Santai

Oke, anak itu bertanya dimana ruang latihan berada. Hikari baru sadar, sekarang dia sudah tidak berada di sekolahnya yang lama lagi dimana sekolahnya sangat kecil dibandingkan dengan akademi ini. Geez, pintar sekali dia melupakan hal yang penting. Oh well, paling tidak anak itu sudah berhenti sendiri memukul-mukul pohon. Anak itu memperkenalkan dirinya sebagai Kaede.

Sementara itu, satu orang anak perempuan memperkenalkan dirinya sebagai Casira dan menanyakan nama orang yang ada disini. Well, memperkenalkan diri lagi kan tidak ada salahnya. "Shirogane Hikari, salam kenal", ujar Hikari kepada Casira. Tiba-tiba dia baru sadar, sebetulnya ngapain ya mereka semua ada disini?

"Ngomong-ngomong, kalian sedang apa disini? Ada suatu perkumpulan kah?" tanya Hikari kepada siapapun yang mau menjawabnya.

"Shirogane Hikari, salam kenal"

"Ngomong-ngomong, kalian sedang apa disini? Ada suatu perkumpulan kah?" tanya Hikari kepada siapapun yang mau menjawabnya.

"Salam kenal... hehehe..... sebetulnya tidak ada pertemuan.. cuma kebetulan ketemu.. tadi saya tersesat... Hikari sendiri.. kalo aku boleh manggil kamu langsung dengan nama depan.. kenapa jalan-jalan di sini.. sendirian?" tanya Casira lagi memainkan daun yang gugur dari pohon sekitar........

Angin berhembus lagi... rasanya capek juga dari tadi disini.. ingin kembali ke asrama.. sayang karena Casira tidak pintar mengingat arah ke akademi.. ia takut tersesat lebih jauh..... Lebih baik menunggu seseorang disini pergi dan ia akan mengikuti sampai ke akademi.. setelah itu.. dia sudah ingat jalan

"Salam kenal... hehehe..... sebetulnya tidak ada pertemuan.. cuma kebetulan ketemu.. tadi saya tersesat... Hikari sendiri.. kalo aku boleh manggil kamu langsung dengan nama depan.. kenapa jalan-jalan di sini.. sendirian?" Balas Casira sambil memainkan daun yang berguguran didekatnya.

"Oh, aku kira ada perkumpulan apa disini. Kenapa jalan-jalan disini ya.... tidak ada alasan khusus sebenarnya, he he", kata Hikari kepada Casira. Kalau diperhatikan baik-baik, kebanyakan yang ada disini kok terlihat lebih muda daripada Hikari ya. Masa sih tidak ada yang sebaya dengan Hikari di akademi ini? Atau dia belum bertemu saja. Bukannya dia tidak mau main dengan yang lebih muda, tapi punya teman yang seumuran juga kan enak.
------------------------------------------
((OOC: btw aku bingung, ini timelinenya kapan? pagi? siang? sore? atau malam? *telat banget baru nanya sekarang*))

OOC : anggep saja timeline sepanjang dan abis upacara pembukaan.. yang pada disini kan pada bolos opening ceremony jadi.. pagi menjelang siang... XD
==============================================
"Oh, aku kira ada perkumpulan apa disini. Kenapa jalan-jalan disini ya.... tidak ada alasan khusus sebenarnya, he he",

"Hahaha... padahal hutan biasanya sepi tapi ternyata ramai juga ya.... apa type alicemu?" tanya Casira berbicara dan menghela nafs seperti kakek-kakek yang mengenang masa mudanya...

Sekarang matahari sudah naik.... angin musim semi berhembus... haa... ngapain lagi ya kemari.. Casira belum mengecek kamar asramanya yang baru.. mungkin lebih baik kalau ia membereskan barang-barangnya dulu..
"Jalan ke asrama dari hutan lewat mana ya?" tanya Casira pada Hikari lagi.. kalau tidak tanya.. bisa-bisa ia kesasar lagi. Casira mengeluarkan buku catatan kecil dan bersiap untuk mencatat arah agar tidak lupa....

