Santai

"Ahh.. iya.. nama Kakak siapa?"

"...Tsukishima..Tsukishima Miku..dari Latent Ability..." ujar Miku pada Nacht, yang tadi mempertanyakan namanya.

"Kakak yang kemarin! Apa kabar?"

Secara spontan Miku langsung kaget. Sebuah boneka tiba tiba melompat kearahnya. Belum lagi boneka itu menyapanya. Dengan yakin sekali dia menyimpulkan, pasti Alice seseorang. Sigg, membuat Miku sangat kaget dan cukup ngeri saja boneka ini.

" Siapa.... pemiliknya..?...." tanya Miku langsung dengan masih sedikit pucat karena kaget. Sesekali dia menatap Nacht, mungkin saja boneka ini adalah milik Nacht, karena Nacht masih anak anak bukan ? *ditendang :3*

"...kamu milik siapa...?" ujar Miku lagi pada boneka itu. Padahal itu adalah boneka. Kenapa Miku justru mengajaknya berkomunikasi ?? ' Boneka ini hidup karena Alice seseorang..Brati pemiliknya disekitar sini,' hanya itulah pemikiran Miku.

Casira melihat kalau Nacht err... mulai akan menangis..

"Kakak..Terima Kasih..."

Casira melihat Nacht dengan perasaan simpati. Sepertinya Nacht sudah dikucilkan dari dulu karena dia dari dangerous type ability...
"No problem, Nacht.. well.. sepanjang kamu tidak menyalahgunakan kekuatanmu.. apa yang perlu kutakutkan? Jangan menangis..." ujar Casira terkekeh mengelus kepala Nacht. Anak kecil menanggung penderitaan dikucilkan seperti itu.... menyedihkan..

Casira lalu menangkap bayangan seseorang di balik pepohonan... Casira memperhatikan cowok itu lalu berpikir apakah cowok itu kesasar juga?? Lebih baik ditanyakan..
"Kamu tersesat juga??" tanya Casira ke cowok itu (Shiro)

"Hehe..." Thokki mengeluarkan seringai usilnya dan melompat ke leher anak laki-laki yang tampaknya telah mengetahui keberadaan masternya. "Selamat siang!" Boneka kelinci itu dengan riang bergelayut di leher Nacht. Kalau saja boneka kelinci punya gigi pasti ia sudah menggigit, untungnya tidak.

Sementara mata violet kemerahan Bi yang masih mendekam di balik pohon menangkap sosok laki-laki yang baru memasuki hutan. Wajahnya murung, pastilah ia bosan.
Namun Bi yang masih penasaran dengan sekumpulan orang-orang yang tengah mengobrol di belakangnya, memilih untuk mengisengi mereka dulu, membiarkan Shunsuke berjalan melewatinya. Yah, keisengan untuk laki-laki ini bisa menyusul.. Pikir Bi.

"Kamu tersesat juga??" tanya Casira ke cowok itu

"hea?", gumam Shun sambil berswt mendengar ucapan cewe yang menanyainya itu. Bingung, Shun tidak tahu harus menjawab apa, ia hanya mengikuti asal suara yang didengarnya dan apakah itu termasuk dalam kata tersesat?

"ah, tidak... aku hanya mengikuti asal suara yang kudengar begitu masuk ke dalam woods ini", jawabnya jujur, karena itu satu-satunya jawaban yang terlintas di kepalanya saat ini, dan emmang itulah yang sebenarnya terjadi. Tidak lucu bila seorang murid laki-laki berumur 17 tahun apalagi salah seorang Principal Student sampai tersasar di sana. "Apa maksudnya dengan kata juga itu? Apakah kau sendiri tersesat?", lanjutnya yang sepertinya tidak suka dengan embel-embel juga yang ditambahkan "juga" pada saat menanyainya.

"...Tsukishima..Tsukishima Miku..dari Latent Ability..."

"Salam kenal kalau begitu Kakak Tsuki.." ujar Nacht sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman pada Miku setelah Ia mengelap sedikit air mata yang tadi berada di sudut matanya.

"No problem, Nacht.. well.. sepanjang kamu tidak menyalahgunakan kekuatanmu.. apa yang perlu kutakutkan? Jangan menangis..."

"Baik..."

