SMT family house - OPEN+FAQ

"Tentu saja. Tapi,bila itu privasi anda,aku tidak memaksa." kali ini ia menekan rasa ingin tahunya.

Setidaknya ia tidak melakukan hal aneh padaku sampai saat ini...

Nauka menggeleng.

"Tidak, bukan privasiku," jawabnya singkat dengan senyum menenangkan. "Aku ingin kamu menjadi member SMT ini, tidak lebih," Ia berpikir sebentar lalu senyumnya kembali liar, "Setidaknya untuk saat ini."

Senyumnya kembali berubah, kali ini kesan menyebalkannya hilang dan berubah menjadi manis. Benar-benar bisa membuat takjub koleksi senyumannya yang memiliki sejuta arti itu.

Ia membetulkan posisi kacamatanya sebentar.

"Kamu mungkin tidak bisa memiliki hidupmu yang dulu lagi," suaranya terdengar lembut, santai dan juga manis--tidak sesuai dengan kalimat yang diucapkannya. "Maaf ya."

Shiruba sedikit kesulitan mencerna arti kata Nauka. Hidup yang dulu... Yang terpikir hanyalah tentang misi-misinya sebagai siswa--lebih tepatnya principal dari dangerous.

"Hidupku berubah ya?" ia tersenyum.

"Jadi,apa yang baru dari hidupku mulai sekarang?"

"Jangan terburu-buru jika membaca buku," Nauka duduk di meja sebelah Shiruba, kedua kakinya diselonjorkan di atas meja lain. "Kamu mungkin akan kehilangan poin penting dari cerita itu."

"Baca pelan-pelan, dan buka halaman lembar demi lembar."

Lalu wajahnya kembali terlihat liar.

"Terdengar bijak ya?" Ia terkekeh, menghancurkan seluruh imej bijak dari analoginya.

"Kamu mau es krim? Kutraktir. Karena sekarang kamu member baru disini--dan kami ini keluarga."

Kata es krim meluluhkan segala kecurigaan Shiruba pada Nauka.

"Er...bo-boleh..." ia menyembunyikan nada keceriaan berlebihan yang biasa ia tunjukkan bila ada makanan manis.

"Boleh aku tahu,sebenarnya anda ini siapa?" Shiruba rupanya masih penasaran atas jati diri Nauka.

Nauka melingkarkan lengannya pada bahu Shiruba, lalu tersenyum lebar.

"Aku Nauka. Member SMT," nadanya ramah. "Kurasa hanya itu saja. Apalagi dariku yang ingin kamu ketahui?"

"Anda guru di sini? Aku rasa bukan murid..." Shiruba mulai terbiasa atas perlakuan Nauka padanya.

Ia merasa menemukan sosok kakak baru baginya. Keluarga baru,sesuatu yang sangat diinginkannya.

Nauka tertawa kecil.

"Tidak, aku bukan guru," Ia mengerling matanya, entah untuk sebab apa. "Tapi kita lihat saja nanti."

Tiba-tiba ia terlihat ingat akan sesuatu.

"Oh," Nauka menjentikan jarinya. "Dan aliceku bertipe technical." Setelah berkata begitu, ia tersenyum penuh makna, seolah-olah baru mengatakan hal yang lucu--atau mungkin justru sedang tertawa dalam hati pada Shiruba.

"Giliran aku yang bertanya; kamu punya pacar?"

"Tidak kok..." jawabnya agak tersipu.

"Memang kenapa?" ia balas bertanya.

"Iseng aja," jawab Nauka sambil bangkit berdiri. Senyumnya sempat pudar untuk sesaat, tapi tidak lama.

Ia lalu kembali tersenyum sambil berkata, "Jadi makan es krim?"

Shiruba melompat turun dari meja. Lalu ia berdiri di samping Nauka.

"Em...terserah. Tapi berhubung anda telah menculikku,mungkin 1 cone es krim adalah ganti rugi yang tepat." ujarnya,sambil tersenyum.

Nauka menaikan sebelah alisnya.

