Pain need to be heal

OOC: oh. nanti mau balik ke asrama?

Kana masih menatapi pemandangan dari jendela. Matanya menerawang. Pikirannya terbang menuju keluarganya.
"Mama, papa, kakak.." gumamnya pelan.

Tak lama, perhatian Kana beralih pada kedua orang di tengah ruangan yang kini sedang berpelukan.
Kana teringat pelukan terakhir dari mamanya.
"Aku rindu mereka." lirihnya dalam hati.

oot : ok, tapi maen2 dulu deh~~~~~~

Setelah Hikarichi Ayuri-Sensei mengelus kepala Voidy dan berganti ke Kana, dia pun keluar dari ruangan.

Voidy termenung sesaat kemudian memanggil Kana.

"Kana~~~"

Voidy tidak berani berjalan-jalan di ruangan itu, takut menabrak sesuatu dan mengacaukan ruangan itu karena penglihatannya dan kakinya.

OOC: sip! main" ke central town yuk!

Ayuri-sensei mengelus kepalanya pelan sebelum keluar ruangan. Namun, Kana masih larut dalam lamunannya. Ia menyadari bahwa kehidupannya di sekolah ini baru saja dimulai. Memikirkan keluarga hanya akan menambah penderitaannya.

Tiba-tiba, sebuah suara memanggilnya. Suara itu membuyarkan lamunan Kana.

Quote :

"Kana~~~"

"Eh, oh. A.. ada apa?" Karena kaget, Kana jadi tergagap. Ia berbalik badan. Ternyata Voidy yang memanggilnya.

oot : ga bisa, saia pergi 3 hari mulai sabtu...
ampe jumata aja seh bisa~~~~~~

Quote :

"Eh, oh. A.. ada apa?"

Eh... jangan-jangan aku membuatnya kaget...

"Ma... maaf..... kaget ya??" Muka Voidy memelas. Butir-butir air mata masih tersisa, namun dia sudah tidak menangis lagi.

OOC: jadi main dimana? di taman bermain depan sekolahkah?

Quote :

"Ma... maaf..... kaget ya??"

Kana melihat wajah Voidy berubah memelas. Ia jadi tak enak padanya.

"Tak apa-apa kok.." Kana tersenyum. Tangannya menepuk-nepuk pundak Voidy pelan.

"Tadi kau ingin ngomong apa? Oh, iya. Boleh aku memanggilmu 'Voicchi'?" tanya Kana. Ia ingin lebih mengenal teman pertamanya itu. Jadi menurutnya, mungkin dimulai dengan panggilan akrab.
boleh ya? boleh ya?*mata berbinar

ooc : hoe?? ga ngudeng saia~~~~~~~
lalu, Voicchi, kok janggal ya??
rasanya~~~~~~~ gimana gitu~~~~~~~

Quote :

"Tak apa-apa kok.."

Kana menepuk-nepuk pundak Voidy, membuatnya agak lebih lega.

Quote :

"Tadi kau ingin ngomong apa? Oh, iya. Boleh aku memanggilmu 'Voicchi'?"

"Eh???" Voidy kaget. Memanggilnya Voicchi, kok agak aneh, ya... Tidak ada yang pernah memanggil Voidy seperti itu. Jadinya Voidy tidak tahu harus berkomentar apa.

"Ng... Vo..Voi...chi??" Gumamnya pelan. Mencaoba memanggil panggilan akrab dari Kana itu ke dirinya sendiri. Ternyata memang aneh, rasanya tidak biasa....

OOC: um.. ya sudah, ga usah aja ya?

Quote :

"Eh???"

Kana melihat Voidy terkaget dengan permintaannya. Kana berpikir, mungkin menurut Voidy, panggilan itu agak aneh.

Quote :

"Ng... Vo..Voi...chi??"