OOT: wew, ketinggalan X3
==================================

"Ah.. aku takut menyinggung perasaan orang.. hehehe.. aku tak suka mencari musuh.. err.. namamu siapa?? Aku Casira Avequilla..."

"Shirogane Shun...suke..", jawab Shun. ""Shirogane Hikari, panggil saja Hikari.", tidak sengaja Shun mendengar ada suara seorang perempuan yang mengucapkan bahwa namanya ada yang berhubungan dengan kata 'Shiro', well.. jarak perempuan itu sangat dekat dengannya, tetapi mungkin karena ia sedang memfokuskan dirinya ke hal yang lain jadi tidak begitu tertangkap. Adiknya juga memiliki nama yang berhubungan dengan kata itu, walaupun belum menemukannya. Tetapi, Shun tidak ambil pusing, salah-salah ia yang bisa salah orang, lagipula tidak mungkin adiknya tiba-tiba berubah menjadi seorang perempuan atau bisa jadi adiknya memiliki alice yang dapat membuatnya seperti itu?. Gyeh! Memikirkan hal itu, Shun menjadi tambah bingung sekarang.

"Shirogane Shun...suke..", jawab Shun.

"Salam kenal Shiroga-.. eh... nama keluarganya sama??" tanya Casira bingung lalu menatap Shunsuke dan Hikari.

Nama keluarganya sama?? Keluargakah?? pikir Casira dalam hati masih menatap lekat-lekat kedua orang tersebut.

Casira pun memberanikan diri untuk bertanya..
"Err... kalian saudara?" tanya Casira takut-takut..

"Err... kalian saudara?"

"ah, jadi ternyata aku tidak salah dengar ya? Tapi, ya sudahlah..." ucapnya ke dirinya sendiri tanpa memikirkan ada orang yang menganggap dia aneh atau tidak. "eh? Tidak, aku tidak punya saudara cewe kok. Memang aneh ya?", ujarnya (sambil berekspresi ^^;a) seperti tanpa beban menjawab pertanyaan yang dilontarkan Casira kepadanya. Walaupun memang awalnya dia sempat terkejut juga.

"Lagi mengacau...Kelewat sepi seh suasananya. Mau ikut mengacau ga?"
"Mengacau? Kelewat sepi, eh?" Bi menghembuskan napasnya dengan sebal pada anak laki-laki di hadapannya, "Jadi begini caramu mengacau?" Gerutunya masih dengan kedua tangan dilipat di depan dada pada Kaede yang tampaknya sekelas dengannya, "Dengan... Memukuli pohon?" Ia menggeleng-geleng dengan dramatis. Ah, nggak aku banget.. *diinjek* Gumamnya dalam hati sambil mengalihkan perhatiannya pada gadis-gadis yang tengah mengobrol disitu.

"Ah.. nama kalian siapa?? Err.. Namaku Casira Avequilla... " Sapa gadis berambut coklat yang ceria. "Hmm~? Aku Bi." Jawab Bi sambil mengangguk singkat. Iapun menimbrung dalam pembicaraan mereka, yang tengah membahas nama belakang Hikari dan Shunsuke yang sama. Wah, lucu sekali... Sayang, moodnya memburuk.. Ia jadi malas ikut mengobrol dengan gadis-gadis plus Shun yang kelihatannya beberapa tahun lebih tua darinya itu.
"Ah.. Aku pergi duluan deh.." Gumamnya sambil mengangguk sekali lagi pada Casira, Hikari, Miku, Julie, dan Shun udah semua kan?. Iapun berlalu meninggalkan hutan sambil bersungut-sungut tidak jelas.