Nacht mengangguk kecil, lalu tiba-tiba seekor boneka kelinci yang beberapa waktu lalu menyapa mereka melompat dan menggelayuti leher Nacht sambil mengucapkan 'Selamat Siang'. Waw... unik.

"A-.. err.. Se-selamat siang..." balas Nacht, sedikit gugup, pada boneka kelinci di lehernya, namun.. perlahan-lahan kekagetan di wajahnya berubah menjadi keriangan, sepertinya Ia senang dengan boneka ini. Wajar sih.. namanya saja anak kecil.

"Nama kamu siapa?" tanya Nacht dengan mata yang berkilat-kilat karena penasaran.

"ah, tidak... aku hanya mengikuti asal suara yang kudengar begitu masuk ke dalam woods ini"

"Apa maksudnya dengan kata juga itu? Apakah kau sendiri juga tersesat?"

"Ah.. begitukah... err... apakah aku telah menyinggung perasaanmu?? ..aku memang tersesat.. dan juga.. sudah ada 2 orang yang menyatakan dirinya tersesat.... Maaf kalau aku telah menyinggung perasaanmu.. " ujar Casira menunduk minta maaf.. Seharusnya ia memikirkan apa yang akan diomongkan terlebih dahulu....

"Salam kenal kalau begitu Kakak Tsuki.."
Miku tersenyum kecil pada Nacht. Dan menjabat tangan Nacht. Ya ampun, sementara dia menjabat tangan Nacht, satu boneka lagi datang entah dari mana asalnya. Kali ini boneka itu bergelandut di leher Nacht. Yah, artinya boneka itu bukan milik Nacht. Err--jadi milik siapa ? Miku masih terus berpikir dan menatap boneka itu.

"..Hei..kau milik siapa ? " tanya Miku lagi pada boneka itu. Benar benar pemikiran yang aneh. Kenapa Miku justru mengajak boneka yang jelas jelas 'benda mati' itu bicara ? Miku kemudian mendongak, menatap sekelilingnya. Berusaha mencari si pemilik boneka kelinci yang dipegangnya saat ini.

Ckckck, boneka ini benar benar hidup seperti boneka hidup saja. Sekarang boneka itu malah berusaha melepaskan diri dari tangan Miku dan berlari kearah Casira.

@Miku: ah.. boneka yg di Nacht itu boneka yang tadi.. satu lagi masih di Bi.. sorii ngebingungin.. ^^;;
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kedua bola mata Bi berputar riang, senyum nakal kembali mampir ke wajahnya. Yah, kesenangan terbesar bagi seorang entertainer adalah ketika para penonton merasa penasaran dengan trik apa yang digunakan bukan?
Yak, tampaknya ia sudah menemukan obat kebosanannya.. Mungkin orang-orang ini cukup menarik juga.. Pikirnya sambil beranjak dari balik pohon. It's show time then! *dilempar*

"Yahoo~! Selamat siang semuanya!" Mecca yang berada dalam dekapan Bi mengangkat tangannya pada kerumunan orang yang ada disitu.
"Ah, Thokki-ssi! Bi bilang kau tidak boleh nakal!" Seru boneka itu sambil menunjuk kembarannya yang masih menggelayut di leher Nacht.
"Namaku Mecca, yang itu Thokki! Dan ini Lee Hyeon-bi! Dia bilang cukup panggil dia Bi saja! Salam kenal semuanya!" Mecca melompat turun dari dekapan Bi ke tanah, dan menunduk hormat pada semua yang ada disitu. Setelah selesai dengan riang ia kembali melompat ke atas tangan Bi.

Thokki hanya mengeluarkan suara 'buu' pelan saat Mecca beraksi dan kembali mendongak pada anak laki-laki yang sedang dipeluk, err~ dicekik, bukan, tepatnya digelayuti olehnya. "Begitulah, namaku Thokki! Ngomong-ngomong namamu siapa?"

Ahh... boneka yang ada di dalam dekapan gadis yang dari tadi bersembunyi di pohon tiba-tiba keluar dan memperkenalkan dirinya dengan nama Mecca, sedangkan nama gadis yang memiliki mereka bernama Lee-Hyon-bi, sedangkan boneka kelinci yang menggelayuti lehernya bernama Thokki. Nama yang unik.

"Begitulah, namaku Thokki! Ngomong-ngomong namamu siapa?" tanya boneka kelinci berwarna putih ini pada Nacht.

