Lost is my Hobby

"Kau..."

Sadako jejadian itu melangkahkan --atau mengestokan?-- tubuhnya ke depan Byakuran, pelan.. pelan... dan Grep! Mencengkeram kaki Byakuran yang hanya bisa terdiam itu disertai desisan aneh dan menyeramkan.

"Tidak akan kumaafkan..."

"A...a.... bu-bukan....aku..." ujarnya gagap sebelum suara Eiji masuk ke kupingnya.

"siapa dia?"tanyanya aneh. Well... sudah jelas hantu, masih ditanyain lagi. Ohh.. sebuah ide masuk ke kepala Byakuran bersamaan dengan selesainya ucapan Eiji. Sebuah ide yang brilian tentu saja.

"Saya disuruh olehnya!" serunya sambil menunjuk-nunjuk Eiji, kemudian melepaskan kakinya dari cengkeraman si sadako, setelah sebelumnya menabur garam di rambutnya.

"sensei...yang begini harus dikubur sekarang..."

BYakuran mengangguk pelan, berpura-pura tenang padahal merinding. Kemudian mengambil sebuah sekop yang untung saja ada di dekat mereka lalu menggali sebuah lubang dengan cepat dan langsung menggulingkan ayumu ke dalamnya dengan penuh rasa takut.

"........"

oot : a-aku dibantai

Ayumu yang tiba-tiba saja digulingkan oleh Byakuran ke dalam lubang kuburan darurat itu pun meluncur jatuh dengan bunyi berdebam. Untuk sesaat tidak ada suara. Beberapa detik kemudian, sesosok gadis memanjat naik kembali dengan dandanan yang lebih menyeramkan, kepala yang dialiri darah dan gumpalan tanah yang nyangkut di rambutnya, membuat Ayumu terlihat seperti zombie yang baru bangkit dari kubur.

"Kalian.... kejamnya kalian..." desisnya sambil tersenyum-senyum mengerikan. Ayumu berjalan terhuyung-huyung ke arah Eiji, Futako, dan Byakuran. Tapi tiba-tiba, sosok seorang gadis muncul kembali dari dalam lubang kuburan itu. Bedanya, sosok yang muncul belakangan itu masih bersih, tanpa darah ataupun gumpalan tanah di tubuhnya.

Dan sosok itu sama persis dengan Ayumu. Kini, dua Ayumu berdiri di hadapan mereka bertiga. Apa salah satunya adalah hantu sungguhan? Atau apa? Tidak ada yang tahu.

"masih manusia loh.." kata eiji sembari menarik ayumu yang sekarang berjalan terhuynung-huyung ke arahnya entah kenapa,dia bertindak baik,mungkin moodnya sedang bagus hari ini.
dalam proses menolong ayumu,tanpa sengaja dia menyenggol nyakuran dengan indahnya sehingga byakuran malah tersungkur keliang lahat,selain itu,dia menyepak sekop yang berada tergeletak di lantai sehingga jatuh bebas dan menimpa byakuran

"OOps..." ujarnya sembari nyengir lebar,menyimak byakuran bersimbah darah karena tertimpa sekop di liang lahat.

Futako panik sendiri walaupun ia tidak mengeluarkan suara sama sekali. Kemudian ia mengambil kertas pengusir setan dua lembar dan dilempar ke dahi si cewek

Ia mulai berdoa.

"semoga arwahmu diterima di sisinya...."

"Ukh..."

Untung saja ketika Eiji menyenggolnya, Ia menarik lengan Ayumu yang 'bersih' membuatnya tidak tertarik ke liang lahat, dan masih dalam keadaan berjumpalitan di udara, Byakuran menjadikan tangan si Ayumu 'bersih' sebagai pegangan untuk berdiri kembali di tepi liang lahat, dan apa mau dikata, ketika Byakuran berhasil selamat dari ancaman liang lahat, Ayumu yang bersih justru malah terjun bebas ke liang lahat karena tak mampu menyeimbangkan tubuhnya.

Dan..

Tok!

Terkena sekop Eiji dengan malangnya. Menjadikan Byakuran sedikit ber-eswete dengan keadaan yang menimpa ayumu yang tadinya bersih itu. Sekarang tampangnya tak bisa dibedakan dengan si sadako alias ayumu yang asli. Bedanya yang asli ada di atas tanah, dan yang klon [?] ada di liang lahat. Hmm... ironis.

