Welcome To The Black Parade

"Aku ingin kostum beruang... atau kostum badut.. x3"

"Mungkin kostum beruang lebih lucu," senyumnya gemas menatap Nacht kecil kemudian tangan putihnya mengelus lembut rambut perak Nacht. "Bawa kostum, Chibi?" tanpa alasan yang jelas Kyou terlihat antusias ingin melihat Nacht pakai kostum beruang.

"Nacht-kun! Pakai kostum kucing saja!"

Telinga kecil Nacht mendengar suara yang cukup familiar yang berasal dari gadis bernama Minagi, umm.. sudah cukup lama juga anak kecil ini tidak melihat "kakak" nya yang satu ini. Dan ternyata, minagi menyarankan kostum beruang dan kelinci selain kostum badut pada Nacht. Umm.. tidak masalah sih.

"Kostum kucing.... umm.. tapi aku maunya kostum beruang..." ujar Nacht polos pada Minagi."Tapi kalau kakak Minagi suka dengan kostum kucing.. nanti setelah aku pakai kostum beruang.. kita pakai kostum Kucing sama-sama ya.." lanjut Nacht dengan wajah x3.

Kemudian, pipi Nacht ditarik-tarik oleh seorang guru yang tidak Nacht kenal. disertai dengan usulan Kyouka yang menyuruh Nacht memakai kostum beruang saja.

"Bawa kostum, Chibi?"

Nacht menggeleng pelan,
"Aku tidak bawa... tapi-tapi.. menurut undangan, aku bisa meminjam kostumnya disini...."

Quote :

"Disana, mumpung tidak ada yang pakai."
"Aku ingin kostum beruang.. atau kostum badut.. x3"

"Oh, baiklah." sahut Luke kepada gadis berambut pink yang ia belum tahu namanya itu. Seorang anak gadis datang menghampiri Nacht dan beberapa orang lainnya. Nacht memang dikenal oleh banyak murid-murid akademi. "Nacht tunggu disini?" tanya Luke berhubung ia sudah mau mengganti pakaiannya dengan kostum.

Quote :

"Well, ternyata ada Luke dan... Nacht."

"Err.. Halo, Laiko." sapa Luke agak sedikit berhati-hati. Bagaimanapun Luke harus berhati-hati dengan pemuda ini.

Quote :

"Kostum kucing.... umm.. tapi aku maunya kostum beruang..."

"Sepertinya kostum kucing atau beruang juga cocok.." sahut Luke tersenyum kepada Nacht .

Quote :

"Kostum kucing.... umm.. tapi aku maunya kostum beruang..." ujar Nacht polos pada Minagi."Tapi kalau kakak Minagi suka dengan kostum kucing.. nanti setelah aku pakai kostum beruang.. kita pakai kostum Kucing sama-sama ya.." lanjut Nacht dengan wajah x3.

"Iya~" Minagi kyuung lagi untuk beberapa menit.

Lalu kembali seperti semula.

"Huwah! Beruang juga lucu, tenang!" senyum Minagi.

"Aku tidak bawa... tapi-tapi.. menurut undangan, aku bisa meminjam kostumnya disini...."

"Bisa pinjam kok, ada di ruangan itu." Kyou menunjuk sebuah ruangan kosong, ruangan yang sama seperti yang Hime tunjuk pada Luke.

"Jangan kostum binatang..." Ujar Laiko yang seenaknya mengangkat Nacht dan membuatnya terduduk di atas meja, lalu dengan kecepatan kilat mengubek-ngubek tempat penyimpanan kostum dan menemukan baju badut warna-warni. Mata Laiko langsung seperti mengeluarkan cahaya.

Ia melucuti baju Nacht *kejem banget* dan memakaikan baju badut itu. "Nah! Begini kan lebih menarik!" Serunya sambil melihat Nacht yang memakai baju badut dengan sepatu merah yang besar

Akihiko berdiri,dan menggunakan Alicenya,karena iseng,iseng?,dan dengan satu hentakan kecil Akihiko melompat,dan berdiri terbalik,bertumpu pada langit-langit.

"eh?kalo nggak salah namamu... Minagi? Principal Student disini? pas banget sama kostumnya!"ujar Akihiko sambil senyum-senyum ga jelas.

setelah melihat Laiko yang melucuti baju seorang anak kecil berrambut silver itu,Akihiko langsung berjalan ke arah Laiko.

"La..Laiko? itu... ngapain dia diberi baju Badut? ga pantes.."

"Sepertinya kostum kucing atau beruang juga cocok.."

"Begitu ya... baiklah kalau begitu....aku..."

Belum sempat Nacht bereaksi, tiba-tiba seorang watcher yang sepertinya berasal dari Dangerous langsung melucuti bajunya sekuhara x3 dan memakaikannya baju badut aneh dengan sepatu merah besar. Well.. benar sih baju badut, tapi... rasanya gimanaaa gitu...