"Aku tidak menculikmu," nada suaranya meninggi, meskipun tidak sampai tahap terdengar marah. "Aku memasukanmu ke dalam klub."

Terdengar suara helaan nafas.

Tangan putih Nauka yang lebar dan hangat lalu meraih tangan kanan Shiruba, membungkusnya dengan telapak tangan Nauka.

"Ayo pergi." ajaknya sambil menarik pelan tangan Shiruba.

[out to central town]

Kaname mencoba untuk melihat klub-klub di sekolah baru ini, dan meemukan sesuatu yang familiar. Nauka dan... Byakuran di masa lalu? Eh bukan, -_-;;

Kaname mendekatinya, tapi tidak punya niat membantu, hanya membaca kertas A3 tentang segala sesuatu yang perlu diketahui tentang SMT.

Begitu Kaname asik membaca dan melihat kotak hello kitty berwarna pink neon itu *yang menurutnya norak* [dan mereka berdua pergi], dia melihat pengumuman khusus member SMT yang lama.

Quote :

Anggota SMT yang sudah lama, silahkan bernyanyi "Balonku Ada Lima" di depan papan pengumuman ini. INI PENTING SEBAGAI TES PEMBUKTIAN MEMBER SMT YANG SEBENARNYA!

JGEERRR!!!

Kaname jelas kaget melihat syarat aneh itu.

"Hah?! Balonku Ada Lima?! Busettt!!" Batin Kaname.

Kaname menghela nafas, dia ogah sampai dicekokin obat pencahar, terpaksa ia harus menyanyikan lagu anak-anak ini.

[nyanyi]

Spoiler:

[/nyanyi]

Lalu Kaname segera pergi dari sana.

[OUT]

"Hlo? Kesini?" Minagi bingung.

"Ah! Dianya keluar! Ikut!" Minagi mengejar Nauka lagi.
[out]

Krieet~

Byakuran membuka ruang kelas yang mencurigakan dimana banyak orang keluar masuk, penasaran juga sih kayaknya. Ia berjalan prlahan ke meja pendaftaran dan membaca sebuah kertas pengumuman.

"SMT eh?"

Ia mengambil formulirnya dan menulis di kertas tsb dalam diam.

EKE IKUTAN DUNX~
Nama: Byakuran
Murid/Guru: Guru Special Ability
Nama Alice: Manipulate Times Alice
Penjelasan tentang Alice: Alice yang dapat memanipulasi waktu.

Setelah itu menggumamkan kata-kata yang diharuskan oleh ketua SMT, Nauka.

"Tinky Winky! Dipsy! Lala! Po!" serunya pelan lalu berbalik dan menghilang di balik koridor.

[out]

((OOT: Dari Dorm))

Tokiya berjalan tak tentu arah dan tahu-tahu saja dia sudah berada di Central Office--Kantor Pusat. Dia segera memasuki dan menyusuri tempat tersebut. Sekalipun dia sudah datang ke sekolahnya ini selama satu tahun, tapi dia masih belum tahu keadaan daerah sekolahnya. Maklum sajalah, dia lebih senang didalam kamar untuk beristirahat. Alice-nya mengharuskan itu.

Dia menyusuri kelas-kelas yang ada dan melihat klub fotografi, yang kemudian tak dianggapnya menarik karema dia tak hobi memotret ataupun dipotret. Akhirnya Tokiya melanjutkan melihat-lihat yang lain. Dan kemudian dia melihat sebuah kelas yang bertempelkan selembar kertas A3 yang bertuliskan tentang pengumuman pendaftaran sebuah klub bernama...

Sindikat Monyet Terbang?

Aneh sekali nama klubnya. Pengumumannya juga tak kalah aneh. Tapi walaupun dia menganggapnya aneh, dia tersenyum kalem ketika membacanya. What a rare sight. Kemudian Tokiya (secara tak disangka) mulah mengisi lembar pendaftaran klub tersebut.

