School Ceremony

"Ha~~ Ryuuu~~~Ka~~~chaaan~" Meski dianya nggak sok akrab, Minagi kenal dengan Haruka sebagai sesama principal. Gantian, Minagi yang nemplok.

"Ah! Apa aku minum soda lagi aja ya.....menarik perhatian" Tapi teringat Koto, Minagi batal nggunain alicenya, malah pasang limiternya kembali.

"Oh? Sensei, sebaiknya bubar sekarang, hehehe. Kenalan satu sama laen!"

Melihat Kotori yang berubah wujud terus-terusan dari wujud dewasanya menjadi kecil membuat Hikari kagum. Tapi melihat hubungan antara Gyakko dengan Kotori membuat Hikari bertanya-tanya. Mungkin tidak ada salahnya bertanya kepada Kotori.

"Kotori sensei pacarnya Gyakko Sensei?" tanya Hikari tiba-tiba sambil menunjuk ke arah Gyakko.

"Bagi murid dari divisi Laten, silahkan beris disini!" Hime yang kini tengah berdiri dari posisi duduknya, setengah berteriak pada murid-murid yang tampak kebingungan. Sesekali mata hijaunya menatap Kotori, yang masih seperti dulu: usil, "Wah.. Kasihan juga Sensei ini."

OOT: baru ditinggal ngga lebih dari 24 jam aja uda ketinggalan banyak x3;

Kozuki Makoto wrote:

"Ahahaha! Karena aku cowok, Hiino-san jadi berani!" Mako semangat.
"Kalo gitu aku jadi cewek lagi aja ah!" ujar Mako separo becanda.

"Maaf taku aku tidak izinkan...." ujar Hiino. Ia menyeret-nyeret Makoto krena Hiino jalan kearah Kotori.

"enak banget yah berteman ama murid-murid..." ujar Hiino pada koto. Wajahnya yang galak namun bishie set dah mungkin membuat beberapa murid ketakutan atau biasa saja.

Quote :

"Maaf taku aku tidak izinkan...." ujar Hiino. Ia menyeret-nyeret Makoto krena Hiino jalan kearah Kotori.

"Bercanda! Hiino-san, Hiino-san! Ga berubah!" ujar Mako.
"Hiino-san, boleh kukerjain sedikit?" Mako mendorong Hiino ke arah si Kotori.

"Kotori sensei pacarnya Gyakko Sensei?"

Ah, salah satu muridnya yang kalau tak salah dengar tadi adalah Hikari bukan? salah atau benar langsung timbrung saja. mengapa tidak bukan?

"Ah, Kenapa? Hikari-chan? Kau naksir pada Gyakko-sensei?" ujarnya sambil tersenyum tipis diwajahnya menyeretnya dan menyodorkannya pada Gyakko

"enak banget yah berteman ama murid-murid..."

Kotori hanya tersenyum tipis tidak terlalu peduli akan perkataan Hiino lalu mendekat kearah Hiino sekarang.

"Kenapa? Hiino?" Ujar dalam bentuk umur 15 tahun itu lalu karena sudah lama tak bertemu mari kita mulai permainan sosor menyosor

Kotori mencium pipi Hiino

"Ah, Kenapa? Hikari-chan? Kau naksir pada Gyakko-sensei?", balas Kotori sambil mendorongnya ke arah Gyakko. Astaga, rupanya memang sensei yang satu ini tipe yang sangat tidak bisa diduga. Satu kata saja dianggap dalam arti yang berbeda. Hikari tidak tahu apa dia akan menyukai guru yang satu ini atau tidak. Semoga saja dia tidak dapat banyak masalah, tapi... sepertinya tidak mungkin kalau melihat sifatnya.

"Ah tidak kok sensei. Hanya saja, sensei terlihat cocok dengan Gyakko sensei. Seperti sudah berpacaran lama saja", balas Hikari kepada Kotori sambil berusaha kembali ke barisannya. Kebetulan ada yang datang sehingga Kotori melepaskan dirinya. Tapi tidak disangka, Kotori malah mencium orang yang baru datang itu. Wow, tipe nekat juga rupanya sensei yang satu itu. Ada-Ada saja.