"Aku Nacht.." jawabnya sambil tersenyum kecil, lalu menoleh pada Mecca dan Bi yang berada tidak jauh dari mereka.

"Salam kenal Kakak Bi.." ujar Nacht dengan wajah --> x3 sepertinya asyik sendiri dengan keadaan di sekitarnya.

(OOC:nimbrung yah XD)
-------------------------------------
Bosaaaaaan! Itulah yang dirasakan Hikari sekarang. Mau langsung kembali ke kamarnya juga malas, mungkin ada baiknya dia pergi jalan-jalan saja. Tanpa terasa, dia sudah berada di dalam hutan. Entah dia harus bilang suasana hutannya mengerikan atau tidak karena ada makhluk-makhluk aneh di hutan tersebut. Peduli amat, selama dia tidak mengganggu mereka sih seharusnya mereka juga tidak mengganggu dirinya. Di kejauhan, dia melihat ada segerombolan orang yang sedang mengobrol bersama. Daripada dia sendirian, lebih baik dia ikutan saja kesana.

"Halo semuanya!" Sapa Hikari sambil melambaikan tangan kepada semua yang ada disana.

Ehm, akhirnya si pemilik boneka kelinci itu menampakkan dirinya. Ah, rupanya anak yang waktu itu. Anak yang ditanyai tampat berkumpul para latent saat upacara pembukaan. Tadi namanya,..Ah ! Lee Hyeon-bi..yah, dari namanya saja pasti anak itu berasal dari Korea. Ehm, mungkin =.="..Kau..yang..kemarin itu..kan ???" tanya Miku pada Bi, dengan ekspresi yang masih agak kaget.Yah, seingatnya sih Bi yang ditemuinya kemarin.

"Halo semuanya!"
Suara yang begitu enerjik sekali tiba tiba terdengar.Miku langsung mencari asal suara itu. Rupanya tempat ini jadi semakin ramai saja. Membuatnya gagal mencari tempat yang sepi. Ternyata suara itu berasal dari seorang anak berambut pink. Kalau tidak salah Miku juga sudah pernah bertemu dengannya. Yah..tepat sekali..Dia melihat anak itu juga datang ke acara pembukaan.

Wah, dari tadi Kaede terus-terusan diam. Sikap yang sangat tidak profesional di hadapan fansnya yang sudah terkumpul sedemikian banyaknya. Dan, hoi, ada satu anak lagi yang rupanya adalah fans berat Kaede! Anak itu menyapa Kaede dan semuanya dengan sangat enerjiknya.

"Mau mengacau, kak?" ujar Kaede pada anak yang bernama Hikari itu. Whoops, sepertinya Hikari memang satu tingkat lebih tinggi darinya. Seragamnya, pasti dari A - Senior High. Better not mess with her.

"Halo semuanya!"

Nacht melirik ke arah seorang gadis berambut pink [?] yang baru saja datang, energitik sekali kelihatannya... walaupun dari wajahnya, sudah kelihatan jelas kalau gadis tersebut sedang bosan.

"Halo..." balas Nacht riang sebelum..

Ups..!
Nacht melirik jam kecil berbentuk bulat berwarna hitam di tangan kirinya lalu menghela nafas.. sepertinya menyadari sesuatu yang penting. Well.. sepertinya Ia harus pergi dari sini sekarang, kalau tidak akan ada sesuatu yang akan terlewat olehnya.

"Kakak.. aku pergi dulu..." ucap Nacht pelan.

Nacht mendekati Casira lalu memeluknya erat, tersenyum kecil lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah Tsuki lalu memeluknya seperti yang ia lakukan pada Casira, kemudian Ia berjalan ke arah Julie dan memberikannya pelukan seperti halnya yang ia lakukan pada Casira dan Tsuki. Nacht tersenyum, sepertinya Ia sangat senang karena ada orang-orang yang mau mengakuinya.

"Ahh iya..." Ia mendekati Bi yang berada agak di pinggir lalu melepaskan Thokki dari lehernya dan menyerahkannya kepada Bi.

"Terima Kasih Kakak Bi.." ucapnya, entah berterima kasih karena apa.. karena pertunjukan boneka BI mungkin?

Ia mundur selangkah lalu mengaktifkan alicenya, membuat tubuhnya menjadi bayangan kemudian disertai dengan sebuah lambaian kecil dari Nacht kepada mereka semua, Cowok berambut putih ini menghilang.