[out]
------------------------------------------------------------------------------------------------------
ooc: mendadak wb.. X3~~ *dilempar*

"Hahaha... padahal hutan biasanya sepi tapi ternyata ramai juga ya.... apa type alicemu?" tanya Casira kepada Hikari. Belum sempat Hikari menjawab, sepertinya anak laki-laki yang tadi sepertinya sempat bengong memperkenalkan dirinya sebagai Shirogane Shunshuke. Tunggu... Shirogane?? Kok nama keluarganya sama? Hikari memang punya kakak, tapi jelas-jelas namanya bukan Shunshuke.
Apa saudara jauhnya? Toh nama keluarganya kan di dapat dari keluarga ayahnya Hikari. Siapa tahu saja Hikari punya saudara jauh yang tidak dikenalnya. Toh anggota keluarganya kan memang banyak, jadi mungkin saja ada yang tidak dikenalnya. Rupanya tidak hanya Hikari yang bingung, Casira juga bingung sampai-sampai dia bertanya apa Hikari itu bersaudara dengan Shunshuke.

"Tidak, aku bukan saudara kandungnya. Tapi mungkin saja dia itu saudara jauhku yang tidak aku kenal. Mungkin loh, bukan pasti." Jawab Hikari kepada Casira sambil menunjuk ke arah Shunshuke. Kalau diperhatikan baik-baik, sepertinya Shunshuke bukan anak Special. Baguslah kalau begitu, dia tidak bisa membayangkan kalau nanti mereka sekelas. Sementara itu, Bi pergi dari sana setelah memberikan salam. Hikari pun hanya balas melambaikan tangan saja, "Hati-hati ya Bi"

Julie manggut-manggut mendengar satu per satu dari mereka memperkenalkan dirinya masing-masing. Yaa.. Semoga saja ada nama yang masih diingatnya nanti malam. Perkenalan itu hanya seperti angin lewat saja bagi Julie.

Ah.. Aku pergi duluan deh.."

Julie menoleh ke arah perempuan itu dan tersenyum.

"..Bye-bye..See you around~" ujarnya sambil melambai-lambaikan tangannya ke arah perempuan itu.

Kemudian, tidak tau apa yang harus dilakukannya lagi.. Mau kembali ke asrama..tidak tau jalan..Jadi..Julie bersender di salah satu pohon yang cukup rindang sambil mengeluarkan cokelatnya lagi. Menunggu salah satu dari mereka yang ingin pulang ke asrama.

"hum, ya, ya...terserah kau sajalah mau berkata apa", ucapnya ke arah Hikari, seperti merasa tertantang dari ucapannya dan bersandar ke pohon. Bukannya ia ingin mengajak ribut, tetapi ia tidak terlalu suka dengan cara perempuan itu memandang dirinya.

Kruyuk, "Kh...", Shun merasa mendapati dirinya keroncongan, well memang sih dari semalam ia belum makan. Tetapi kenapa baru sekarang terasanya? Geez. Pada akhirnya Shun hanya mengeluarkan sebuah tempat seperti tabung kimia yang sudah ditutupi bagian atasnya yang diisi air putih. Sebenarnya air itu untuk bahan percobaan sih karena sudah diisi dengan beberapa bahan, tapi ia berpikir sepertinya tidak apa-apa karena asal sebenarnya juga berasal dari air biasa.

--------------------------------------
OOT: bingung mau rep apa =_=a *kehabisan kata-kata*

Casira hanya memperhatikan Shunsuke dan hikari memberikan penjelasan bahwa mereka bukan bersaudara dan hanya mengangguk-angguk..

"Lucu juga ya.." gumam Casira sambil mengelus-ngelus dagunya serasa kakek-kakek berjenggot. Ah.. Casira sudah sangat bosan... dan sepertinya orang-orang belum ada yang berniat pergi dari sini.. dan Bi tadi pergi begitu saja dan ia tidak sempat nyusul........

