Sunset at woods

Sett : sore hari

==================================================

Tak terasa hari sudah sore. Shiruba,pemuda itu masih sibuk keluyuran. Bahkan saat matahari hampir tenggelam,ia masih saja bermain di woods.

"Aah... indahnya matahari sore..." gumamnya sambil menengadah ke langit,menatap matahari yang hampir tenggelam.

[IN]

Amon yg bosan mampir ke tempat itu,ia membawa sekaleng kopi sebagai temannya bersantai.

"Ng?" reaksinya melihat seseorang sudah menempati tempatnya.

Shiruba menengok ke arah amon. Menyadari yang datang lebih tua darinya,Shiruba memutuskan untuk menyapa.

"Aa...sore." sapanya dengan senyuman khasnya.

"Oo,sore." balasnya santai,Amon memperhatikan bocah itu seksama untuk beberapa saat.

"Kenapa bocah sepertimu masih berkeliaran dihutan jam segini?" tanyanya sambil duduk disekitar situ.

"..." terdiam sebentar karena dianggap bocah.

"A--ahahaha... aku sedang bosan. Anda sendiri?" balasnya,sedikit canggung.

"Aku memang sering nyantai disini kok." jawab Amon sambil meminum kopi kalengnya.

"Murid sepertimu harusnya pulang." lanjutnya

Shiruba masih terssenyum,dengan santainya ia membalas ucapan Amon,

"Toh ini hak-ku. Yah,lagipula aku biasa dianggap anak bandel,hehehe..." ia terkekeh.

"Begitu yah." balas Amon datar.Ia lalu melihat anak itu sekali lagi.
"Dangerous ya?" tanyanya tiba-tiba.

"Tepat sekali^^"

Shiruba lalu memperkenalkan dirinya,

"Aku Shiruba,B-junior. Anda?"

"Akimoto Amon." jawabnya singkat.

Benar Dangerous ya...Memang biasanya hanya anak Dangerous yg berani keluyuran ke hutan sendirian..

Shiruba menatap Amon,ia merasa familiar dengan wajah Amon.

"Err... Anda,guru dangerous?" ia bertanya,memastikan ingatannya yang sangat parah pelupanya.

Entah edan, entah gila, atau entah bego. Misaki sejak tiga hari ini selalu asal teleport bak orang bego nan bodoh, walau aslinya sendiri Misaki sudah bego dan bodoh semenjak dia masih memakai status murid. Nah, dan edannnya kenapa mesti Woods terus? Ah, masa bodoh. Now what? Teleport lagi? Whoopsy Doopsy Misaki, apakah kau lupa? Kau baru bisa berteleport beberapa saat lagi. Gyeh, untuk apa seorang Principal Student dari B-Junior High School masih ada disini? Bukankah sudah sore dan murid harus pergi ke asramanya?

Time to act Misa! Sebagai seorang watcher, sudah tugasnya untuk memperingatkan anak-anak bukan?. Dengan langkah seperti orang berlari, Misa pergi ke anak itu. "Hei, Apa yang kau lakukan disini?" Nyeh, pertanyaan yang sama seperti yang tempo hari dia lontarkan pada Anak-anak yang ada di atap gedung sekolahan—Dimana ada satu psikopat gila yang mengaku dirinya penguasa gedung itu. Eh, siapa memang dia? Principal? Cih, that place is belong to everyone, Yo!

Hah, ada seorang guru Dangerous ternyata. Well, it doesn't matter—Tapi guru itu harusnya memperingatkan muridnya. Walau Misa tahu sekarang masih senja—tapi mendekati malam, bukan? Geh, guru tak benar.

"Err,mungkin.." jawabnya ragu mengingat ia selalu tidur dikelasnya mengajar.

"Hahaha"

Quote :

Dengan langkah seperti orang berlari, Misa pergi ke anak itu. "Hei, Apa yang kau lakukan disini?"

