mengerti? Manusia memang sungguh unik.

"..Aku bukan ayahnya atau orang yang dekat dengannya. Tapi kami baru saja menjadi teman dan tugas seorang teman adalah melindungi temannya." sahut Luke menatap Nacht yang masih menangis itu. Tangan Luke mengusap-usap kepala Nacht agar ia tidak menangis lagi. "Apakah karena Nacht itu seorang laki-laki maka ia tidak boleh menangis? Laki-laki juga manusia yang mempunyai emosi."

"Dia menangis karena punya alasan, tadi dia nangis karena kau bentak dan kau jitak, kan? Anak kecil itu masih sangat peka, bentakan seperti itu pasti membekas di dia" ucap Keigo, sekarang dia benar-benar membela Nacht sepenuhnya. Anak itu kan masih innocent, kasihan kalau sampai di bentak-bentak.

"setidaknya hindari tempat ramai kalau mau menangis,merepotkan tahu" eiji menjawab dengan kalemnya.
"dan kau makhluk nista,jangan ikut campur,atau gw lempar ke laut ampe gebyar-gebyur" lanjut Eiji sembari menunjuk Keigo yang mau masuk dalam permainan tersebut

Kotori menyusuri tempat tersebut lalu melihat sekumpulan anak murid yang sedang berkumpul nampaknya lalu ia mendengar satu kata yang membuatnya kesal dengan perkataan tersebut.

"dan kau makhluk nista,jangan ikut campur,atau gw lempar ke laut ampe gebyar-gebyur"

Mahluk nista eh?

Kotori dalam wujud 10 tahunnya itu mendekati kearah orang yang baru saja mengatakan hal tersebut.

"Maksudmu apa kakak jelek yang tak tahu diri?" ujarnya dingin dan lancar sekali

"apa salahnya?? kan saya satpam,situ warga sitpil,tugas satpam ya tidak membiarkan seorangpun mati", balas orang aneh itu ketika Luke memberikan komentar tentang apa yang dilakukannya kepada Nacht. Tidak membiarkan seorangpun mati? Jadi membunuh anak kecil itu diizinkan? Hah, omong kosong!

"Daripada satpam, bukannya lebih tepat kalau kamu itu penjahat? Mana ada satpam yang tiba-tiba datang dan langsung menghajar orang seenaknya ketika dia tidak tahu harus menjawab apa?!". Astaga, sepertinya oranh aneh yang satu itu sudah kelewat bebal otaknya sampai-sampai tidak bisa menerima pendapat dari orang lain.

OOC : Gebyar-gebyur ? jadi inget waktu Akane gagal masukin bola waktu pertandingan lawan Hayamazaki
=================================================

"Gebyar-gebyur? memangnya mau dimandiin di sungai?" ucap Keigo asal, tak peduli akan apa yang barusan dibicarakan oleh satpam nista predator kalengan itu.

"Satpam itu tidak berhak menyakiti anak kecil, masyarakat sipilpun sama sekali tak berhak menyakiti anak kecil. Nacht itu hanya melindungi dirinya saja, bukan bermaksud menyerang" ucap Keigo, yang masih membela Nacht yang dianggapnya tak bersalah, kelihatannya orang lainpun juga berpendapatan sama dengan dirinya.

"eh? lu sapa? datang-datang tiba-tiba ngomong begitu?" jawab eiji kesal.
"gw lg bicara ama orang ini juga" katanya menunjuk keigo yang nampak sangat amat nista tersebut

"penjahat?? mungkin ya!" jawabnya pada pertanyaan hikari yang tampak murka tersebut

"kau tahu apa?" tanyanya lagi pada keigo

"Yang aku tahu, tak ada satpam yang berani menyakiti anak kecil. Tapi baru ini aku melihat ada satpam yang tindakannya kayak preman, menjitak dan membentak anak kecil hanya karena dia tidak mengetahui lokasi Rumah sakit" jawab Keigo, yang tidak mau kalah omong sama predator nista gila itu.