Mako mencoba mengingat-ingat.

"Ah! Koto, bukan? Ini Mako!" ujar Mako pada Kotori.

"....meski aku sekarang jadi....cowok sungguhan" kata Mako tersenyum.

"aaaaa jauh jau jauuh!!!!" seru Hiino mendorong Kotori jauh-jauh. Setelah mendapatkan ciuman ke ratusan kalinya (mungkin ini baru beberapa kali kalau dari perempuan) ia jatuh ke belakang.

BRUK.
Mendarat dengan mulus di lantai, kemudian merangkak menjauh, hingga di belakang kaki makoto.

"jauhkan aku dari dia.. jauhkan aku dari dia..!!!"
Hiino tetap dengan wajah galak, tapi ketakutan dan malu-malu seperti dulu. Tidak berubah, malah makin parah.

"Ahaha! Iya, Hiino-san!" senyum Mako
cuma gw ato Mako jd mirip Yamamoto? WTF
"Koto-chan, jangan deketin Hiino-san dulu! Kan udah punya Gyakko!"

"Ah tidak kok sensei. Hanya saja, sensei terlihat cocok dengan Gyakko sensei. Seperti sudah berpacaran lama saja"

"Ah! Koto, bukan? Ini Mako!"

Perkataan tersebut lewat begitu saja ditelinga Kotori, tidak terlalu memperhatikan perkataan tersebut. Oh well Kotori mencium Hiino seenaknya saja, melihat kearah reaksi Hiino apakah masih sama atau berbeda. Ternyata masih sama.

Hiino Mundur beberapa langkah sambil ketakutan, yang mengingatkan kepada satu orang yang ia tidak dapat lupakan. Orang yang masuk ke jalan yang salah, Kazu, yeah Kazu. masih menatap kearah Hiino yang ketakutan. lalu suara makoto terdengar.

"Koto-chan, jangan deketin Hiino-san dulu! Kan udah punya Gyakko!"

Kotori hanya tersenyum kepadanya

"Jadi Mako mau sama Hiino?"

"Nggak kok, hehe" ujar Mako, tersenyum silau.
"Kan aku sekarang cowok-dan aku nggak tertarik ma cowok" ujar Mako lagi.

"Koto, tidak berubah seperti yang teman-teman dulu katakan ya?" senyum Hime swt ke arah Kotori yang sehabis mencium rekan sesama gurunya itu.

"Ahh.. Enaknya kalau punya Alice seperti itu. Rasanya bisa awet muda." batin Hime yang sebenarnya penampilannya sendiripun juga ngga banyak berubah. "Dan lagi.. Sepertinya Gyakko-sensei ini naksir Koto kah?" Hime memang tidak terlalu mengenal Kotori dan Gyakko meskipun Gyakko dan Hime berada di divisi yang sama.

Quote :

"Jadi Mako mau sama Hiino?"

"Lah, apaan sih, pertanyaanmu makin aneh!!" seru Hiino. Ia bangun dan membelakangi anak-anak lain.

Quote :

"Kan aku sekarang cowok-dan aku nggak tertarik ma cowok" ujar Mako lagi.

"Enak ya jawabanmu..."
Celetuknya pelan. Mungkin tidak ada yg mendengarnya.

Lalu datang...perempuan yang rambutnya pink.

Aku harem apa harem...

"Oh, nona Osaka..." sapa Hiino.

Setelah menarik-narik Toki, Kaname melihat Hime.

"Hi-- HIMEEEE!!!! DX!!!" Teriak Kaname yang langsung melompat lalu memeluk Hime.

"Huwaaa!!! Lama banget ga ketemu!! Aku kangeennnn!!!" Serunya sambil tetap memeluk Hime.

OOT : Hiino salah pake ID kah?