[out]

Ah suasana yang sangat bersahabat, atmosfer yang menyenangkan nampaknya yang sedang terasa di hutan itu. Namun.. Dalam mood yang demikian baik, kurang seru kalau tidak ada.. -Lagi-lagi- keisengan bukan? Begitulah pemikiran gadis kecil uring-uringan ini.

Baru saja Bi memikirkan tindakan iseng apa selanjutnya yang akan ia lakukan, suara penuh semangat terdengar menyapa mereka dari belakang, "Halo semuanya!"
"Uh! oh!" Dengan spontan Mecca meletakkan tangan mungilnya ke depan mulut, "Semakin ramai saja!" Serunya riang yang dilanjutkan dengan tawa kecil.

Dengan antusias ia menatap satu persatu orang yang ada disitu, dan terakhir pandangannya jatuh pada anak laki-laki yang kelihatannya adalah yang paling muda disitu, lebih kecil darinya sepertinya. Hoh, target yang paling cocok... Gumamnya riang dalam hati dan seakan di-set otomatis, dengan riang Thokki yang masih menggelayut di leher Nacht mulai bersenandung.. "Bwip.. bwipp.."

Namun tepat sesaat setelahnya, seakan bisa membaca pikiran Bi, Nacht berpamitan dan memeluk seluruh gadis yang ada di situ sebelum berterimakasih padanya. "Ah?" Gumam Mecca kecewa, "Cepat sekali kau pergi.. Ya sudahlah, sampai nanti..." Dan anak itu menghilang begitu saja. Pesulap juga, eh? Benar-benar tidak seru... Bi menggembungkan pipinya dan membiarkan Thokki memanjat lengannya. Begitu boneka kelinci itu meluncur turun ke samping kembarannya, kedua boneka kelinci itu terkulai lemas.

Ketika Nacht meniumnya, Julie sempat fly. Iyalah..Dicium anak imut gitu!
Laslu, setelah sadar Julie tersenyum nakal dan mengelus-ngelus kepala Nacht dengan lembut.

Kemudian, beberapa orang berdatangan.

'..Makin rame ya..' batin Julie memndangi boneka-boneka yang ada di sana, sedikit bingung.

Kakak.. aku pergi dulu..." ucap Nacht pelan.

Nacht mendekati Casira lalu memeluknya erat, tersenyum kecil lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah Tsuki lalu memeluknya seperti yang ia lakukan pada Casira, kemudian Ia berjalan ke arah Julie dan memberikannya pelukan seperti halnya yang ia lakukan pada Casira dan Tsuki. Nacht tersenyum, sepertinya Ia sangat senang karena ada orang-orang yang mau mengakuinya

Julie tersenyum dan balas memeluk Nacht ketika anak itu memberi pelukan sampai ketemu lagi kepadanya.

'..anak yang lucu..' pikir Julie sambil yaa terperangah melihat Nacht menghilang.
'..semoga dia tidak tersesat lagi..'

Lalu, Julie mendekati perempuan berambut biru (lee hyeon-bi) dan juga perempuan berambut pink (Shirogane Hikari), dan juga laki-laki yang baru datang(shirogane shunsuke).

"..Salam kenal..Julia von Wincott..Kalian..?" sapa Julie sambil tersenyum. =3

"Ah.. begitukah... err... apakah aku telah menyinggung perasaanmu?? ..aku memang tersesat.. dan juga.. sudah ada 2 orang yang menyatakan dirinya tersesat.... Maaf kalau aku telah menyinggung perasaanmu.. " ujar Casira menunduk minta maaf.. Seharusnya ia memikirkan apa yang akan diomongkan terlebih dahulu....

"ha?", lagi-lagi Shun menatap cewe itu dengan tatapan heran. "kenapa kamu sendiri jadi merasa down begitu mendengar ucapanku? tersesat itu kan bukan kesalahan yang harus secara serius dipermasalahkan..", ujarnya tersenyum swt, kalang kabut dan panjang lebar mendengar jawaban yang dilontarkan oleh cewe itu. Memang sih, ini bukan pertama kalinya, walaupun ia sudah lupa kapan pertama kalinya, tetapi ia terkadang sering susah bila harus menghadapi lawan bicaranya, apalagi bila orang itu adalah perempuan.