"Wahh.. kasihan dia...." ujarnya santai sambil berjalan menjauhi mereka ber-2. tentu saja dengan mata yang masih terpaut di liang lahat dan kepada si sadako.

"bocah dukun ya??" tanyanya pada bocah yang diketahui bernama batako futako tersebut
"hati-hati loh,mungkin kau dirajam rakyat karena bermain penyihir-penyihiran seperti itu.." Kata Eiji sembari memasang tampang psikopat seraya menatap yakuran dan futako dengan penuh nista dan tatapan seolah melaknat kearah mereka berdua.
dilihatnya didalam liang lahat,terdapat satu klon ayumu,yang klonnya yang tadi dijadikan byakuran pegangan sedangkan yang satunya berada disisinya
"kok ada dua ya??" ujarnya bingung.

"Eh?" Ayumu dekil yang terhuyung-huyung itu ditarik oleh Eiji, dan tiba-tiba kertas mantra kembali mendarat di atas dahinya dan di dahi Ayumu 'bersih'. Dan entah kenapa kini giliran Byakuran yang tiba-tiba terjatuh ke dalam liang lahat tersebut. Ayumu hanya memandang Byakuran yang jatuh dengan indahnya, tetapi sepertinya Byakuran tidak jadi terjatuh karena ia menarik Ayumu 'bersih' sehingga Ayumu 'bersih' yang terjatuh.

"He..." ia melirik Futako yang terlihat sedang berdoa itu dan mengabaikan kloningnya yang terjatuh itu. Beberapa detik ia terdiam, dan akhirnya tawa lepas meluncur dari mulutnya.

"Ahahaha!" ia menutupi mulutnya sambil terus tertawa. Kertas mantra yang tertempel di dahinya melambai-lambai tertiup angin.

"Kalian ini... jangan-jangan memang mengira ada hantu di sini?" ia berusaha menahan tawanya lagi. Ia kembali memandang gadis kecil bernama Futako yang masih berdoa.

"Aku ini manusia, gadis kecil.." Ayumu sudah berhenti tertawa dan kembali tersenyum santai.

Suasana hutan dimusim semi yang tenang, sementara angin lembut membuat daun-daun yang bergesekan menimbulkan irama alam tersendiri yang enak di dengar. Kyou yang baru saja melarikan diri dari kelas memutuskan untuk berjalan-jalan hingga kakinya menginjakkan diri di tengah hutan yang menurutnya memiliki pesona tersendiri, sementara daun telinganya menangkap suara beberapa orang tengah mengobrol.

Cuek, Kyou melanjutkan tidurnya di atas pohon. Digenggamnya sobekan-sobekan kertas yang biasa dibawanya, sesekali Kyou menggunakan Alicenya, mengubah sobekan kertas tersebut menjadi gelembung sabun yang pecah tak lama kemudian.

"...Magician-Illusion Alice, activate~" gumamnya pelan, sementara sesungging senyum iseng dapat dilihat pada wajahnya.

Sayangnya, tanpa senagaja Alicenya terarah pada seorang dewasa yang tidak dikenalnya, bukan, seorang yang pernah dilihatnya tepatnya; Kurogane Eiji, yang kini seragamnya berubah menjadi bikini polkadot. Kyou cuma bisa swt dan satu kata yang digumamkannya dari jauh, 'cocok', sayang ini bukan musim panas. Dilihat-lihat, Satpam cabul itu punya hobi aneh lain selain mengganggu anak kecil? Dapat dilihat dari maniaknya Eiji memakai pakaian wanita, bikini khususnya. Kyou menggaruk pelan pipinya yang tidak gatal, bingung juga, karena Alicenya tidak bisa 'dipindah-tangankan' pada orang lain, sementara kedua bola mata coklatnya terus mengawasi dari jauh.

Byakuran yang melihat Eiji mengomentari tindakan Futako hanya bisa geleng-geleng kepala. Err... ada benernya juga sih ucapannya. Tentu saja kalau Ia hidup di zaman sebelum Rennaissence Eropa di mulai. Mungkin... Eiji ini orang dari masa lalu yang masih terikat kepercayan-kepercayaan tidak jelas dan akhirnya terbawa ke Alice academy ini. Hmm.. semua mungkin.

"Ahahaha!"

Ukh! Tawa angker itu lagi-lagi masuk ke telinga Byakuran. Ahh.. suara tawa itu berasal dari si Ayumu aka si sadako itu rupanya. Apa yang ia rencakan?