---

Quote :

"Well, nii-chan kurasa setelah ini aku akan main main kekamarmu ya"

"Sesukamulah..." Jawab Gyakko yang sekarang memegangi kepalanya, aneh-aneh saja anak satu ini.

Quote :

"Koto-chan, jangan deketin Hiino-san dulu! Kan udah punya Gyakko!"

"Oh- Dan maaf -_- Aku belum jadi milik siapa-siapa ya," ujarnya meralat ucapannya Mako.

Sepertinya Gyakko udah agak baikan moodnya, dibandingkan tadi...

Well well well... nampaknya kejadian disana semakin menjadi tidak jelas sekali. Thx to Kotori.

"Jadi sekarang kita sudahi saja? reunian kecil ini?"

"Oh, nona Osaka..." sapa Hiino.

"Osaka?" Hime cuma bengong tapi kemudian hanya tersenyum ramah pada pemuda di depannya. Namun tiba-tiba seseorang yang sebelumnya membuat gadis bermata coklat itu merinding memeluknya. Hangat. Hime lagi-lagi diam, entah takut atau ngga bisa ngomong. Tapi kemudian kedua tangannya balas memeluk gadis yang dulu dikenalnya saat sedang mencuri kunci jawaban di ruang guru bersama Nauka.

"Kana-chan!!" serunya riang, memeluk erat gadis pirang dihadapannya. "Ngga banyak berubah, tapi tetap saja imut." gurau guru kesehatan itu. "Tambah besar, seingatku dulu kamu lebih pendek ya, nak. Menganggap pocong itu lucu seperti guling." lanjutnya dengan tampang bego saking kangennya dengan sahabat-sahabat lamanya ini dan tanpa sadar Hime melakukan kebiasaan lamanya jika bertemu Kaname; mengelus-elus kepala Kaname, meskipun sekarang ia sudah bukan anak kecil lagi.

"Bagi murid dari divisi Laten, silahkan beris disini!" ucap seorang guru perempuan berambut pink-panjang. Eh ? Darimana asal suara itu ? Sigg, dia benar benar bingung sekali guru itu memang dengan jelas memanggilnya, karena dia anak dari divisi latent kan ?

Belum lagi keadaan sekitarnya yang cukup aneh membuatnya semakin tegang. Bagaimana seharusnya ? Apa yang harus dia lakukan ? Aghh...membuat bingung saja. Sudahlah mungkin lebih baik kalau dia diam di sebelah guru berambut pink-panjang itu ? Miku langsung mendekati guru itu. Tiba tiba seseorang lagi mendekati guru berambut pink-panjang itu. Sepertinya mereka saling kenal. Tapi karena disuruh baris disana yah sudahlah . Bisa apa lagi ?

"Hah? Pocong sebagai guling?" Tanya Kaname kebingungan.

"Iya Hime, sepertinya kelamaan tidur membuat tubuhku bisa tumbuh! Walaupun lama banget sih..." Ujarnya ke Hime.

"Semuanya udah jadi guru ya... Jadi aku murid sendirian di sini, walaupun umurku sendiri 20 sih ^o^" Lanjutnya. Ia kangen sekali dengan teman-temannya dulu.

Waktu tampaknya sudah semakin dekat akan pengunjung acara tersebut, nampaknya Kotori harus menutupnya lagi sekarang. Ah, pekerjaan yang cukup mudah setelah menjadi seorang guru. Kotori lalu berubah menjadi wujud dewasanya lalu merapihkan baju dan juga rambutnya sekarang.

Berjalan melewati murid murid yang berada disana lalu naik keatas panggung lagi. mengambil mic lalu memulai pidatonya.

"Jadi kurasa, pesta pembukaan ini ditutup sekarang. melihat waktu yang sudah larut, diharapkan para murid kembali ke asramanya masing masing."

Well, Kotori what should you do now? Gyakko Place eh?

Kotori lalu menuruni panggung kembali kerombongan tersebut. mendekati kearah Gyakko sekarang

"Jadi eh? Gyakko?"