"..Salam kenal..Julia von Wincott..Kalian..?" sapa Julie sambil tersenyum. =3

Shun melirik ke arah asal suara itu, terlihat seorang cewe yang sepertinya lebih muda darinya menyapa dirinya dan dua juga orang lagi selain dirinya. "ah, kamu menanyai diriku atau mereka?", ujarnya sambil menunjuk 2 orang itu karena tidak mau keGRan dulu sebelum menjawab.

'Dikacangin...' gumam Kaede singkat, terkesan tenang namun jelas terlihat bahwa ia bosan. Ia pun sengaja mencari keributan dengan menendang pohon di hutan sekeras-kerasnya dan mem'perlakukan'nya seperti alat latihan tinju. Lebih tepatnya, seperti Kung Fu Panda.

Kaede mulai melakukan aksi-aksi yang seperti di Kung Fu Panda, film kesukaan pamannya. Ia mulai menonjokin pohon, dan menendangnya, dengan tujuan agar tidak ada yang mengacanginya

"..Salam kenal..Julia von Wincott..Kalian..?" Bi tersenyum datar pada gadis berambut panjang di hadapannya yang baru saja menyapa. "Lee.. Hyeon-bi.. Bi saja cukup.." Sahutnya singkat.
Yah.. sepertinya moodnya baru saja berubah dengan sukses. Ditatapnya sekitarnya dengan tatapan yang seakan berbicara "bosaaaaaann!" sampai.. matanya menangkap sosok yang tengah melangkah mendekati sebuah pohon besar dan...

DUKK!! DUKKK!!!
"..." Bi menatap anak laki-laki itu dengan tatapan swt lalu mendekatinya, kedua boneka kelincinya terkulai manis di kedua tangannya yang terlipat di depan dada, seperti biasa. "Haloo? Apa yang sedang anda lakukan?" Sapanya dengan nada heran sambil menatap Kaede dengan matanya yang membulat. Padahal sudah jelas-jelas Kaede sedang menonjok dan menendangi pohon di hadapannya. Well, Bi mau tahu kenapa maksudnya.
Kalau lagi bosan siapa tahu bisa diajak main bareng... Begitulah.

((OOC:akh rese, tadi ngepost pas AS lg down, ada2 aja =_=a))
--------------------------------------------
Beberapa orang ada yang balik menyapa Hikari seperti anak cowok kecil (Nacht) yang sangat menggemaskan dimata Hikari, seorang anak Special yang belum dikenal olehnya (Kaede) dan gadis yang baru pernah dilihatnya(Julie). Baru saja Hikari mau memeluk anak cowok itu saking terlalu menggemaskannya, dia sudah keburu pergi entah kemana. Sepertinya sangat terburu-buru sekali, bahkan perginya pun dengan cara menghilang! Yah, siapa tahu kapan-kapan ketemu lagi dengannya. Padahal namanya saja belum tahu.

Kalau diperhatikan baik-baik, banyak juga orang yang berkumpul disini. Beberapa orang belum pernah dilihat oleh Hikari. Gadis yang belum dikenalnya itu memperkenalkan diri sebagai Julia von Wincott dan menanyakan namanya serta yang lain. "Shirogane Hikari, panggil saja Hikari."

Sementara itu, satu anak Special yang belum dikenalnya entah mengapa malah memukul pohon yang berada didekatnya. Seperti melepaskan stress atau melepaskan kebosanan. Peduli amat, masalahnya itu apa yang dilakukannya berisik! "Oi, berisik tahu! Kalau kamu mau latihan pergi saja ke tempat latihan" Ujar Hikari dengan sedikit ketus kepada Kaede.

"Lagi mengacau...Kelewat sepi seh suasananya. Mau ikut mengacau ga?"

Wah, wah, wah. Kaede bilang, suasananya kelewat sepi. Tapi, apakah anda tahu apa yang dimaksudkannya dengan sepi? Ya, Kaede sangat senang diperhatikan. Jadi, ia berkata suasananya sepi dalam arti ia dari tadi dikacangi dan seolah-olah tidak ada yang melihatnya.

Sekarang, bola mata Kaede sedikit bergulir pada seorang anak yang satu tahun lebih tua darinya itu. Kakak itu mengatakan, bahwa ia terlalu berisik. Karena Kaede takut pada peraturan sekolah, ia pun tidak jadi marah. Ia malah berkata dengan polosnya, "Tempat latihannya di mana, kak?"