"Eh...? Eiji... Mungkin kau dapat dipecat dengan mudah kalau begitu" Ujar Kotori ketus

"Well, There Kakak yang jelek... lebih baik kau meminta maaf sebelum segala sesuatunya menjadi lebih buruk." Tidak terlalu peduli akan perkataannya yang ketus begitu lalu Kotori mendekat kearah Eiji lalu menendang bagian vitalnya

Eiji melihat Keigo dengan tatapan teramat sangat super duper nista sembari mengatakan "apa kau peduli pada nasib bocah ini?"
setelah itu dia hanya melongo,melihat keigo yang ngomongnya daritadi looping mulu,alias berulang ulang dan monoton.
Eiji menahan tendangan itu dengan menyilangkan kakinya.
"siapa yang bicara dengan kau?" lanjutnya menanyai kotori ketus
"dan kenapa tiba-tiba datang dan melabrak?" lanjutnya lagi

"Why you ask eh? Pertama kau mengganggu anak kecil dan hal tersebut tidaklah enak untuk dilihat" Ujar Kotori ketus sambil memasukan tangannya kedalam saku

"Kedua karena aku adalah guru mereka"

Nacht mengelap air matanya yang mengalir di pipinya sebentar dengan lengannya yang lebam-lebam karena Eiji. Lalu, menatap Eiji sambil tersenyum kecil, entah kenapa. Dan dengan langkah-langkah santai, Ia mendekati Eiji dan berbisik pelan padanya,

"I'll kill you for sure.. sometimes..." bisiknya pelan sambil tersenyum dingin, dan sedetik kemudian, Ia sudah terjatuh di atas jalanan Central yang keras. Kepribadian gandakah? Hmp.. hanya tuhan yang tahu.

Luke tidak tahu apa yang terjadi dengan Nacht yang tiba-tiba seakan berubah menjadi orang lain meski terlihat samar dalam pandangan Luke. Tubuh kecil tersebut terjatuh ke tanah dan dengan sigap Luke menahan tubuh itu agar tidak menyentuh lantai. Wajah Nacht terlihat baik-baik saja, mungkin ia mengalami gegar otak ringan karena pukulan dan tamparan yang tidak manusiawi kepadanya. Tapi Luke menyadari lengan Nacht yang lebam.

"Kubawa ke Hospital saja? Ada yang mau menemaniku?" tanya Luke kepada anak-anak sekitarnya.

"Well let me join you" Ujarnya pada anak yang tak dikenal seperti itu

Tidak mempeduliakn Eiji, oh well Eiji... mungkin salah satu staff yang harus diberi peringatan nanti. Ya kurang lebih memang sudah seharusnya.

"Ugh, aku juga ikut." jawab Keigo, merespon pertanyaan seorang laki-laki. Maklum, dia ini memang perhatian sekali jika ada seseorang yang terluka, entah itu mau kawan atau lawan.

Melihat beberapa suara terbanyak mengatakan mereka akan ikut dengan Luke ke Hospital, ia memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu secepat mungkin agar tidak terjadi kejadian yang tidak menyenangkan lagi. Luke menggendong Nacht dibelakang, meletakkannya di punggung dan pergi dari kedai coklat bersama Nacht yang masih pingsan.


[Out]
[With Nacht]
--------------------
OOT : Pindah ke Hospital 8D

"Ah aku juga ikut", ujar Hikari kepada Luke dan Kotori. Yah, tidak heran juga kalau Nacht pingsan sebetulnya. Bahkan dia malah bingung kalau dari tadi Nacht masih sadar juga mengingat apa yang terjadi padanya. Oh, semoga saja dia tidak perlu berurusan dengan orang aneh itu lagi.

-out-

Tanpa mengatakan sepatah kata, Keigo meninggalkan kedai coklat itu bersama dengan orang-orang yang ingin membawa Nacht ke rumah sakit dengan harapan tak ada peristiwa mengenaskan seperti ini lagi, baik pelakunya orang yang sama atau orang yang berbeda. Tanpa ada orang yang mengeetahui juga, Keigo memasukkan jimat yang kemarin dibuatnya dalam bentuk gelang manik kayu kedalam saku Nacht.

[out]

Well Here we goes eh?

But how bout that guy... maybe later just later. Kotori berjalan mengikuti para murid muridnya yang lain lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.

[out]

"Ah tunggu!!" Cyalle kemudian ikut dengan mereka untuk mengetahui keadaan Nacht

(out)

"i already kill you twice if they not here" jawab eiji pelan juga,seraya meninggalkan tempat yang mulai sepi itu ke arah berlawanan

[OUT!]