"Tak apa-apa kalau kau ingin aku memanggilmu 'Voidy'. Tadi aku hanya teringat temanku di rumah dulu, namanya 'Dicchi'.." Kana tersenyum. Lagi-lagi ia mengingat hal yang membuatnya sedih.

oot : ga pa pa ding, anggap aja panggilan sayang khusus kana~~~~~~~~~

Quote :

"Tak apa-apa kalau kau ingin aku memanggilmu 'Voidy'. Tadi aku hanya teringat temanku di rumah dulu, namanya 'Dicchi'.."

"Tidak apa-apa ko... "Jawab Voidy agak panik. Yah, tak apalah meskipun terasa aneh.

"Silahkan memanggilku 'Voicchi'..." Kata Voidy perlahan sambil tersenyum lembut.

OOC: bner? sip lah.

Quote :

"Tidak apa-apa ko... "

Kana terkejut.
"Be.. benarkah?" tanyanya dalam hati.

Quote :

"Silahkan memanggilku 'Voicchi'..."

Wajah Kana bersemu merah saat Voidy tersenyum padanya dengan lembut.Kana pun membalas senyuman Voidy. Ia benar-benar ingin mengenal temannya itu lebih jauh. Kana merasa sangat senang.

"Sekarang, aku tidak sendirian lagi." ujarnya dalam hati. Kana bernapas lega.

oot : yo weis, abis mo gimana lagi, biarlah~~~~~
Voidy kan bakal jadi adek dan anak kesayangan semua orang~~~~~~~~


Voidy memiringkan kepalanya. Bingung apa yang harus dilakukan sekarang. Niat jalan-jalan di kompleks SD malah di bawa ke rumah sakit.

Tunggu dulu....

Voidy tidak suka rumah sakit. Lebih baik cepat pergi dari sini.

"Eng... Ka... Kana... kita pergi yuk..... "Voidy mengajak Kana pergi, tapi ragu kalau anak itu mau menemaninya. Terlebih Voidy sama sekali buta arah, lebih parah... Voidy tidak bisa melihat dengan jelas. Bagaimana nanti kembali ke asrama. Untung saja ada Kana.

OOC: asiknya~~

Quote :

"Eng... Ka... Kana... kita pergi yuk..... "

"Ng.. Boleh saja.. Kau ingin pergi ke mana?" tanya Kana.
Ia ingin membantu Voidy berjalan.

"Aku bisa menggandeng tanganmu kalau kau mau, Voicchi. Kau pasti agak sulit berjalan." Kana menawarkan bantuan pada Voidy.

oot : seneng ya??

Quote :

"Ng.. Boleh saja.. Kau ingin pergi ke mana?"

"Engg... ke mana ya..." Voidy berpikir dengan muka polos, Itsuki Tokiya-Senpai hanya mengajaknya berjalan-jalan di sekitar Central Town dan kompleks SD. Tapi Itsuki Tokiya-Senpai memberitahu tidak boleh ke Woods karena berbahaya. Tapi... di kampung halamannya dulu, anak-anak panti asuhan suka bermain di ladang dan hutan >maklum di gunung seh< , jadi Voidy ingin mengetahui bagaimana keadaan Woods di akademi ini. Kalau Woods-nya indah, Voidy akan senang sekali dan akan sering pergi bermain di sana.

"Ke woods saja... "

Quote :

"Aku bisa menggandeng tanganmu kalau kau mau, Voicchi. Kau pasti agak sulit berjalan."

Ya, ampun.....

Voidy langsung tak enak hati. Lahi-lagi harus merepotkan lagi? Apa boleh buat, memang keadaannya seperti ini.

"Eng... Ma... maaf ya kalau... merepotkan."Voidy berujar lemas.

OOC: hmm..

Quote :

"Engg... ke mana ya..."

Voidy tampak berpikir. Kana juga pasti bingung kalau ditanya seperti itu. Ia tidak tahu tempat-tempat di Alice Academy ini karena kemarin ia baru datang. Yang ia tahu hanya asrama SD, gedung SD, Central Town, dan rumah sakit ini.