Ini adalah hari pertama sejak Kaede dimasukkan ke dalam Akademi. Wah, Kaede sudah tidak sabar bagaimana rupa dan sifat kawan-kawannya nanti. Sepertinya di Akademi ini menyenangkan, dan dengar-dengar lumayan rame. Baguslah, Kaede jadi dapat kesempatan mengacau...Huaahhaha! Bukankah begitu, ya?

Kaede kemudian masuk ke tempat di mana acara upacara diadakan. Wah, sepertinya sudah cukup ramai. Dengan langkah yang sengaja dilebar-lebarkan, dan gerakan tangan yang seperti tentara, Kaede melangkah menuju barisan Special Ability Class. Itu karena, pamannya mengatakan bahwa ia adalah seseorang yang amat spesial. Tapi, ia bingung, mana yang harus ia tuju?

"ARRGHHHH!! BARISANNYA BANYAK AMIR!!" ujar Kaede, cukup keras hingga dapat terdengar. Maklumlah, dia tidak suka diorganisir seperti ini.

Terlambat. Ia terlambat di hari pembukaan sekoalhnya yang baru. Sulit dibayangkan bagaimana nasibnya ke depan jika baru hari pertama saja ia sudah terlambat seperti ini. Padahal ia berniat memberikan kesan pertama yang baik. Well, walaupun itu sama sekali bukan karena ia benar-benar menginginkan masuk ke dalam sekolah ini.

...

Baiklah, dia memang bersyukur masuk ke dalam sekolah yang bisa menerima ke'abnormal'an dirinya. Meskipun begitu... Sudah cukup. Tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Untuk sementara ini nikmati saja upacara pembukaan sekolah ini. Atau setidaknya, berusaha menikmatinya.

Tempat itu sudah cukup ramai. Ada beberapa perempuan yang tampak lebih tua darinya dan beberapa terlihat lebih muda... kemudian siswa laki-laki juga ada...

Ramai.

Gadis berambut kemerah itu mendesah pelan dan mundur menjauhi keramaian tersebut. Ia sengaja memilih kursi yang jauh dari semuanya, namun masih cukup dekat untuk mengamati orang-orang yang akan menjadi... rekan-rekannya. Membingungkan... Ia tidak biasa berada di tempat yang penuh dengan orang-orang yang bising seperti ini.

Haus. Untung dia membawa Teh Kotak ultra tadi. Ia merogoh ke dalam tas selempang putihnya dan mengeluarkan minuman kotak tersebut. Sekali lagi Bianca mendesah pelan dan bersandar di kursinya, menikmati minumannya selagi orang-orang di depannya -yang sepertinya saling kenal- ribut-ribut.

"Hah? Dua puluh masi kaya gini?" ada rasa sedikit iri pada Kaname, soalnya tetep muda, maklum cewe .

Pandangannya kembali pada murid-murid dari divisi Special dan Latent. "Yang disini ngga banyak." gumamnya pelan, sebelum Kotori mengatakan kalau 'upacara pembukaan selesai dan bagi para seluruh murid diharap kembali ke asrama masing-masing'. "..Banyak yang telat, as always." senyum Hime melihat murid-murid yang telat berlarian mencari barisannya.

"Jadi kurasa, pesta pembukaan ini ditutup sekarang. melihat waktu yang sudah larut, diharapkan para murid kembali ke asramanya masing masing."
"Astaga..." Bi terkekeh membayangkan apa yang akan kedua guru nyentrik di hadapannya itu akan lakukan usai murid-murid di aula ini kembali ke asrama. "Yah.. Sudahlah..."

Bi melambai sekenanya pada barisan murid kelas spesial dan melangkah keluar aula paling pertama. "Aku keluar duluan ya.. Oh, nice to meet you two, Kotori dan Gyakkou sonsaengnim~!" Bi melirik Kotori dan Gyakko sambil melewati mereka menuju pintu keluar.

[OUT]