"Nah! Begini kan lebih menarik!" ucap sang watcher.

"Hoo..."

Nacht turun dari kursinya dengan sepatu merah besar tersebut, dan baru saja mencoba berjalan beberapa langkah, Ia tersandung sepatunya sendiri, dan langsung ambruk di atas lantai Forest cafe dengan wajah x3, sepertinya Ia menikmati sensasi memakai baju badut aneh ini.

Melihat kejadian sekuhara yang mendadak terjadi dan Nacht serta hampir semua sudah mengganti kostumnya, Luke bermaksud untuk mengganti pakaiannya dengan kostum. Dan Nacht tiba-tiba terjatuh, sepertinya karena kostum yang ia pakai menyulitkannya untuk berjalan.

"Tidak apa?" tanya Luke membantu Nacht berdiri. "Apa ganti kostum yang lain saja?"

"Ah, imutnyaa.." wanita berambut pink ini tampak gemas melihat Nacht, "Nacht pakai kostum apa aja cocok." lanjutnya tersenyum ramah pada bocah 8 tahun ini. Hime benar-benar gemas melihatnya.

OOT: nacht, mauu !! xDD *ditabok* imutnyaa x33

"well,well,kayaknya Osaki benar-benar Shotacon tingkat tinggi yah?"ujar Akihiko,sambil terus mengunyah Pockynya.

dan ketika melihat anak itu,"hei,kau tidak apa-apa?"

"Hoho~ Jangan remehkan selera fashion-ku~ Setidaknya seorang model harus bisa memadukan baju!" Seru Laiko sambil menunjuk ke arah Nacht. "Apa Nacht perlu di make-up...?" Tanya Laiko, matanya kembali berkilat melihat Nacht yang super-imut.

Well, Laiko memang maniak, tapi dia bukan pedofil, maka dia lebih fokus ke Luke. "Nah Luke, atau mau ku'pakai'kan juga kostum?" Tanya Laiko, ekspresinya benar-benar tidak bisa ditebak apa maunya, saran dari penulis, Luke jauh-jauh deh.

Quote :

"Nah Luke, atau mau ku'pakai'kan juga kostum?"

"Tidak, terima kasih sudah menawarkan bantuan. Tapi saya bisa sendiri." tolak Luke halus. Ia bisa merasakan aura tidak menyenangkan yang memancar keluar dari tubuh Laiko. Sepertinya ia harus cepat-cepat mengganti kostumnya sebelum dipaksa digantikan oleh Laiko. "Nacht, aku ganti kostum dulu." Luke mengelus-elus kepala Nacht dan berjalan pergi ke ruang ganti untuk mengganti kostumnya.

"Eh? Aku bukan shotacon," ujarnya pada Akihiko, "imut dan shota itu kan jelas-jelas beda."

Mendengar akan usul Laiko untuk mendandani Nacht denga make up, Hime melanjutkan kalimatnya, "jangan, tanpa make up lebih bagus kok. Sudah imut." senyumnya ramah. Tampaknya Nacht berhasil menarik perhatian orang-orang disekitarnya.

"Huff..." Luke keluar dengan kostum seragam yang dibawanya dari rumah dulu. Mungkin kelihatan sederhana, tapi hanya satu-satunya kostum yang ia punya saat ini. Daripada ia meminjam kostum tidak jelas, lebih baik ia memakai kostum sederhana ini. "Bagaimana?" tanya Luke ke Nacht.
--------
OOC : Chara sdh ganti kostum, liad ava. Yoru-nya ngga ikut. ~_~a

"Nacht pakai kostum apa aja cocok." ujar gadis berambut pink yang kalau tidak salah bernama Hime.

Nacht memandangi Hime sebentar, lalu dengan nada minta maaf berujar pada HIme.

"Umm... tapi... aku tidak suka pakai kostum monster.."

Ujarnya pelan, entah apa maksud anak kecil ini. Sepertinya Ia mengira perkataan Hime mengenai kecocokannya memakai kostum apa saja berkaitan dengan kostum monster yang ada di ruang ganti.

"Apa ganti kostum yang lain saja?" tanya Luke seraya membantu Nacht kecil untuk berdiri.

"Tidak usah... Kakak Luke"

Jawab cowok berusia 8 tahun ini riang sambil bangkit dan hanay tersenyum kecil ketika Luke mengelus kepalanya sesaat ketika cowok itu akan berganti kostum, lalu mencoba berjalan kembali dengan sepatu bot badut besarnya yang berwarna merah menyala itu dengan sedikit hati-hati, takut terjatuh. Ia berjalan perlahan mendekati sebuah meja kecil yang berisi minuman, dan dengan berjinjit mencoba untuk mengambil segelas kecil jus jeruk, namun sayang... sepatunya yang kebesaran menyusahkannya untuk berjinijt.

Alhasil, Ia terus mencoba menggapi-gapai gelas tersebut dengan wajah >3 Penasaran sepertinya.