Quote :

"Ke woods saja... "

"Eh, apa aku tidak salah dengar tadi? Memangnya di sini ada woods?" batin Kana bingung.

"Aku tidak tahu tempat itu dimana. Bisa kau tunjukkan jalannya?" tanya Kana. Perasaannya bingung campur gembira. Gembira karena ia akan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjunginya.

Quote :

"Eng... Ma... maaf ya kalau... merepotkan."

"Tidak kok.. Sama sekali tidak merepotkan. Justru aku senang bisa membantumu." Kana tersenyum.

Quote :

"Eh, apa aku tidak salah dengar tadi? Memangnya di sini ada woods?"

"Ada... Itsuki Tokiya-Senpai yang menjemputku di Gate mengatakan ada Woods di akademi ini." Voidy menjelaskan pada kana yang kelihatannya tidak tau mengenai hal itu.

Quote :

"Aku tidak tahu tempat itu dimana. Bisa kau tunjukkan jalannya?"

"Eh... Aku juga tidak tahu... " Voidy berkata pelan, sepertinya idenya pergi ke Woods harus batal. "Lagipula... aku baru tiba hari ini, jadi aku sama sekali tidak tahu jalan di sini. Kembali ke asrama saja... aku tidak bisa..." Voidy menjelaskan keadaannya yang menyedihkan sekaligus memalukan itu.

Quote :

"Tidak kok.. Sama sekali tidak merepotkan. Justru aku senang bisa membantumu."

Voidy tersenyum dan mengulurkan tangannya. Berharap Kana menyambut tangan itu untuk menggandengnya.

Quote :

"Ada... Itsuki Tokiya-Senpai yang menjemputku di Gate mengatakan ada Woods di akademi ini."

"Wah, aku baru tahu.." seru Kana. Wajahnya berseri-seri. Kana berharap Voidy tahu jalan menuju Woods. Tapi harapan itu gugur.

Quote :

"Eh... Aku juga tidak tahu... "

Kana agak kecewa. Padahal ia juga ingin pergi ke Woods.
Mungkin lain kali. pikirnya.

Quote :

"Lagipula... aku baru tiba hari ini, jadi aku sama sekali tidak tahu jalan di sini. Kembali ke asrama saja... aku tidak bisa..."

"Oh.. begitu.. Tak apa.. Mungkin lain kali kita bisa pergi ke sana." Kana tersenyum lembut.

Kana meraih tangan Voidy.

oot : langsung pulang ke asrama???

Quote :

"Oh.. begitu.. Tak apa.. Mungkin lain kali kita bisa pergi ke sana."

"Tunggu..., mungkin... mungkin... kita bisa bertanya pada orang dewasa jalan ke Woods... mungkin saja... karena anak-anak katanya tidak boleh ke Woods..." Usul Voidy lagi-lagi tidak yakin.

Yah, itu wajar, mana ada orang dewasa yang memperbolehkan anak-anak main ke hutan seperti itu.

OOC: kupikir mau langsung ke asrama..

Quote :

"Tunggu..., mungkin... mungkin... kita bisa bertanya pada orang dewasa jalan ke Woods... mungkin saja... karena anak-anak katanya tidak boleh ke Woods..."

Kana mendengar usul Voidy.
"Oh, iya ya. Kenapa tidak terpikirkan olehku? Kesempatan kan tidak datang untuk kedua kalinya." ujar Kana dalam hati.

"Wah, ide yang bagus, Voicchi! Ayo kita ke Woods!" seru Kana. Wajahnya terlihat tidak sabaran. Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan.

Kana pun menggandeng tangan Voidy dan pergi ke Woods.

oot : yah, nyoba aja~~~~~
jangan langsung ke woods, nyasar aja dulu~~~~~

Quote :

"Wah, ide yang bagus, Voicchi! Ayo kita ke Woods!"

Kana segera menarik tangan Voidy keluar dari ruangan itu.

OUT~~~~~~~~~~~

OOT: nyasar ke mana?

[OUT]