"Kalian ini... jangan-jangan memang mengira ada hantu di sini?"
"Aku ini manusia, gadis kecil.."

Adegan ini sering terlihat di film-film Horror. Biasanya hantunya memang akan berkata seperti itu dan kemudian memakan sang korban ketika sang korban percaya dengan kata-kata sang hantu. Apalagi tampangnya yang seperti sadako memang mencurigakan.

"Hati-hati..." ujarnya dengan nada waspada pada Futako sambil menatap Eiji dan Ayumu yang bagaikan pasangan nenek dan kakek sihir.

"Mereka pura-pura.... Jangan percaya" desisnya kembali pada Futako.

Well... beginilah ucapan orang yang kebanyakan nonton Film Horror.

Eiji cuek saja membalik dan berjalan,merasakan keberadaan murid biadab bernama kyouka disana,ia lantas mengaktifkan alicenya dan dengan kecepatan memasukannya ke liang lahat yang tadi digali byakuran,dan kembali ke ruangannya,lalu kembali lagi ke tempat awal
"Rest in peace..." katanya sembari mehnutup liang lahat tersebut,lantas ia kembali ke tempat asalnya dan mulai berkomunkikasi dengan ayumu
"hoh,jadi bukan hantu toh??" lonjaknya kaget.
"yang kakek itu lu tahu,mana ada orang umur 20 taunnan udah ubanan sebanyak dosa?" tanya eiji pada byakuran
"pssst bocah,Byakuran itu sebenarnya kakek sihir cabul yang suka keluar mencari anak kecil buat dimakan di hutannya" persuasinya dengan meyakinkan menceritakan byakuran secara gaib tapi nyata

Ayumu yang sedang menunggu jawaban dari Futako, melayangkan pandangannya pada Eiji yang entah kenapa tiba-tiba sudh berganti baju menjadi bikini ( ) . Ia hanya terdiam, memandang Eiji sambil tetap tersenyum kalem. "Kapan berganti bajunya?" tanyanya santai pada Eiji.

"Hati-hati..."

"Mereka pura-pura.... Jangan percaya"

Ayumu, yang kebetulan mendengar desisan Byakuran tersebut hanya tersenyum kembali pada Futako.

"He... Lihat saja kaki-ku, masih menapak di tanah kan?" ia menunjuk kedua kakinya dengan telunjuk tangannya. Kloningannya yang satu lagi mulai merangkak naik dan kini kloning dari Ayumu tersebut berdiri di samping Ayumu, sama-sama tersenyum.

"uh...bukan...." jawab Futako pada Eiji. Gadis itu masih terlihat panik-panik (lihat sheet). Ia menutupi mulutnya sambil memperhatikan perempuan yang jadi banyak itu.

Perempuan itu meyakinkan bahwa ia manusia. Gadis itu bengong. Apa dari tadi ia menganggap perempuan itu benar-benar hantu..

Byakuran membisikinya. Yah, ternyata pemikirannya mirip mirip otaknya.

"iya...soalnya dari fisik sudah mirip hantu..." jawabnya polos.. Pada dasarnya ia memang bodoh.

Tapi Eiji mengatakan hal yang berbeda. Futako pelan pelan mengeluarkan kertas pengusir setan nya, tapi belum ditempel.

"uuh...arwah arwah yang ada di hutan memangnya kenapa sih...?"

"yang kakek itu lu tahu,mana ada orang umur 20 taunnan udah ubanan sebanyak dosa?"

Ahh? Darimana ia bisa membaca pikiran Byakuran kalau Ia mengira Eiji dan Ayumu mirip pasangan kakek-nenek penyihir. Ahh... satu poin tambahan yang makin mencurigakan pada diri Eiji. Ia setan pembaca pikiran orang. Wew.... ditambah lagi pakaiannya yang sekarang berubah menjadi bikini polkadot aneh. Makin menyeramkan dan nista.

"Wah.. wah... anda memang luar biasa dalam berbagai artian Kurogane Eiji -chan..." ujarnya sambil terkikik melihat penampilan Eiji. Kemudian, Ia mendekati Liang lahat dan menarik Kyouka untuk keluar dari sana.

"Huff~ dan ah ya.. Futako-san..." Ia melirik Futako dan tersenyum kecil, "Hati-hati dengan orang aneh yang memakai bikin siang bolong begini..." lanjutnya santai.

"He... Lihat saja kaki-ku, masih menapak di tanah kan?"