"Dasar..." Luke tersenyum kecil melihat Nacht yang berusaha mengambil segelas jus jeruk yang berada di meja kecil dengan menggapai-gapainya meski usahanya itu bisa dbilang kemungkinan berhasilnya kecil. Tangan Luke mengambil salah satu gelas yang berisi jus jeruk dan memberikannya kepada Nacht. "Ini."

Karena bosan dengan kostum maid yang dipakainya, Kiri pun berusaha berpikir keras mengenai sesuatu yang bisa dia katakan dan berima dengan kostum yang lumayan bagus. Apa ya...? Kostum babi kemarin sepertinya sudah... Sebaiknya kostum apa...?

Kiri lalu melihat anak kecil yang kemarin sempat digendong kakaknya. Ah, anak itu sepertinya ingin mengambil jus jeruk ya...? Dan sudah dibantu oleh orang di dekatnya. Siapa itu, Kiri tidak tahu.

Kepribadian jahilnya bangkit atau apa, Kiri pun tersenyum dan menghampiri bocah itu. Huwaa~ Benar-benar imut... Kiri mencubit-cubit pipinya sebentar lalu bertanya kepadanya,

"Dik, nama kamu siapa? Ah iya, kostum tare...panda~" kata Kiri sambil mengedipkan matanya, mengarahkan telunjuk ke dirinya sendiri dan dalam sekejap, kostum maidnya berubah menjadi tare panda.

Mukuro melihat ke sekelilingnya. Astaga, bahkan adiknya sudah ber-cosplay! Oke, memang sepertinya di sini digelar pesta kostum, tapi...masakan dia benar-benar harus memakai kostum sih?

"Osaki..." kata Mukuro sambil mencolek pundak Hime. "Semuanya harus memakai kostum...?"

Laiko yang melihat Kirisa yang tiba-tiba mengganti kostumnya mendekatnya dan memeluknya, tangan kanan Laiko memegang bahu kiri Kirisa dan tangan kirinya memegang pinggang Kirisa. "Kenapa diganti kostum maidnya~? Padahal anda lebih imut dengan pekaian pelayan itu~"

Tidak terasa gara2x membatu ditawari kostum doraemon disini sudah banyak orang yang berkumpul

"Erm ... aku pakai kostum apa ya?"batin Kyran sambil berpikir dn berpikir.

"Maaf disini ada kostum apa saja ya sensei ?" kata Kyran kepada wanita berambut pink yang sudah menyeretnya kedalam sini.

"..Ah~AH~Ah~~~"

Seorang perempuan berambut dan bermata biru masuk ke dalam cafe itu, membuat bel pintu masuk kafe itu berdenting riang.

"..RAME~" komentarnya, agak terkejut. Pertama karena tidak menyangka ada kafe di hutan seperti ini, dan kedua karena banyak orang berkumpul di kafe ini. Yang pasti para murid akademi ini yang kebanyakan belum dikenal Julie.

Lalu, tanpa basa basi lagi, Julie langsung mendekati kerumunan yang berkostum aneh-aneh itu, lalu bertanya kepada orang terdekat dengannya di sana ( Kyran ) .

"..Wow~Pesta kostum? Emang ini hari apa..?" tanyanya tanpa memperkenalkan diri terlebih dulu, sambil nyengir.

Quote :

"..Wow~Pesta kostum? Emang ini hari apa..?" tanyanya tanpa memperkenalkan diri terlebih dulu, sambil nyengir.

Kyran lalu membalikkan badannya melihat seorang gadis berambut biru dan bermata biru berada didepannya.

"Oh ... aku juga tidak tahu ada apa ini aku hanya diseret oleh perempuan berambut pink itu ... Oh ya namaku Kyran. Slama kenal namamu ?" Ujar Kyran pada Julie sambil tersenyum ramah padanya.

Oh ... aku juga tidak tahu ada apa ini aku hanya diseret oleh perempuan berambut pink itu ... Oh ya namaku Kyran. Slama kenal namamu ?"

oh..tipe cowok sopan.. , batin Julie sambil tersenyum jahil. Kaykanya baru kali ini, ia ketemu tipe cowok yang sopan di akademi ini.

"..Ah?perempuan berambut pink.." gumam Julie sambil mencari-cari warna pink di kerumunan itu. "..Nama? Julie.." lanjutnya sambil nyengir. "..Anda?"

Quote :

"..Ah?perempuan berambut pink.." gumam Julie sambil mencari-cari warna pink di kerumunan itu.

Melihat Julie yang sekarang mencari-cari Hime.

"ah .. itu orangnya " kata Kyran sambil menunjuk Hime yang berdiri agak jauh bersama seorang anak kecil yang tergolong imut-imut. Dan kalua dilihat-lihat Kyran hanya menjumpai orang-orang yang umurnya lebih tinggi daripada dia dan sekarang bermacam-macam orang dari berbagai umur berada disini termasuk anak kecil.