"Ah--aku...a... main!" jawabnya agak gagap.

Kaget juga didatangi mendadak begitu.

Quote :

"Err,mungkin.." jawabnya ragu mengingat ia selalu tidur dikelasnya mengajar.

"Hahaha"

"Ah,anda guru yang menarik..." ujarnya pada Amon.

Amon lalu melirik Misaki,"Tenang saja dia bersama ku kok." ujarnya ke Misaki.
"Aku sedang mengajarinya pelajaran khusus bertahan di alam liar,ya kan?" lanjut Amon asal sambil memandang Shiruba.

"Ah? Ya,begitulah... Ahahaha... Bermain sambil belajar!"

Shiruba mengiyakan saja kata-kata Amon.

"Aah,Amon sensei mengajar apa di sekolah?" ia bertanya.

"Musik." balas Amon singkat sambil kembali menegak kopinya.

"Mau?" tawarnya ke Shiruba.Amon lalu bersandar di pohon dekat situ.

"Err... aku tidak suka kopi. Pahit sih..." ia menolak tawaran Amon dengan ucapan yang sangat kekanakan.

Ia mengeluarkan sebatang besar coklat,lalu membuka bungkusnya.

"Ini aku baru suka... Amon sensei mau?" tawarnya pada Amon.

Sedang mengajar, eh? TAK LOGIS!Bahkan orang se-bego Misapun menganggap ucapan guru dangerous itu tak masuk akal. "Benarkah? Kalau begitu, Mr.pengajar alam liar—Jangan sampai mengajar sampai larut." Ucap Misa, pandangannya menatap lurus Guru Dangerous itu, masih dengan banyak dugaan curiga.

Quote :

"Ini aku baru suka... Amon sensei mau?" tawarnya pada Amon.

"Tentu saja mau." balas Amon sambil mengambil coklat itu,lalu membelahnya.

Quote :

"Benarkah? Kalau begitu, Mr.pengajar alam liar—Jangan sampai mengajar sampai larut." Ucap Misa, pandangannya menatap lurus Guru Dangerous itu, masih dengan banyak dugaan curiga.

"Tergantung keadaan yah..." ujar Amon ke Misaki sambil mengunyah coklatnya.

Shiruba sibuk menikmati coklatnya,lalu ia sadar masih ada Misaki di sana. Sepertinya ia curiga pada kegiatan dirinya dan Amon di sini.

"Err... mau coklat?" ia menawarkan sebatang coklat lain pada Misaki. Formalitas pada wanita,walau ia sering gugup kalau dekat cewek.

Sial,nggak enak diawasi terus.. Batin Amon melirik Misaki.


"Hei,Shiruba Alice mu apa?" Amon sedikit berbasa-basi agar Si Pengawas yg sedang ada disitu tidak curiga.

"Umm,aliceku?" ia mengulang kata-kata Amon,sambil menelan coklat yang ia kunyah.

"Suicide pheromone. Pokoknya bisa membuat orang 'mau' kusuruh menyakiti diri sendiri deh... Ahahaha..." Shiruba malah tertawa,dasar autis.

"Kalau anda?" ia balas bertanya pada amon.

"Ha?Death Eyes.Bisa menghancurkan apa saja yang kulihat." terangnya singkat sambil meminum kopinya lagi.

"Eh,Alice mu itu bisa dipakai untuk mengusir dia nggak?" tanya Amon berbisik ke Shiruba sambil menunjuk Misaki secara sembunyi-sembunyi.

"Tentu saja jangan dibunuh." lanjutnya lagi.

Shiruba berpikir sejenak.

Wah... guru ini seru juga... Erh,mungkin kuturuti saja...

Shiruba hampir mengatakan bisa,tapi ia urungkan mengingat sifat psycho nya selalu kambuh bila menggunakan alice nya.

"Errh... aku tidak bisa melakukannya..." ujarnya.

Salah salah aku malah membunuhnya lagi...