"Hm... Sadako juga biasanya suka ngesot di tanah..." ujar Byakuran setengah bergidik. Terlebih ketika Ayumu lain muncul dan tersenyum angke di samping ayumu asli. Wew... makin seram saja disini.

Eiji sudah kembali dengan kostum aslinya,dia tiba-tiba memasukan byakuran ke liang lahat,moodnya mungkin suasana jatinya sedang agak buruk,sekarang,siapapun yang mengganggunya mungkin saja mati
"mati kalian semua...khukhukhukhukhukhukhukhukhukhu" tawanya seperti orang batuk belom minum OBH kombi plus plus
"dan sekarang apa huh??" tawanya seram,sembari pulang ke rumahnya,maui buka dulu mungkin.

[OUT!] @kyouka:bicara soal overpower eh??

Kyou geleng-geleng kepala melihat Satpam sexy disana, sepertinya pria itu tidak pernah melihat 'sulap' sementara yang dikuburnya tadi adalah kayu. Mph, Kyou cuma cengar-cengir saja dari jauh, masih ditempat yang sama.

PATS!

Sekali lagi Kyou menggunakan Alicenya, mengganti kostum Eiji menjadi seorang gadis hawaii dan entah dari mana alunan musik hawaii mengalun di dalam woods. Oh well, cocok sekali Satpam satu itu memakai pakaian wanita.

Memang keadaan di sana semakin bertambah seram. Dua orang Ayumu yang sama persis, Kyouka yang baru saja bangkit dari kubur gara-gara ditarik oleh Byakuran, Eiji yang tiba-tiba memakai bikini polkadot aneh, dan Byakuran si kakek-kakek penunggu hutan.

"Hm... Sadako juga biasanya suka ngesot di tanah..."

Samar-samar Ayumu mendengar gumaman Byakuran tersebut dan masih tetap tersenyum kalem.

"Dan, apa yang membedakan sadako dengan orang biasa? Sadako juga masih bisa disentuh, kan?" lanjutnya tenang. "Bisa saja Sadako itu hanya orang kurang kerjaan yang bertempat tinggal di dalam sumur..." cerocosnya lagi dengan suara kalemnya.

"Iya, kan, gadis kecil?" tanyanya pada Futako yang sedari tadi masih memegang kertas mantra.

Tapi tiba-tiba Eiji menggulingkan Byakuran ke dalam liang lahat, dan pemuda psikopat itu tertawa-tawa menyeramkan. Lalu tiba-tiba baju eiji berubah lagi jadi baju gadis hawaii. Ayumu hanya terdiam, tetap tenang melihat pemandangan mengerikan itu,

[OOT]oh ya,lupa bilang eiji OUT!

Melihat kakek-kakek pemakan bocah,cewe autis yang ngomong sendiri dan cewek yang dikira Hantu,Kyo memasuki daerah berbahaya ini dengan kalemnya,jempolnya sudah bersiaga untuk dijentikan dan melambatkan suasana disana,dia menatap semua orang yang aneh disana
"hai orang aneh" ucapnya bak berkotbah.

"Mm.." tampaknya satpan cabul itu kabur, eh? Oh well, memang kebiasaannya mungkin untuk kabur setelah mengacau, oh, takut dicosplay lebih lanjut mungkin? Kyou cuma diam seribu bahasa.

Kedua bola mata coklatnya memandang seorang lain yang datang, dengan suara yang.. mirip dengan satpam tadi? Entahlah.

Futako cuma bengong melihat keramaian tersebut. Ia lupa bahwa tujuan utamanya adalah ingin ke asrama. Ia menarik lengan Ayumu pelan-pelan.

"oh benar...manusia...." ucapnya dengan ekspresi bengong alias seperti biasa.

"....asrama...dimana?"

Aloha~ Aloha~

Musik Hawaaii berkumandang dengan angkernya di Woods. Menyebabkan suasana making aneh dan menyeramkan. Byakuran yang terbaring di liang lahat hanya bisa ber-eswete dan bergidik ngeri sambil naik dari kuburan dengan sedikit susah payah. Dilihatnya EIji yang sekarang memakai baju gadis Hawaii berjalan tak jelas di kejauhan. Membuat siapapun yang melihatnya pasti menggelengkan kepala.

"Hobinya aneh...." gumam Byakuran sambil menepuk-nepuk kemeja putihnya yang sekarang sedikit kotor karena tanah ketika Ia masuk ke liang lahat.

"Dan, apa yang membedakan sadako dengan orang biasa? Sadako juga masih bisa disentuh, kan?"