Sekarang Miku hanya terdiam.Dia sudah sangat bingung, tidak tahu apa yang bisa dilakukan olehnya. Tak ada satu pun kata yang bisa keluar dari mulutnya. "Shirogane Hikari, panggil saja Hikari." terdengar olehnya, seseorang memperkenalkan dirinya. Yah, rupanya gadis yang sempat dia lihat saat di upacara pembukaan.

Sementara Miku menatap gadis itu, seorang lagi, yah, anak laki laki yang kalau dilihat dari seragamnya , dia anak B - Junior High. Satu tahun dibawanya. Siapa namanya ? Ah..Miku tidak mendengarkan dari tadi. Cowok itu memukul pohon yang berada didekatnya .Kencang kencang ? Yah, Miku tidak tahu . Mungkin saja cukup kencang.

"Oi, berisik tahu! Kalau kamu mau latihan pergi saja ke tempat latihan"
Just perfect ! Miku cukup setuju dengan siapa tadi tu ? Ah..iya..Shirogane Hikari. Yah, kalau tidak salah begitu. Cowok itu cukup mengganggu ketenangan di sini, yah, meskipun bisa dibilang sekarang ramai sih. "Tempat latihannya di mana, kak?" jawab anak laki laki itu dengan polosnya. Sigg, Miku sampai tidak habis pikir. Kenapa jawabannya begitu ? Atau memang dia yang salah dengar ? Ah, sudahlah.Biarkan saja dia. tiba tiba kata kata itu melintas begitu saja dalam pikiran Miku. Yah, tepat, biarkan saja lah. Dia kan tidak punya wewenang untuk mengatur orang lain.

Casira tersenyum saat Nacht melangkah pergi dan melambai pada anak kecil itu dan berharap Nacht tidak kesasar lagi...
Lalu, datanglah seorang cewek berambut pink dan seorang cewek berambut biru yang mengendalikan boneka kelinci tadi...

"kenapa kamu sendiri jadi merasa down begitu mendengar ucapanku? tersesat itu kan bukan kesalahan yang harus secara serius dipermasalahkan.."

"Ah.. aku takut menyinggung perasaan orang.. hehehe.. aku tak suka mencari musuh.. err.. namamu siapa?? Aku Casira Avequilla..." ujar Casira menyodorkan tangannya...

Lalu tiba-tiba ada suara pukulan pohon.. ahh... Cowok yang sedari tadi disitu memukuli pohon.. err melatih kekuatannya?? Gak tahu deh.. dan Casira lalu memandang satu persatu orang yang baru ia lihat.. (Shirogane Hikari, Kaede, Lee-Hyon Bi)

"Ah.. nama kalian siapa??" ujar Casira merapikan rambutnya.. " Err.. Namaku Casira Avequilla... "

"Ngg...Sousetsu Kaede," ujar Kaede menjawab pertanyaan Casira, kemudian berhenti menonjok pohon karena ia diperhatikan.

Apalagi oleh para fans, yang selalu mengerumuninya ini! Hehe! Hidup Kaede tentu akan lebih enak. Fans-fans yang setia ini akan terus memijati Kaede. Enaknya!

"Ah.. nama kalian siapa??"

Yak, sekali lagi perkenalan. Miku tidak perlu memperkenalkan dirikan? Begitulah menurutnya. "Ngg...Sousetsu Kaede," ucap cowok yang dari tadi memukul yah, bisa dibilang juga menonjok pohon yang berada didekatnya itu.

Eh? Begitu Miku sedikit mengalihkan perhatiannya, cowok itu, Sousetsu Kaede, sudah berhenti menonjok pohon lagi. Kok berhenti ? Apa karena diperhatikan ? Atau karena tadi diceramahi oleh Hikari ? Sepertinya..bukan keduanya.

"Ngg...Sousetsu Kaede,"

"Salam kenal Kaede.. er.. kalau aku boleh langsung memanggilmu Kaede... Ah.. apa alicemu?" tanya Casira menyandarkan dirinya ke sebuah pohon lagi...

Angin berhembus lagi.. dan topi sudah ditahan... gak disangka.. ternyata kesasar dapat membuatmu ketemu banyak orang baru....