Lalu.. terdengar bunyi perut keroncongan dan dilihat-lihat sepertinya perut Shunsuke lah yang keroncongan.. Casira mengubek-ngubek tasnya lalu mengeluarkan sebatang cokelat.. well, di tasnya ada sekotak cookies, 2 batang cokelat, buku-buku, dan air mineral. XD

Casira lalu memberikannya ke Shunsuke.
"Ini.. well, sebagai awal pertemanan.. ehehhee" ujar Casira tersenyum berusaha menjaga kata-katanya. Lalu Casira bersiap dan berjalan pergi. Ia sudah harus membereskan tempat tidurnya dan ia harus nekat.. klo nyasar lagi berarti takdir..

"Minna-san... aku duluan ya... harus membereskan kamar tidur.. takut kena marah.. hehe.. sampai jumpa lagi!!" ujar Casira menjabat tangan mereka satu persatu dan pergi dari situ... dengan tampang sangat serius..

[out]

"..Uh huh~ Hey~ waitt~" teriak Julie, lupa dengan nama Casira. Ceritanya sih tadi ia mau ikut Casira kembali ke asrama, tetapi karena keasyikan makan cokelat sambil duduk di sebatang pohon yang rindang, ia tidak sadar kalau Casira sudah pergi.

"..Ah..~ telat~.." gumamnya sambil menggigit cokelatnya lagi dan membuang bungkusnya. Ia pun mencoba cara lain. Peta Alice Academy yang didaptnya pagi ini dikeluarkannya, dibentangkannya di atas tanah, dan kedua mata biru Julia bergerak-gerak, mencari tulisan Junior high dorm.

"..Ah..ketemu!" gumamnya lagi, kemudian Julie terperangah melihat jarak asramanya dari Woods. Jauh..Terlalu jauh.

"..ah sudahlah.." ujar Julie lagi, kemudian ia mendekati keramaian di sana.

"..Better I get going~..Aku duluan ya..Bye-bye~" ujarnya kepada orang-orang di sana, lalu menghilang di antara pepohonan.

[out]

"Ini.. well, sebagai awal pertemanan.. ehehhee"

"terima kasih...", ucapnya dengan nada agak merendah, dan belum sampai 1 menit ia sudah menghabiskannya. Memang mungkin ia lapar, tetapi ia juga terkenal rakus karena walaupun tidak mudah lapar, tetapi sekali lapar membutuhkan berpiring-piring makanan. Ah, walaupun ia sudah memakan coklat itu, tetapi ia tidak merasa seperti makan, hng mungkin ia harus pergi ke central town kali ini untuk mencari makanan?


"Minna-san... aku duluan ya... harus membereskan kamar tidur.. takut kena marah.. hehe.. sampai jumpa lagi!!

"ah, ya dah", ujarnya melambaikan tangannya pelan kepada Casira juga kepada gadis yang pergi setelah Casira. Hmm.. tepat itu semakin sepi, mungkin sudah waktunya ia pergi dan membatalkan niatnya mencari bahan-bahan. "Jyaa ne, Tuan Hutan dan segala sesuatu yang berada di dalamnya", ucapnya agak berlebihan dengan suara yang agak kencang sehingga mungkin dapat menggema sampai ke dalam, memang mungkin sudah cukup mengucapkan kalimat itu kepada orang-orang yang berada di sekitar tempat it, tetapi ia berpikir barangkali ada orang lain yang masih berada di hutan itu? Dan, setelah menyerukannya, Shun segera pergi dari tempat itu.

Melihat semuanya sudah pergi, lebih baik dirinya juga pergi saja dan segera kembali ke kamarnya

-out-

Wah, kali ini Kaede benar-benar kesepian. Tempat itu sudah sepi, apa gunanya lagi ia mengacau di tempat ini? Wah, wah wah...

Kaede pun berjalan keluar

[out]

Wah, rupanya cepat sekali orang datang, kemudian pergi lagi. Sekarang tempat itu jauh lebih sepi dari perkiraan Miku. Memang sih pada awalnya Miku mencari tempat yang sepi. Tapi sekarang ? Sudahlah, tempat ini jadi --lebih menakutkan--dari bayangan Miku.

Miku pun langsung beranjak saja dari sana. Entah kemana dia akan pergi sekarang.