Belum sempat Byakuran mencerna ucapan Ayumu, sebuah suara kembali keluar dari bibir gadis itu...

"Bisa saja Sadako itu hanya orang kurang kerjaan yang bertempat tinggal di dalam sumur..."

"Hoo... "

Cowok berambut perak ini mengangguk kecil. Percaya saja dengan ucapan Ayumu. Hmm.. memang kalau sudah berhubungan dengan hantu dan sejenisnya. Byakuran hanya bisa mengiyakannya saja. Mau bagaimana lagi? Ngerti pun enggak.

"Jadi... Sadako itu gembel yang tinggal di sumur ya..." ujarnya ngaco.

"Pantas...."

"hai orang aneh"

Nah! Kali ini muncul orang tak sadar diri. Dirinya sendiri sudah aneh, sekarang malah manggil orang lain dengan sebutan orang aneh. Entah kenapa.. Keberadaan bocah ini mengingatkan Byakuran pada Eiji.

"Hmm... kamu... anaknya Kurogane Eiji ya?" tanyanya tanpa dosa.

"Bukan" jawab kyo singkat sembari menatap byakuran yang kini bverlumuran lumpur bagaikan anjing kampung
"kau anak kudanil ya??" tanyanya balik dengan tampang yang lebih tanpa dosa lagi,atau lebih tepatrnya tampang cuek,kini ia merasa dalam bahaya bertemu dengan orang-orang cabul yang menyeramkan.

"oh benar...manusia...."

"....asrama...dimana?"

Futako menarik lengan baju Ayumu, membuat Ayumu menoleh memandang gadis kecil itu lagi.

"Asrama? Jadi sebenarnya kau tersesat, ya?" Ayumu tersenyum santai memandang Futako yang kebingungan itu. "Kenapa tidak bilang dari tadi saja..." lanjutnya tenang.

"Asrama tidak jauh dari sini, cukup ikuti jalan yang itu." Ayumu menunjuk ke arah suatu jalan kecil. Ya, Ayumu hanya akan membantu orang apabila orang tersebut meminta bantuan. Sementara itu, kloning Ayumu memandang Hitonari Kyo yang baru datang tersebut.

"....tadi aku lupa nama tujuannya..." jawab Futako pelan. Polos, sambil berhenti menarik lengan perempuan itu.

Futako sebenarnya mendengarkan, tapi ia malah menatap Ayumu dengan pandangan kucing yang dibuang seolah ingin minta diantar.

Toh Futako bakal nyasar lagi kalau jalan sendirian.

"kau anak kudanil ya??"

"Bukan.... "

Jawabnya tak kalah santainya dengan Kyo, yang notabene merupakan muridnya di Special Ability. Ia kembali menepuk-nepuk kemejanya yang sedikit berdebu, bukannya berlumpur. Setelah puas membersihkan kemejanya, Byakuran memandangi Kyo dengan sedikit sinis. Hmp... ucapan anak ini perlu dibetulkan.

"Anda ngapain disini?"

Tanyanya sambil menghela nafas ketika Ia meihat Ayumu yang sedang menunjukkan jalan menuju asrama kepada Futako. masih sedikit bimbang dengan kemungkinan Ayumi adalah manusia atau bukan. Ohh.. well... setidaknya muridnya yang satu ini tidak berkelakuan seperti Kyo.

"....tadi aku lupa nama tujuannya..."

Byakuran mengambil sebuah buku saku kecil berisi data seluruh murid Academy. Hmm.. panduan standar bagi guru seperti dirinya. Ia membolak-balik halamannya sebentar lalu..

"Futako dari A junior High kan? Berarti asrama anda ada di Junior High Dorm... kira-kira lurus saja ke arah sana.." ujarnya sambil menatap jalan setapak yang mengarah keluar hutan.

"Dan... err... Ayumu-san.. sepertinya Ia butuh pertolongan anda...." gumamnya pelan.

"Anda stalker ya??" tanyanya pada byakuran,tetap dengan tampang datar,sedatar sebuah plank.

"gw?? just looking around" jawabnya singkat sembari terus mengobservasi wajah byakuran yang memang mirip kudanil buntung dari kepulauan galapagos tersebut,pandangannya teralih kepada ayumu yang bersimbah darah,dia lalu melempar sebuah tisu ke arah ayumu,mungkin maksudnya adalah agar ayumu dapat menyeka wajahnya,tetapi ia tidak tahu bagaimana melakukannya dengan sopan.