Quote :

EKE IKUTAN DUNX~
Nama : Itsuki Tokiya (perempuan, bukan laki-laki) maaf, jangan hiraukan.
Murid/Guru : Murid, B Senior High
Nama Alice : Copycat Alice
Penjelasan tentang Alice : Dapat mengkopi tiga Alice milik orang lain sekaligus. Alice yang dikopi akan hilang jika sudah lewat dari 24 jam.

Tokiya memeriksa lembar pendaftarannya sekali lagi. Well... Sudah oke, kurasa. Kemudian dia segera memasukkannya kedalam kotak berwarna pink neon bermotif Hello-Kitty (mau tak mau dia jadi berpikir bahwa selera orang yang membuka pendaftaran ini sangat norak), lalu membaca instruksi selanjutnya.

Setelah membacanya Tokiya berpikir dulu dengan raut muka agak sangsi. Memangnya perlu, ya? Yah, terserah sajalah. Kemudian dia menengok kesekitarnya, tak ada orang. "Tinky-Winky! Dipsy! Lala! Po!" ucapnya dengan ekspresi dan nada datar seperti biasa. Oke. Dengan begini sudah selesai. Diterima atau tidak, Tokiya tak mempermasalahkannya. Kalaupun diterima, semoga saja dia bukan satu-satunya anak perempuan di klub itu. Kalau benar begitu dia akan langsung mengundurkan diri.

Dia kini berbalik dan melangkah pergi dari tempat tersebut, kembali menjelajahi daerah sekolahnya.



[OUT]

SMT...

Pamannya pernah menceritakan tentang grup yang bernama Sindikat Monyet Terbang pada Kaede. Monyet, eh? Siapa tahu ia jadi seperti monyet beneran. Dimana-mana mengacau, menggila, injek-injek barang...Huahahahaha!!

Kaede berjalan menuju ruangan SMT, dan mencari formulir. Setelah menemukan formulir pendaftaran, ia pun mengisinya sebagai berikut:

Quote :

EKE IKUTAN DUNX~
Nama: Sousetsu Kaede
Murid/Guru: Murid
Nama Alice: Word Replacer Alice
Penjelasan tentang Alice: Alice super jahil yang bisa mengubah kata-kata sesukanya tapi hanya 1 atau 2 kata saja dalam setiap 1 kalimat, hanya dengan berkata "Pelanggaran!". Misalnya kamu ingin mengubah kata "benci" jadi "suka", tinggal bilang "Pelanggaran!" dan...Selamat! Kata-kata "benci" berubah menjadi "suka"

Selesai.

Kemudian, Kaede teringat akan pesan kenalan pamannya. Maklumlah, Kaede juga dekat dengan oom-oom satu ini. Lagipula, oom ini juga bekas murid AS, juga bekas member SMT. Hoho. Oom-oom ini memberitahu bahwa untuk menjadi member SMT, harus menyanyikan mars Teletubbies.

Kaede berteriak dengan keras, "TINKY-WINKY!!! DIPSY! LALA!! PO!!!". Kemudian, ia pun ngacir keluar

[out]

Nauka membuka pintu dengan kakinya, menendangnya kuat-kuat. Setelah itu ia meletakan Toki di atas salah satu bangku, sama halnya dengan ketika ia menculik Shiruba.

Senyumnya liar, matanya memburu. Ia mengunci pintu dan jendela rapat-rapat, memastikan Toki tidak bisa kabur.

"Nah~ Ayo lepas celanamu," ucapnya sambil duduk di meja lain yang terletak 1 meter dari meja Toki. "Aku ingin melihatnya."

Quote :

"Nah~ Ayo lepas celanamu,"

"Eh, tapi anda tidak akan ngapa-ngapain sayakan?"


Toki menghadap ke arah lain agar muka yang memerah tidak wajar tidak terlihat oleh pria itu. Mereka sama-sama laki-laki, kenapa Toki harus merasa gugup? Tapi apa boleh buat sepertinya pria yang dikenalnya sebagai Nauka itu akan sangat marah jika ia tidak melakukan perintahnya sesegera mungkin.


"Baiklah...."


Toki kemudian membuka celananya perlahan-lahan dan menurunkannya celana panjangnya. Apakah hal ini tidak akan membuat orang yang baru datang salah kaprah? Itu tergantung cara pikir masing-masing orang saja...[itupun kalau ada yang bisa masuk ketempat itu]

Nauka tersenyum puas, lalu menarik suatu benda dari balik kemejanya. PRET! Ada kilatan dan suara kamera, tapi benda itu sendiri tidak terlihat. Di detik itu juga tangan Nauka sudah berpindah dan meraih kerah baju Toki.

Dengan sekuat tenaga ia menarik Toki jatuh dari meja, ke arahnya. Nauka menjegal kaki Toki lalu mereka berdua jatuh ke lantai, Toki menimpa Nauka.

Ada banyak kilatan cahaya menyembur dari berbagai sisi ruangan bersamaan dengan suara kamera-kamera.

Toki jatuh ke atas badan Nauka, ia jadi susah bernafas matanya sedikit berkunang-kunang karena kejadian yang terlalu tiba-tiba dan kilatan-kilatan kamera yang bersinar dari segala penjuru arah tempat itu. Apa yang harus ia lakukan?.


"Apakah ini tidak apa-apa?.."


Toki bisa melihat mata Nauka yang entah kenapa susah untuk tidak dilihat. Lalu Toki tersadar akan suatu hal : wajah mereka sudah terlalu dekat, apa tidak sebaiknya dia berdiri saja? Apa jika ia berdiri ia akan membuat Nauka marah?...Banyak pertanyaaan muncul dikepala Toki, saking bingungnya iapun jadi tidak bisa melakukan apa-apa.

Nauka mendorong tubuh Toki pelan hingga mereka berdua pada posisi duduk di lantai ruangan klub itu.

"Tidak, tidak apa-apa," sesungging senyum menghiasi wajah Nauka. "Aku suka padamu."

Nauka melompat mendekat dan mengecup pelan pipi Toki, senyumnya berubah iseng. Tampaknya ia benar-benar terhibur dengan kelakuan dan keberanian Toki--dan tampaknya ia ingin mengetes sejauh mana Toki tahan.

"Kamu masuk," desisnya. "Tapi kamu sudah tidak bisa keluar lagi. Selamat bergabung."

Ia bangkit berdiri, merapikan kemejanya dan menepuk-nepukan debu yang menempel pada celananya.

"Kamu mau es krim?" tawarnya, kesan selidiknya hilang seketika dan ia berkata seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Ah, dipeluk dan dicium seorang pria...tapi kenapa Toki merasa senang?! Sepertinya otaknya sudah benar-benar perlu diistirahatkan

Quote :

"Kamu masuk," desisnya. "Tapi kamu sudah tidak bisa keluar lagi. Selamat bergabung."

"Kalau sudah masuk....buat apa keluar?"

Toki balas mendesis entah hanya bercanda atau apa tapi cara tatapan dimatanya jadi sedikit berubah jika dibandingkan yang sebelumnya.

Quote :

"Kamu mau es krim?"

Toki hanya menggeleng-gelengkan kepalanya khawatir kalau eskrim yang nanti diberikan di buat sesuatu yang tidak-tidak. Ia kemudian ikut berdiri dan mengambil celananya dan memasangnya kembali.

"Oh ya," Nauka tampak teringat akan suatu rencana brilian. "Berapa banyak sebaiknya kita jual foto tadi di Yaoicon?" lanjutnya sambil membukakan pintu untuk Toki.

"Lumayan untuk uang kas klub."

Quote :

"Oh ya," Nauka tampak teringat akan suatu rencana brilian. "Berapa banyak sebaiknya kita jual foto tadi di Yaoicon?" lanjutnya sambil membukakan pintu untuk Toki.

"Lumayan untuk uang kas klub."

DHUENG

Toki hanya bisa tesenyum swt , tapi sesaat kemudian ia memikirkan sesuatu yang membuat bohlam lampu muncul di samping kepalanya kaya di Abdel dan Temon

"Asal aku dapat persenannya"

Ucap Toki santai kepada Nauka yang sepertinya[?] adalah ketua dari SMT...